Malam semakin larut tapi Kaisar tetap setia dimeja nya dengan tumpukan dokumen di atasnya.
Tok tok tok...
ketukan pintu membuat fokus Hanz teralihkan, bagaimana pun dia juga butuh secangkir kopi pahit untuk menemaninya bekerja.
"masuklah"
Anna membawa nampan kayu itu kepada tuan nya, matanya terlihat sembam tentu Hanz tau penyebab nya tapi entah dirinya yang sudah terlalu lelah , Hanz tidak sekalipun menanyakan kondisi Anna.
"Kopi dan biskuit nya tuan" ujar Anna meletakkan gelas dan piring berisi biskuit tersebut hati hati, senyum manisnya berusaha dia tunjukkan kepada kekasihnya tapi Anna harus kecewa karena Hanz tidak melirik nya sedikitpun.
"kau boleh keluar "Sahut Hanz sambil mengangkat gelas nya dan kembali fokus ke kertas kertas di meja nya.
" apa kau tidak penasaran dengan kondisi ku, Hanz? "Tanya Anna pelan menahan rasa sesak karena diabaikan kekasih nya.
" oh, apa lukanya sudah diobati aku akan menyuruh pelayan untuk mengobati lukamu"sahut Hanz acuh tanpa menatap kekasihnya yang kini sudah tampak ingin menangis.
"apa karena kau sudah kembali dekat dengan Rose dan menghabiskan waktu ditempat pemandian itu , kau tidak membutuhkan diriku lagi Hanz"
mendengar pertanyaan dari Anna ,Hanz menatap gadis tersebut tajam. Bisakah seseorang mandiri tanpa harus setiap saat bersikap manja kepadanya. Dan meminta perhatian darinya, ayolah dia seorang Kaisar hidupnya bukan hanya untuk memikirkan seseorang wanita.
"kau melihatnya"
"yah tidak sengaja, bagaimana rasanya memeluk sahabatmu sendiri yang hanya memakai handuk tipis, apa kau sudah tergoda oleh gadis malang itu"
"siapa yang kau sebut gadis malang itu "
"rose, bukankah dia menggodamu dengan mengajak mandi bersama. bagaimana dia menggodamu, apa sangat erotis sampai kau berubah mengabaikan ku "
Tak
Pena yang dipegang Hanz patah begitu saja.Telinganya panas mendengar Anna menghina rose didepannya. dia pikir gadis ini sedikit beracun, apa dia perlu mendisiplinkan nya.
"Seseorang akan mendisiplinkan mu Anna, beraninya kau menghina sahabat ku begitu santai tanpa sadar ucapan mu hanyalah sebuah omong kosong belaka"Ucap Hanz dingin matanya tidak lepas menatap tajam Anna yang mulai gemetaran. Tapi gadis ini begitu berani dengan meminta keadilan kepadanya.
"Hiks haruskah kau bertindak kejam kepadaku demi membela wanita itu, apa dia begitu habat memanjakan mu apa aku tidak cukup untukmu Tuan .hiks kau berubah karena dia tuan"
Anna yang sesungguhnya gadis malang menangis begitu menyedihkan didepan Kaisar Barron. Dia merasa dada nya bertambah sesak melihat Hanz yang berubah 180° derajat kepada dirinya, tidak ada lagi kekasih yang hangat dan penuh perhatian sekarang yang dia lihat kembali lagi seorang Kaisar kejam yang sejak tadi menatap nya datar tanpa rasa kasihan.
"sh*it jangan kau samakan dia dengan dirimu, dia begitu suci belum ada yang menjamah nya. apa kau pikir Rose dengan sukarela mau di sentuh olehku yang dia benci sekarang?tentu tidak dia akan menatapku tajam seperti seorang musuh.jangan membuatku kasihan melihat sikapmu Anna. bersikap dewasa lah bila memang ingin melanjutkan hubungan ini denganku "
"kau mengagapku pelac*ur setelah kau berkali-kali menikmati tubuh pelayan ini. kau memang brengsek Hanz, dimana ucapan manismu dulu apa semua itu hanya omong kosong mu saja."
"Cih ingin memutuskan hubungan denganku setelah sejauh ini, aku sudah menahan malu dan cemburu demi menjadi simpanan mu. aku tidak sudi kau membuangku sebelum kau memberi setatus yang jelas terhadapku" Ucap Anna marah dia merasa harga dirinya di injak injak oleh penguasa Barron didepannya. Apa Hanz pikir dia adalah gadis lembut yang menyerah begitu saja sebelum mencapai keinginan nya. Dia sudah jelas mendapat tantangan untuk mendapatkan hati Hanz kembali dan harus segera menyingkirkan Rose yang mulai mengancam posisinya.
Hanz tertawa sinis mendengar ucapan Anna yang begitu angkuh, sepertinya rubah licik ini mulai menunjukkan sifat aslinya.
meraih dagu Anna , Hanz meremas kedua pipi itu kuat dan menatap rendah wanita yang selama ini begitu dia inginkan.
Bila dipikir dia bukan mencintai Anna tapi lebih terobsesi dengan mata biru laut dan rambut pirang Anna yang sejak awal menarik dirinya.
"Begitu angkuh , mata ini berani menatap ku tajam tanpa rasa takut apa kau pikir itu bisa menghentikan ku. bagaimanapun sekarang aku mengerti tidak ada rasa sepesial untukmu, aku hanya terobsesi dengan mata dan rambutmu . sekarang yang aku ingin kan adalah menjadikan Barron satu satunya Kekaisaran yang berkuasa penuh di benua inii "
"Dan kau harus menerima bila setatus itu tidak pernah ada untukmu, karena aku tidak menginginkan seekor rubah menjadi pendamping ku "Setelah berucap begitu dingin, Hanz meninggalkan ruangan kerjannya kini hanya ada Anna yang berdiri mematung dengan tatapan kosong, dia melihat kesempatan menjadi seorang wanita bangsawan semakin sedikit karena Hanz sudah tidak menginginkan nya. Tapi dia tidak boleh menyerah, karena impiannya belum tercapai .
" haha kau begitu menyukai mata dan rambutku maka dari itu aku akan menunjukkan semua keindahan yang ada didalam diriku kepadamu, supaya kau tau aku lebih menawan dari yang kau kira sayang "
Sejak saat itu Anna semakin bertekad mempercantik dirinya, dia mulai sering menggerai rambut pirang nya dan memakai seragam maid yang kekecilan supaya dia bisa menunjukkan tubuhnya yang seksi.
###
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments