makan malam tiba hanya ada sesuana hening dimeja makan mewah tersebut. Berbeda dengan Rose yang tampak menikmati hidangan baru yang dibuat oleh koki istana.
Acungan jempol dia berikan kepada koki istana itu sebagai bentuk apresiasi karena sudah berkerja keras tiap hari demi menghidangkan makanan enak untuk orang istana.
"masakkan anda selalu enak pak Chou , aku ingin kau memasak daging ini dengan banyak minyak dan saus hijau kedepannya karena itu akan menambah cita rasa daging rusa berharga ini"
"baik nyonya rose, terimakasih sudah bersimpati kepada saya saya sangat menghargai masukan anda tadi"
"haha bukan masalah, semua orang akan tersipu malu ketika aku memujinya" sahut Rose sembari tersenyum penuh bangga karena sudah bersikap baik kepada koki istana.
"itu benar nyonya, anda memang hebat dalam memuji orang"
"aku hebat tentu saja, karena ayahku adalah orang terkeren di benua ini tidak ada yang bisa menandinginya dan tunangan ku seperti iblis kau tau itu"
jendral Jacob hanya tersenyum kecil melihat tingkah rose yang kekanak-kanakan. sedangkan Hanz terkekeh geli karena sikap rose yang selalu saja menggemaskan dimatanya.
Ditengah suasana yang sedang hangat mata rose teralihkan ketika Anna datang ke meja makan dengan membawa sebotol anggur dan menyajikan nya dihadapan Hanz dan ayahnya.
"maaf, minuman nya sedikit terlambat datang Tuan"Ucap Anna kepada Hanz mereka saling bertatapan mengabaikan dua orang yang masih dimeja makan.
" tidak apa"sahut Hanz terbengong melihat Anna yang tampak selalu cantik walaupun memakai pakaian pelayan.
"sekali lagi saya minta maaf, saya undur diri tuan" Anna berbalik badan hendak meningggalkan ruangan tapi nampan ditangan nya menabrak bahu Hanz hingga akhirnya jatuh ke lantai membuat seisi ruangan terkejut.
Tranngg!!
.
"oh tidak! maaf... maaf.."
krett Rose sudah tidak tahan dengan tingkah Anna yang seolah terus menggoda Hanz untuk mengalihkan semua perhatian tunangan nya kepada dirinya . Dia bangkit dari duduknya dan berjalan lebar menuju Anna yang gugup mengambil nampan di lantai.
Anna membringsut takut ketika Rose datang menghampiri nya dengan wajah dingin tapi menatap nya bengis, seolah ingin melahap dirinya habis.
Ahkkk
Teriak Anna kesakitan ketika rambutnya dijambak oleh Rose dari belakang, kini wajah mereka begitu dekat tatapan kejam dilontarkan ke arahnya oleh Rose.
"Apa kau sudah puas berakting ?! "
"aku melihat kau terus menatap tunanganku penuh damba! apa kalian sudah mengabaikan keberadaan ku sekarang!! jawab! "
"j*lang sepertimu harusnya tidak masuk kedalam lingkungan ku! "Bentak Rose kasar dia mendorong wajah Anna kedalam piring bekas dan kejadian itu disaksikan oleh banyak pelayan dan ayahnya juga Hanz yang tidak bisa berkutik apapun.
" hiks hiks maaf nyonya aku tidak tau apa yang anda maksud "
"maaf, jangan menindas ku nyonya" jawab Anna menyedihkan wajah malangnya kini harus kotor oleh sisa sisa minyak dan saus yang menempel dipiring.
"Rose"tanya ayahnya yang menatap kedua wanita itu tajam . pemandangan yang sangat buruk seharusnya dia tidak ada disini sekarang. Rose berbalik menatap ayahnya marah sebenarnya dia ingin mengungkapkan hubungan kotor antara Hanz dan Anna dihadapan ayahnya tapi dia takut semuanya akan berantakan bila dia tidak berpikir dingin.
"jangan menghentikanku ayah, ayah kembalilah biarkan rose yang atasi ini"
"baik" sahut jendral Jacob yang kemudian pergi dari ruang makan begitu saja. dia tidak menghentikan tindakan putrinya karena pria tua itu tidak peduli, dia ingat dirinya waktu muda dulu lebih kejam daripada rose yang sekarang. jadi dia tidak ingin ikut campur masalah putrinya bila tidak dibutuhkan.
"apa kau lihat? aku sedang menidasmu j*lang tapi ayahku tidak bisa menghentikan ku. apa sekarang kau pikir ada yang bisa menolong wanita sepertimu dari hadapan ku saat ini"
Ejek Rose sambil terus menjambak Anna dari belakang. Anna kembali terisak menahan sakit luar biasa dikepalanya.
Hanz menatap datar keduanya, dia bisa melihat kepuasan diwajah rose yang tampak kejam tapi sebenarnya menyembunyikan luka yang amat dalam di hatinya . Dan Anna yang pasrah ditindas oleh Rose .
"Hentikan! ingat reputasi mu Rose dan jangan mengotori tangan mu dengan menindas nya"
"apa kau mencoba menolongnya Hanz? maka ambilah kotoran ini bawa dia pergi dari hadapan ku. aku sudah memperingati mu pagi tadi tapi kau mengabaikan nya, kau terlalu menganggap ku lemah Hanz"
Jawab Rose puas dia melepaskan Anna hingga gadis itu jatuh terduduk lemah. tanpa rasa bersalah rose pergi dari makan malam tersebut dengan kelegaan di hatinya karena bisa menindas pelakor malam ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments