Icha pun mengambilnya dan memasukannya ke dalam tas, sungguh Icha begitu tidak enak hati.
Icha pun merebahkan tubuhnya di kasur.
"Wangi nya kok ga ilang-ilang sih dari dulu bikin gw tenang." gumannya sambil mengusap bantal,tak lama dia pun terlelap.
Suara ketukan pintu pun membangunkannya ternyata sudah hampir magrib,Icha pun segera bangun dan membuka pintu.
"Teh lagi apa?" seru Ifa di depan pintu.
"Baru bangun tidur." jawab nya sambil cengengesan.
Ifa pun masuk dan duduk di kasur "Teh aku sholat di sini ya. " serunya.
"Ya udah ayo jamaah, udah adzan tuh."ajak Icha yang langsung di angguki Ifa.
Mereka pun sholat bersama, setelah itu Ifa mulai bicara.
"Teteh mau balik lagi ke Yogja?" tanya nya sambil melipat mukena.
"kaya nya gitu kan mau bantuin acaranya mas Febri."
"Teteh gak ada rencana nyari kerja di sini,gimana kalo teteh ngelamar di perusahannya Tante ana."ucap Ifa mengusulkan.
"Boleh juga, nanti deh aku tanyain sama tante ana,mudah-mudahan aja ada lowongan."
"Ya udah yuk kita keluar, siapain makan malam."
Mereka pun akhirnya keluar kamar, dan membantu Bi Idah menyiapkan makan malam,makanan pun siap dan sudah tersedia di meja makan.
Semua orang pun makan dengan tenang kecuali Irma yang sedang menyusui anaknya.
Serelah selesai makan Icha pun berbincang dengan Irma sambil memangku bayi mungil yang belum di beri nama itu.
"Lucu banget ihh dede gemoy." ucapnya mencubit pipi bayi mungil itu,Irma pun malah tertawa.
"Cha kamu rencana nya mau kerja dimana?" tanya Hermawan yang tiba-tiba datang membawa buah untuk Irma.
"Gak tau Mas,masih nyari." jawabnya.
"Gimana kalo kamu ngelamar di perusahaan Papa,biar ada pengalaman mungpung masih ada lowongan."seru Hermawan.
"Boleh, tapi nanti deh aku ngelamarnya kalo udah nikahan Mas Febri."
"Ga apa-apa kamu tenang aja."
"Makasih ya Mas," seru Icha dan langsung di angguki kaka iparnya dan Irma pun tersenyum melihat keakraban suami dan adiknya.
"Ya udah aku ke kamar dulu ya teh, mas." Icha pun bergegas keluar kamar.
Icha pun masuk ke kamar nya masuk ke kamar mandi dan ganti baju.
Pagi hari nya kedua orang tua Icha sudah pulang bersama dengan Ifa, karna Pa Harun mulai bekerja dan Ifa harus kuliah, sedangkan Icha tinggal beberapa hari di sana.
Setelah satu minggu Icha di kampung Nenek nya akhirnya Dia kembali lagi ke Yogja untuk menghadiri resepsi pernikahan febri dan Nadia.
Pagi Itu Icha berpamitan kepada Irma dan juga Nenek nya,tak lupa Bi Asih dan Rita juga ada.
"Dek kamu gak pulang dulu ke rumah Ibu?" tanya Icha.
" Enggak teh, Icha langsung ke Bandara kaya nya biar nanti di antar sama Mang Dadang." serunya sambil membereskan make up ke dalam tas kecil.
"Kamu hati-hati ya nak, jaga kesehatan." ucap Enin memeluk Icha.
"Iya Enin juga, yang sehat ya, nanti Icha sering-sering main kalo ada di rumah Ibu."
Icha pun memeluk Irma setelah berpelukan dengan Enin,Bi Asih dan juga Rita.
"Icha pamit ya, Asamualaikum." ucapnya meninggalkan rumah.
"Walaikum salam." jawab mereka serempak.
Icha pun masuk ke dalam mobil diantarkan oleh mang Dadang .
Icha pun sudah sampai di Bandara dan pamitan kepada Mang Dadang, Dia pun bergegas masuk dan tak lama pesawat pun mengudara.
Icha pun sampai disana siang hari, Dia pun di jemput oleh Febri di sana karna Icha sudah memberi kabar padanya terlebih dahulu.
"Cha gimana kabarmu?" ucap Febri sambil mengemudikan mobilnya.
"Baik Mas Alhamdulillah, Bude gimana sehat kan?"
"Alhamdulillah sehat juga, nanti kamu bantu mama ya, takutnya kerepotan."
"Iya, Mas tenang aja Icha pasti siap." jawabnya dan langsung diangguki Febri.
"Semua udah hampir selesai tinggal berapa persen lagi lah, kita mampir dulu ketoko emas ya ngambil perhiasan buat Mas kawinnya."
Icha pun hanya mengangguk, menyetujui permintaan Mas nya itu.
Serelah selesai mereka segera pergi dan langsung kembali ke rumah Bude Yati.
Bude pun menyambut Icha dengan gembira dan segera mengajak Icha masuk, sungguh beberapa hari di tinggal Bude merasa kangen dengan tingkah Icha yang selalu rame.
Hingga malam tiba, mereka masih sibuk mempersiapkan apa saja persiapan pernikahan membuat Icha lelah, hingga akhirnya Icha meminta Izin tidur duluan.
Pagi pun menyapa,Icha sedang sarapan dengan Bude dan Febri di ruang makan.
"Cha,Bude minta tolong ya, ambil baju seragam kamu di butik nya Tante Nisa, sekalian antarkan beberapa Batik ke rumah Nadia." seru Bude.
"Baik Bude,Icha bawa mobil atau di anter Mas Febri?" tanya Icha.
"Kamu bawa mobil aja Cha, Mas ada urusan, atau Mas telpon Iqbal biar jemput kamu ke sini." seru Febri.
"Icha sendiri aja deh Mas,malu kalo ngerepotin Iqbal."
"Ya udah kamu hati-hati ya, Mas pergi dulu." ucapnya sambil menyalami Bude dan Icha pun mengangguk.
Setelah kepergian febri, Icha pun segera mandi dan ganti baju,setelah rapih Dia sedikit memoles wajahnya.
Jam 10 pagi Icha sampai di depan ButiQ@nisa, Dia pun segera memarkirkan mobilnya dan bergegas masuk.
"Siang Mba, Tante Nisa nya ada?"
"Mba Icha, langsung masuk Ibu ada di ruangannya." seru pelayan di sana.
"Makasih Mba, Icha langsung masuk ya." seru nya dan diangguki pelayan itu.
Icha pun naik ke atas dan sampai lah di depan ruangan Anisa.
Icha pun langsung mengetuk pintu."Permisi Tante ini Icha." seru nya di balik pintu.
"Masuk Cha gak di kunci." jawab Anisa dari dalam.
Icha pun segera masuk."Siang Tante, apa kabar?" tanya Icha, dan langsung di sambut pelukan oleh Anisa.
"Baik sayang, ayo duduk semua udah siap nanti pegawai tante bantu bawain ke mobil kamu, tadi Bude Yati udah telpon katanya kamu yang bakal ke sini."
"IyaTante,maaf ya ganggu waktunya,Icha sekalian pamit kalo gitu." seru Icha.
"Eh tunggu dulu." ucap Anisa sambil meniti penampilan icha.
"Kenapa tan?" tanya Icha bingung.
"Tante minta tolong ya, Viona tiba-tiba sakit kamu bisa gak gantiin dia buat jadi model Tante,kaya nya badan kalian sama." seru Anisa memelas.
"Aduh Tante Icha gak bisa, malu ihh." jawab Icha ragu.
"Ayolah Cha kali ini aja ya, cuma bentar ko, Tante mohon ya." Anisa pun terus memohon, sehingga Icha pun tidak tega melihatnya.
"Ya udah kali ini aja ya,Icha benar-benar takut ngecewain tante."
"Udah tante percaya sama kamu."
Icha pun langsung ganti baju muslimah yang di siapkan pegawai Anisa, Icha pun sangat cantik memakai baju rancangan Anisa tak lupa dia pun dipoles agar tambah cantik, namun bukan hanya Icha yang jadi model ada satu orang model laki-laki yang sedang duduk memainkan ponselnya.
"Tante aku pemotretannya sendiri kan," tanya Icha ragu.
"kamu di temenin Dafa dia model laki-laki di sini,gak usah gugup gitu kalian harus fropesional oke." seru Anisa menenangkan.
Icha pun beberapa kali di poto bersama Dafa dan hasilnya sangat memuaskan,setelah selesai Icha pun segera ganti baju dan pamit pulang.
"Makasih ya sayang, nanti kalo Tante butuh bantuan kamu lagi jangan nolak ya,jangan lupa kirim no rekening kamu nanti Tante trasfer oke."seru Anisa.
"Sama-sama Tante, Icha langsung pamit ya " seru Icha,memeluk Anisa.
"Iya kamu hati-hati ya." seru Anisa .
Icha pun bergegas masuk ke mobil membawa beberapa tumpuk batik untuk keluarga Nadia, dan Dia di bantu oleh pegawai Anisa memasukan ke dalam bagasi.
Icha pun melihat jam tangan nya waktu sudah menujukan jam makan siang dia pun mampir di salah satu Restoran.
Icha pun memarkirkan mobilnya dan masuk ke dalam Restoran itu. Dia pun duduk dan segera memesan makanan.
Setelah beberapa saat makanan dan minuman pun datang.
"Selamat makan Mba." seru pelayan itu.
"Makasih." seru Icha sambil tersenyum dan pelayan pun segera pergi.
Icha pun menghabiskan makannya, dan bergegas pergi ke rumah Nadia.
"Asamualaikum." Seru Icha setelah memarkirkan mobil nya di halaman rumah Nadia yang mulai ramai.
"Walaikum salam." jawab Nadia yang sedang Duduk di ruang tamu."Ayo masuk cha." ujarnya menghampiri Icha dan langsung memeluknya.
"Gimana kabarmu Cha, dah lama gak ketemu?" tanya Nadia.
"Aku baik kak, gimana persiapannya?"
"Udah hampir selesai, lumayan melelahkan." ucapnya tersenyum.
"Iqbal kemana kak?"
"Lagi antar Mama keluar sebantar katanya."
"Oh begitu ya."
"Cha kamu tau gak pacarnya Iqbal, kakak tub penasaran banget, kirain kamu yang jadi pacarnya."
"Gak tau kak, nanti aku tanyain deh." seru Icha dan langsung di angguki Nadia.
"Icha pamit ya,bilangin Iqbal suruh main kerumah."
"Ya udah kamu hati-hati ya,nanti kakak bilangin." seru Nadia sambil melambaikan tangan nya dan di angguki Icha sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments