14 perasaan abang

Icha sangat nyenyak tidur di kamar yang begitu asing baginya,Dia pun terbangun saat melihat jendela sudah mulai gelap.

Dia pun segera bangun dan segera mandi tak lupa dan ganti baju ,dia pun turun ke bawah membantu memasak di dapur.

"Sayang kamu ko di sini." seru Uni Cici yang baru saja datang belanja.

"Iya Bun, Icha bantu bibi masak."

"Ya udah, Bunda mau mandi dulu yah." ucapnya dan di angguki oleh Icha.

Setelah makanan siap Icha pun membantu bibi menyiapkan di atas meja.

Semua berkumpul menikmati makan malam dengan lahap, di iringi canda tawa.

Setelah makan Icha pun kembali ke dalam kamar,menghubungi Ifa kalo Dia tidak jadi ke rumah ini sekarang melainkan besok saja.

Malam pun semakin larut Icha pun akhirnya bisa tertidur.

Pagi hari pun menyapa, Icha terbangun kala mendengar Adzan subuh berkumandang, Dia pun segera mandi dan menjalankan kewajibannya.

Suara pintu kamar pun di ketuk, Icha pun menoleh sambil merapihkan kerudung nya ,Dia sudah rapi waktu sudah menunjukan jam 6 pagi.

Icha pun segera membuka pintu.

"Non di tunggu Ibu sama Bapa di bawah, sekalian panggil Abang." ucap Bi ijah Art Uni cici, wanita paruh baya itu seumuran dengan ibunya,berdiri di depan pintu kamar.

"Baik bi, bentar lagi saya turun." ucapnya sambil menutup kamarnya.

"Abang di suruh tanteu sarapan cepetan." seru Icha di balik pintu,karna kamar mereka bersebelahan.

"Iya tunggu bentar." teriaknya dari dalam kamar.

Saat Icha akan kembali ke kamarnya pintu kamar Abang pun terbuka, menampilkan muka bantal Abang yang baru saja terbangun.

"kamu tuh kebiasaan banget dehh bangun siang."

"Aku cape banget cha jadi kesiangan deh, sini masuk beresin kamar aku." Sambil menarik Icha ke kamarnya dia pun langsung mengunci pintunya.

"Abang ihh apaan sih,aku tunggu di bawah deh." Jawabnya kaget dan sedikit takut sambil melangkah mundur.

"Udah kamu tunggu di sini aku mandi dulu ya." ujar nya berlalu ke kamar mandi.

Icha pun terpaksa membereskan kasur dan melipat selimutnya.

Saat akan duduk di sopa dia melihat di dinding kamar begitu banyak sekali poto-poto nya, waktu dulu saat belum berhijab.

"Apaa nih s Abang gak ada kerjaan banget." gumannya sambil menyipitkan matanya.

Pintu kamar mandi pun terbuka.

"kamu liatin apa hmm." tanya nya berdiri di belakang Icha sudah rapi memakai kaos pendek dan celana biru hitam.

"kamu udah mandinya? ayo kita keluar." ucap Icha.

"Tenang dong sayang,kamu gak kangen sama aku?" ujar nya dan langsung memeluk Icha dari belakang.

Icha yang kaget pun langsung melepaskan pelukan abang."Abang jangan kaya gini ya, ayo kita keluar." Icha pun memberanikan diri memutar badannya menghadap sahabatnya itu.

Abang pun memegang kedua bahu Icha, sontak kedua mata mereka bertemu.

"Cha aku tuh kangen banget sama kamu, aku udah lama nunggu kamu, kamu tuh kenapa selalu menghindar sama aku, aku tau kamu juga sayang sama aku dan aku juga sayang banget sama kamu cha."

Icha pun melepaskan tangan Abang.

"Apasih Bang, lebay deh kamu." ujar nya sambil terkekeh.

"Aku serius Cha, aku cinta sama kamu dari dulu sampai sekarang gak pernah berubah, aku dulu terima Dini karna hanya ingin buat kamu cemburu, tapi kamu malah ninggalin aku,aku gak kan biarin kamu pergi lagi Cha." ucapnya serius.

"Aku.. " belum selesai Icha menjawab Abang langsung mendekap icha ke dalam pelukannya.

"kamu gak perlu jawab apapun,karna aku yakin kamu juga sayang sama aku."

"Udah yuk kita sarapan, nanti aku anterin kamu ke rumah enin." jawab abang sambil menggandeng tangan Icha keluar dar kamar dan menuruni tangga.

Sedang Icha sedikit risih dengan sikap Abang yang agak sedikit aneh menurutnya.

Tiba di meja makan mereka di sambut hangat oleh keluarga Abang.

Ada uni cici, uda edi dan juga Adit adik nya Abang yang baru saja lulus SMA.

"Ayo sayang makan yang banyak, bunda sengaja bikinin rendang kesukaan kamu." ucap bunda Cici, sambil menaruh benerapa potong rendang di piring Icha.

Icha pun tersenyum, dia terharu sekali melihat bunda sahabantnya itu selalu pengertian padanya sejak dulu.

"Udah ayo makan, atau mau aku suapin?" bisik Abang yang duduk di samping nya, Icha pun bergidik ngeri.

"Cha kapan balik dari Yogja, dah lama banget gak ketemu." seru Adit yang baru saja pulang dari rumah temannya.

"Kemaren,biasalah aku sibuk jadi jarang pulang, gimana kabarmu Dit?"

" Oh pantas saja, kabar baik," jawabnya.

"Kamu kuliah dimana?"

"Aku kuliah di Universitas xx,tempat Kuliah Abang dulu." jawabnya sambil tersenyum.

"kirain satu kampus sama Ifa, jadi beda nya." seru Icha.

"Dia mah pengen yang deket katanya males jauh-jauh suka macet, tau sendiri kan waktu SMA juga suka telat." serunya dan diangguki oleh Icha.

"kan niru kakak nya Dit, dia juga sering telat, sering bolos juga." serohon Abang menimpali dan Icha pun langsung mencubit pingganya.

"Aduh, sakit cha." gumannya dan hanya terdengar oleh Icha, dan Icha sendiri hanya tersenyum.

Mereka pun menghabiskan makannya dan Icha pun segera pamit.

"Bunda icha langsung pamit ya, makasih banyak." ucapnya seraya menyalami tangan Uni dan Uda.

"Bunda seneng ko, sering -sering main ke sini ya." sambil memeluk Icha.

"Bang, jagain calon mantu Bunda awas jangan di apa-apain." Pesan bunda kepada Abang membuat Icha tersipu.

"Iya, kami pamit asalamualaikum." ucap mereka kompak.

"Walaikumsalam,hati-hati di jalan jangan ngenbut."

Mereka pun masuk ke dalam mobil dan segera berangkat,suasana di dalam mobil pun terasa canggung tak ada yang memulai pembicaraan.

Abang yang serius menyetir sesekali melirik Icha yang sedang melihat ke luar jendela.

"Cha...

"Hmmm..

"Sayang...

Icha pun langsung menoleh."Apa sih bang, geli tau dengernya." ucap nya terkekeh geli.

"Tentang ucapan ku yang tadi, aku benar-benar serius Cha, dari dulu aku nunggu kamu." ucap nya sendu.

"Aduh, dari mana kamu belajar gombal kaya gini bang, geli banget dengernya." ucapnya tersenyum.

"Aku serius, mau kan kamu jadi pacarku Cha? "

Hening

"Cha..

"Cha, ko kamu diem aja, kenapa ko melamun?" Dia pun menggenggam tangan Icha dan Icha pun langsung menoleh." Biarin kaya gini ya, aku kangen banget sama kamu dan aku bakal nunggu kamu sampai kapan pun, walau pun tanpa status yang jelas." dan Icha pun membiarkan nya, karna dia sudah tau watak dari sahabatnya itu yang keras kepala.

Akhirnya mereka pun sampai di kampung nya enin, suasana nya sangat tenang dan juga hawa nya sejuk walaupum mereka sampai siang hari .

"Asamualaikum." sapa keduanya, setelah memarkirkan mobil di halaman mereka langsung mengetuk pintu.

"Walaikumsalam." jawab Bi Idah membuka pintu.

"Teh Icha ayo silahkan masuk."

"Makasih Bi, dimana Ibu sama yang lain ko sepi." ucap nya sambil duduk di kursi.

"Ayo Bang duduk sini." menepuk kursi di sebelahnya.

"Lagi pada pergi ke rumasakit neng, jengukin teh Irma ,mau minum apa teh bibi bikinin dulu." ucapnya.

"Aku mah teh anget aja bi gak pake gula, kalo buat temen aku bikinin kopi item gulanya dikit." serunya sambil melirik Abang yang tersenyum padanya dan Bi Idah pun pamit ke belakang.

"Suasana nya masih sama ya cha, padahal dah lama banget aku gak ke sini dulu terakhir waktu kita kelas 2 SMA." seru Abang sambil menerawang masa remaja dulu.

"Iya,cuma nambah ruangan aja ke belakang." jawab Icha sambil menyenderkan punggung nya ke kursi.

Tak lama Bibi pun datang dengan membawa makanan dan minuman."Ayo teh, A silahkan di minum, Bibi di belakang ya kalo butuh apa-apa panggil aja."

"Ya bi makasih." seru Icha sambil tersenyum.

"Bang kalo kamu mau istirahat di kamar sana pasti kamu cape." melirik Abang yang memijat pelipis nya.

"Engak ko, aku cuma sedikit pusing aja."

"Udah yuk aku anterin, kamu istrahat aja, nanti aku bangunin." ucap nya sambil menyeret agar mengikutinya.

Sampailah mereka di depan pintu kamar dan Abang pun masuk dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

Sedangkan Icha menghampiri Bi Idah di belakang.

"lagi apa bi?" tanya Icha yang melihat Bibi di kebun belakang.

"Eh teteh ko malah ke sini, ini bibi lagi ikatin batang timun." memperlihatkan tali rapia di tangannya.

"Boleh ga Icha bantuin bibi?" ucapnya.

"Jangan, mending teteh istirahat aja,pasti cape kan."

"Icha udah istrahat ko di mobil, Icha jenuh Bi ga ada kerjaan, lagian di kamar ada Abang lagi tidur."

"Ya udah teteh duduk aja, liatin aja bibi aja ya." yang langsung di angguki oleh Icha.

"Bi, teh Irma kira-kira kapan ya pulang nya." serunya sambil memainkan tali.

"Mungkin besok teh, mudah-mudahan aja teh Irma cepet pulih."

"Aamiin mudah-mudah aja ya bi."

Terpopuler

Comments

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

Duuchh thorr bnar" cinta yg dilema.. sprri jdulnya hee

2022-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 01 pengenalan tokoh
2 02 siapa hermawan
3 03 akhirnya sah
4 04 siapa??
5 05 sahabat
6 06 kenangan
7 07 IQbal
8 08 flashback
9 09 kenyataan pahit
10 10 terbaring sakit
11 11 lupakan aku
12 12 Hari bahagia Icha
13 13 pulang ke bandung
14 14 perasaan abang
15 15 curahat hati adik kakak
16 16 jemput Irma ke rumasakit
17 17 Pemotretan
18 18 Keisengan IQbal
19 19 kejutan
20 20 pertemuan tak terduga
21 Kalian bersaudara
22 22 .kedatangan orang Tua Icha
23 23 Siapa sebenarnya.
24 24 pernikahan Febri
25 Mantan siapa?
26 Kembali pulang
27 27. berkunjung
28 28 jalan
29 29.Pacar Ifa
30 Jadi ini alasannya
31 Makan siang bareng.
32 kenapa harus marah
33 Mulai bekerja
34 Makan makan
35 Di antar jemput
36 Rentenir
37 kesialan hari ini
38 ke pesta
39 suasana pesta
40 liburan yang membosankan
41 Liburan bareng
42 Kedatangan Mereka
43 pertunangan
44 Flas back
45 bikin kesel aja
46 Ifa salah faham
47 kekesalan Nur
48 pernikahan Iqbal
49 ada pengganggu
50 persiapan
51 Senam pagi
52 keluhan
53 Salah siapa
54 Untung saja
55 Rangkaian acara penikahan Icha
56 Penyesalan Nenek Asmar
57 pernikahan
58 Sobat
59 Akhirnya selesai juga
60 di kerjain
61 Pagi pertama
62 Pulang ke rumah
63 jangan ungkit masalalu
64 pengantin baru
65 gara gara tiket
66 Belanja
67 menginap
68 liburan
69 liburan 2
70 Masih kesal
71 Aku menyesal
72 Sakit
73 Musibah
74 Ada ada saja Rey
75 liburan dekat saja
76 cerita Rey
77 Mengingat masa dulu
78 Membeli oleh oleh
79 Ada apa?
80 Vila
81 Oleh oleh
82 Siapa? "
83 Sangat Mirip
84 Ayo main
85 Acara ny lancar
86 bekerja sama
87 curiga
88 Siapa sebenarnya
89 Kenapa jadi begini
90 Kemana Icha
91 Salah paham
92 kecemburuan Rey
93 Akhirnya bertemu
94 Sebuah fakta
95 jalan jalan ke pasar
96 Buah mangga
97 menghadiri pesta
98 Acara pesta
99 Ngidam
100 Curhatan Ifa
101 Siapa sih bikin kesel aja
102 perdebatan
103 Bertemu Arman
104 Acara Syukuran
105 Extra Part
106 Extra part 2
107 akhirnya jadi orang tua juga
108 Kayla anastaya
109 Mencari Art untuk Icha
110 Libur nya di rumah Omah Cici
111 Menginap di rumah mertua
112 15 tahun kemudian
113 kedatangan Haikal
114 Apa apaan Haikal
115 Ketiduran
116 Haikal bikin kesel
117 Pertemuan dengan calon suami.
118 Rasain loe
119 bartemu Andra
120 Mulai sekolah
121 Ada ada saja mereka
122 Di kerjain
123 Seperti mimpi
124 Tersesat
125 deg degan
126 Kenapa mendadak
127 Ketemu lagi
128 Kok Cengeng
129 Jujur pada Satria
130 Jalan bareng Andra
131 Hadiah dari Kak Andra
132 Membantu Shovia
133 bertemu masalalu bunda icha
134 Masalalu Amanda
135 Kecemburuan Abang
136 ganggu saja
137 Cerita masalalu
138 Negosiasi
139 Angin segar
140 kecurigaan Kaila
141 Apa sebenar nya yang terjadi
142 demam
143 kehawatiran Revan
144 Menjenguk Andra
145 Kedatangan Haikal
146 Kebingungan Kaila
147 Sah
148 Kekesalan Kaila
149 Ke Apartemant
150 Sedikit meluluhkan hati Kaila
151 Hari perpisahan di sekolah Kaila
152 Acara Sekolah
153 Dava bikin kesel aja
154 Acara BBQ
155 Jalan bareng sahabat
156 Liburan di Jogja
157 Mulai dari awal
158 Tersesat
159 kenyataan tentang Faisal
160 Nasehat Bunda Icha
161 Sampai di Jakarta
162 Bertemu Oma Sarla
163 Hari pertama jadi Mahasiswa
164 Tak sengaja bertemu
165 Pergi dari Rumah
166 Mencari Kaila
167 Mencari ke kampus
168 Naura sakit apa?
169 Cerita Naura
170 Cerry sahabat terbaik
171 Clara mengadu
172 menjemput Naura
173 Permintaan Mama Dini
174 Acara Makan malam
175 Naura bertemu Sean
176 Kekesalan Kaila
177 Kecemburuan Revan
178 Revan bikin masalah terus
179 Bertemu Rima
180 Naura kenapa
181 Bertemu Mama nya Remon
182 Kedatangan orang tua Kaila
183 Tau aparteman Revan
184 keterkejutan Icha
185 kedatangan Sean
186 Berangkat bareng Remon
187 kedatangan Widya dan suaminya
188 Flasback.
189 Naura tahu semua nya
190 Clara membuat ulah
191 masalah selesai Naura bahagia
192 Bertemu Revan
193 Tamu tak diundang
194 nomor siapa
195 Kecemburuan Revan
196 kenangan masa llau widya
197 kenapa dengan Bunda Icha
198 kedatangan teman lama
199 kekesalan Revan
200 Bertemu Sean
201 Acara pesta
202 Di pesta
203 Poto dari orang misterius
204 Clara memang menyebalkan
205 Apa mau nya Rifky
206 Kesialan Kaila
207 Kekesalan Kaila
208 Kaila ngambek
209 Kita baikan
210 Kebingungan Naura
211 Emosi Kaila di ubun ubun
212 Bertengkar
213 Mengurai cerita
214 cerita sama Cerry
215 Tak sengaja
216 makan malam
217 berniat liburan
218 Bertemu Klien Papa Adam
219 Jalan bareng Cerry
220 pertengkaran
221 menyelamatkan Clara
222 kenyataan orang tua Sean
223 Akhirnya Kaila sadar
224 Mual?
225 fositif?
226 Perhatian Clara
227 kesedihan Naura
228 Salah paham
229 Selesai
Episodes

Updated 229 Episodes

1
01 pengenalan tokoh
2
02 siapa hermawan
3
03 akhirnya sah
4
04 siapa??
5
05 sahabat
6
06 kenangan
7
07 IQbal
8
08 flashback
9
09 kenyataan pahit
10
10 terbaring sakit
11
11 lupakan aku
12
12 Hari bahagia Icha
13
13 pulang ke bandung
14
14 perasaan abang
15
15 curahat hati adik kakak
16
16 jemput Irma ke rumasakit
17
17 Pemotretan
18
18 Keisengan IQbal
19
19 kejutan
20
20 pertemuan tak terduga
21
Kalian bersaudara
22
22 .kedatangan orang Tua Icha
23
23 Siapa sebenarnya.
24
24 pernikahan Febri
25
Mantan siapa?
26
Kembali pulang
27
27. berkunjung
28
28 jalan
29
29.Pacar Ifa
30
Jadi ini alasannya
31
Makan siang bareng.
32
kenapa harus marah
33
Mulai bekerja
34
Makan makan
35
Di antar jemput
36
Rentenir
37
kesialan hari ini
38
ke pesta
39
suasana pesta
40
liburan yang membosankan
41
Liburan bareng
42
Kedatangan Mereka
43
pertunangan
44
Flas back
45
bikin kesel aja
46
Ifa salah faham
47
kekesalan Nur
48
pernikahan Iqbal
49
ada pengganggu
50
persiapan
51
Senam pagi
52
keluhan
53
Salah siapa
54
Untung saja
55
Rangkaian acara penikahan Icha
56
Penyesalan Nenek Asmar
57
pernikahan
58
Sobat
59
Akhirnya selesai juga
60
di kerjain
61
Pagi pertama
62
Pulang ke rumah
63
jangan ungkit masalalu
64
pengantin baru
65
gara gara tiket
66
Belanja
67
menginap
68
liburan
69
liburan 2
70
Masih kesal
71
Aku menyesal
72
Sakit
73
Musibah
74
Ada ada saja Rey
75
liburan dekat saja
76
cerita Rey
77
Mengingat masa dulu
78
Membeli oleh oleh
79
Ada apa?
80
Vila
81
Oleh oleh
82
Siapa? "
83
Sangat Mirip
84
Ayo main
85
Acara ny lancar
86
bekerja sama
87
curiga
88
Siapa sebenarnya
89
Kenapa jadi begini
90
Kemana Icha
91
Salah paham
92
kecemburuan Rey
93
Akhirnya bertemu
94
Sebuah fakta
95
jalan jalan ke pasar
96
Buah mangga
97
menghadiri pesta
98
Acara pesta
99
Ngidam
100
Curhatan Ifa
101
Siapa sih bikin kesel aja
102
perdebatan
103
Bertemu Arman
104
Acara Syukuran
105
Extra Part
106
Extra part 2
107
akhirnya jadi orang tua juga
108
Kayla anastaya
109
Mencari Art untuk Icha
110
Libur nya di rumah Omah Cici
111
Menginap di rumah mertua
112
15 tahun kemudian
113
kedatangan Haikal
114
Apa apaan Haikal
115
Ketiduran
116
Haikal bikin kesel
117
Pertemuan dengan calon suami.
118
Rasain loe
119
bartemu Andra
120
Mulai sekolah
121
Ada ada saja mereka
122
Di kerjain
123
Seperti mimpi
124
Tersesat
125
deg degan
126
Kenapa mendadak
127
Ketemu lagi
128
Kok Cengeng
129
Jujur pada Satria
130
Jalan bareng Andra
131
Hadiah dari Kak Andra
132
Membantu Shovia
133
bertemu masalalu bunda icha
134
Masalalu Amanda
135
Kecemburuan Abang
136
ganggu saja
137
Cerita masalalu
138
Negosiasi
139
Angin segar
140
kecurigaan Kaila
141
Apa sebenar nya yang terjadi
142
demam
143
kehawatiran Revan
144
Menjenguk Andra
145
Kedatangan Haikal
146
Kebingungan Kaila
147
Sah
148
Kekesalan Kaila
149
Ke Apartemant
150
Sedikit meluluhkan hati Kaila
151
Hari perpisahan di sekolah Kaila
152
Acara Sekolah
153
Dava bikin kesel aja
154
Acara BBQ
155
Jalan bareng sahabat
156
Liburan di Jogja
157
Mulai dari awal
158
Tersesat
159
kenyataan tentang Faisal
160
Nasehat Bunda Icha
161
Sampai di Jakarta
162
Bertemu Oma Sarla
163
Hari pertama jadi Mahasiswa
164
Tak sengaja bertemu
165
Pergi dari Rumah
166
Mencari Kaila
167
Mencari ke kampus
168
Naura sakit apa?
169
Cerita Naura
170
Cerry sahabat terbaik
171
Clara mengadu
172
menjemput Naura
173
Permintaan Mama Dini
174
Acara Makan malam
175
Naura bertemu Sean
176
Kekesalan Kaila
177
Kecemburuan Revan
178
Revan bikin masalah terus
179
Bertemu Rima
180
Naura kenapa
181
Bertemu Mama nya Remon
182
Kedatangan orang tua Kaila
183
Tau aparteman Revan
184
keterkejutan Icha
185
kedatangan Sean
186
Berangkat bareng Remon
187
kedatangan Widya dan suaminya
188
Flasback.
189
Naura tahu semua nya
190
Clara membuat ulah
191
masalah selesai Naura bahagia
192
Bertemu Revan
193
Tamu tak diundang
194
nomor siapa
195
Kecemburuan Revan
196
kenangan masa llau widya
197
kenapa dengan Bunda Icha
198
kedatangan teman lama
199
kekesalan Revan
200
Bertemu Sean
201
Acara pesta
202
Di pesta
203
Poto dari orang misterius
204
Clara memang menyebalkan
205
Apa mau nya Rifky
206
Kesialan Kaila
207
Kekesalan Kaila
208
Kaila ngambek
209
Kita baikan
210
Kebingungan Naura
211
Emosi Kaila di ubun ubun
212
Bertengkar
213
Mengurai cerita
214
cerita sama Cerry
215
Tak sengaja
216
makan malam
217
berniat liburan
218
Bertemu Klien Papa Adam
219
Jalan bareng Cerry
220
pertengkaran
221
menyelamatkan Clara
222
kenyataan orang tua Sean
223
Akhirnya Kaila sadar
224
Mual?
225
fositif?
226
Perhatian Clara
227
kesedihan Naura
228
Salah paham
229
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!