Icha pun menginap di rumah Rima malam ini, setelah meminta Izin dari Bude Icha pun bisa tidur dengan tenang.
Pagi hari pun menyapa,setelah menelpon Iqbal Icha pun segera pamit untung hari ini dia masuk kuliah siang jadi bisa pulang dulu ke rumah Bude.
"Icha pamit ya Bun." ucapnya setelah ikut sarapan.
"Hati-hati ya, sering-sering tengokin Bunda ya. " dan Icha pun hanya tersenyum.
Rima pun mengantar nya sampai ke depan.
"Aku pamit dulu ya, sampai ketemu di kampus." seru Icha seraya melambaikan tangannya,ternyata Iqbal sudah menunggunya di pinggir jalan.
Rima pun hanya tersenyum di depan pintu, melihat kepergian Icha yang di jemput seseorang dengan mobil.
Sedangkan Rama hanya melihat kepergian Icha dengan sendu, tidak tau apa yang ada di pikirannya.
Desta selalu menghubungi Icha, meskipun sudah di blokir tapi Desta terus menghubunginya dengan nomor baru membuat Icha pusing dibuatnya.
Icha pun terus menghindar saat Desta menemuinya di kampus maupun di Rumah hingga beberapa bulan berlalu, akhirnya tiba saatnya Icha wisuda.
Di hari yang di nanti-nantinya Dia sudah cantik berbalut kebaya modern, Icha pun hanya di temani Bude yati karna kelurganya di dari Bandung tidak bisa datang karna menunggu Irma yang mau melahirkan.
Sasampainya di kampus di sambut oleh Rima dan juga orang tuanya.
"Bebz kamu cantik bangett,udah gak usah cemberut gitu kan ada Bude dan Bunda juga, ayo semangat." ucap Rima menyemangati, sambil menggandeng tangan Icha berjalan menuju aula.
"Iya aku juga semangat ko,maksih ya bebz." serunya sambil tersenyum kaku.
Acara pun di mulai dan akhirnya Icha lulus dengan hasil memuaskan,Dosen pun sudah mendaftarkan S2 nya ke luar negri, tapi icha menolak dengan alasan ingin bekerja.
Susana haru pun terjadi karna orang tuanya tak bisa menyaksikan hari bahagianya.
"Cha sini poto dulu." seru Iqbal baru saja datang dengan orang tuanya, Dia pun merangkul Icha.
Icha pun berpoto dengan mereka, ada juga yang di poto berdua dengan Iqbal.
"Sini poto bareng keluarga." seru Bunda Risa mengajak mereka bergabung.
Setelah berbincang mereka pun berbincang hangat.
"Maaf kakak telat,selamat ya." seru Rama yang masih menetralkan lagi nafasnya karna berlari dari parkiran,sambil menyerahkan satu buket bunga kepada Icha dan Rima yang sedang berbincang.
"Makasih kakak." jawab mereka serempak sambil tersenyum.
Mereka pun berpoto bersama,Rima pun mempoto Icha dengan berbagai gaya dan banyak juga yang berpoto berdua dengan Rama.
Mereka pun akhirnya pulang setelah acara selesai,namun Icha masih ada perlu dengan dosen pembimbing.
"Cha ayo pulang, Bude sekalian mau ke butik dulu." seru Bude.
"Bude duluan aja ya, Icha ada perlu bentar nanti Icha naik taxi aja pulang nya."
"Ya udah kamu hati-hati yah." Bude pun bergegas masuk ke dalam mobil,dan meninggalkan area kampus.
Setelah urusannya selesai Icha pun memesan taxi onlene.
Namun tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan icha, Icha yang tidak tau siapa itu hanya diam saja hanya menoleh dan kembali memainkan ponselnya.
Pemuda itu membuka pintu mobil dan mendekat ke arah Icha." Sayang kamu pasti nungguin aku yah. " serunya sambi memberikan satu buket bunga di tangannya.
Icha pun kaget mendengar suara yang tak asing baginya dan menonggakan kepalanya .
Degg..
"Ngapain lo kesini, gw kan udah bilang sama lo jangan pernah ganggu hidup gw lagi." Icha pun mundur satu langkah, dan menetralkan detak jantung nya yang sedikit takut,kesal dan juga marah.
"Cha plis,maafin aku ,kamu kan pengen aku lamar cha, aku udah bilang ke orang tua aku dan mereka setuju cha kita menikah muda." seru nya memelas dan mengganggam tangan Icha namun Icha melepaskannya.
"Gw udah maafin lo,gw harap lo bisa jauhin gw dan lupain gw oke." Seru Icha melangkah pergi,namun baru saja Icha melangah Desta memeluk Icha dari belakang.
Icha pun kaget dan menahan tangis berusaha melepaskan pelukan Desta.
"Lepasin gw Desta,plis lepasin gw hik hik.." Icha pun menangis ketakutan.
Desta pun melepaskan pelukankannya,Dia tak tega melihat Icha menangis.
"Segitu benci nya kamu sama aku cha,semua gara-gara ****** itu gw harus buat perhitungan." gumanya sambil menjambak rambutnya.
Setelah terlepas Icha berlari masuk ke dalam kampus yang masih takut Desta mengejarnya.
Desta sendiri langsung masuk ke dalam mobilnya dan segera melajukannya kencang,Dia sangat menyesal karna membuat Icha benci kepadanya sungguh Dia tidak ingin seperti ini.
Icha sendiri berbelok menuju toilet kampus ,namun tiba-tiba Dia menabrak seseorang.
Brukk..
Icha yang tak pokus melihat jalan pun menabrak orang, dia pun hampir terjatuh .
"Maaf saya gak sengaja." ucap Icha sambil menunduk.
"Cha kamu ga papa?" suara yang tak asing membuat Icha mendongkakan kepalanya.
Ternyata yang Icha tabrak adalah Rama,Icha pun segera memeluknya dengan erat.
"kamu kenapa kok nangis cha,cerita sama Kakak." ucapnya sambil mengelus kepala Icha.
"Aku gak papa kok, kak Rama ko belum pulang?" tanya nya sedikit heran.
"Kakak tadi gak sengaja ketemu temen trus ketolilet dulu, ayo kakak anterin kamu."
"Ga usah ka, aku dah pesen taxi ko," jawabnya sungkan.
"Kakak tunggu di parkiran dan gak ada penolakan." ucapnya.
Icha pun berjalan ke parkiran setelah mengganti pakaianya, dia menggati baju kebaya nya dengan baju santai, celana panjang longgar dan kemeja longgar juga kerudung senada.
Diapun masuk ke dalam mobil Rama,menenteng paper bag nya.
"Kita cari makan dulu ya, kamu pasti laper kan, mau makan apa?"
"Terserah kakak aja deh, aku ikut aja." jawab Icha malas mikir.
Mereka pun akhirnya sampai di salah satu lesehan makanan khas sunda karna Rama tau pasti icha merindukan makanan kampung halamannya.
"Kamu mau pesen apa cha?" Menyodorkan buku menu ke hadapan Icha, mereka sudah duduk karpet di salah satu saung yang menghadap ke kolam ikan.
"Aku pesen nasi sama gurame bakar sama capcai,minumnya es teh manis aja."
"Saya juga samain aja, minum nya teh anget ya mba." seru Rama.
"Siap ,Mas mba tunggu sebentar ya." seru Pelayan ramah,sambil meninggalkan mereka.
"cha..
"Hmm..
"Kamu lagi ada masalah ya ko diem aja?"
"Gak ko aku gak papa kak."
"Kalo ada apa-apa cerita sama kakak Cha." ucapnya serius,Icha pum hanya tersenyum di sela makannya.
Mereka pun makan dengan lahap sambil berbincang hangat setelah makan,mereka pun bergegas pulang.
"Oya kak, makasih ya untuk hari ini, maaf udah bikin repot."
"Gak papa Cha, kakak malah seneng ko bisa jalan bareng kamu."
"Besok aku mau kembali ke Bandung, bilangin sama Rima ya, aku gak sempet pamit."
"Loh ko mendadak sih Cha, kaya lagi menghindari sesuatu aja, kalo ada masalah selesai kan dulu Cha." ucapnya melirik Icha yang hanya diam saja.
"Apaan sih kak, aku emang udah niat kalo mau pulang besok,udah di rencanain sejak. lama kok."
"Gimana sama pacar kamu Cha?"
"Aku dah lama putus kak sama Dia, mungkin Tuhan masih mencarikan yang terbaik untukku kak." ucapnya dan Rama pun hanya mengangguk.
"Kakak sendiri gimana? "
"Sama kakak juga masih nyari, mungkin belum ketemu." jawabnya.
*Andai kamu tau Cha kakak sangat berharap sama kamu, tapi kakak gak sanggup bicara yang sesungguhnya kalo kakak cinta sama kamu dari dulu* batinnya.
Sampailah di depan rumah Bude, Icha pun mengucapkan banyak terimakasih dan mengajak nya mampir namun Rama masijh ada urusan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments