15 curahat hati adik kakak

"Semoga aja teh Irma cepet pulih, eh gimana orang tua nya Mas Hermawan apakah sudah di beri tahu?" Ucapnya duduk lesehan di saung deket kebun.

"Udah di beri tau, pas teh Irma pendarahan mereka langsung ke rumasakit." jawab bibi.

"Syukur deh kalo gitu, moga aja keluarga nya Mas Hermawan berlaku baik dan nerima teh Irma."

"Mereka kaya nya baik teh, pas waktu pertama kesini juga nginep dua hari mereka seperti nya menyayangi teh Irma dan juga bayinya,mereka berkali-kali mengajak teh Irma ikut ke kota sama mereka namun teh Irma gak mau."

"Terus gimana,apakah mereka ada rencana buat resepsi?"

"Gak tau juga sih Teh, kaya nya belum ada info yang bibi denger,Teh Icha mau lama di sini."

"Gak tau bi, gimana nanti aja."

"Yang tadi pacarnya teh Icha ya, kasep pisan (ganteng banget)." seru bibi sambil tersenyum dan duduk di dekat Icha.

"Bukan bi, dia temen aku." jawabnya tersenyum.

"Oh kirain pacarnya,tapi kalo bibi liat kaya nya suka sama teh Icha."

"Hhhaaa masa sih bi, ahh mungkin perasaan bibi aja." pungkir Icha dan tergelak.

Setelah berbincang Icha pun masuk ke kamar Ifa dan tiduran di sana menunggu makan siang.

Abang pun mengerjapkan mata nya dan melirik jam 2 siang .

"Gila pules banget gue tidur." gumannya dia pun betgegas bangun da ke kamar mandi.

Setelah segar dia mengirim pesan pada Icha.

Abang.

\=cha kamu di mana

dan langsung di bales oleh icha.

Icha

\=aku di kamar Ifa, kenapa kamu laper?

Abang

\=enggak ko cuma bosen,keluar yu.

Icha

\=oke kamu tunggu bentar, aku ke sana.

Icha pun bergegas menuju kamarnya, dia pun mengetuk pintu nya .

"Abang ayo ." serunya di balik pintu.

"Mau kemana?" tanya Abang membuka pintu.

"Jalan lah bukannya kamu bosan."

"Kamu gak nengok ke rumasakit cha?" tanya Abang mengikuti Icha ke depan rumah.

"Nanti sore kita kesana kamu mau ikut atau mau pulang duluan? "

"Ikut lah." jawabnya.

"Ya udah kita cari makan dulu yuk"

"Ayo kita kemana nih." tanya nya masih bingung.

"Udah ayo ikut aja,nih pake motor Mang Dadang biar cepet." ucapnya sambil memberikan Abang kunci.

Mereka pun menaiki motor trail milik Mang Dadang yang biasa di pake ke kebun.

Motor pun melesat menyusuri jalan di kampung itu, dan tiga puluh menit kemudian mereka sampai di kedai baso Mercon viral.

"Yakin makan di sini?" tanya Abang sedikit ragu karna kedai itu sangat ramai dengan pembeli.

"Udah ayo masuk,Kamu pesen deh aku cari tempat duduk." seru Icha.

Abang pun memesan dua mangkok baso tak lupa juga dengan es kelapa muda,karna Dia sudah tau selera Icha dari dulu Baso besar tanpa mie.

Abang pun melirik sana sini mencari Icha, dan matanya melihat Icha yang sedang duduk di pojokan memainkan ponselnya.

Dia pun langsung menghampiri nya." Kamu lagi apa?" tanya nya sambil duduk di sebelah Icha.

"Oh ini, aku lagi chatan sama Ifa nanyain kapan balik." sambil memperlihatkan nya pada Abang dan Abang pun langsung merebutnya.

"Abang ihh kebiasaan dari dulu suka gitu deh." seru nya cemberut.

"Pinjem bentar sayang." dan Icha pun hanya diam tak menjawab.

Dari dulu Abang selalu kepo dengan ponsel Icha ,makanya dari dulu Icha tidak punya pacar.

Abang pun terus mengotak ngatik nya, melihat semua chat yang masuk tak lupa galeri poto,terlihat beberapa poto Icha dan Iqbal juga dengan Rama.

"Cha,s Iqbal suka ganguin kamu di sana? "

"Enggak, baru beberapa bulan kita dekat, aku juga gak tau kalo kita satu kampus."

"Trus dia udah nemuin cwe masa kecilnya itu belum?"

"Gak tau juga sih, aku gak tanya."

*Sial jadi Iqbal selama ini ada di dekat Icha, cari perkara emang Iqbal sama gue. batinnya.

"Trus yang ini siapa, ko deket banget potonya?" serunya menunjukan poto Icha dengan Rama.

"Itu Kak Rama, kakaknya temen aku, kenapa sih kamu ko jadi murung gitu?"

"Aku cemburu Cha liat kamu poto sama cowok lain, poto sama aku aja jarang berdua, apalagi setelah kamu kuliah di sana."

"Ya udah, nanti kita poto bareng ya, udah jangan cemberut mari makan." seru Icha setelah melihat pelayan menyajikan Baksonya.

"Oke," jawabnya sambil mengembalikan ponsel Icha.

Mereka sangat menikmati suasana di sana, yang tidak terlalu panas .

"Udah sore kita pulang yukk,kamu bukanya harus balik ya." seru Icha setelah menghabiskan makanannya.

"Aku nginep deh malam ini." ucap Abang memelas.

"Apa nginep gak ada ya, pulang sana."

"Malam ini aja ya pliss,aku kan pingin liat anaknya Teh Irma dulu."

Dan akhirnya Icha pun luluh setelah Abang membujuknya

"Terserah deh." jawabnya.

Mereka pun melanjutkan perjalanan,sambil menikmati perkebunan teh yang sangat hijau.

Abang pun memberhentikan motornya di pinggir jalan.

"Eh ada apa, ko berhenti?" tanya Icha heran.

"Kita poto dulu, ayo mumpung pemandangannya bagus." seru Abang mengeluarkan ponselnya.

Mereka pun berpoto selfi dan begitu banyak poto mereka yang berdua, sungguh Abang sangat senang akhirnya Dia bisa poto berdua lagi dengan Icha setelah sekian lama.

Waktu pun sudah mulai sore mereka kembali ke rumah Enin.

"Asamualaikum." ucapnya serempak.

"Walakumsalam." jawab semua orang yang ada di rumah, Icha pun langsung menyalami nya satu persatu begitu juga Abang.

"kamu baru nyampe nak?" tanya Ibu sambil memeluk.

"Udah dari tadi bu,kita habis cari makan di luar." jawabnya, sambil duduk bergabung di sana.

"Abang makasih ya udah anterin Icha ke sini, bikin repot aja." seru Pak Harun.

"Engga ko om, aku malah seneng bisa sekalian liburan." jawab Abang sambil tersenyum.

"Gimana kabarnya Teh Irma kapan pulang?" tanya Icha serius.

"Besok juga pulang, kamu gak usah khawatir Irma sudah mulai pulih dan bayinya juga sehat,"

"Terus Icha kapan nengokin Teh Irma nya?"

"Besok aja kamu jemput ke sana, sekarang ada Ibu sama Bapa mertuanya yang jaga."

"Oh syukur deh kalo gitu."

"Ya udah kami pamit ke kamr dulu mau bersih-bersih ya Bu." pamit nya.

Icha pun masuk ke kamar Ifa dan Abang sendiri masuk ke kamar Icha.

"Teteh dari mana?" tanya Ifa yang sedang bermain ponsel.

"Habis cari makan,teteh mau mandi dulu gerah." Icha pun masuk ke kamar mandi.

Setelah bersih Icha pun duduk bergabung dengan Ifa diatas kasur.

Makan malam pun tiba, Bi Idah pun memanggil mereka agar makan bersama ada Bi Asih dan Mang Dadang tak lupa dengan Rita yang ikut bergabung.

Setelah makan malam, Rita mengajak Icha dan Ifa ke Pasar malam yang ada di kampumg sebelah.

"Bu kita mau izin ke pasar malam boleh ya." Izinya.

"Boleh pergi sana."

Icha pun bergegas ke kamar Ifa,dan Ifa pun sudah siap.

"Dek kamu mau kemana?"

"Mau main sama teh Rita, katanya ada pasar malam, teteh mau ikut? cuma harus pake motor jalannya sempit kalo bawa mobil" serunya sambil memakai jaket.

"Aku baru aja mau ajak kamu, ya udah aku ganti baju dulu deh, kamu tunggu di depan." ucapnya dan di angguki Ifa.

Mereka pun akhirnya berangkat Ifa dan Rita satu motor,sedangkan Icha di bonceng oleh Abang, setelah sepuluh menit akhirnya mereka sampai.

Suasana sangat ramai, banyak sekali pengunjung di sana, Ifa dan Ita pun pamit memisahkan diri berhambur menaiki wahana.

"Cha kamu gak mau naik wahana?" tanya Abang yang melihat Icha hanya duduk di bangku sambil memakan gula kapas nya.

"Enggak, lagi males." serunya.

"Terus ngapain ke sini kalo gak naik, kan ga seru cha." ucapnya gemas melihat Icha yag terus mengunyah.

"Liat-liat aja lah lumayan cuci mata." jawabnya sambil terkekeh.

"Emang di sebelah kamu kurang ya cha, sehingga kamu pengen cuci mata." ucap nya sedikit kesal.

"Hahaha... gak ko, udah ayo kita keliling,cari makanan." sambil melangkah mentusuri stan-stan pedagang.

"Ingat zaman dulu ya Cha, kalo kaya gini." ucap Abang menggenggam tangan Icha.

"Iya, dulu kalo ada Pasar malam kita sering jalan bareng sama anak-anak juga." jawabnya seraya menerawang saat-saat remaja bersama sahabatnya.

"Mereka udah bahagia kaya nya,kamu gak da niat nikah muda Cha?"

Icha pun menoleh sambil tersenyum."Ada, cuma itu dulu, kalo sekarang aku serahin sama yang Diatas aja, karna kalo aku yang rencanain takut kecewa lagi." ucapnya sendu.

Abang pun melihat ada kesedihan di mata nya Icha, Dia merasa sangat bersalah karena tak bisa mengerti perasaan Icha dari dulu kalo Icha mencintainya.

Pada saat Icha memutuskan pindah ke Yogjakarta, Abang terus-menerus membujuk Ifa agar bercerita apa yang sebenarnya terjadi.

Hingga Abang tau, alasan utama Icha pergi adalah menenangkan hatinya yang patah hati karna cintanya bertepuk sebelah tangan.

Akhirnya mereka pun pulang Jam 10 malam,mereka pun masuk kamar masing-masing,kamar tamu sebenarnya ada banyak, namun Abang tidak mau pindah dari kamar akhinya Icha pun mengalah tidur di bersama Ifa malam ini.

Icha pun mandi dan ganti baju, eh dia lupa Abang kan gak bawa baju ganti dia pun mengambil ponsel nmengirim chat kepada Abang menenyakan baju ganti dan Abang pun membalasnya kalo dia selalu sedia baju ganti di mobil.

"Uhh dasar udah siap sedia rupanya, pantesan ngotot pengen nginep." gerutu nya kesal.

"Ngomong apa sih teh gak jelas?" tanya Ifa yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Itu s Abang bikin teteh kesel tau gak, bilang nya pengen nganterin aja, disuruh pulang malah gak mau."

"Ahh Teteh kaya gak tau aja, mungkin dia tuh masih kangen sama Teteh, biarian aja lah nanti juga pulang Teh dia kan pasti banyak kerjaan." sambil merebahkan tubuhnya di kasur di susul Icha kemudian.

"Teteh udah move on dari ka Desta?" tanya Ifa tiba-tiba, Icha yang sedang menatap dinding kamar pun menoleh.

Icha sudah menceritakan semuanya pada Ifa di telpon tapi belum kepada orang tuanya.

"Udah lah, udah lama juga teteh udah gak mau bahas Dia lagi,Teteh bersyukur Dia bisa lepasin teteh meski harus banyak drama." jawabnya sendu.

"Teteh gak nyesel kan, putus sama dia?" tanya nya hati-hati.

"Ya enggak lah justru teteh bersyukur bisa putus dari dia, dia tuh terlalu over dek banyak ngatur ini lah itu lah, jadi pas dia gak ngasih kabar atau gak chat itu aneh,tapi Teteh juga sedikit kecewa dengan apa yang Dia lakukan."

"Semoga Teteh bisa dapetin yang lebih dari Desta ya, semangat cowok masih banyak teh,dan kaya nya Abang sama Iqbal juga suka sama Teteh." seru Ifa dan diaminkan keduanya.

"Kamu sendiri sama Zaki gimana?"

"Aku udah putus sama Dia, aku gak mau menghambat kesuksesannya teh, dia dapet Beasisawa ke Kairo,wajar kan teh dia kan anaknya pak ustadz punya pesantren juga, aku minder lah sama penampilanku kaya gini, dan aku juga belum ada hidayah." seru nya sambil tersenyum.

"Yang sabar ya dek, sekarang kamu pokus kuliah dulu, nanti kalo jodoh pasti gak kemana."

"Iya teh, aku juga mikirnya gitu."

Mereka pun akhirnya terlelap setelah saling bercerita.

Terpopuler

Comments

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

duuchh keseruan cucurhanet d saat mau tidur kk adek ...

2022-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 01 pengenalan tokoh
2 02 siapa hermawan
3 03 akhirnya sah
4 04 siapa??
5 05 sahabat
6 06 kenangan
7 07 IQbal
8 08 flashback
9 09 kenyataan pahit
10 10 terbaring sakit
11 11 lupakan aku
12 12 Hari bahagia Icha
13 13 pulang ke bandung
14 14 perasaan abang
15 15 curahat hati adik kakak
16 16 jemput Irma ke rumasakit
17 17 Pemotretan
18 18 Keisengan IQbal
19 19 kejutan
20 20 pertemuan tak terduga
21 Kalian bersaudara
22 22 .kedatangan orang Tua Icha
23 23 Siapa sebenarnya.
24 24 pernikahan Febri
25 Mantan siapa?
26 Kembali pulang
27 27. berkunjung
28 28 jalan
29 29.Pacar Ifa
30 Jadi ini alasannya
31 Makan siang bareng.
32 kenapa harus marah
33 Mulai bekerja
34 Makan makan
35 Di antar jemput
36 Rentenir
37 kesialan hari ini
38 ke pesta
39 suasana pesta
40 liburan yang membosankan
41 Liburan bareng
42 Kedatangan Mereka
43 pertunangan
44 Flas back
45 bikin kesel aja
46 Ifa salah faham
47 kekesalan Nur
48 pernikahan Iqbal
49 ada pengganggu
50 persiapan
51 Senam pagi
52 keluhan
53 Salah siapa
54 Untung saja
55 Rangkaian acara penikahan Icha
56 Penyesalan Nenek Asmar
57 pernikahan
58 Sobat
59 Akhirnya selesai juga
60 di kerjain
61 Pagi pertama
62 Pulang ke rumah
63 jangan ungkit masalalu
64 pengantin baru
65 gara gara tiket
66 Belanja
67 menginap
68 liburan
69 liburan 2
70 Masih kesal
71 Aku menyesal
72 Sakit
73 Musibah
74 Ada ada saja Rey
75 liburan dekat saja
76 cerita Rey
77 Mengingat masa dulu
78 Membeli oleh oleh
79 Ada apa?
80 Vila
81 Oleh oleh
82 Siapa? "
83 Sangat Mirip
84 Ayo main
85 Acara ny lancar
86 bekerja sama
87 curiga
88 Siapa sebenarnya
89 Kenapa jadi begini
90 Kemana Icha
91 Salah paham
92 kecemburuan Rey
93 Akhirnya bertemu
94 Sebuah fakta
95 jalan jalan ke pasar
96 Buah mangga
97 menghadiri pesta
98 Acara pesta
99 Ngidam
100 Curhatan Ifa
101 Siapa sih bikin kesel aja
102 perdebatan
103 Bertemu Arman
104 Acara Syukuran
105 Extra Part
106 Extra part 2
107 akhirnya jadi orang tua juga
108 Kayla anastaya
109 Mencari Art untuk Icha
110 Libur nya di rumah Omah Cici
111 Menginap di rumah mertua
112 15 tahun kemudian
113 kedatangan Haikal
114 Apa apaan Haikal
115 Ketiduran
116 Haikal bikin kesel
117 Pertemuan dengan calon suami.
118 Rasain loe
119 bartemu Andra
120 Mulai sekolah
121 Ada ada saja mereka
122 Di kerjain
123 Seperti mimpi
124 Tersesat
125 deg degan
126 Kenapa mendadak
127 Ketemu lagi
128 Kok Cengeng
129 Jujur pada Satria
130 Jalan bareng Andra
131 Hadiah dari Kak Andra
132 Membantu Shovia
133 bertemu masalalu bunda icha
134 Masalalu Amanda
135 Kecemburuan Abang
136 ganggu saja
137 Cerita masalalu
138 Negosiasi
139 Angin segar
140 kecurigaan Kaila
141 Apa sebenar nya yang terjadi
142 demam
143 kehawatiran Revan
144 Menjenguk Andra
145 Kedatangan Haikal
146 Kebingungan Kaila
147 Sah
148 Kekesalan Kaila
149 Ke Apartemant
150 Sedikit meluluhkan hati Kaila
151 Hari perpisahan di sekolah Kaila
152 Acara Sekolah
153 Dava bikin kesel aja
154 Acara BBQ
155 Jalan bareng sahabat
156 Liburan di Jogja
157 Mulai dari awal
158 Tersesat
159 kenyataan tentang Faisal
160 Nasehat Bunda Icha
161 Sampai di Jakarta
162 Bertemu Oma Sarla
163 Hari pertama jadi Mahasiswa
164 Tak sengaja bertemu
165 Pergi dari Rumah
166 Mencari Kaila
167 Mencari ke kampus
168 Naura sakit apa?
169 Cerita Naura
170 Cerry sahabat terbaik
171 Clara mengadu
172 menjemput Naura
173 Permintaan Mama Dini
174 Acara Makan malam
175 Naura bertemu Sean
176 Kekesalan Kaila
177 Kecemburuan Revan
178 Revan bikin masalah terus
179 Bertemu Rima
180 Naura kenapa
181 Bertemu Mama nya Remon
182 Kedatangan orang tua Kaila
183 Tau aparteman Revan
184 keterkejutan Icha
185 kedatangan Sean
186 Berangkat bareng Remon
187 kedatangan Widya dan suaminya
188 Flasback.
189 Naura tahu semua nya
190 Clara membuat ulah
191 masalah selesai Naura bahagia
192 Bertemu Revan
193 Tamu tak diundang
194 nomor siapa
195 Kecemburuan Revan
196 kenangan masa llau widya
197 kenapa dengan Bunda Icha
198 kedatangan teman lama
199 kekesalan Revan
200 Bertemu Sean
201 Acara pesta
202 Di pesta
203 Poto dari orang misterius
204 Clara memang menyebalkan
205 Apa mau nya Rifky
206 Kesialan Kaila
207 Kekesalan Kaila
208 Kaila ngambek
209 Kita baikan
210 Kebingungan Naura
211 Emosi Kaila di ubun ubun
212 Bertengkar
213 Mengurai cerita
214 cerita sama Cerry
215 Tak sengaja
216 makan malam
217 berniat liburan
218 Bertemu Klien Papa Adam
219 Jalan bareng Cerry
220 pertengkaran
221 menyelamatkan Clara
222 kenyataan orang tua Sean
223 Akhirnya Kaila sadar
224 Mual?
225 fositif?
226 Perhatian Clara
227 kesedihan Naura
228 Salah paham
229 Selesai
Episodes

Updated 229 Episodes

1
01 pengenalan tokoh
2
02 siapa hermawan
3
03 akhirnya sah
4
04 siapa??
5
05 sahabat
6
06 kenangan
7
07 IQbal
8
08 flashback
9
09 kenyataan pahit
10
10 terbaring sakit
11
11 lupakan aku
12
12 Hari bahagia Icha
13
13 pulang ke bandung
14
14 perasaan abang
15
15 curahat hati adik kakak
16
16 jemput Irma ke rumasakit
17
17 Pemotretan
18
18 Keisengan IQbal
19
19 kejutan
20
20 pertemuan tak terduga
21
Kalian bersaudara
22
22 .kedatangan orang Tua Icha
23
23 Siapa sebenarnya.
24
24 pernikahan Febri
25
Mantan siapa?
26
Kembali pulang
27
27. berkunjung
28
28 jalan
29
29.Pacar Ifa
30
Jadi ini alasannya
31
Makan siang bareng.
32
kenapa harus marah
33
Mulai bekerja
34
Makan makan
35
Di antar jemput
36
Rentenir
37
kesialan hari ini
38
ke pesta
39
suasana pesta
40
liburan yang membosankan
41
Liburan bareng
42
Kedatangan Mereka
43
pertunangan
44
Flas back
45
bikin kesel aja
46
Ifa salah faham
47
kekesalan Nur
48
pernikahan Iqbal
49
ada pengganggu
50
persiapan
51
Senam pagi
52
keluhan
53
Salah siapa
54
Untung saja
55
Rangkaian acara penikahan Icha
56
Penyesalan Nenek Asmar
57
pernikahan
58
Sobat
59
Akhirnya selesai juga
60
di kerjain
61
Pagi pertama
62
Pulang ke rumah
63
jangan ungkit masalalu
64
pengantin baru
65
gara gara tiket
66
Belanja
67
menginap
68
liburan
69
liburan 2
70
Masih kesal
71
Aku menyesal
72
Sakit
73
Musibah
74
Ada ada saja Rey
75
liburan dekat saja
76
cerita Rey
77
Mengingat masa dulu
78
Membeli oleh oleh
79
Ada apa?
80
Vila
81
Oleh oleh
82
Siapa? "
83
Sangat Mirip
84
Ayo main
85
Acara ny lancar
86
bekerja sama
87
curiga
88
Siapa sebenarnya
89
Kenapa jadi begini
90
Kemana Icha
91
Salah paham
92
kecemburuan Rey
93
Akhirnya bertemu
94
Sebuah fakta
95
jalan jalan ke pasar
96
Buah mangga
97
menghadiri pesta
98
Acara pesta
99
Ngidam
100
Curhatan Ifa
101
Siapa sih bikin kesel aja
102
perdebatan
103
Bertemu Arman
104
Acara Syukuran
105
Extra Part
106
Extra part 2
107
akhirnya jadi orang tua juga
108
Kayla anastaya
109
Mencari Art untuk Icha
110
Libur nya di rumah Omah Cici
111
Menginap di rumah mertua
112
15 tahun kemudian
113
kedatangan Haikal
114
Apa apaan Haikal
115
Ketiduran
116
Haikal bikin kesel
117
Pertemuan dengan calon suami.
118
Rasain loe
119
bartemu Andra
120
Mulai sekolah
121
Ada ada saja mereka
122
Di kerjain
123
Seperti mimpi
124
Tersesat
125
deg degan
126
Kenapa mendadak
127
Ketemu lagi
128
Kok Cengeng
129
Jujur pada Satria
130
Jalan bareng Andra
131
Hadiah dari Kak Andra
132
Membantu Shovia
133
bertemu masalalu bunda icha
134
Masalalu Amanda
135
Kecemburuan Abang
136
ganggu saja
137
Cerita masalalu
138
Negosiasi
139
Angin segar
140
kecurigaan Kaila
141
Apa sebenar nya yang terjadi
142
demam
143
kehawatiran Revan
144
Menjenguk Andra
145
Kedatangan Haikal
146
Kebingungan Kaila
147
Sah
148
Kekesalan Kaila
149
Ke Apartemant
150
Sedikit meluluhkan hati Kaila
151
Hari perpisahan di sekolah Kaila
152
Acara Sekolah
153
Dava bikin kesel aja
154
Acara BBQ
155
Jalan bareng sahabat
156
Liburan di Jogja
157
Mulai dari awal
158
Tersesat
159
kenyataan tentang Faisal
160
Nasehat Bunda Icha
161
Sampai di Jakarta
162
Bertemu Oma Sarla
163
Hari pertama jadi Mahasiswa
164
Tak sengaja bertemu
165
Pergi dari Rumah
166
Mencari Kaila
167
Mencari ke kampus
168
Naura sakit apa?
169
Cerita Naura
170
Cerry sahabat terbaik
171
Clara mengadu
172
menjemput Naura
173
Permintaan Mama Dini
174
Acara Makan malam
175
Naura bertemu Sean
176
Kekesalan Kaila
177
Kecemburuan Revan
178
Revan bikin masalah terus
179
Bertemu Rima
180
Naura kenapa
181
Bertemu Mama nya Remon
182
Kedatangan orang tua Kaila
183
Tau aparteman Revan
184
keterkejutan Icha
185
kedatangan Sean
186
Berangkat bareng Remon
187
kedatangan Widya dan suaminya
188
Flasback.
189
Naura tahu semua nya
190
Clara membuat ulah
191
masalah selesai Naura bahagia
192
Bertemu Revan
193
Tamu tak diundang
194
nomor siapa
195
Kecemburuan Revan
196
kenangan masa llau widya
197
kenapa dengan Bunda Icha
198
kedatangan teman lama
199
kekesalan Revan
200
Bertemu Sean
201
Acara pesta
202
Di pesta
203
Poto dari orang misterius
204
Clara memang menyebalkan
205
Apa mau nya Rifky
206
Kesialan Kaila
207
Kekesalan Kaila
208
Kaila ngambek
209
Kita baikan
210
Kebingungan Naura
211
Emosi Kaila di ubun ubun
212
Bertengkar
213
Mengurai cerita
214
cerita sama Cerry
215
Tak sengaja
216
makan malam
217
berniat liburan
218
Bertemu Klien Papa Adam
219
Jalan bareng Cerry
220
pertengkaran
221
menyelamatkan Clara
222
kenyataan orang tua Sean
223
Akhirnya Kaila sadar
224
Mual?
225
fositif?
226
Perhatian Clara
227
kesedihan Naura
228
Salah paham
229
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!