08 flashback

Waktu terus berjalan akhirnya Iqbal pun pamit pulang.

"Aku pamit ya, besok-besok aku bakal sering main ke sini kamu jangan kaget ya." serunya sambil mencubit pipi Icha gemas, rasanya ingin sekali tinggal karna masih kangen.

"Iya terserah kamu aja, kan kita juga sebentar lagi jadi sodara." jawab Icha membuat Iqbal kecewa.

"Kamu baik-baik ya aku pamit dulu, asalamualaikum." ucapnya seraya melambaykan tangan bergegas keluar rumah.

"Walaikumsalam." jawab Icha lalu menutup pintu.

Serelah kepergian Iqbal, dia pun bergegas ke dapur, perutnya yang keroncongan minta di isi.

Icha pun makan sendirian karna Bude Yati sudah tidur karna tidak enak badan, kalo Febri gak tau kemana.

Di sisi lain sekarang febri berada di rumah Nadia, dia meminta izin orang tua Nadia ingin melamarnya.

Mereka pun menyambutnya dengan senang dan menyarankan langsung menikah saja dan Febri pun menyetujuinya, setelah selasai diskusi Febri pun bergegas pulang.

Di usianya nya yang menginjak 30 tahun, dia sudah matang dan ingin serius menjalin hubungan apalagi Bude selalu memintanya cucu padanya.

Saat bertemu Nadia tepatnya 4 bulan yang lalu Febri merasa yakin klo Nadia adalah jodohnya,meskipun perbedaan umur mereka 5 tahun, Febri yakin Nadia adalah orang yang tepat menjadi istrinya.

🍀🍀

Pagi pun menyapa, Icha yang masih tidur pun terbangun dengan bunyi alarm di atas nakas, dia melirik jam di sampingnya,

"Jam 5 pagi." gumannya, dia pun langsung terangun dan segera mandi tak lupa menjalankan kewajibannya.

Icha pun mengganti baju dan sedikit memoles wajahnya,hari ini dia mulai lagi masuk kuliah,setelah rapi dia turun ke bawah menemui Bude di ruang makan.

"Pagi bude,gimana udah baikan? " tanya Icha sambil mencium pipi kiri Bude.

"Pagi juga sayang, ayo duduk dan makanlah,Bude udah sehat sekarang " ucap Bude tersenyum lembut.

"Syukurlah kalo begitu Icha seneng dengernya,Bude hari ini Icha izin ya, pulang nya agak sore soalnya mau belanja dulu sesuatu buat nyiapin sripsi."

"Pergilah nak, kamu bawa saja salah satu mobil di garasi, karna mas mu sudah berangkat pagi-pagi sekali." ucap Bude di sela makannya.

Setelah menghabiskan sarapannya Icha pun pamit "Icha berangkat ya,Bude jangan lupa minum obatnya ya,istrirahat jangan dulu banyak kerja." ucapnya sambil mencium tangan Bude.

"Iya sayang, kamu hati-hati ya." ucap Bude, dan langsung dianggukinya.

Setelah membawa kunci Icha segera melangkahkan ke garasi, Icha pun membawa salah satu mobil Bude, biasanya Dia akan berangkat dengan Febri begitu pun klo pulang.

30 menit Icha pun akhirnya sampai di kampus,dia pun bergegas masuk kelas karna sebentar lagi mata kuliahnya di mulai.

Icha yang ramah membuatnya di sukai teman-temannya tapi banyak juga yang iri dengannya karna di kelilingi orang-orang yang hebat seperti Desta.

Dia juga tidak banyak teman dekat hanya mempunyai satu sahabat yang dari masuk kuliah sampai sekarang,namanya Rima dia gadis yang baik dan juga pendiam dia anak salah satu Dosen di sana, berpenapilan syar'i dan tertutup juga selalu memakai kacamata.

Seetelah 2 jam mengikuti mata kuliah Icha pun memilih keluar kelas dia harus menunggu tiga jam lagi mata kuliah selanjutnya,dia memilih masuk ke perlustakaan untuk sekedar membaca.

Icha duduk dan membuka leptopnya mengerjakan tugas dengan tenang tiba-tiba suara pesan masuk berbunyi.

tring..

IQbal

cha kamu dimana, ke kampus gak hari ini?

me

"aku di perpus kamu kesini aja

pesan pun langsung terkirim pada IQbal,dan tak berselang lama pintu Perpus pun terbuka.

"Cha. "seru IQbal dan Icha pun menoleh serta tersenyum.

"Kamu udah dateng, ko cepet banget." tanya Icha melihat IQbal yang sudah berdiri di sampingnya.

Iqbal pun tersenyum dan duduk di sebelah Icha sambil membuka ranselnya.

"Gw udah dari tadi di datang ke kampus sengaja pengen ketemu lo Cha." jawabnya jujur, sambil menatap Icha dari samping.

"Oh gitu ya, kamu gak ada kelas." tanya Icha sambil menatap leptop nya.

*begitu indah ciptaanNya* batin Iqbal.

Icha yang sedang serius dengan leptopnya pun menoleh, karna sedikit risih di liatin terus oleh sahabatnya itu yang terus tersenyum.

"kamu kenapa sih liatin aku kaya gitu.".seru nya merasa risih.

"Emang gak boleh gitu?" ucap nya sambil menaik turunkan alisnya.

"Aku tau kalo aku cantik,awas nanti kamu jatuh cinta" ucap Icha terkekeh.

"Haha narsis lo Cha." seru nya terbahak.

"Haha rese emang, gak pernah ngakuin kalo aku cantik." ucapnya masih terlalu PeDe.

"Hadehh dari dulu gak berubah lo Cha, gimana kalo jadi cwo lo ya, pasti ilpil liat lo kaya gini "

"Haha enak aja, ya gak lah."

"Masa sih gak percaya gw, trus kmana sekarang pacar lo?"

"Kerjalah kan takut aku gak jajan kalo nganggur." jawabnya terkekeh.

" Ah gila lo, kaya orang susah aja," tawanya semakin kencang.

"Kamu sendiri kapan serius sama cwe dari dulu cuma php dong."

"Gw masih jaga hati gw buat seseorang yang jauh di sana."

"Siapa? Jangan-jangan gadis kecil yang bantuin kamu dari kejaran preman itu " seru Icha yang menerawang waktu Iqbal dulu pernah bercerita masa kecilnya.

"Kepo!!" seru IQbal mencubit pipinya gemas.

"Kamu ihh kebiasaan, sakit tau." gerutu Icha kesal sambil cemberut.

"Sorry, habis nya gemes liat kamu kaya gitu." ucap nya terkekeh.

"Aku mau tanya sesuatu sama kamu?" seru Icha sambil menurup leptopnya.

"Tanya apa? serius amat." Iqbal pun terkekeh geli meliat expresi Icha yang mode serius, dia pun memasukan ponsel nya kedalam kantong jaket nya.

"Aku kepo sama dini dan adam,kapan mereka menikah ko aku gak tau yah." tanya nya penasaran.

"Oh masalah itu kirain apaan, tegang banget mukanya." sambil terus tertawa.

"Aku serius Iqbal ihh kamu tuh ya." Gerutunya sambil memukul dada IQbal pelan.

"Qduh sakit Cha, kamu tuh ga berubah ya suka maksa." jawabnya masih terkekeh.

"Aku cerita dan kamu dengerin baik baik biar gak salah paham." ucapnya sambil menerwang beberapa taun silam,Icha pun diam menyimak.

Flashback..

Setelah dinyatakan lulus mereka ber empat masuk Universitas yang sama yaitu IQbal,Adam,Abang dan Dini walaupun berbeda jurusan mereka tetap bersama.

Satu minggu setelah Dini dan Abang pacaran Icha menghilang dan tak bisa di hubungi, Dini pun sedih karna tidak bisa menghubungi sahabatnya, tapi bukan Abang yang nenangin tapi Adam, dia slalu ada buat Dini kemana mana selalu ikut berbeda dengan Abang dia selalu cuek.

Tak berbeda dengan Dini justru Abang yang terlihat terpuruk meski Dia bisa menyembunyikan nya dari orang lain tapi tidak dari Iqbal,sampai akhirnya Abang dan Iqbal melihat Dini berciuman di toilet kampus dengan Adam,membuat Iqbal begitu syok namun tidak bagi Abang,Dia malah terlihat sangat bahagia.

Prok prok..

Suara tepuk tangan mengudara,dua sejoli itu langsung menoleh.

deg..

Dini menelan ludah nya kasar dan bersembunyi di balik tubuhnya Adam,rasa takut membuatnya tak mampu menatap Abang yang berdiri di sana.

"Lagi ngapain kalian." seru Abang geleng-geleng kepala sambil memasukan tangannya ke dalam saku celananya.

Namun mereka hanya diam saja, begitu malu rasanya tertangkap basah sedang selingkuh.

"Bro jaga emosi lo bro, jangan berantem ya." seru Iqbal menenangkan dan mulai panik melihat kedua sahabatnya bersitegang.

Adam pun akhirnya angkat bicara, namun Abang hanya tersenyum tipis tak menimpali.

"Gue suka sama Dini dari dulu, dan lo tau itu Bang, gw berusaha ngalah demi kalian tapi gw gak bisa,gw cemburu." ucap Adam mulai prustasi sambil menjambak rambutnya kasar, Dini pun sudah terisak dan memegang baju Adam bergetar ketakutan.

Namun apa yang terjadi bukan lah yang di bayangkan Iqbal, dia membayangkan sahabatnya adu jotos dan berakhir di rumasakit. Namun ini apa dolihatnya membuat Iqbal melongo melihat Abang malah memeluk Adam.

"Gw serahin Dini sama lo, lo emang pantes buat dia,maafin gue yang malah bikin semuanya jadi runyam,harusnya gue gak nerima jadi pacar Dini waktu itu. " ucap Abang serius.

Mereka pun saling melirik dan terseyum.

"Lo gak marah sama kita Bang." tanya Adam sedikit ragu.

Abang pun mengangguk dan tersenyum.

"Maafin gue udah bikin gak nyaman selama ini gue cuma pengen ngates seberapa kuat nya Adam, dan seberapa kuat cinta nya sama lo Din, sekarang gue udah tenang bisa liat kalian bahagia." ucap Abang menepuk pundak Adam.

"Maafin gw Bang." ucap Dini lirih di sela isakan nya, dia menyesal dan merasa tidak enak.

"Ga papa gue gak marah ko sama kalian gue nerima Dini karna Icha yang minta." jawabnya .

Adam dan Dini pun hanya saling melirik mereka merasa bersalah dengan Abang apalagi Icha.

"Cabut bal!!" seru Abang sambil melangkah pergi.

Iqbal pun hanya geleng-geleng kepala gak ngerti sama jalan pikiran sahabat nya itu Dia pun mengikuti kemana Abang pergi.

Dua bulan berlalu mereka jarang bertemu hingga berita Dini dan Adam pindah kuliah pun terdengar,Iqbal pun penasaran dan mencari alasan kenapa mereka pindah.

dia pun menyambangi rumah Adam.

Iqbal pun turun dari motor besarnya dan menyapa pak satpam yang sedang berjaga.

"Permisi selamat siang pak." seru nya pada satpam.

Pak satpam pun langung membuka pintu gerbang melihat ada tamu di sana.

"Siang juga, Mas Iqbal pasti cari mas Adam ya?" tebak Pak satpam yang sudah kenal dengan Iqbal.

"Iya pak, Adam nya ada." tanya Iqbal.

"Mas adam gak ada lagi pada pergi denger-denger sihkatanya mau nikah hari ini." jawabnya hati-hati.

"Apa, nikah??" ucap Iqbal tak percaya.

"Iya mas sama pacarnya itu ."

"Maksudnya Dini? "

"Iya betul mas,katanya acaranya dadakan setelah kemarin Mba Dini keluar dari rumasakit mereka sekarang menikah." ucap pak satpam panjang lebar.

"Ya udah pak saya permisi kalo begitu." Iqbal pun pamit dan diangguki oleh pak Satpam, Dia pun bergegas pergi mengendarai motornya.

Dengan perasaan tak karuan dia melanjutkan perjalanan nya ke rumah Dini, dan setelah beberpa saat Dia pun sampai di sebuah gerbang dan nampak ramai orang di dalam sana.

Iqbal pun memberhentikan motornya dan segera menelpon Abang agar segera menyusulnya.

Tak berapa lama motor besar pun berhenti di depan Iqbal, ternyata itu Abang dan dia pun membuka helm nya.

"Ada apa sih nyusuh gw buru-buru kesini?" tanya Abang namun Iqbal hanya mengakat bahu nya acuh sambil memencet bel.

Mereka pun di persilahkan masuk,

sesampainya di sana mereka terkejut melihat kedua sahabatnya duduk di depan penghulu, ternyata ijab kabul sudah selesai Fini dan Adam akhirnya sah menjadi suami istri.

Batin mereka pun bertanya-tanya, kenapa ko nikahnya dadakan, kenapa mereka rahasiain ini dan banyak lagi.

Setelah selesai Berdo'a kini acara makan-makan, ini kesempatan mereka berdua mendakwa pengantin baru itu.

Adam yang sedikit kaget melihat teman-temannya ada di sana kelagapan mau tidak mau menceritakn keadaannya yang harus menikah dadakan karna Dini sudah hamil 2 bulan jadi dia dengan senang hati menikahi gadis pujaannya itu, Iqbal dan Abang pun senang melihat sahabat-sahabatnya bahagia meskipun dengan cara yang seperti itu. .

Episodes
1 01 pengenalan tokoh
2 02 siapa hermawan
3 03 akhirnya sah
4 04 siapa??
5 05 sahabat
6 06 kenangan
7 07 IQbal
8 08 flashback
9 09 kenyataan pahit
10 10 terbaring sakit
11 11 lupakan aku
12 12 Hari bahagia Icha
13 13 pulang ke bandung
14 14 perasaan abang
15 15 curahat hati adik kakak
16 16 jemput Irma ke rumasakit
17 17 Pemotretan
18 18 Keisengan IQbal
19 19 kejutan
20 20 pertemuan tak terduga
21 Kalian bersaudara
22 22 .kedatangan orang Tua Icha
23 23 Siapa sebenarnya.
24 24 pernikahan Febri
25 Mantan siapa?
26 Kembali pulang
27 27. berkunjung
28 28 jalan
29 29.Pacar Ifa
30 Jadi ini alasannya
31 Makan siang bareng.
32 kenapa harus marah
33 Mulai bekerja
34 Makan makan
35 Di antar jemput
36 Rentenir
37 kesialan hari ini
38 ke pesta
39 suasana pesta
40 liburan yang membosankan
41 Liburan bareng
42 Kedatangan Mereka
43 pertunangan
44 Flas back
45 bikin kesel aja
46 Ifa salah faham
47 kekesalan Nur
48 pernikahan Iqbal
49 ada pengganggu
50 persiapan
51 Senam pagi
52 keluhan
53 Salah siapa
54 Untung saja
55 Rangkaian acara penikahan Icha
56 Penyesalan Nenek Asmar
57 pernikahan
58 Sobat
59 Akhirnya selesai juga
60 di kerjain
61 Pagi pertama
62 Pulang ke rumah
63 jangan ungkit masalalu
64 pengantin baru
65 gara gara tiket
66 Belanja
67 menginap
68 liburan
69 liburan 2
70 Masih kesal
71 Aku menyesal
72 Sakit
73 Musibah
74 Ada ada saja Rey
75 liburan dekat saja
76 cerita Rey
77 Mengingat masa dulu
78 Membeli oleh oleh
79 Ada apa?
80 Vila
81 Oleh oleh
82 Siapa? "
83 Sangat Mirip
84 Ayo main
85 Acara ny lancar
86 bekerja sama
87 curiga
88 Siapa sebenarnya
89 Kenapa jadi begini
90 Kemana Icha
91 Salah paham
92 kecemburuan Rey
93 Akhirnya bertemu
94 Sebuah fakta
95 jalan jalan ke pasar
96 Buah mangga
97 menghadiri pesta
98 Acara pesta
99 Ngidam
100 Curhatan Ifa
101 Siapa sih bikin kesel aja
102 perdebatan
103 Bertemu Arman
104 Acara Syukuran
105 Extra Part
106 Extra part 2
107 akhirnya jadi orang tua juga
108 Kayla anastaya
109 Mencari Art untuk Icha
110 Libur nya di rumah Omah Cici
111 Menginap di rumah mertua
112 15 tahun kemudian
113 kedatangan Haikal
114 Apa apaan Haikal
115 Ketiduran
116 Haikal bikin kesel
117 Pertemuan dengan calon suami.
118 Rasain loe
119 bartemu Andra
120 Mulai sekolah
121 Ada ada saja mereka
122 Di kerjain
123 Seperti mimpi
124 Tersesat
125 deg degan
126 Kenapa mendadak
127 Ketemu lagi
128 Kok Cengeng
129 Jujur pada Satria
130 Jalan bareng Andra
131 Hadiah dari Kak Andra
132 Membantu Shovia
133 bertemu masalalu bunda icha
134 Masalalu Amanda
135 Kecemburuan Abang
136 ganggu saja
137 Cerita masalalu
138 Negosiasi
139 Angin segar
140 kecurigaan Kaila
141 Apa sebenar nya yang terjadi
142 demam
143 kehawatiran Revan
144 Menjenguk Andra
145 Kedatangan Haikal
146 Kebingungan Kaila
147 Sah
148 Kekesalan Kaila
149 Ke Apartemant
150 Sedikit meluluhkan hati Kaila
151 Hari perpisahan di sekolah Kaila
152 Acara Sekolah
153 Dava bikin kesel aja
154 Acara BBQ
155 Jalan bareng sahabat
156 Liburan di Jogja
157 Mulai dari awal
158 Tersesat
159 kenyataan tentang Faisal
160 Nasehat Bunda Icha
161 Sampai di Jakarta
162 Bertemu Oma Sarla
163 Hari pertama jadi Mahasiswa
164 Tak sengaja bertemu
165 Pergi dari Rumah
166 Mencari Kaila
167 Mencari ke kampus
168 Naura sakit apa?
169 Cerita Naura
170 Cerry sahabat terbaik
171 Clara mengadu
172 menjemput Naura
173 Permintaan Mama Dini
174 Acara Makan malam
175 Naura bertemu Sean
176 Kekesalan Kaila
177 Kecemburuan Revan
178 Revan bikin masalah terus
179 Bertemu Rima
180 Naura kenapa
181 Bertemu Mama nya Remon
182 Kedatangan orang tua Kaila
183 Tau aparteman Revan
184 keterkejutan Icha
185 kedatangan Sean
186 Berangkat bareng Remon
187 kedatangan Widya dan suaminya
188 Flasback.
189 Naura tahu semua nya
190 Clara membuat ulah
191 masalah selesai Naura bahagia
192 Bertemu Revan
193 Tamu tak diundang
194 nomor siapa
195 Kecemburuan Revan
196 kenangan masa llau widya
197 kenapa dengan Bunda Icha
198 kedatangan teman lama
199 kekesalan Revan
200 Bertemu Sean
201 Acara pesta
202 Di pesta
203 Poto dari orang misterius
204 Clara memang menyebalkan
205 Apa mau nya Rifky
206 Kesialan Kaila
207 Kekesalan Kaila
208 Kaila ngambek
209 Kita baikan
210 Kebingungan Naura
211 Emosi Kaila di ubun ubun
212 Bertengkar
213 Mengurai cerita
214 cerita sama Cerry
215 Tak sengaja
216 makan malam
217 berniat liburan
218 Bertemu Klien Papa Adam
219 Jalan bareng Cerry
220 pertengkaran
221 menyelamatkan Clara
222 kenyataan orang tua Sean
223 Akhirnya Kaila sadar
224 Mual?
225 fositif?
226 Perhatian Clara
227 kesedihan Naura
228 Salah paham
229 Selesai
Episodes

Updated 229 Episodes

1
01 pengenalan tokoh
2
02 siapa hermawan
3
03 akhirnya sah
4
04 siapa??
5
05 sahabat
6
06 kenangan
7
07 IQbal
8
08 flashback
9
09 kenyataan pahit
10
10 terbaring sakit
11
11 lupakan aku
12
12 Hari bahagia Icha
13
13 pulang ke bandung
14
14 perasaan abang
15
15 curahat hati adik kakak
16
16 jemput Irma ke rumasakit
17
17 Pemotretan
18
18 Keisengan IQbal
19
19 kejutan
20
20 pertemuan tak terduga
21
Kalian bersaudara
22
22 .kedatangan orang Tua Icha
23
23 Siapa sebenarnya.
24
24 pernikahan Febri
25
Mantan siapa?
26
Kembali pulang
27
27. berkunjung
28
28 jalan
29
29.Pacar Ifa
30
Jadi ini alasannya
31
Makan siang bareng.
32
kenapa harus marah
33
Mulai bekerja
34
Makan makan
35
Di antar jemput
36
Rentenir
37
kesialan hari ini
38
ke pesta
39
suasana pesta
40
liburan yang membosankan
41
Liburan bareng
42
Kedatangan Mereka
43
pertunangan
44
Flas back
45
bikin kesel aja
46
Ifa salah faham
47
kekesalan Nur
48
pernikahan Iqbal
49
ada pengganggu
50
persiapan
51
Senam pagi
52
keluhan
53
Salah siapa
54
Untung saja
55
Rangkaian acara penikahan Icha
56
Penyesalan Nenek Asmar
57
pernikahan
58
Sobat
59
Akhirnya selesai juga
60
di kerjain
61
Pagi pertama
62
Pulang ke rumah
63
jangan ungkit masalalu
64
pengantin baru
65
gara gara tiket
66
Belanja
67
menginap
68
liburan
69
liburan 2
70
Masih kesal
71
Aku menyesal
72
Sakit
73
Musibah
74
Ada ada saja Rey
75
liburan dekat saja
76
cerita Rey
77
Mengingat masa dulu
78
Membeli oleh oleh
79
Ada apa?
80
Vila
81
Oleh oleh
82
Siapa? "
83
Sangat Mirip
84
Ayo main
85
Acara ny lancar
86
bekerja sama
87
curiga
88
Siapa sebenarnya
89
Kenapa jadi begini
90
Kemana Icha
91
Salah paham
92
kecemburuan Rey
93
Akhirnya bertemu
94
Sebuah fakta
95
jalan jalan ke pasar
96
Buah mangga
97
menghadiri pesta
98
Acara pesta
99
Ngidam
100
Curhatan Ifa
101
Siapa sih bikin kesel aja
102
perdebatan
103
Bertemu Arman
104
Acara Syukuran
105
Extra Part
106
Extra part 2
107
akhirnya jadi orang tua juga
108
Kayla anastaya
109
Mencari Art untuk Icha
110
Libur nya di rumah Omah Cici
111
Menginap di rumah mertua
112
15 tahun kemudian
113
kedatangan Haikal
114
Apa apaan Haikal
115
Ketiduran
116
Haikal bikin kesel
117
Pertemuan dengan calon suami.
118
Rasain loe
119
bartemu Andra
120
Mulai sekolah
121
Ada ada saja mereka
122
Di kerjain
123
Seperti mimpi
124
Tersesat
125
deg degan
126
Kenapa mendadak
127
Ketemu lagi
128
Kok Cengeng
129
Jujur pada Satria
130
Jalan bareng Andra
131
Hadiah dari Kak Andra
132
Membantu Shovia
133
bertemu masalalu bunda icha
134
Masalalu Amanda
135
Kecemburuan Abang
136
ganggu saja
137
Cerita masalalu
138
Negosiasi
139
Angin segar
140
kecurigaan Kaila
141
Apa sebenar nya yang terjadi
142
demam
143
kehawatiran Revan
144
Menjenguk Andra
145
Kedatangan Haikal
146
Kebingungan Kaila
147
Sah
148
Kekesalan Kaila
149
Ke Apartemant
150
Sedikit meluluhkan hati Kaila
151
Hari perpisahan di sekolah Kaila
152
Acara Sekolah
153
Dava bikin kesel aja
154
Acara BBQ
155
Jalan bareng sahabat
156
Liburan di Jogja
157
Mulai dari awal
158
Tersesat
159
kenyataan tentang Faisal
160
Nasehat Bunda Icha
161
Sampai di Jakarta
162
Bertemu Oma Sarla
163
Hari pertama jadi Mahasiswa
164
Tak sengaja bertemu
165
Pergi dari Rumah
166
Mencari Kaila
167
Mencari ke kampus
168
Naura sakit apa?
169
Cerita Naura
170
Cerry sahabat terbaik
171
Clara mengadu
172
menjemput Naura
173
Permintaan Mama Dini
174
Acara Makan malam
175
Naura bertemu Sean
176
Kekesalan Kaila
177
Kecemburuan Revan
178
Revan bikin masalah terus
179
Bertemu Rima
180
Naura kenapa
181
Bertemu Mama nya Remon
182
Kedatangan orang tua Kaila
183
Tau aparteman Revan
184
keterkejutan Icha
185
kedatangan Sean
186
Berangkat bareng Remon
187
kedatangan Widya dan suaminya
188
Flasback.
189
Naura tahu semua nya
190
Clara membuat ulah
191
masalah selesai Naura bahagia
192
Bertemu Revan
193
Tamu tak diundang
194
nomor siapa
195
Kecemburuan Revan
196
kenangan masa llau widya
197
kenapa dengan Bunda Icha
198
kedatangan teman lama
199
kekesalan Revan
200
Bertemu Sean
201
Acara pesta
202
Di pesta
203
Poto dari orang misterius
204
Clara memang menyebalkan
205
Apa mau nya Rifky
206
Kesialan Kaila
207
Kekesalan Kaila
208
Kaila ngambek
209
Kita baikan
210
Kebingungan Naura
211
Emosi Kaila di ubun ubun
212
Bertengkar
213
Mengurai cerita
214
cerita sama Cerry
215
Tak sengaja
216
makan malam
217
berniat liburan
218
Bertemu Klien Papa Adam
219
Jalan bareng Cerry
220
pertengkaran
221
menyelamatkan Clara
222
kenyataan orang tua Sean
223
Akhirnya Kaila sadar
224
Mual?
225
fositif?
226
Perhatian Clara
227
kesedihan Naura
228
Salah paham
229
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!