Setelah sampai di rumah mereka pun di sambut Bude Yati, Bude sangat senang Icha kembali ke sana, karna Icha sudah seperti anaknya sendiri karna Bude hanya memiliki satu anak yaitu Febri.
Setelah berbincang ,Icha pun bergegas ke kamar, untuk mandi dan ganti baju.
Baru saja Icha selasai ganti baju pintu kamarnya di ketuk.
tok tok
"Chaa,kamu di dalam." seru Febri di depan pintu kamar.
"Iya mas bentar." Icha pun segera menyisir rambut panjang nya yang tergerai indah.
Icha pun bergegas membuka pintu."Ada apa mas?" tanya nya sedikit heran.
"Mas pengen ngobrol,kamu sibuk Gak?"
"Gak ko, ayo masuk kita ngobrol di balkon aja klo gitu." sahut Icha sambil melangkah kan kakinya keluar kamar.
Kini mereka duduk di ayunan di balkon kamar Icha.
"Mas mau ngomongin apa? apa ada masalah di Restoran?" tanyanya penasaran.
"Bukan,tapi tentang IQbal. "
"Ada apa sih sebanarnya" timpal Icha semakin bingung.
Febri pun menceritakan kejadian beberapa hari yang lalu saat mengantar Icha ke stasiun.
Flashblack.
Setelah mengantar Icha ke stasiun dia berpapasan dengan Iqbal di tempat parkir, Iqbal langsung mencengkram kerah baju nya, Febri pun kebingungan kenapa Iqbal marah kepadanya sebenar nya apa salahnya pada Iqbal tanya nya dalam hati.
"Gue peringatin sama loe ya, jangan pernah sakiti kakak gue, klo ko mau main-main cari cwe lain jangan kakak gue, paham loe!!" sungut IQbal,menghempaskan Febri dengan kasar.
"Aku serius sama Nadia, terus dimana salah nya?" jawab Febri yang masih bingung.
"Gue udah sering liat lo jalan sama cewek lian di belakang kakak gue, meskipun gue gak bisa liat mukanya sudah pasti dia selingkuhan loe," ucap IQbal sedikit nyolot.
"Aku gak selingkuh ya dan aku juga gak pernah jalan sama cwe lain." kilah Febri.
"Trus ini apa?" Iqbal pun mengeluarkn ponselnya menunjukan foto Febri yang sedang mengelus kerudung perempuan yang tak terlihat wajahnya hanya terlihat punggungnya saja.
"Kamu salah paham."
"Bukankah loe ke sini anterin dia, jawab jangan pura-pura bego lo." teriaknya yang tersulut emosi.
"Aku bisa jelasin, ini tuh salah paham." jawab nya santai.
"Guw gak perlu penjelasan dari loe, seharusnya loe jalasin ini ke kakak gue." ujatr nya bergegas pergi meninggalkan Febri.
Febri pum mengajak Nadia bertemu dan menjelaskan kepada Nadia klo cewek yang di foto adalah sepupunya, namun Nadia tidak percaya hingga akhirnya Febri menunggu kepulangan Icha agar bisa bertemu dengan Nadia.
Flashback off
"Sekarang kamu bantu jelasin ke Iqbal, bukannya kamu berteman dekat dengan dia" ucap febri serius.
"Ya udah nanti malam aku jelasin klo dia kesini, udah Mas tenang aja aku tahu gimana Iqbal kok," jawab nya.
"Makasih ya cha, kamu memang yang terbaik." ucap nya mengacak-ngacak rambut Icha.
"Iya mas, maaf gara- gara aku kalian berantem." sesalnya.
"Gak papa ko, ya sudah kalo gitu Mas mau ke luar dulu bentar, nanti klo ada Iqbal kamu temenin dia ya." ucap nya.
"Iya." jawab Icha sambil mengangguk.
Urusannya dengan Nadia sudah beres, sekarang tinggal dengan Iqbal adiknya Nadia, semoga saja bisa cepat selesai kesalah pahaman ini.
Setelah kepergian Febri, Icha pun kembali ke kamarnya merebahkan badannya di tempat tidur sambil memainkan ponsel nya.
Banyak chat dari grup sekolah nya,tapi dia minat membalas ada juga chat dari Abang dan banyak lagi dari yang lain tak dari Ifa juga.
Dia pun membalas chat Abang dan Ifa,baru saja dia mau menyimpan ponselnya sudah berbunyi.
Ka Nadia call...
Diapun segera mengangkatnya,
Nadia mengatakan Iqbal sudah dalam perjalanan menuju rumahnya, Nadia tak mengatakan lagi apapun hanya menyuruh Iqbal datang ke sana.
Setelah menutup telponnya Icha pun berganti baju dengan yang tertutup juga memakai kerudungnya,tak lupa sedikit memoles wajahnya, mukanya yang putih bersih membuatnya semakin cantik natural.
Icha pun melirik jam 7 malam,waktunya makan malam pikirnya, dia pun keluar kamar dan baru saja melangkah turun ke tangga suara bel berbunyi.
"Masa sih Iqbal dah nyampe, ko cepet banget," gumannya sambil terus melangkah.
Sesampainya di bawah pelayan sudah membukakan pintu dan menyuruh tamunya masuk, Icha yang penasaran pun langsung bertanya.
"Siapa mbo?" tanya nya pada wanita paruh baya itu.
"Itu Mba, tamunya Mas Febri mbo ke belakang dulu mau bikinin air minum." pamit s Mbo.
"Biar saya aja Mbo yang bikinin, Mbo istirahat aja ya." seru Icha bergegas ke dapuur.
"Ya sudah klo gitu,Mbo langsung ke belakang ya." ujar s Mbo pamit dan langsung di anggukinya.
Setelah mbo pergi Icha pun segera menyiapkan minuman kesukaan Iqbal yaitu cofelate, setelah selesai dia langsung membawanya ke depan tak lupa dia pun memakai masker agar Iqbal tidak mengenalinya.
*Gue kerjain loe, udah lama gak liat muka lo yang manis, hahaha*batin icha tersenyum jahat.
Sampai lah Icha di ruang tamu dan meletakan kopinya di meja.
"Minum mas." seru Icha sambil menahan tawa.
"Eh iya." jawab Iqbal sambil tersenyum, Iqbal pun bingung karna di suguhi minuman kesukaannya dan sedikit meneguknya.
*ko bisa kebetulan ya, pas banget kaya buatan di rumah gue*batinnya.
"Febri nya mana ya ko lama." tanya nya sambil melirik jam tangannya, karna hanya perempuan itu yang menemaninya.
"Mas Febri lagi keluar mas." jawab Icha sambil menahan tawanya.
"Yang bener aja, apa dia ngerjain gue." ujarnya mulai kesal.
"Sial" gumannya.
"Ya udah gue pamit klo gitu Mba." seru Iqbal yang sudah berdiri.
Baru satu langkah Iqbal berjalan Icha membuka masker dan memanggilnya.
"Iqbal..." seru Icha.
Iqbal pun langsung menoleh dan sedikit bingung saat wanita itu memanggilnya, namun suara itu tidak asing baginya, dia pun meneliti wajah cantik berbalut hijab itu, bulu mata letik hidung mancung dan bibir tipis.
deg
"Icha."gumannya.
"Icha lo ngerjain gue ya, ko lo ada di sini?" tanya Iqbal heran dia pun dengan cepat memeluk Icha.
"Cha lo kemana aja gue kangen." ucapnya sendu.
"Aku kuliah di sini dan aku juga tinggal di sini sama Bude yati mama nya Mas Febri." jawab Icha tersenyum sambil melepaskan pelukan Iqbal.
"Ayo duduk dulu." seru Icha dan langsung di anggukinya.
"Jadi ini kejutan yang di bilang ka Nadia, gila gue seneng banget cha ketemu sama loe." seru nya antusias.
"Iya aku juga, padahal kita deket ya tapi gak pernah ketemu setelah lulus sekolah kita kuliah di kampus yang sama tapi gak pernah ketemu."
"kita satu kampus Cha? Ko gue gak tau yah, bego banget kalo aja gue tau lo di sini gue pasti nyariin lo Cha,"
"Aku juga baru tau dari kak Nadia, kamu bukan nya waktu itu udah daftar di di Bandung ya sama anak-anak."selidik Icha penasaran.
"Gue pindah Cha karna baru 2 bulan gue kuliah nenek gue yang di Bandung tuh meninggal jadi gue balik ke sini sama ortu gue, lo tau sendiri kan bokap nyokap gue pada d sini, sebelum gue pindah Dini dan Adam udah pindah duluan dan meriet gak bilang-bilang."
"Loh kenapa bukan nya itu kampus impian mereka?" tenya Icha heran.
"Lo gak tau kejadiannya Cha semua bikin gue pusing sampe-sampe gue geleng-geleng kepala, cuma si Abang yang nerusin di sana kalo lo ada di sana pasti lebih seru Cha."
"Haha masa sih? untungnya aku gak ada jadi gak terlalu baper."
"Ah lo bisa aja Cha, btw lo beneran sepupunya Febri?" tanya nya menyelidik dan diangguki oleh Icha.
"Terus yang di stasiun itu elo juga, padahal gue udah nyelidiki dia dari jauh-jauh hari ko gue gak kepikiran kalo cwe itu lo ya Cha."
"Iya, emang nya kenapa sih? loe kira Mas Febri beneran selingkuh? " ucap Icha heran.
"Bukan gitu tapi gue gak suka Cha dia pegang-pegang lo kaya gitu." jawabnya.
"Apaan sih haha.. mulai lagi lebay nya, dia kan emang abang aku, salahnya dimana sih?" tanya Icha heran.
Iqbal pun diam dan berguman dalam hati.
*Lo tuh Cha gak pernah lirik gue dari dulu, andai lo tau cha gue udah sayang dari dulu sama lo*
"Bukanya gitu Cha, gue kesel aja liat Febri jalan sama cwe lain gw kan gak tau kalo itu sepupunya." jawab Iqbal dan Icha pun hanya menganggukan kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Helen Apriyanti
waduchh icha bnyk d sukai.. trbyata iqbal pun suka sm ichs ..
2022-08-30
0