03 akhirnya sah

Setelah selasai berbincang di kamar Ibu meraka pun keluar menuju dapur untuk makan malam.

"Teh lauk nya masih banyak gak perlu masak tinggal angetin aja." seru Ifa.

"Ya udah ayo,kita angetin dulu." ajak Icha langsung bergegas menyalakan kompor. Mereka saling membantu dan saling bercanda di iringi gelak tawa.

Mereka pun makan malam bersama meski tanpa sang Ibu, karna Ibu mengeluh sakit kepala tidak mau makan malam dan beralasan ingin istirahat duluan.

"Teh tadi aku ketemu Abang didepan." seru Ifa di sela makannya.

"Pantesan tadi dia nelpon teteh, pasti kamu yang kasih tau yaa ayo ngaku." Icha pun mengembungkan pipi nyaa.

"Hehe... maaf teh habisnya dia tanya, ya aku jawab aja teteh lagi ada di rumah." seru Ifa sambil cengengesan, begitulah anak gadis klo sedang bercerita.

"kamu sama Zaki gimana?" ucap Icha mengalihkan pembicaraan.

"Ya gitu-gitu aja teh kita kan masih sekolah belum kepikiran buat menikah, mau pada fokus dulu kuliah."

"Baguslah klo gitu sekolah dulu yang rajin, masalah jodoh terserah nanti saja."

"Aku mah seru-seruan aja, gak di anggap serius juga teh, setidaknya punya mantan gitu klo gak jodoh,ga kaya teteh suka sama cwo tuh cuma di pendam aja gak berani bilang, 3 taun tuh nyesek tau teh gak punya status." seronoh Ifa yang membuat icha menyipitkan matanya.

"Enak aja ya gak gitu juga ihh, aku tuh menghargai persahatan aku ma Abang takutnya dia malah ilfil lagi klo dulu aku bilang suka ke dia."

"Hhaaa ya teteh nya aja yang gak sadar, kalo aku liat Abang tuh suka loh sama teteh buktinya dia mau diajak kemana-mana, dan gak pernah ngeluh klo teteh suruh-suruh."

"Ah gak mungkin lah, klo dia suka gak mungkin dia pacaran sama dini dulu." seru Icha.

"Hhm iya juga ya, kenapa bisa kaya gitu?" tanya Ifa.

"Gak tau mungkin masih labil kali, btw dia sekarang punya pacar gak, atau kamu pernah liat dia bawa cwe gitu ke rumahnya," tanya Icha sambil membereskan bekas makannya di bantu ifa mencucinya.

"Gak pernah, eh ga tau juga sihh, kenapa teteh mau daftar jadi cwe nya?" tanya Ifa menyelidik.

"Engga ya teteh kan udah punya cwo."

"Ya kali aja kepincut sama yang dulu hhha, biasanya penasaran sama yang belum kelar." seronoh Ifa sambil mengacungkan dua jari tangannya✌.

"Ahh kamu bisa aja. "

"Kalo jodoh kan gak tau kan buktinya banyak yang pacaran bertahun-taun ehh malah malah gak jodoh, banyak juga yang baru pacaran langsung menikah."

"Kaya kamu sama Zaki gitu pacaran udah mau 2 taun tak taunya bukan jodoh gitu."

"Enak aja, aku ngarepnya jodoh dong dan teteh juga do'ain kami semoga kami jodoh di masa depan."

"Ya aamiinin aja lah,"

"Ya udah teh aku ke kamar duluan ya," serunya seraya meninggalkan Icha yang masih geleng-geleng kepala.

Setelah melihat Ifa menaiki tangga Icha melangkah ke depan rumah,niatnya ingin mengunci gerbang karna sudah jam 9 malam tau nya ada Abang di sebrang jalan.

"Abang!!" serunya, Icha pun melambai dari gerbang pagar.

Mendengar ada suara memanggil namanya Abang pun menoleh sambil mendekat dan tersenyum.

"Cha kamu ngapain malem- malem di luar, apa jangan-jangan sengaja nungguin aku, kangen ya?" goda Abang menaik turunkan alis nya.

"Aku mau tutup gerbang, gak sengaja liat kamu." jawabnya salah tingkah.

"Oh gitu ya kirain aja kangen sama aku, kamu gak berubah ya Cha tetep imut kaya dulu." ucapnya sambil mengusap-musap kerudung icha.

"Apaan sih." Icha pun menghindar.

*ko jantung ku deg degan gini padahal kalo aku sama ka Dirga ga kaya gini*batin icha.

Semenjak Icha kuliah di Yogya dia sedikit bisa melupakan Abang dan dia pun berpacaran dengan kakak senior nya yaitu Dirga yang usianya selisih dua taun dengan nya.

"Ya udah ya aku masuk dulu " seru Icha.

"Ya udah aku langsung pulang ya, byee," Abang pun melangkah pergi meninggalkan Icha yang sedang mengunci pagar.

Icha pun berlari masuk ke rumah dan langsung masuk ke kamarnya.

"Hati oh hati jangan gini dong plis." sambil memegang dada nya Icha berguman.

icha pun merebahkan tubuhnya di kasur dan tak selang sama dia pun terlelap.

🍀🍀

pagi harinya mereka begegas pergi ke rumah nenek, Icha duduk di balik pengemudi sudah mahir menyetir mengendarai mobil Bapanya sedangkan Ifa dan Ibu duduk di belakang.

Tak terasa perjalan pun cuma 2 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di kampung nya enin, rumah minimalis itu sangat asri di kelilingi pohon mangga dan juga ada sebuah kolam ikan di belakangnya sungguh sangat indah pemandangannya di kelilingi hamparan kebun teh.

Dikediaman enin sudah rame pagi -pagi Bibi Idah dan Bi Asih sudah masak banyak dan membereskan rumah di bantu dengan rita anaknya Bi Asih.

Karna kedatangan Irma kemarin yang menggemparkan di sana, mau tidak mau Enin menerima keinginan Irma yang akan menikah di sana, dia juga ingin tinggal di sana selama masa kehamilannya.

Usia kandungan Irma pun sudah 5 bulan, pantas saja para tetangga pada rempong gosipin dia ternyata sudah sebesar itu, mungkin cuma kelurga nya saja yang tidak terlalu memperhatikan.

Icha pun memarkirkan mobilnya di depan rumah dan sudah ada mobil Irma.

Mereka pun keluar dari mobil dan berjalan menghampiri Enin yang sudah menunggu di depan rumah di iringi adiknya Harun yang sering di sebut Bi Asih.

Nenek minah atau yang sering di sebut Enin itu adalah Ibu dari Harun ayahnya Icha sedangkan Ibu Icha sendiri asli dari Yogyakarta.

"Asamualaikum nin." seru mereka serempak, sambil menyalami Enin dan bi Asih.

"Walaikumsalam, cucu Enin udah pada besar sekarang mari masuk." merangkul cucu-cucunya tak lupa dia pun memeluk B Yani Ibunya Icha.

Mereka pun masuk dan duduk di ruang tamu, tak berselang lama terdengar suara mobil.

ternyata yang datang adalah Harun ayahnya Icha, setelah mengucap salam Harun pun masuk kedalam rumah yang sudah di sambut meraka.

Mereka saling menyapa dan melepas rindu, Ibu menceritakan semuanya pada Bapa dan Bapa pun paham dan tidak menyalahkan Ibu mereka akhirnya saling menguatkan, Icha dan Ifa pun akhirnya bernafas lega karna ayahnya tak marah.

Waktu yang di tunggu pun tiba tepat jm 9 pagi Hermawan pun datang bersama dengan sepupunya di susul pak penghulu dan kedua saksi dari desa setempat, tanpa menunggu lama pernikahan pun di mulai.

sah

sah.

Suara penghulu pun terdengar rasa haru pun mulai terasa Icha yang melihat kakak nya menikah hanya memakai gamis berwarna putih dan kerudung senada, merasa sedih karna tak ada riasa atau pun baju mewah seperti pengantin pada umumnya.

Tapi icha juga merasa lega karna anak yang kandung Irma sudah mempunyai ayah.

Ngomong- ngomong gimana keadaan Heru alias pacarnya Irma, ya setelah Irma memutuskan hubungannya beberapa bulan lalu Heru memutuskan untuk pindah menyusul keluarganya yang ada di luar kota.

Icha pun merasa sedih dan bertanya-tanya kenapa takdir harus begini, jodoh siapa yang tau akhirnya Irma menikah di usia yang ke 25, dengan orang yang tak di duga.

Waktu menjelang sore keluaraga Pa Harun pun pamit pulang kecuali Icha dia ingin menginap di rumah sang nenek.

Icha yang sedari dulu dekat dengan nenek, dia punya kamar sendiri disana walaupun tak sebesar kamarnya di kota, tapi tempatnya nyaman Icha pun merasa betah di sana.

Sore harinya Icha pun izin kepada Enin klo dia ingin berjalan-jalan sebentar melihat pemandangan.

"Enin,Icha ijin keluar sebentar ya cari angin, boleh kan?" tanya Icha antusias.

"Boleh dong sayang sana ajak Rita sekalian." jawab Enin.

Rita adalah sepupu Icha anak Bi Asih dan Mang Dadang umurnya pun tidak jauh beda.

"Ya udah Icha ke rumah Bibi dulu deh klo gitu." Icha pun melangkahkan kakinya pergi,enin yang mleihatnya pun cuma geleng geleng kepala.

"Bibi asamulaikum." teriak Icha di depan rumah Bibi, yang cuma berjarak beberapa meter dari rumah Enin.

"Walaikum salam ayo masuk teh." jawab Bibi segera membuka pintu.

"Rita nya ada gak Bi?" tanya Icha, seraya nyelonong masuk begitu saja.

"Ada di belakang, lagi bersihin kandang sapi sama Mamang, coba kamu samperin ke sana." seru Bibi.

"Ya udah aku ke belakang ya bi." ucapnya seraya meninggalkan Bibi di sana.

"Iya Bibi mau lanjutin dulu masak."

"oke..."

Setelah berbincang dengan Bibi, Icha melangkah ke belakang rumah,sambil memenggil-manggil sepupunya itu.

"Ita oh ita," seru Icha sedikit berteriak, itulah panggilan sayangnya dari kecil.

"Teteh ihhh jangan panggil gitu ihh, malu kebiasaan udah gede juga." serunya sambil mencuci tangan.

"Hhhaa maaf suka lupa." jawabnya sambil tengengesan.

"Ayo teh masuk rumah, aku sekalian mandi." ujar Rita yang sudah selesai.

"Ayo." seru Icha.

Mereka berjalan meninggalkan kandang, Icha mengekori Rita di belakang sambil terus bercanda.

Terpopuler

Comments

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

smngttt thorrr

2022-08-30

0

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

alur critany alami sprti d pedesaan syuka thorr..

2022-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 01 pengenalan tokoh
2 02 siapa hermawan
3 03 akhirnya sah
4 04 siapa??
5 05 sahabat
6 06 kenangan
7 07 IQbal
8 08 flashback
9 09 kenyataan pahit
10 10 terbaring sakit
11 11 lupakan aku
12 12 Hari bahagia Icha
13 13 pulang ke bandung
14 14 perasaan abang
15 15 curahat hati adik kakak
16 16 jemput Irma ke rumasakit
17 17 Pemotretan
18 18 Keisengan IQbal
19 19 kejutan
20 20 pertemuan tak terduga
21 Kalian bersaudara
22 22 .kedatangan orang Tua Icha
23 23 Siapa sebenarnya.
24 24 pernikahan Febri
25 Mantan siapa?
26 Kembali pulang
27 27. berkunjung
28 28 jalan
29 29.Pacar Ifa
30 Jadi ini alasannya
31 Makan siang bareng.
32 kenapa harus marah
33 Mulai bekerja
34 Makan makan
35 Di antar jemput
36 Rentenir
37 kesialan hari ini
38 ke pesta
39 suasana pesta
40 liburan yang membosankan
41 Liburan bareng
42 Kedatangan Mereka
43 pertunangan
44 Flas back
45 bikin kesel aja
46 Ifa salah faham
47 kekesalan Nur
48 pernikahan Iqbal
49 ada pengganggu
50 persiapan
51 Senam pagi
52 keluhan
53 Salah siapa
54 Untung saja
55 Rangkaian acara penikahan Icha
56 Penyesalan Nenek Asmar
57 pernikahan
58 Sobat
59 Akhirnya selesai juga
60 di kerjain
61 Pagi pertama
62 Pulang ke rumah
63 jangan ungkit masalalu
64 pengantin baru
65 gara gara tiket
66 Belanja
67 menginap
68 liburan
69 liburan 2
70 Masih kesal
71 Aku menyesal
72 Sakit
73 Musibah
74 Ada ada saja Rey
75 liburan dekat saja
76 cerita Rey
77 Mengingat masa dulu
78 Membeli oleh oleh
79 Ada apa?
80 Vila
81 Oleh oleh
82 Siapa? "
83 Sangat Mirip
84 Ayo main
85 Acara ny lancar
86 bekerja sama
87 curiga
88 Siapa sebenarnya
89 Kenapa jadi begini
90 Kemana Icha
91 Salah paham
92 kecemburuan Rey
93 Akhirnya bertemu
94 Sebuah fakta
95 jalan jalan ke pasar
96 Buah mangga
97 menghadiri pesta
98 Acara pesta
99 Ngidam
100 Curhatan Ifa
101 Siapa sih bikin kesel aja
102 perdebatan
103 Bertemu Arman
104 Acara Syukuran
105 Extra Part
106 Extra part 2
107 akhirnya jadi orang tua juga
108 Kayla anastaya
109 Mencari Art untuk Icha
110 Libur nya di rumah Omah Cici
111 Menginap di rumah mertua
112 15 tahun kemudian
113 kedatangan Haikal
114 Apa apaan Haikal
115 Ketiduran
116 Haikal bikin kesel
117 Pertemuan dengan calon suami.
118 Rasain loe
119 bartemu Andra
120 Mulai sekolah
121 Ada ada saja mereka
122 Di kerjain
123 Seperti mimpi
124 Tersesat
125 deg degan
126 Kenapa mendadak
127 Ketemu lagi
128 Kok Cengeng
129 Jujur pada Satria
130 Jalan bareng Andra
131 Hadiah dari Kak Andra
132 Membantu Shovia
133 bertemu masalalu bunda icha
134 Masalalu Amanda
135 Kecemburuan Abang
136 ganggu saja
137 Cerita masalalu
138 Negosiasi
139 Angin segar
140 kecurigaan Kaila
141 Apa sebenar nya yang terjadi
142 demam
143 kehawatiran Revan
144 Menjenguk Andra
145 Kedatangan Haikal
146 Kebingungan Kaila
147 Sah
148 Kekesalan Kaila
149 Ke Apartemant
150 Sedikit meluluhkan hati Kaila
151 Hari perpisahan di sekolah Kaila
152 Acara Sekolah
153 Dava bikin kesel aja
154 Acara BBQ
155 Jalan bareng sahabat
156 Liburan di Jogja
157 Mulai dari awal
158 Tersesat
159 kenyataan tentang Faisal
160 Nasehat Bunda Icha
161 Sampai di Jakarta
162 Bertemu Oma Sarla
163 Hari pertama jadi Mahasiswa
164 Tak sengaja bertemu
165 Pergi dari Rumah
166 Mencari Kaila
167 Mencari ke kampus
168 Naura sakit apa?
169 Cerita Naura
170 Cerry sahabat terbaik
171 Clara mengadu
172 menjemput Naura
173 Permintaan Mama Dini
174 Acara Makan malam
175 Naura bertemu Sean
176 Kekesalan Kaila
177 Kecemburuan Revan
178 Revan bikin masalah terus
179 Bertemu Rima
180 Naura kenapa
181 Bertemu Mama nya Remon
182 Kedatangan orang tua Kaila
183 Tau aparteman Revan
184 keterkejutan Icha
185 kedatangan Sean
186 Berangkat bareng Remon
187 kedatangan Widya dan suaminya
188 Flasback.
189 Naura tahu semua nya
190 Clara membuat ulah
191 masalah selesai Naura bahagia
192 Bertemu Revan
193 Tamu tak diundang
194 nomor siapa
195 Kecemburuan Revan
196 kenangan masa llau widya
197 kenapa dengan Bunda Icha
198 kedatangan teman lama
199 kekesalan Revan
200 Bertemu Sean
201 Acara pesta
202 Di pesta
203 Poto dari orang misterius
204 Clara memang menyebalkan
205 Apa mau nya Rifky
206 Kesialan Kaila
207 Kekesalan Kaila
208 Kaila ngambek
209 Kita baikan
210 Kebingungan Naura
211 Emosi Kaila di ubun ubun
212 Bertengkar
213 Mengurai cerita
214 cerita sama Cerry
215 Tak sengaja
216 makan malam
217 berniat liburan
218 Bertemu Klien Papa Adam
219 Jalan bareng Cerry
220 pertengkaran
221 menyelamatkan Clara
222 kenyataan orang tua Sean
223 Akhirnya Kaila sadar
224 Mual?
225 fositif?
226 Perhatian Clara
227 kesedihan Naura
228 Salah paham
229 Selesai
Episodes

Updated 229 Episodes

1
01 pengenalan tokoh
2
02 siapa hermawan
3
03 akhirnya sah
4
04 siapa??
5
05 sahabat
6
06 kenangan
7
07 IQbal
8
08 flashback
9
09 kenyataan pahit
10
10 terbaring sakit
11
11 lupakan aku
12
12 Hari bahagia Icha
13
13 pulang ke bandung
14
14 perasaan abang
15
15 curahat hati adik kakak
16
16 jemput Irma ke rumasakit
17
17 Pemotretan
18
18 Keisengan IQbal
19
19 kejutan
20
20 pertemuan tak terduga
21
Kalian bersaudara
22
22 .kedatangan orang Tua Icha
23
23 Siapa sebenarnya.
24
24 pernikahan Febri
25
Mantan siapa?
26
Kembali pulang
27
27. berkunjung
28
28 jalan
29
29.Pacar Ifa
30
Jadi ini alasannya
31
Makan siang bareng.
32
kenapa harus marah
33
Mulai bekerja
34
Makan makan
35
Di antar jemput
36
Rentenir
37
kesialan hari ini
38
ke pesta
39
suasana pesta
40
liburan yang membosankan
41
Liburan bareng
42
Kedatangan Mereka
43
pertunangan
44
Flas back
45
bikin kesel aja
46
Ifa salah faham
47
kekesalan Nur
48
pernikahan Iqbal
49
ada pengganggu
50
persiapan
51
Senam pagi
52
keluhan
53
Salah siapa
54
Untung saja
55
Rangkaian acara penikahan Icha
56
Penyesalan Nenek Asmar
57
pernikahan
58
Sobat
59
Akhirnya selesai juga
60
di kerjain
61
Pagi pertama
62
Pulang ke rumah
63
jangan ungkit masalalu
64
pengantin baru
65
gara gara tiket
66
Belanja
67
menginap
68
liburan
69
liburan 2
70
Masih kesal
71
Aku menyesal
72
Sakit
73
Musibah
74
Ada ada saja Rey
75
liburan dekat saja
76
cerita Rey
77
Mengingat masa dulu
78
Membeli oleh oleh
79
Ada apa?
80
Vila
81
Oleh oleh
82
Siapa? "
83
Sangat Mirip
84
Ayo main
85
Acara ny lancar
86
bekerja sama
87
curiga
88
Siapa sebenarnya
89
Kenapa jadi begini
90
Kemana Icha
91
Salah paham
92
kecemburuan Rey
93
Akhirnya bertemu
94
Sebuah fakta
95
jalan jalan ke pasar
96
Buah mangga
97
menghadiri pesta
98
Acara pesta
99
Ngidam
100
Curhatan Ifa
101
Siapa sih bikin kesel aja
102
perdebatan
103
Bertemu Arman
104
Acara Syukuran
105
Extra Part
106
Extra part 2
107
akhirnya jadi orang tua juga
108
Kayla anastaya
109
Mencari Art untuk Icha
110
Libur nya di rumah Omah Cici
111
Menginap di rumah mertua
112
15 tahun kemudian
113
kedatangan Haikal
114
Apa apaan Haikal
115
Ketiduran
116
Haikal bikin kesel
117
Pertemuan dengan calon suami.
118
Rasain loe
119
bartemu Andra
120
Mulai sekolah
121
Ada ada saja mereka
122
Di kerjain
123
Seperti mimpi
124
Tersesat
125
deg degan
126
Kenapa mendadak
127
Ketemu lagi
128
Kok Cengeng
129
Jujur pada Satria
130
Jalan bareng Andra
131
Hadiah dari Kak Andra
132
Membantu Shovia
133
bertemu masalalu bunda icha
134
Masalalu Amanda
135
Kecemburuan Abang
136
ganggu saja
137
Cerita masalalu
138
Negosiasi
139
Angin segar
140
kecurigaan Kaila
141
Apa sebenar nya yang terjadi
142
demam
143
kehawatiran Revan
144
Menjenguk Andra
145
Kedatangan Haikal
146
Kebingungan Kaila
147
Sah
148
Kekesalan Kaila
149
Ke Apartemant
150
Sedikit meluluhkan hati Kaila
151
Hari perpisahan di sekolah Kaila
152
Acara Sekolah
153
Dava bikin kesel aja
154
Acara BBQ
155
Jalan bareng sahabat
156
Liburan di Jogja
157
Mulai dari awal
158
Tersesat
159
kenyataan tentang Faisal
160
Nasehat Bunda Icha
161
Sampai di Jakarta
162
Bertemu Oma Sarla
163
Hari pertama jadi Mahasiswa
164
Tak sengaja bertemu
165
Pergi dari Rumah
166
Mencari Kaila
167
Mencari ke kampus
168
Naura sakit apa?
169
Cerita Naura
170
Cerry sahabat terbaik
171
Clara mengadu
172
menjemput Naura
173
Permintaan Mama Dini
174
Acara Makan malam
175
Naura bertemu Sean
176
Kekesalan Kaila
177
Kecemburuan Revan
178
Revan bikin masalah terus
179
Bertemu Rima
180
Naura kenapa
181
Bertemu Mama nya Remon
182
Kedatangan orang tua Kaila
183
Tau aparteman Revan
184
keterkejutan Icha
185
kedatangan Sean
186
Berangkat bareng Remon
187
kedatangan Widya dan suaminya
188
Flasback.
189
Naura tahu semua nya
190
Clara membuat ulah
191
masalah selesai Naura bahagia
192
Bertemu Revan
193
Tamu tak diundang
194
nomor siapa
195
Kecemburuan Revan
196
kenangan masa llau widya
197
kenapa dengan Bunda Icha
198
kedatangan teman lama
199
kekesalan Revan
200
Bertemu Sean
201
Acara pesta
202
Di pesta
203
Poto dari orang misterius
204
Clara memang menyebalkan
205
Apa mau nya Rifky
206
Kesialan Kaila
207
Kekesalan Kaila
208
Kaila ngambek
209
Kita baikan
210
Kebingungan Naura
211
Emosi Kaila di ubun ubun
212
Bertengkar
213
Mengurai cerita
214
cerita sama Cerry
215
Tak sengaja
216
makan malam
217
berniat liburan
218
Bertemu Klien Papa Adam
219
Jalan bareng Cerry
220
pertengkaran
221
menyelamatkan Clara
222
kenyataan orang tua Sean
223
Akhirnya Kaila sadar
224
Mual?
225
fositif?
226
Perhatian Clara
227
kesedihan Naura
228
Salah paham
229
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!