Setelah para monster yang di sekitar mereka telah habis, dan ya... Arthur sendiri kebingungan. Dia duduk di sebuah bebatuan besar, kemudian berfikir bahwa mereka memerlukan sebuah rencana. Sedangkan Henry, dia masih memikirkan perutnya yang lapar. Melihat sebuah mayat para monster tersebut membuatnya ingin memakam mereka lagi
"ah, yea. Sepertinya kita tidak akan bisa menghancurkan tempat itu dengan mudah"
"Hmm yeah"
Henry kemudian juga ikut duduk di sampingnya sambil memegang sebuah potongan seluruh tangan monster itu. Tanpa alasan apapun dia langsung merobek daging dari tangan itu, kemudian mengunyahnya perlahan-lahan.
Setelah menelannya, Henry menemukan isi pikirannya bahwa Author dapat membantu mereka untuk ke tempat tersebut "Bagaimana soal George?"
"huh?"
"George, George Author"
"oh, dia. Entahlah, Dia terlihat tidak seperti pada umumnya"
Arthur kembali mengingat waktu itu di saat dia masih dekat dengannya. Sebelum Author merasa iri dengan pekerjaannya saat ini "Aku rasa, dia begitu kesal ke saya secara diam diam. Maksudnya, dia memang memiliki ambisius yang tinggi. Hingga takut apa yang dia inginkan tidak terkabul. D-Dan keinginannya ada padaku". Dan lagi, Arthur juga memikirkan lagi bahwa hidupnya tidak seperti yang lainnya. Bersyukurnya ada Diana dan Waverley yang bersedia menemaninya seumur hidupnya "Kalau bukan karena mereka, dia biasanya sudah terbelah menjadi dua".
Bagaimanapun juga, mereka memerlukan bantuannya. Tempat itu di penuhi oleh makhluk mimpi buruk yang sama darahnya olehnya. Kemungkinan mereka akan mempercayainya selama beberapa menit selagi mereka menghancurkan sumber daya mereka.
Setelah daging dari tangan tersebut telah habis Henry masih menggigit dan menjilati tulang itu. Begitu Polosnya dia sebagai Antropomorfik seekor rubah yang tak peduli apapun selain ingin mengisi perutnya yang kosong. Arthur menyenggol bahu Henry dengan bahu tanggannya "Woi, kamu dengerin gak tadi?"
"iya iya"
"Ya bantuin lah, jangan makan terus"
"okay, baiklah... *sigh* Kita kunjungi saja dia"
"ya aku tau, tapi dia memiliki kekuatan yang lumayan besar. Aku cuman manusia serigala di sini. Dia mungkin akan mencondongkan Abby ke leherku kalau dia masih marah"(Abby\=Nama pedang milik George)
Henry menepuk bahunya. Dia akan melindunginya jika dia sudah di luar kendali "Jangan kawatir... aku bersamamu"
...****************...
Sementara itu Author berkeliling kota Titanium untuk mengetahui apakah masih ada orang/manusia yang tersisa. Melihat kedalam apartemen dan rumah mereka hanya terdapat sebuah kerangka mereka dengan kulit yang masih utuh.
Dia menutup matanya dan meraba tangan mereka. Begitu penasarannya dia ingin tahu apa saja yang telah manusia ini lakukan semasa hidupnya.
Tapi, yang satu ini berbeda. Orang ini pernah berubah menjadi antropomorfik seekor rubah tapi dapat kembali membuat dirinya kembali pada bentuk manusia nya dengan cara membelah dirinya. Satunya adalah seekor rubah normal dan satunya lagi sisi manusianya sendiri "Thomas"
kemudian dia mendengar suara dari atas apartemen, suara langkah kaki. Dengan siaga dia memegang gagang pedangnya dari buku pribadinya.
Suara itu makin dekat ke telinganya. Dari belakang dia langsung mengayunkan pedang ke arah Henry. Tapi dia sendiri juga menangkis serangannya "*gasp* Henry?". Author kemudian memasukkan kembali pedangnya ke dalam buku pribadinya "Halo George... sepertinya Abby ada perubahan kali ini"
"Tidak banyak"
"Baiklah, jadi begini. Kami perlu bantuan mu"
Author kemudian melirik ke belakang Henry yang menjelaskan rencananya. Dia menutupi wajahnya dengan tangannya sendiri karena menyesal membuat nya begitu iri hati. Author menghiraukan perkataan Henry, dia akan menghampiri Arthur untuk mengatakan sesuatu "Hey, kau mau kemana? oooohhh....."
"Ayolah George, jangan lihat aku kayak gitu. Aku menyesal menerimanya. Mereka tidak mengizinkan ku keluar" Sebagai gantinya tersenyum Author mengibaskan ekornya. Dia tidak dapat tersenyum karena mulut rubahnya yang tidak sama dengan manusia "Sudahlah, lagian mereka dah mati"
Henry : "Jadi kita bisa lanjut?"
**Author** : "Terserah"
Arthur : "OK lah"
"Ada yang aneh, kenapa mereka menargetkan kota ini sebagai makanan mereka? Di daerah ku, aku tidak mendengar informasi seperti ini" -Author
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments