dari sebuah cermin Henry menatap kepada dirinya sendiri, melihat dirinya yang telah lama berubah dan ingin kembali wujut aslinya. Harapan itu telah dia simpan secara terus menerus. sedikit demi sedikit harapan tersebut pudar. Dirinya menjadi menerima apa yang dia dapatkan saat ini. Akan mulai terbiasa untuk hidup menjadi seekor rubah antropomorfik. Dia juga pernah membayangkan bagaimana panmpilan manusiaya di saat dia telah kembali pada manusia
Di sampingnya Henry mendengar suara bisikan dari seekor rubah putih "Bukan kah bergitu tenang di saat kau menerima adanya" dan juga seekor rubah hitam di bagian kirinya "Di saat engkau begini. Lakukanlah apa yang kau mau". Keduanya begitu merayu dirinya untuk menerima apa yang Henry punya. "kenapa kalain selalu berbicara soal diriku ini?"
"Kami?"
"Kami hanyalah sebuah pikiranmu"
"Tak sadarkah engkau telah bersama kami setiap saat"
Henry hanya tersenyum kecil(meskipun dia tidak dapat tersenyum layaknya manusia biasa) di saat mendengar kata kata mereka berdua "Pikiran ku heh? kalian tercipta karena frustasi diriku ini untuk kembali ke wujut manusia asliku". Dan ruangan kembali sunyi.... tidak ada sebuah suara dari kedua rubah tersebut "Yeap, gini aja sudah lebih baik"
Sebuah buku pribadinya terbuka dan menulis dengan sendirinya sendiri. Di sana tertuliskan sebuah informasi atas kejadian dari para manusia yang mati mengering satu persatu. Dan ya, tentunya juga memberikan sebuah petunjuk dimana inti dari masalahnya. Sudah sekian lama Henry tidak melihat sebuah kejadian seperti ini. Dia bisa saja beristirahat dari kegiatan menulisnya dan mementingkan hal yang satu ini
Henry menghampiri bukunya untuk membaca apa yang di tuliskan oleh buku itu sendiri "Jadi ini yang membuatnya sibuk dengan dirinya sendiri tadinya"
"Yap benar"
"Benar sekali. Setidaknya kau bantu dia"
"hmm..."
Dengan seketika dia mengeluarkan sebuah pedang dari bukunya sendiri. Kemudian menancapkannya ke lantai "Selamat datang kembali Henry"
"Kau yang terbaik"
Dengan buku peribadinya dia gunakan untuk memindahkan dirinya ke tempat tersebut dengan cepat. Kedua rubah itu mengingatkan sesuatu padanya. Mereka hanya mengingatkan soal lelucon yang telah Henry dengar setiap saat "Heh, aku sudah dengar itu setiap saat. mereka komplain mulu soal itu (-_-;)"
Dari buku peribadinya tubuh Henry memudar kemudian berpindah ke tempat dimana Arthur menghabiskan seluruh monster itu.
Setelah sampai dengan segera Henry mengayunkan pedangnya ke arah monster itu ke arah kepalanya. Sehingga kepalanya membelah menjadi dua. Arthur tersenyum bahagia entah dari mana Henry tau ini "Hey kak, Kamu tau tau aja" [menembak monster di belakangnya]
"heh, cuman insting ku saja" [membelah monster di sampingnya]
"YA udah, kita selesaikan aja ini"
Dengan agresif Arthur menembak dan menggunakan cakar serigalanya untuk merobek tubuh mereka. Henry denagn tenang mengayunkan pedangnya. Merobek, membelah, atau bahkan dia memakan daging mereka.
"Henry, kau makan mereka?"
"yeap, aku belum makan dari kemarin"
"Kenapa kau tidak pakai uangku saja?"
"Kamu sibuk njir"
Dari begitu laparnya Henry, dia memecahkan kepala monster itu dengan mulutnya sendiri(hanya untuk ukuran yang pas dengan mulutnya). Dari darah dari mulutnya yang menetes dia jilat kembali "Akhirnya makanan"
**********
Dari sekian lamanya mereka bertarung bersama, akhirnya mereka beruda bisa mengistirahatkan diri mereka sendiri. Arthur duduk di tangga dan sedangkan Henry memotong kepala mereka dan mengambil bola mata mereka untuk di makan. "Eeww... Henry, seberapa laparnya dirimu?"
"Entahlah, tapi mereka begitu enak untuk di makan"
"Sudah-sudah, nanti aku belikan kamu makanan"
"Nanti saja, Cari aja dulu siapa yang merencanakan semua ini"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Foxfolk_45
Hendry sedang mukbanh🙃
2022-09-14
1