Mata

Setelah mereka berdua menikmati ikan itu, William akhirnya memunculkan sebuah pertanyaan. Apa yang terjadi jika dia memakai mata orang lain, apakah dia akan bisa kembali melihat "hehehe" dia pun tertawa kecil yang licik "Jadi, George. Aku akan pamit pergi dulu"

"huh, kamu mau kemana?"

***

Di sebuah rumah kubuk miliknya terdapat tulang berserakan, entah itu adalah seekor rubah atau manusia(Itu adalah sebuah target William yang telah di makan olehnya). Dia menemukan kepala seekor rubah di depan halaman rumanya. Itu adalah sisa makannya yang tertinggal saat dia merasa kenyang. Mata dari kepala rubah itu juga masih utuh. Dia mengambil dan memotong saraf optiknya dengan kuku tangan cakarnya. Lalu membuka kain penutup matanya, kemudian memasang bola mata itu ke matanya yang hampa. Hasilnya percuma saja, dia tidak dapat melihat karena tubuhnya tidak menerima matanya "Hmmm.... aneh....". Jadi dia membuangnya saja

William berfikir lagi kemudian menimbulaka bertanyaan lagi "Bagaimana kalau mata manusia?". Di kota Titanium dia mengendap endap hendak menyerang penjaga gerbang. Salah satu dia serang dengan merobek lehernya dengan gigitan dari giginya yang tajam. Kemudian menarik mayat tersebut jauh dari tempat kematiannya agar tidak di ketahui oleh manusia yang lainnya. Dagingnya dia makan hingga habis sementara matanya dia coba. Hasilnya tetap sama, dia masih tidak dapat melihat.

Selanjutnya dia mencoba lagi kepada manusia biasa lainnya. Masih tetap di kota Titanium untuk sebagai targetnya. Dia kembali lagi mengendap endap mencari manusia yang sempurna untuk di buru. Dia menemukan sebuah anak anak, mungkin itu juga akan dia jadikan percobaan untuk matanya. Saat dia hendak memegang anak tersebut Henry mulai datang dan menerkam William. Mengunci tubuhnya dan memegang mulutnya erat erat "Hey nak! pergi dari sini!" anak kecil itu mulai kabur melarikan diri. Salah satu orang memanggil petugas untuk menanganinya.

Sayangnya William berhasil lepas dari Henry. Langsung dia berlari kencang menuju kubuk rumahnya "Baiklah, kalau anak anak mungin sedikit beresiko. Oh, bagaimana jika aku coba burung gagak? oh tidak gaga gagak gagak. Mereka yang salah!! huh? tidak tidak, mana mungkin aku mau mencoba punya sang penipu" kemudian dia mengendus hingga keluar rumahnya. Dia menemukan seekor rubahliar biasa. Tanpa basa basi dia langsung menerkamnya. Dengan hal yang sama dia merobek lehernya dengan giginya agar cepat mati. Dan lagi, dia memasang mata rubah itu ke matanya sendiri. Masih tidak ada hasil yang di harapkan.

William sendiri menjadi kesal karena sudah tidak ada hasil yang di inginkan olehnya "Sudah cukup!" Dia mengambil sebuah kapak di buku pribadinya yang tiba tiba muncul begitu saja. Mulai berlari menuju sarang burung gagak dengan navigasi dari hidungnya.

Tanpa dia sadari dia berlari di tempat dimana dia di bangkitkan oleh beberapa burung gagak pada saat itu daripada pergi ke sarang besar burung gagak "AYOLAH KELUAR KALIAN SEMUA!!! KEMBALIKAN MATAKU!!" dia berteriak kepada mereka. Tapi tidak ada siapapun "KALIAN AKAN MEMBUSUK DI SINI!!" lagi lagi dia berteriak. "AKU PERINGATKAN KALIAN".

Kemudian dia mendengarkan kepakan sayap dari seekor burung gagak. Dengan reflek dia mengayunkan kapaknya ke arah suara itu dan akhirnya dia memotong sahabatnya sendiri. Kevin, salah satu burung gagak normal yang dekat di antara tiga rubah itu, termasuk si William.

Karena William tidak dapat melihat dan Kevin tidak mengatakan apapun saat terkena serangan. William akhirnya tetap melukainya hingga menjadi potongan kecil "Aku tau kau akan merencanakan sesuatu lagi kepadaku, itu tidak akan pernah terjadi lagi"

"hey, apakah kau tau, Aku pernah bertemu dengan  tanaman yang berbicara itu, katanya seekor rubah bernama William Static kehilangan matanya. Mungkin aku bisa membantunya agar dia tidak berfikir semua burung gagak itu sekejam itu. Yeah, dengan membawanya ke kristal Navice dia akan mendapatkan matanya kembali"

"Kau yakin?"

"Yeah, Aku dan dia sudah kenal. Kau ingat?"

"tapi aku tidak melihatmu sering berbicara dengannya"

"Kamu saja yang tidak tau, Henry. Cobalah keluar ke hutan lebih lama lagi"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!