The Red Fox: Author And The Dark Energy

The Red Fox: Author And The Dark Energy

Di antara mereka

Kota Mariana, Sebuah kota yang di mana tidak terlihat seperti kota pada umumnya. Masyarakat di sana penuh dengan kesibukan yang hampir menyerupai pekerjaan desa. karena lingkungan mereka yang dekat dengan hutan sehingga beberapa penduduk masih dapat bertani ataupun menanam beberapa taman.

ada beberapa alasan tempat tersebut di namakan kota. mungkin karena rumah mereka yang terlihat modern dan tidak terlihat seperti Perumahan Desa pada umumnya. seperti sebuah apartemen yang besar tapi masih memperhatikan alam sekitar mereka(bukan berarti mereka selalu menjaga alam sekitar mereka. Tanaman di dunia ini begitu susah di hancurkan. bahkan bagunan lain dapat hancur karena pertumbuhanyang awalnya tanaman kecil)

Mayoritas mereka semua adalah manusia. tapi ada beberapa seekor hewan yang dapat bergerak dan memiliki tubuh seperti manusia yang sering berdampingan dengan mereka. Mereka di namakan Antropomorfik, yang dimana sebuah benda atau hewan yang berbentuk manusia.

mereka juga boleh berkeliaran di wilayah mereka atau tinggal bersama mereka asalkan mereka sudah terbukti bahwa mereka termasuk tergolong yang jinak. begitu juga mengerti apa yang dikatakan oleh manusia kepada mereka agar tidak terjadi kerusakan atau membuat kerusuhan di wilayah mereka.

ada salah satu dari mereka yang tinggal bersama mereka tapi dari berawal dia adalah sebuah Manusia Biasa. mungkin karena keturunan atau sebuah mistis yang mengubahnya menjadi seperti itu

Author, bisa di bilang George Foxtail. Seekor rubah hitam putih yang sudah di kenal oleh beberapa manusia di sekitarnya. Dia selalu menulis bukunya sendiri ataupun membaca buku buku yang dia beli. Yang dia lakukan itu tidak akan pernah membosankan meskipun dia lakukan setiap hari dan setiap hari. julukannya sebagai Author bukan karena sebuah karyanya karya tulisnya yang bagus. melainkan seekor rubah yang pertama yang terlihat mengerjakan karya tulisnya yang begitu banyak daripada manusia Biasa. begitu cukup unik karena seekor rubah tidak banyak mengerti tentang tulisan ataupun bahasa manusia.

Di dalam rumahnya terdapat sebuah rak buku yang sangat tinggi dan lebar. Begitu penuh dengan buku buku, sehingga Author menggunakan sebuah tangga untuk memanjatnya. tubuhnya sangat kecil sangat sanggup mengambil dan menyimpan buku sebanyak itu

di dalam rumahnya terdapat sebuah banyak ruangan sehingga terlihat besar sehingga terlihat layaknya Mansion. termasuk sebuah ruangan yang penuh dengan buku-buku adalah favorit bagi dirinya dan siapapun yang mengunjungi rumahnya. inisialnya ruang tersebut bisa dikatakan sebagai ruang tamu tapi penuh dengan buku. isinya dari buku-buku itu adalah sebuah karya-karya dulu yang dia koleksi. mayoritas adalah sebuah karya non fiksi atau sebuah mantra

Salah satu buku yang selalu dia bawa adalah sebuah buku pribadinya. Berwarna hitam polos dan tertulis namanya di depan bukunya. Salah satu awalan hurufnya berwarna dan bertekstur emas. Huruf yang lainnya selain emas tersebut menyatu dengan buku covernya. Mungkin terlihat biasa saja tapi buku tersebut dapat menumbuhkan kertas dengan sendirinya. Jika di robek maka kertas tersebut akan mengubah dirinya menjadi barang apa yang ingin pemiliknya di inginkan. Tidak hanya itu saja, bukunya juga dapat memberi tahu sebuah informasi yang di tulis atau sebuah fotonyang di tempelkan oleh pemiliknya. Author juga mendapatkan sebuah kekuatan dari buku tersebut. tanpa buku itu dia sangat lemah dan mudah sekali merasa takut

Author pernah mencoba untuk menempelkan foto dirinya ke buku pribadinya. Kemudian bukunya langsung menulis informasi tentang Author. Dia tidak berekspresi biasa, justru dia terkejut karena telah mengetahui spesies dirinya adalah seekor Rubah Merah biasa yang memiliki warna hitam-putih. Dirinya langsung begitu lega telah mengetahuinya. Dia tidak lagi bersusah payah mencari tahu soal dirinya dari buku ke buku, atau bahkan ke dokter pintar yang seringkali memanggilnya seekor musang. Dia simpan dan rawat buku pribadinya baik baik dan membawanya kemanapun dia pergi.

Dia juga sering kali berinteraksi kepada manusia yang kenal dengannya. maksudnya dia tidak aktif seperti seekor rubah lainnya yang menyapa dan beraktivitas penuh kegirangan.

dirinya sendiri adalah introvert sehingga membuatnya terlihat beda dengan seekor rubah lainnya. introvert tersebut berasal dari sebuah jiwa manusianya yang masih menempel di dalam tubuhnya.

bisa dibilang dirinya sangat dekat sekali dengan seekor hewan lainnya tapi juga bisa dibilang tidak begitu dekat. terutama pada spesies rubah dalam dirinya sendiri, dia masih tetap rasa nyaman berkumpul di antara manusia. tidak juga suka terhadap seringnya berkumpul tapi juga tidak suka rasa kesepian.

manusia di sekitarnya juga merasa ada yang berbeda bagi Author itu sendiri. karena tidak banyak sekali manusia yang bertemu dengan seekor rubah berwarna hitam dan putih. biasanya seekor rubah berwarna oranye ataupun merah tapi yang satu ini berwarna hitam putih layaknya Yin dan Yang.

terkadang juga para fotografer diam-diam mengambil gambarnya saat dia melakukan beraktivitas di luar rumahnya. akan membaca buku saja di bawah sebuah pohon apel mereka mengambil gambarnya. sepertinya begitu tertarik dengan spesiesnya atau karena warna dari bulu nya.

itu juga yang dikawatirkan oleh Author, mereka seakan-akan menargetkan dirinya untuk diburu. tanpa tidak langsung warga sekitar juga mengerti tentang dirinya dan spesies yang jarang sekali muncul.

untuk perburuan terkadang Author itu sendiri melawan sebuah predator ya hendak memburunya. seperti sebuah serigala yang tiba-tiba masuk ke dalam kota yang akan membuat sebuah kekacauan. Dia diberitahu oleh sebuah manusia yang mengiranya menyebutnya dekat dengan dirinya. Aslnya dia bukanlah manusia, melainkan seekor rubah yang menyamar menjadi manusia agar dirinya dapat melihat dengan jelas. Dia adalah William Static.

Author dengan segera keluar dari rumahnya untuk memengal kepala serigala itu. Hasilnya cukup mengesankan. Di depan mata para manusia dia benar benar memenggal kepala serigala itu dengan pedangnya sendiri dan bantuan buku pribadinya. Cahaya berwarna ungu dari pedangnya membuat daging serigala itu membusuk. Satu Ayunan sudah cukup membawa kepala itu ke rumahnya sebagai koleksi

terdengar seperti membalikkan rantai makanan tapi untuk makhluk antropomorfik seperti dirinya adalah hal wajar

"sedikit aneh jika Predator dibunuh oleh mangsanya sendiri. Sama halnya dengan membalikkan rantai makanan yang telah diatur oleh alam itu sendiri. tapi entah ke bagaimana lagi, aku menggunakannya sebagai bantuan untuk mereka dan juga pertahanan untuk diriku sendiri" -Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!