300 Juta

Kevin mencoba terus untuk menghubungi Nania, gadis yang sedang bekerja merasa terusik dengan panggilan telepon di ponselnya berkali-kali itu sangat menganggu.

"Ayo angkat telponnya, Nania.." Ucap Kevin di kursi kerjanya sambil menempelkan ponsel di telinganya.

"Aku tahu kamu mencoba menghindariku, cepat atau lambat kita akan bersama lagi, Nania." Tukas Kevin dengan percaya diri.

Sania yang telah membayar seorang pria untuk mengintai gerak-gerik langkah Nania dari awal. Pria bayaran itu terus menguntit Nania. Sania masih menaruh dendam kepadanya. Sepertinya cara kasar kemarin tidak bisa membuatnya goyah. Yang ada di dalam pikiran Sania, bahwa Nania itu masih mempunyai hubungan di belakang dirinya bersama Kevin.

Dengan membayar seroang pria suruhannya Sania tidak akan kehilangan jejak Nania. Ia bahkan tahu dengan cepat bahwa Nania telah bekerja di Perusahaan Diamond Glow Cosmetics kemarin hari.

"Aku akan membuat dirinya pergi jauh dari kehidupan Kevin." Ucap Sania yang mempunyai rencana baru.

Nania baru saja selesai mandi, rasa lelah yang ia rasakan sehabis bekerja langsung sirna dengan terbasuhnya air ke seluruh tubunya.

"Ah segarnya.." Nania mengusap lembut wajah cantik nya dengan handuk.

Ia lalu duduk di ranjangnya dan menatap kembali laptopnya yang sebelum mandi sudah sempat ia gunakan. Nania membaca sebuah lowongan pekerjaan untuk bagian Sekertaris di Perusahaan tempatnya bekerja.

"Apa aku coba melamar saja ya? Siapa tahu Dewi Fortuna sedang berpihak kepadaku." Ucapnya berandai-andai.

Tak lama suara ketukan pintu membuyarkan tatapannya. Nania berdiri dan membukakan pintu rumahnya.

"I-ibu Sania?" Ucapnya terkejut hingga terbata.

Nania mencoba menutup pintunya dengan cepat, namun dengan segera Sania yang datang kerumahnya malam ini menahan pintu itu. Ia begitu takut kalau Sania akan mencelakakan dirinya lagi seperti kemarin.

"Jangan di tutup!!" Titah Sania.

Tenaga Sania lebih kuat, hingga pintu itu membuka lebar kembali. "Mau apa Ibu datang kesini? Ja-jangan macam-macam ya, atau saya akan teriak." Ancam Nania, ia masih takut dengan kejadian kemarin yang menimpanya. Bahkan rasa sakit di badannya pun masih terasa.

"Silahkan saja kamu teriak!" Sania melengos masuk ke dalam rumah Nania, ia duduk di kursi kayu yang ada di ruang tamu.

"Kedatangan aku kemari ingin meminta uang yang sudah Kevin berikan padamu." Ucap Sania dengan wajah yang angkuh.

"U-uang? Uang apa maksud anda?" Nania memang tidak mengerti maksud Sania.

"Kamu selama ini kan bekerja dengan Kevin, dan mendapatkan gaji yang bukan seharusnya kamu terima sebagai Sekertarisnya. Uang itu kelebihan sepuluh juta setiap bulannya. Itu semua pasti kamu yang merayu kan pada Kevin, biar mendapatkan gaji yang lebih besar?"

Nania pun mengatupkan mulut dengan tangannya. Pada kenyataannya memang Kevin memberikan gaji di atas standar Perusahaannya pada Nania. Tetapi itu semua tidak diketahui Nania. Karena sejak awal Kevin mengagumi kecantikan Nania. Hingga tumbuh benih-benih cinta di hatinya.

"Sa-saya tidak mengerti maksud Ibu. Saya bekerja sesuai dengan gaji yang di tawarkan Pak Kevin pada saya, dan saya juga tidak pernah meminta uang di luar hal pekerjaan pada Beliau. Apa lagi untuk kepentingan personal."

Jawab Nania dengan jelas, ia memang menjawab dengan kenyataan yang ia tahu dan tidak mengada-ngada.

"Saya tidak mau tahu. Pokoknya kamu harus kembalikan uang itu sebesar 300 Juta."

"A-apa? 300 Juta? Saya tidak mempunyai uang sebesar itu, dan kenapa juga harus saya bayar."

Nania tidak ingin membayar uang itu, lagi pula ia juga tidak memiliki uang sebanyak yang Sania minta. Karena uangnya selalu ia kirim pada Ibunya.

"Kamu itu jangan pura-pura tidak tahu ya! Kamu hitung saja sendiri, uang kelebihan yang Kevin berikan padamu sebulannya 10 Juta, jadi kamu kali dengan selama kamu bekerja di PT.Sunrise Textile dong." Cetus Sania tidak ingin kalah.

"Maaf, tapi sepertinya anda sudah salah paham."

"Heh, Breng**sek. Aku tidak sudi membagi uang Kevin padamu sebagai kekasihnya selama bekerja di kantornya. Mau bayar selama 30 bulan kamu bekerja disana di kali 10 Juta? Atau kamu saya akan jebloskan ke penjara karena sudah menjadi orang ketiga dalam pernikahan saya."

Ancaman Sania membuat Nania sedikit ketakutan. "Tapi saya tidak punya uang sebanyak itu, Bu. Saya juga tidak bermaksud menjadi orang ketiga dalam pernikahan anda." Jawab Nania menggelengkan kepalanya.

Sania mengibaskan rambutnya ke belakang. "Tetap saja kamu sudah salah, dan kamu bisa saya laporkan ke polisi karena sudah mengganggu ketenangan hidup keluarga saya. Begitu pun kamu juga sudah mencoba menguras uang Kevin." Decak Sania dengan kesal.

"Itu semua tidak benar, Bu." Nania berdiri dari duduknya, Sania pun ikut berdiri menantang gadis itu dengan raut wajah yang penuh amarah.

"Bayar!! Atau aku akan membuat kamu tidak bisa hidup bebas! Ini resiko untuk kamu karena sudah bermain-main dengan saya." Ia mencengkeram pundak Nania dengan kuat, membuat gadis itu meringis.

"Saya tidak punya uang sebanyak itu."

"Saya beri waktu kamu tiga hari, jika tidak bisa kamu bayar, bersiaplah masuk ke dalam penjara!" Ketus Sania menyeringai lalu pergi dari rumah Nania.

Tubuh Nania meluruh ke lantai, ia meneteskan air matanya. "Uang dari mana aku sebanyak itu. Hiks.."

Sania memang tidak pernah main-main dengan ancamannya yang akan membuat hidup Nania hancur dan tidak tenang. Kini Nania harus terjebak dalam situasi yang rumit.

Kesalahan karena sudah masuk ke dalam suatu pernikahan yang ia tidak ketahui. "Tega sekali kamu Kevin, aku yang di bohongi. Tetapi aku yang harus menanggung ini sendirian." Nania menangis lagi malam ini. Sungguh dunia kejam pada kehidupannya.

Matahari telah bersinar, pagi-pagi sekali Nania sudah berangkat ke kantornya. Ia menanyakan ruangan CEO pada resepsionis yang ada di depan pintu masuk Perusahaan.

Nania berniat menawarkan dirinya langsung untuk menjadi Sekertaris di Perusahaannya yang sedang membutuhkan.

Ia menekan tombol angka 9 di dalam lift itu, "Kata Resepsionis tadi, aku harus bertemu dulu dengan Pak Riyan agar bisa bertemu dengan Pimpinan di Perusahaan ini. Baiklah semoga kamu bisa Nania." Ia melangkahkan kakinya setelah keluar dari lift.

Nania melihat sekeliling bangunan yang ada di lantai 9. Ia tidak melihat banyak aktifitas para karyawan di lantai ini, yang ia lihat hanya beberapa ruangan saja dan semua tertutup. Namun di lantai 9 begitu mewah dan elegan. Itu semua terlihat dari dinding marmer berwarna putih bercorak, dan juga desain interior yang berbeda dari lantai lainnya.

"Apa ini ruangan Pak Riyan, ya?"

Tok.. Tok...

Nania mengetuk pintu yang terbuat dari lapisan kayu yang mahal. Riyan yang kebetulan ingin keluar langsung membuka pintu ruangannya.

Ia mengernyitkan keningnya melihat wanita cantik di hadapannya.

"Ya?" Tanya Riyan.

"Apa benar ini ruangan Pak Riyan?" Tanya Nania dengan suara yang ramah.

"Iya benar, saya sendiri. Ada apa?" Riyan masih berdiri di depan ruangannya.

"S-saya ingin bertemu dengan CEO kami, Pak. Apakah Beliau ada di tempatnya?"

Riyan memasukan tangannya ke dalam saku celana berwarna hitam. "Apa sudah buat janji?" Dengan cepat Nania menggeleng.

"Maaf Nona, kalau belum membuat janji. Anda tidak bisa menemui Tuan Radit." Jawabnya dengan datar.

"Saya mohon sekali Pak. Saya ingin bertemu dengan Beliau. Kali ini saja, saya ingin membicarakan sesuatu yang penting." Jawab Nania memohon.

Riyan menghela nafasnya dengan pelan. "Baiklah. Kamu ikuti saya. Nanti akan saya coba bicarakan pada Beliau."

Ia berdua pun jalan menuju ruangan yang ada di tengah lantai 9. Lalu Riyan menyuruh Nania untuk menunggu sebentar di sofa kecil yang ada di depan ruangan Radit.

Nania belum mengetahui siapa CEOnya di kantor, ia bahkan mengira Beliau pasti sudah berumur. Di lihat dari jaringan bisnisnya yang sukses. Pasti Pemimpin dari Diamond Glow Cosmetics sudah tua dan hebat. Karena tidak mungkin Beliau masih muda tetapi sudah mengembangkan Perusahaannya sangat maju.

Episodes
1 Kali Pertama
2 Bertahan Hidup
3 Mobil Impian
4 Rahasia Yang Tidak Ia Ketahui
5 Lorong Putih
6 Nania dan Radit
7 Diamond Glow Cosmetics
8 Mari Kita Akhiri Hubungan Ini
9 Tidak Akan Pernah Melepaskanmu
10 Mendapatkan Info
11 Interview
12 Menyadarkan Nania
13 Kamu Tidak Ingat?
14 300 Juta
15 Satu Bulan
16 Rujak Buah
17 Sebening Kristal
18 Aksi Kejar-kejaran
19 Semuanya Asli
20 Jangan Menggodaku
21 Ini Semua Karenamu
22 Selalu Merepotkan
23 Akan Membuatmu Bertanggung Jawab
24 Kamu Pikir, Kamu Itu Siapa
25 Jengah Dengan Masalah Nania
26 Coklat Muda
27 Terlambat Tiga Menit
28 Menjelaskan Kisahnya
29 Ini Perintah Bukan Untuk Di Bantah
30 Aroma Melati
31 Selidiki Latar Belakang Nania
32 Nania Hilang
33 Penerbangan Pribadi
34 Waktunya Bermain
35 Dear Readers
36 Bonus Dadakan
37 Harus Berhati-hati
38 Serangkaian Skincare
39 Sangat Manis
40 Tiga Juta Untuk Yang Satu Ini
41 Masuk Angin
42 Dokter Tirta
43 Mengantarkan Pulang Delisha
44 Berubah Jadi Ala Western
45 Protes Radit dan Nania
46 Keluarga Lan
47 Penyelamat Tampan
48 Gula dan Garam
49 Tidak Usah Memasak
50 Ruang Laboratorium
51 Tidak Mungkin Bisa Menahan Diri
52 Sudah Berani Bohong
53 Sudah Hentikan!
54 Kehabisan Bensin
55 Terjebak Di Dalam Lift
56 Mi Pedas Viral
57 Disita Selama Satu Minggu
58 Pulang Bersama
59 Sakit Maag
60 Xiaoran dan Teh Kombucha
61 Dia Ikut Pindah
62 Orang Pertama Yang Mengkhawatirkan
63 Xiaoran Yang Mencurigakan
64 Di Luar Batas
65 Radit Mengatakan Perasaannya
66 Memori Lama
67 Presentasi Pertama Nania
68 Menciptakan Inovasi
69 Double Date Secara Mendadak
70 Saling Mengetahui
71 Pengumuman
72 Suster Wati
73 Makanan Kesukaan
74 Langit Yang Indah
75 Aku Pernah Melihatnya
76 Dinan dan Fiona
77 Kegelisahan Radit
78 Cemburu Buta
79 Di Balik Pintu CEO
80 Will You Marry Me
81 Di Sidang
82 Merestui
83 Nania Kecelakaan
84 President Suite Room
85 Sudah Tua dan Gila Bekerja
86 Dugaan Selama Ini
87 Wanita Bermuka Dua
88 Reyhan Curiga
89 Suruh Cepat Menikahi
90 Surat Peringatan dari Diamond Glow
91 Kunci Pintu Sebelum Tidur
92 Tiba-tiba Pingsan
93 Tuan Lan Pulang
94 Nania Koma
95 Membawa Nania Ke Korea
96 Negeri Gingseng
97 Reyhan Marah Sekali
98 Nania Memberikan Respon
99 Ingin Cepat Halalin Kamu
100 Nania Mulai Merespon
101 Rahasia Yang Terungkap
102 Ujian Dalam Hubungan
103 Tiba-tiba Terus
104 Cerita Bohong
105 Perintah Lan
106 Tiba Di Indonesia
107 Kata Yang Selalu Di Rindukan Radit
108 Tak Lepas Dari Tatapan Radit
109 Harus Di Beri Tahu!
110 Pengumuman
111 Peliharaanku
112 Tidak Ada Pertemanan Antara Wanita dan Pria
113 Serra dan Reyhan
114 Malah Jadi Aku Yang Kena Hukum
115 Pulang Ke Rumah
116 Resmi Bercerai
117 Bintang Yang Paling Terang
118 Terungkap
119 Wati Bersama Yanti
120 Sebentar Lagi
121 Surat Pembatalan Kerja Sama
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Kali Pertama
2
Bertahan Hidup
3
Mobil Impian
4
Rahasia Yang Tidak Ia Ketahui
5
Lorong Putih
6
Nania dan Radit
7
Diamond Glow Cosmetics
8
Mari Kita Akhiri Hubungan Ini
9
Tidak Akan Pernah Melepaskanmu
10
Mendapatkan Info
11
Interview
12
Menyadarkan Nania
13
Kamu Tidak Ingat?
14
300 Juta
15
Satu Bulan
16
Rujak Buah
17
Sebening Kristal
18
Aksi Kejar-kejaran
19
Semuanya Asli
20
Jangan Menggodaku
21
Ini Semua Karenamu
22
Selalu Merepotkan
23
Akan Membuatmu Bertanggung Jawab
24
Kamu Pikir, Kamu Itu Siapa
25
Jengah Dengan Masalah Nania
26
Coklat Muda
27
Terlambat Tiga Menit
28
Menjelaskan Kisahnya
29
Ini Perintah Bukan Untuk Di Bantah
30
Aroma Melati
31
Selidiki Latar Belakang Nania
32
Nania Hilang
33
Penerbangan Pribadi
34
Waktunya Bermain
35
Dear Readers
36
Bonus Dadakan
37
Harus Berhati-hati
38
Serangkaian Skincare
39
Sangat Manis
40
Tiga Juta Untuk Yang Satu Ini
41
Masuk Angin
42
Dokter Tirta
43
Mengantarkan Pulang Delisha
44
Berubah Jadi Ala Western
45
Protes Radit dan Nania
46
Keluarga Lan
47
Penyelamat Tampan
48
Gula dan Garam
49
Tidak Usah Memasak
50
Ruang Laboratorium
51
Tidak Mungkin Bisa Menahan Diri
52
Sudah Berani Bohong
53
Sudah Hentikan!
54
Kehabisan Bensin
55
Terjebak Di Dalam Lift
56
Mi Pedas Viral
57
Disita Selama Satu Minggu
58
Pulang Bersama
59
Sakit Maag
60
Xiaoran dan Teh Kombucha
61
Dia Ikut Pindah
62
Orang Pertama Yang Mengkhawatirkan
63
Xiaoran Yang Mencurigakan
64
Di Luar Batas
65
Radit Mengatakan Perasaannya
66
Memori Lama
67
Presentasi Pertama Nania
68
Menciptakan Inovasi
69
Double Date Secara Mendadak
70
Saling Mengetahui
71
Pengumuman
72
Suster Wati
73
Makanan Kesukaan
74
Langit Yang Indah
75
Aku Pernah Melihatnya
76
Dinan dan Fiona
77
Kegelisahan Radit
78
Cemburu Buta
79
Di Balik Pintu CEO
80
Will You Marry Me
81
Di Sidang
82
Merestui
83
Nania Kecelakaan
84
President Suite Room
85
Sudah Tua dan Gila Bekerja
86
Dugaan Selama Ini
87
Wanita Bermuka Dua
88
Reyhan Curiga
89
Suruh Cepat Menikahi
90
Surat Peringatan dari Diamond Glow
91
Kunci Pintu Sebelum Tidur
92
Tiba-tiba Pingsan
93
Tuan Lan Pulang
94
Nania Koma
95
Membawa Nania Ke Korea
96
Negeri Gingseng
97
Reyhan Marah Sekali
98
Nania Memberikan Respon
99
Ingin Cepat Halalin Kamu
100
Nania Mulai Merespon
101
Rahasia Yang Terungkap
102
Ujian Dalam Hubungan
103
Tiba-tiba Terus
104
Cerita Bohong
105
Perintah Lan
106
Tiba Di Indonesia
107
Kata Yang Selalu Di Rindukan Radit
108
Tak Lepas Dari Tatapan Radit
109
Harus Di Beri Tahu!
110
Pengumuman
111
Peliharaanku
112
Tidak Ada Pertemanan Antara Wanita dan Pria
113
Serra dan Reyhan
114
Malah Jadi Aku Yang Kena Hukum
115
Pulang Ke Rumah
116
Resmi Bercerai
117
Bintang Yang Paling Terang
118
Terungkap
119
Wati Bersama Yanti
120
Sebentar Lagi
121
Surat Pembatalan Kerja Sama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!