Interview

Raditya sedang membaca berkas di kursi kebesarannya. Di meja itu terdapat sebuah benda dari pahatan kaca yang sangat elegan dan mewah bertuliskan dua baris 'Raditya Cipta Buana, CEO Diamond Glow Cosmetics'.

Lulusan terbaik dari Universitas ternama di Korea yaitu Seoul National University. Pusat medis bedah plastik di Korea yang ia pimpin juga semakin berkembang pesat. Berbagai macam operasi bedah plastik mulai dari Blepharoplasty, Rhinoplasty, Chin Augmentations, Jaw Reduction Surgary, Breast implants, dan Tanam Rambut.

Itu semua jenis operasi bedah plastik yang paling populer di Negara Korea. Tidak hanya bedah plastik saja. Tetapi Diamond Glow Cosmetics juga mempunyai Treatment Kecantikan dan melahirkan produk skincare maupun kosmetik yang sangat populer. Bahkan sudah terbukti menjadi No.1 di Amerika Serikat.

"Riyan, segera keruanganku." Ucapnya menekan tombol benda kotak mirip seperti telepon yang ada di mejanya.

Tak lama Riyan sang Asistenpun datang. "Ada yang bisa saya bantu, Tuan?"

"Ah ya, tolong kamu carikan saya Sekertaris baru. Karena Romi minggu depan sudah akan pindah ke Perusahaan yang di Amerika." Ucap Radit menatap Riyan.

"Baik Tuan, untuk itu syaratnya Wanita atau Pria, Tuan?"

"Terserah kau saja. Pria boleh Wanita pun juga tidak masalah. Yang penting sesuai kriteria yang di butuhkan Perusahaan ini."

"Baik Tuan, segera saya carikan sesuai permintaan. Apa ada lagi, Tuan?"

"No, kau boleh kembali."

"Baik, perimisi Tuan." Riyan membungkuk sebagai tanda hormat lalu pergi keluar dari ruangan bosnya.

Romi selaku Sekertaris Radit akan di pindahkan di Perusahaan yang ada di Amerika. Kemampuannya yang cerdas cukup membuat dirinya bisa bergabung di Perusahaan cabang Amerika sebagai Wakil Direktur.

Radit selalu kompeten dalam dunia bisnisnya. Ia tidak pernah menjanjikan omong kosong, barang siapa yang bisa terus berkarya lebih maju. Maka ia akan membuat orang itu juga terus berada di level peningkatan.

Nania merasa dirinya harus lebih kuat lagi. Ia tidak boleh larut dalam kesedihannya. Kini ia sedang berkutat dengan laptopnya, duduk di ranjangnya melamar pekerjaan lewat online. Ia mengirimkan beberapa CV memlalui email. Tak lama ponselnya berdering, menampilkan nama Ibu di layar ponselnya.

"Halo Bu."

"Halo Nania, Ibu perlu uang sekarang." Jawab Yanti di seberang sana.

"Maaf Bu, tapi uang Nania tinggal untuk bayar kontrakan bulan ini dan kebutuhan sehari-hari saja, Bu. Aku juga sedang mencari pekerjaan lagi. Jadi Nania tidak punya uang."

"Memangnya kenapa kamu cari kerjaan lagi? Kamu habis di pecat dari kantor?"

"Bukan Bu, tapi Nania yang mengundurkan diri. Nania akan cari pekerjaan di kantor lain." Jawabnya dengan sendu.

"Dasar anak tidak tahu diri! Sudah dapat kerjaan yang layak malah mengundurkan diri. Kamu pikir, kamu sudah banyak uang ya? Iya?!" Yanti marah-marah dalam teleponnya.

"Maksud Nania bukan seperti itu, Bu. Tapi___"

"Ah, sudahlah kamu tidak usah kebanyakan tapi, tapi. Lebih baik kamu cepat dapatkan pekerjaan lagi, dan Ibu minta kamu kirimkan uang Ibu sekarang juga!" Yanti memotong pembicaraan anaknya.

Tut...

Panggilan langsung di matikan begitu saja oleh Ibunya Nania. Hatinya kembali kecewa lagi, Nania meneteskan air matanya. "Bahkan aku keluar dari pekerjaan saja Ibu tidak pernah peduli padaku. Hiks..."

"Semoga aku cepat mendapatkan pekerjaan baru lagi." Doanya sambil memejamkan mata.

Ting...

Bunyi notifikasi email masuk di ponselnya. Nania pun segera membukannya. Matanya langsung berbinar. "A-apa ini benar? Aku dipanggil interview? Yes... Terima kasih Tuhan." Ia langsung merasa senang tak terhingga.

"Tidak apa meskipun tidak sesesuai dengan keahlianku. Jabatan ini juga sudah sangat bersyukur." Nania merebahkan dirinya di kasur kecilnya.

Keesokan harinya Nania sudah siap dengan setelan kemeja dan juga rok span selututnya. Ia berdandan natural seperti biasanya.

Begitu masuk ke halaman Perusahaan matanya tak henti takjub dengan sekeliling Perusahaan yang telah memanggil Nania untuk interview.

Kakinya menginjak lantai utama Perusahaan yang memiliki lambang pahatan diamond yang besar di tengah-tengahnya.

"Wah, besar sekali Perusahaan ini. Aku jadi semakin gugup untuk interview." ia langsung menanyakan dimana ia harus interview pada respsionis yang ada di depan.

"Permisi, apa benar ini ruangan untuk interview peserta yang akan bekerja di bagian marketing?" Tanya Nania pada seseorang yang lewat di lorong itu.

"Iya benar mbak, silahkan masuk saja. Disana juga sudah banyak peserta lainnya."

"Terima kasih.." Nania mengembangkan senyumnya dengan ramah.

Ia langsung mendorong pintu itu dan tak lupa mengetuk pintu sebelum masuk. Lalu Nania duduk bersama peserta lainnya.

Tiga puluh menit berlalu. "Selamat ya Nania, kamu diterima untuk bergabung di team kami. Hari ini juga kamu sudah bisa langsung bekerja." Ucap Manager wanita pada Nania.

"Terima kasih, Bu. Saya akan bekerja dengan baik." Senyumnya tak lupa Nania tampilkan.

"Ya sudah kamu bisa langsung naik ke lantai tujuh, disana kamu langsung bertemu sama Bu Vina ya."

"Baik Bu, sekali lagi terima kasih. Kalau gitu saya permisi dulu." Nania keluar dari ruangan interview dan mencari lift di Perusahaan itu.

'Akhirnya aku diterima kerja juga. Tidak apa meskipun harus menjadi marketing di Perusahaan ini. Semoga aku bisa betah kerja disini. Ayo semangat Nania, kamu pasti bisa.'

Setelah sampai di lantai tujuh Nania langsung bertemu dengan Vina. "Nania, kamu satu team denganku. Semoga kamu bisa bergabung dengan baik di team kami." Ucap Vina yang juga ramah padanya.

"Terima kasih Bu, Vina. Mohon bimbingannya. Saya akan bekerja dengan semaksimal mungkin."

"Baik, tapi kamu cukup panggil aku Vina saja." Ucapnya lagi.

"Ah, itu sepertinya aku tidak bisa. Bagaimana kalau Kak Vina saja." Vina pun mengangguk setuju mereka duduk ke meja kerjanya masing-masing.

"Ini meja kamu Nania. Kalau ada yang ingin kamu tanyakan. kamu tanya sama aku saja ya."

"Baik Kak, Terima kasih."

Nania pun mempelajari produk-produk yang di miliki Diamond Glow Cosmetics, ia sedikit paham tentang beberapa jenis kosmetik. Jadi tidak terlalu sulit untuk Nania menghafal produk mereka.

"Nania, kita makan siang dulu yuk. Ini sudah jam makan siang."

"Ah, baik Kak Vina." Mereka pun pergi ke kantin Perusahaan. "Oh ya, karena kamu baru hari pertama kerja. Kamu bisa pakai kartu punyaku untuk makan siang di kantin."

"Oh, memangnya harus pakai kartu ya, Kak?" Nania bertanya di sepanjang jalan mereka menuju kantin.

"Iya untuk semua karyawan disini, wajib mempunyai Foodcard buat makan di kantin. Semua bisa kamu ambil dan tinggal tempelkan saja kartunya pada mesin scan. Gratis dan tidak perlu bayar. Itu termasuk fasilitas para karyawan disini."

"Oh begitu ya. Fasilitasnya cukup mewah ya Kak."

Di tempat lain Kevin memberikan sebuah surat pada Sania. Ia mendatangi Perusahaan yang Sania pimpin milik orang tuanya.

"Cepat tanda tangani ini." Titah Kevin tanpa basa-basi.

"Aku tidak akan pernah tanda tangani surat perceraian ini!" Marah Sania dan merobek kertas yang diberikan Kevin.

Mata Kevin pun berubah menjadi penuh amarah. "Sania cukup!! Kita tidak bisa melanjutkan pernikahan kita lagi. Aku ingin kita segera bercerai."

"Tidak akan Kevin, apa kamu tidak memikirkan bagaimana perasaan anak-anak kita nantinya." Sania mencoba menahan emosinya yang sudah ikut bergejolak.

"Apa kamu bilang? Perasaan?" Kevin mendekat ke arah Sania. Ia menatap Sania dengan jarak yang dekat. "Kamu bilang perasaan, tapi kamu tidak pernah mengerti perasaanku, Sania!!!"

"Aku akan menghancurkan kehidupan wanita itu, kalau kamu masih bersih keras untuk bercerai." Balas Sania dan Kevin mengepalkan tangannya.

"Aku bilang jangan pernah sentuh Nania." Maki Kevin

"Tapi aku sudah menyentuhnya kemarin, itu peringatan buatnya karena sudah berani masuk ke dalam kehidupan keluarga kita" Geram Sania.

Kevin membalikan badannya yang hendak pergi dari ruangan Sania. "Apa kamu bilang? Kamu menemui Nania? Sania, kalau sampai kamu macam-macam sama Nania. Aku tidak akan diam!! Kamu dengar itu." Dan Kevin meninggalkan ruangan Sania.

Wanita yang masih menyandang status istri Kevin itu membuang semua peralatan kantornya yang ada di mejanya.

"Aaaaarghh!!!"

"Kurang ajar kamu Nania. Kamu lihat saja nanti, aku akan menghancurkan hidup kamu!" Sania lalu beranjak pergi membawa kunci mobil dan juga tasnya.

Episodes
1 Kali Pertama
2 Bertahan Hidup
3 Mobil Impian
4 Rahasia Yang Tidak Ia Ketahui
5 Lorong Putih
6 Nania dan Radit
7 Diamond Glow Cosmetics
8 Mari Kita Akhiri Hubungan Ini
9 Tidak Akan Pernah Melepaskanmu
10 Mendapatkan Info
11 Interview
12 Menyadarkan Nania
13 Kamu Tidak Ingat?
14 300 Juta
15 Satu Bulan
16 Rujak Buah
17 Sebening Kristal
18 Aksi Kejar-kejaran
19 Semuanya Asli
20 Jangan Menggodaku
21 Ini Semua Karenamu
22 Selalu Merepotkan
23 Akan Membuatmu Bertanggung Jawab
24 Kamu Pikir, Kamu Itu Siapa
25 Jengah Dengan Masalah Nania
26 Coklat Muda
27 Terlambat Tiga Menit
28 Menjelaskan Kisahnya
29 Ini Perintah Bukan Untuk Di Bantah
30 Aroma Melati
31 Selidiki Latar Belakang Nania
32 Nania Hilang
33 Penerbangan Pribadi
34 Waktunya Bermain
35 Dear Readers
36 Bonus Dadakan
37 Harus Berhati-hati
38 Serangkaian Skincare
39 Sangat Manis
40 Tiga Juta Untuk Yang Satu Ini
41 Masuk Angin
42 Dokter Tirta
43 Mengantarkan Pulang Delisha
44 Berubah Jadi Ala Western
45 Protes Radit dan Nania
46 Keluarga Lan
47 Penyelamat Tampan
48 Gula dan Garam
49 Tidak Usah Memasak
50 Ruang Laboratorium
51 Tidak Mungkin Bisa Menahan Diri
52 Sudah Berani Bohong
53 Sudah Hentikan!
54 Kehabisan Bensin
55 Terjebak Di Dalam Lift
56 Mi Pedas Viral
57 Disita Selama Satu Minggu
58 Pulang Bersama
59 Sakit Maag
60 Xiaoran dan Teh Kombucha
61 Dia Ikut Pindah
62 Orang Pertama Yang Mengkhawatirkan
63 Xiaoran Yang Mencurigakan
64 Di Luar Batas
65 Radit Mengatakan Perasaannya
66 Memori Lama
67 Presentasi Pertama Nania
68 Menciptakan Inovasi
69 Double Date Secara Mendadak
70 Saling Mengetahui
71 Pengumuman
72 Suster Wati
73 Makanan Kesukaan
74 Langit Yang Indah
75 Aku Pernah Melihatnya
76 Dinan dan Fiona
77 Kegelisahan Radit
78 Cemburu Buta
79 Di Balik Pintu CEO
80 Will You Marry Me
81 Di Sidang
82 Merestui
83 Nania Kecelakaan
84 President Suite Room
85 Sudah Tua dan Gila Bekerja
86 Dugaan Selama Ini
87 Wanita Bermuka Dua
88 Reyhan Curiga
89 Suruh Cepat Menikahi
90 Surat Peringatan dari Diamond Glow
91 Kunci Pintu Sebelum Tidur
92 Tiba-tiba Pingsan
93 Tuan Lan Pulang
94 Nania Koma
95 Membawa Nania Ke Korea
96 Negeri Gingseng
97 Reyhan Marah Sekali
98 Nania Memberikan Respon
99 Ingin Cepat Halalin Kamu
100 Nania Mulai Merespon
101 Rahasia Yang Terungkap
102 Ujian Dalam Hubungan
103 Tiba-tiba Terus
104 Cerita Bohong
105 Perintah Lan
106 Tiba Di Indonesia
107 Kata Yang Selalu Di Rindukan Radit
108 Tak Lepas Dari Tatapan Radit
109 Harus Di Beri Tahu!
110 Pengumuman
111 Peliharaanku
112 Tidak Ada Pertemanan Antara Wanita dan Pria
113 Serra dan Reyhan
114 Malah Jadi Aku Yang Kena Hukum
115 Pulang Ke Rumah
116 Resmi Bercerai
117 Bintang Yang Paling Terang
118 Terungkap
119 Wati Bersama Yanti
120 Sebentar Lagi
121 Surat Pembatalan Kerja Sama
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Kali Pertama
2
Bertahan Hidup
3
Mobil Impian
4
Rahasia Yang Tidak Ia Ketahui
5
Lorong Putih
6
Nania dan Radit
7
Diamond Glow Cosmetics
8
Mari Kita Akhiri Hubungan Ini
9
Tidak Akan Pernah Melepaskanmu
10
Mendapatkan Info
11
Interview
12
Menyadarkan Nania
13
Kamu Tidak Ingat?
14
300 Juta
15
Satu Bulan
16
Rujak Buah
17
Sebening Kristal
18
Aksi Kejar-kejaran
19
Semuanya Asli
20
Jangan Menggodaku
21
Ini Semua Karenamu
22
Selalu Merepotkan
23
Akan Membuatmu Bertanggung Jawab
24
Kamu Pikir, Kamu Itu Siapa
25
Jengah Dengan Masalah Nania
26
Coklat Muda
27
Terlambat Tiga Menit
28
Menjelaskan Kisahnya
29
Ini Perintah Bukan Untuk Di Bantah
30
Aroma Melati
31
Selidiki Latar Belakang Nania
32
Nania Hilang
33
Penerbangan Pribadi
34
Waktunya Bermain
35
Dear Readers
36
Bonus Dadakan
37
Harus Berhati-hati
38
Serangkaian Skincare
39
Sangat Manis
40
Tiga Juta Untuk Yang Satu Ini
41
Masuk Angin
42
Dokter Tirta
43
Mengantarkan Pulang Delisha
44
Berubah Jadi Ala Western
45
Protes Radit dan Nania
46
Keluarga Lan
47
Penyelamat Tampan
48
Gula dan Garam
49
Tidak Usah Memasak
50
Ruang Laboratorium
51
Tidak Mungkin Bisa Menahan Diri
52
Sudah Berani Bohong
53
Sudah Hentikan!
54
Kehabisan Bensin
55
Terjebak Di Dalam Lift
56
Mi Pedas Viral
57
Disita Selama Satu Minggu
58
Pulang Bersama
59
Sakit Maag
60
Xiaoran dan Teh Kombucha
61
Dia Ikut Pindah
62
Orang Pertama Yang Mengkhawatirkan
63
Xiaoran Yang Mencurigakan
64
Di Luar Batas
65
Radit Mengatakan Perasaannya
66
Memori Lama
67
Presentasi Pertama Nania
68
Menciptakan Inovasi
69
Double Date Secara Mendadak
70
Saling Mengetahui
71
Pengumuman
72
Suster Wati
73
Makanan Kesukaan
74
Langit Yang Indah
75
Aku Pernah Melihatnya
76
Dinan dan Fiona
77
Kegelisahan Radit
78
Cemburu Buta
79
Di Balik Pintu CEO
80
Will You Marry Me
81
Di Sidang
82
Merestui
83
Nania Kecelakaan
84
President Suite Room
85
Sudah Tua dan Gila Bekerja
86
Dugaan Selama Ini
87
Wanita Bermuka Dua
88
Reyhan Curiga
89
Suruh Cepat Menikahi
90
Surat Peringatan dari Diamond Glow
91
Kunci Pintu Sebelum Tidur
92
Tiba-tiba Pingsan
93
Tuan Lan Pulang
94
Nania Koma
95
Membawa Nania Ke Korea
96
Negeri Gingseng
97
Reyhan Marah Sekali
98
Nania Memberikan Respon
99
Ingin Cepat Halalin Kamu
100
Nania Mulai Merespon
101
Rahasia Yang Terungkap
102
Ujian Dalam Hubungan
103
Tiba-tiba Terus
104
Cerita Bohong
105
Perintah Lan
106
Tiba Di Indonesia
107
Kata Yang Selalu Di Rindukan Radit
108
Tak Lepas Dari Tatapan Radit
109
Harus Di Beri Tahu!
110
Pengumuman
111
Peliharaanku
112
Tidak Ada Pertemanan Antara Wanita dan Pria
113
Serra dan Reyhan
114
Malah Jadi Aku Yang Kena Hukum
115
Pulang Ke Rumah
116
Resmi Bercerai
117
Bintang Yang Paling Terang
118
Terungkap
119
Wati Bersama Yanti
120
Sebentar Lagi
121
Surat Pembatalan Kerja Sama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!