Aksi Kejar-kejaran

Kevin menerima panggilan dari ponselnya. "Jadi sekarang Nania bekerja di Perusahaan Diamond Glow Cosmetics? Baiklah, terima kasih atas informasinya. Aku akan mengirimi uangmu."

Panggilan itu dimatikan dengan Kevin, ia memang menyuruh anak buahnya untuk mencari tahu kabar Nania saat ini. Kevin begitu khawatir padanya, semenjak kejadian di ruangannya waktu itu, ia belum lagi melihat Nania sampai sekarang ini.

"Jadi kamu masih ada di Kota Jakarta. Syukurlah, aku jadi bisa menemuimu, Nania."

Kevin menyandarkan dirinya pada kursi kerjanya. Ia senang sekali mendapat informasi tentang Nania dari anak buahnya. Kevin berencana untuk menemui Nania lagi bagaimana pun caranya, ia ingin mendapatkan Nania kembali.

Di ambang pintu ruangan Radit, Nania menimang-nimang pikirannya sambil berjalan bolak-balik meremas tangannya sendiri.

"Masuk atau tidak ya?" Bingung Nania sedari tadi.

Ceklek..

Nania pun membuka pintu setelah mengetuknya dua kali. Ia menongolkan kepalanya terlebih dulu, dan melihat Radit yang sudah menatapnya di balik laptop yang sedang ia pakai. Setelah mendapat tatapan yang terasa dingin dan mengerikan, Nania pun masuk dan berjalan pelan.

"Pe-permisi Tuan, boleh saya bicara dengan anda sebentar?" Ucap Nania sedikit ragu.

"Hm, satu menit, katakan." Jawab Radit tanpa melihat Nania.

Pria tampan itu masih fokus dengan layar laptopnya. Ia menggerakan matanya ke kanan dan ke kiri seperti sedang membaca dokumen. Nania tidak kunjung bicara, ia masih berdiri sambil berpikir.

"Waktumu habis! Keluarlah, jangan ganggu aku." Cetus Radit dengan cuek.

Nania langsung kelabakan, lututnya merasa gemetar untuk berbicara, ia takut di bilang lancang dan takut Radit menuduh yang tidak-tidak.

"Tu-tunggu.. Saya ingin bicara, Tuan." Jawab Nania.

Ia memejamkan matanya lalu membuka kembali, dan menatap Radit. "Emm.. Begini Tuan, maaf kalau saya lancang. Ta-tapi saya mau pinjam uang sama, Tuan." Nania melontarkan permohonannya dengan gugup.

Ruangan yang dingin karena pengaruh suhu AC, tetapi bagi Nania sekarang ruangan ini terasa gerah dan panas. Keningnya pun sudah mulai berkeringat. Telapak tangan yang sedari tadi ia remas, kini semakin lembab.

'Ya Tuhan, dia pasti akan sangat marah aku mengatakan ini.'

"Yaa.. Nania, kamu tahu sudah berapa lama di posisimu yang sekarang?" Ketus Radit menatap tajam padanya.

"D-dua hari Tuan, masih dalam percobaan." Jawab Nania menundukan kepalanya.

Radit menyilangkan tangannya di dada sambil bersandar di kursinya menatap Nania dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Apa kamu sedang bekerja di Perusahaan Perbankan?" Dengan cepat Nania menggelengkan kepalanya.

Pertanyaan Radit begitu mencekik leher Nania. Ia seakan merasa sesak tak bisa bernafas. Sepertinya Radit tidak akan bisa meminjamkan uang padanya.

"Kalau tidak ada hal lain tentang pekerjaan, sebaiknya kamu keluar!" Titah Radit.

"Tuan, saya mohon. Saya akan menggantinya, Tuan. Kali ini saja tolong bantu saya, Tuan." Nania memberanikan diri untuk memohon pada Radit.

"Nania.. Keluarlah selagi saya masih baik." Pinta Radit begitu dingin.

"Ba-baik Tuan." Ucap Nania pasrah. Harapannya sudah hilang, ia juga tidak akan memaksa Radit, karena memang Nania sangat baru bekerja di Perusahaannya.

Dengan langkah yang tak berdaya, Nania keluar dari ruangan Radit. Pria tampan itu hanya bisa melihatnya dengan perasaan yang cuek.

"Cih, berani sekali dia ingin pinjam uang. Berarti benar dugaanku, sepertinya dia wanita penggoda. Hampir saja aku tergoda memberikannya uang. Pasti dia akan pergi setelah mendapatkan uangku." Ucap Radit berprasangka buruk pada Nania.

Nania duduk di kursinya sendiri, Romi sedang tidak ada di bangkunya. Ia sedang melakukan meeting pada Divisi Pemasaran.

"Bagaimana ini? Aku tidak bisa mendapatkan uangnya. Hiks.." Tanpa sengaja air mata Nania menetes di pipinya.

Jarum pendek jam sudah berhenti di angka lima. Semua karyawan yang bekerja di Diamond Glow Cosmetics, beramai-ramai berjalan keluar dari gedung kantor. Termasuk Nania dengan langkah gontainya berjalan keluar untuk pulang.

Ia berjalan menuju halte yang ada di dekat Perusahaannya. Ia menunggu bus disana, sambil melamun. Tak lama datanglah sebuah mobil sedan hitam berhenti di dekat halte.

Kevin menghampiri Nania dan menarik tangannya, membuat Nania tersadar dari lamunannya. Kemudian ia terkejut bisa bertemu dengan Kevin.

"Pak Kevin.." Nania berusaha melepaskan tangannya.

Di sisi lain dalam mobil, Radit sudah memutar stir nya untuk keluar dari gedung miliknya. Ia menyetir sambil mendengarkan musik pelan.

"Nania, aku ingin bicara sebentar. Kamu ikut aku sebentar." Kevin memaksa Nania untuk masuk ke dalam mobilnya.

Banyak pasang mata yang menunggu bus di halte pada melihat mereka berdua saling seret-menyeret.

"Tidak.. Aku tidak mau ikut sama kamu." Bantah Nania masih berontak untuk dilepaskan.

Tenaga pria memang lebih kuat, "Ayo ikut aku sebentar Nania.." Pinta Kevin.

Di seberang sana ada seorang pria memakai topi hitam sedang mengawasi mereka berdua, orang itu adalah pria suruhan Sania yang diminta untuk memantau keseharian Nania.

Mobil Radit keluar mendekati halte bus, Nania yang melihat mobil Radit itu langsung berteriak. "Tolongg..." Ujar Nania.

Anehnya semua orang disana tidak ada yang berani memisahkan Nania dan Kevin, akhirnya tangan Nania terlepas dari genggaman Kevin. Ia langsung berlari ke arah mobil Radit yang akan melintasi halte bus.

BRAKK...BRAKK..

Nania mengehentikan mobil Radit, sehingga pemilik mobil itu mendadak mengerem.

Ciitt...

"Astaga.." Radit menghela nafasnya, melihat seorang wanita yang ia kenal sedang menggedor-gedor jendela kaca mobilnya.

"Tolong buka pintunya.." Pinta Nania tergesa-gesa. Radit yang melongo pun hanya bisa menggerakan jarinya untuk membuka tombol kunci pada pintu mobilnya.

Kreppp..

Kunci pintu mobil itu terbuka, dan Nania langsung masuk ke dalamnya, dengan cepat menutup kembali pintu mobil itu, dan melirik Kevin yang berusaha mengejarnya.

Bruuuppp..Brupp.. Brupp...

Kevin menggedor-gedor pintu mobil Radit. "Nania buka pintunya!!!" Pinta Kevin

"Nania.. Cepat buka pintunya!!"

Wajah Nania sangat ketakutan, Radit masih belum buka mulut, ia masih diam. Tetapi manik matanya melihat ke arah Nania yang sedang ketakutan, dan melirik ke arah pria yang menggedor pintu mobilnya.

"Tolong jalankan mobilnya, Tuan." Nania memohon dengan sangat, tapi Radit masih belum mau menjalankan mobilnya.

"Nania buka pintunya, mari kita bicara sebentar." Kevin masih saja menggedor kaca jendela dan memohon pada Nania.

Nania yang merasa tubuhnya sudah gemetar sejak tadi, merasakan jantungnya masih terus berdebar hingga saat ini.

"Tuan tolong jalankan mobilnya!!!" Kali ini Nania memohon sambil membentak saking ketakutannya. Lalu Radit melayangkan tatapan yang tajam pada Nania dan menginjak pedal gasnya dalam-dalam.

Brummmm......

Mobil sport milik Radit langsung melaju dengan kecepatan tinggi. Kevin yang melihat itu langsung berusaha mengejar mobil yang di tumpangi Nania dari belakang.

Nania sudah meneteskan air matanya di dalam mobil, tadi ia merasa jantungnya berdebar karena Kevin berusaha untuk membawanya pergi. Tapi sekarang jantungnya semakin berdebar karena mobil yang ia tumpangi mengebut di jalanan yang sangat ramai.

Membuat mobil Radit menyalip ke kanan dan ke kiri, bak aksi kejar-kejar di film layar lebar Fast and Forius. Sepertinya Nania memang tidak seharusnya berurusan dengan Radit.

"Tu-tuan.. Hati-hati.." Ucap Nania panik dan sudah keringat dingin. Ia memegangi seat beltnya dengan kuat.

"Kamu yang membentakku untuk jalan, dan kamu rasakan sendiri bagaimana aku mengendarai mobilku!!" Seringai Radit masih memacu mobilnya dengan cepat.

"A-ampu Tuan, tapi sa-saya belum mau mati." Jawab Nania melemah. Ia benar-benar sangat takut.

Kevin kuwalahan mengejar mobil yang di tumpangi Nania. Ia kehilangan jejak karena jalanan sore ini cukup ramai.

"Aarrgghh.. Si**al!!!" Ucap Kevin frustasi tidak bisa mendapatkan Nania.

"Siapa pria itu?" Kevin mencengkeram stir mobilnya dengan kuat.

Di saat mobil Radit sudah menjauh dari keramaian, ia menghentikan mobilnya di pinggir jalan yang sangat sepi. Sepertinya wanita yang ada di samping itu membuat dirinya kerepotan.

Nania menghela nafasnya dalam-dalam. Ia seperti habis lari maraton, nafas nya masih tersenggal berusaha untuk mengontrol oksigen yang sempat kehabisan ia hirup karena ketakutan.

"Hhh.. Hahh.. Tu-tuan kita dimana?" Tanya Nania dengan wajah yang pucat.

"Turun!!" Cetus Radit dengan nada yang datar dan dingin.

"Ta-tapi ini dimana Tuan? Saya tidak tahu." Nania menoleh ke jalanan yang sepi itu.

"Turun, atau aku yang paksa!! Menyusahkan saja, ck." Radit berdecak karena kesal.

Lagi-lagi ia harus terseret dalam masalah Nania. Di tambah Nania tadi sempat membentaknya. Radit sangat tidak suka di bentak, apa lagi sama orang yang tidak ada hubungannya dengan dia.

"Tuan saya mohon jangan turunkan saya disini. Saya takut." Pinta Nania berusaha menghapus air mata di pipinya.

"Aku tidak peduli, dan tidak usah menangis. Aku tidak akan mendengarnya." Balas Radit tidak menoleh ke arah Nania sedikitpun.

Terpopuler

Comments

Rahayu Lestari

Rahayu Lestari

kejamnya si radit.. nyebelin lama2 jatuh cinta baru tau rasa 😊

2022-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 Kali Pertama
2 Bertahan Hidup
3 Mobil Impian
4 Rahasia Yang Tidak Ia Ketahui
5 Lorong Putih
6 Nania dan Radit
7 Diamond Glow Cosmetics
8 Mari Kita Akhiri Hubungan Ini
9 Tidak Akan Pernah Melepaskanmu
10 Mendapatkan Info
11 Interview
12 Menyadarkan Nania
13 Kamu Tidak Ingat?
14 300 Juta
15 Satu Bulan
16 Rujak Buah
17 Sebening Kristal
18 Aksi Kejar-kejaran
19 Semuanya Asli
20 Jangan Menggodaku
21 Ini Semua Karenamu
22 Selalu Merepotkan
23 Akan Membuatmu Bertanggung Jawab
24 Kamu Pikir, Kamu Itu Siapa
25 Jengah Dengan Masalah Nania
26 Coklat Muda
27 Terlambat Tiga Menit
28 Menjelaskan Kisahnya
29 Ini Perintah Bukan Untuk Di Bantah
30 Aroma Melati
31 Selidiki Latar Belakang Nania
32 Nania Hilang
33 Penerbangan Pribadi
34 Waktunya Bermain
35 Dear Readers
36 Bonus Dadakan
37 Harus Berhati-hati
38 Serangkaian Skincare
39 Sangat Manis
40 Tiga Juta Untuk Yang Satu Ini
41 Masuk Angin
42 Dokter Tirta
43 Mengantarkan Pulang Delisha
44 Berubah Jadi Ala Western
45 Protes Radit dan Nania
46 Keluarga Lan
47 Penyelamat Tampan
48 Gula dan Garam
49 Tidak Usah Memasak
50 Ruang Laboratorium
51 Tidak Mungkin Bisa Menahan Diri
52 Sudah Berani Bohong
53 Sudah Hentikan!
54 Kehabisan Bensin
55 Terjebak Di Dalam Lift
56 Mi Pedas Viral
57 Disita Selama Satu Minggu
58 Pulang Bersama
59 Sakit Maag
60 Xiaoran dan Teh Kombucha
61 Dia Ikut Pindah
62 Orang Pertama Yang Mengkhawatirkan
63 Xiaoran Yang Mencurigakan
64 Di Luar Batas
65 Radit Mengatakan Perasaannya
66 Memori Lama
67 Presentasi Pertama Nania
68 Menciptakan Inovasi
69 Double Date Secara Mendadak
70 Saling Mengetahui
71 Pengumuman
72 Suster Wati
73 Makanan Kesukaan
74 Langit Yang Indah
75 Aku Pernah Melihatnya
76 Dinan dan Fiona
77 Kegelisahan Radit
78 Cemburu Buta
79 Di Balik Pintu CEO
80 Will You Marry Me
81 Di Sidang
82 Merestui
83 Nania Kecelakaan
84 President Suite Room
85 Sudah Tua dan Gila Bekerja
86 Dugaan Selama Ini
87 Wanita Bermuka Dua
88 Reyhan Curiga
89 Suruh Cepat Menikahi
90 Surat Peringatan dari Diamond Glow
91 Kunci Pintu Sebelum Tidur
92 Tiba-tiba Pingsan
93 Tuan Lan Pulang
94 Nania Koma
95 Membawa Nania Ke Korea
96 Negeri Gingseng
97 Reyhan Marah Sekali
98 Nania Memberikan Respon
99 Ingin Cepat Halalin Kamu
100 Nania Mulai Merespon
101 Rahasia Yang Terungkap
102 Ujian Dalam Hubungan
103 Tiba-tiba Terus
104 Cerita Bohong
105 Perintah Lan
106 Tiba Di Indonesia
107 Kata Yang Selalu Di Rindukan Radit
108 Tak Lepas Dari Tatapan Radit
109 Harus Di Beri Tahu!
110 Pengumuman
111 Peliharaanku
112 Tidak Ada Pertemanan Antara Wanita dan Pria
113 Serra dan Reyhan
114 Malah Jadi Aku Yang Kena Hukum
115 Pulang Ke Rumah
116 Resmi Bercerai
117 Bintang Yang Paling Terang
118 Terungkap
119 Wati Bersama Yanti
120 Sebentar Lagi
121 Surat Pembatalan Kerja Sama
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Kali Pertama
2
Bertahan Hidup
3
Mobil Impian
4
Rahasia Yang Tidak Ia Ketahui
5
Lorong Putih
6
Nania dan Radit
7
Diamond Glow Cosmetics
8
Mari Kita Akhiri Hubungan Ini
9
Tidak Akan Pernah Melepaskanmu
10
Mendapatkan Info
11
Interview
12
Menyadarkan Nania
13
Kamu Tidak Ingat?
14
300 Juta
15
Satu Bulan
16
Rujak Buah
17
Sebening Kristal
18
Aksi Kejar-kejaran
19
Semuanya Asli
20
Jangan Menggodaku
21
Ini Semua Karenamu
22
Selalu Merepotkan
23
Akan Membuatmu Bertanggung Jawab
24
Kamu Pikir, Kamu Itu Siapa
25
Jengah Dengan Masalah Nania
26
Coklat Muda
27
Terlambat Tiga Menit
28
Menjelaskan Kisahnya
29
Ini Perintah Bukan Untuk Di Bantah
30
Aroma Melati
31
Selidiki Latar Belakang Nania
32
Nania Hilang
33
Penerbangan Pribadi
34
Waktunya Bermain
35
Dear Readers
36
Bonus Dadakan
37
Harus Berhati-hati
38
Serangkaian Skincare
39
Sangat Manis
40
Tiga Juta Untuk Yang Satu Ini
41
Masuk Angin
42
Dokter Tirta
43
Mengantarkan Pulang Delisha
44
Berubah Jadi Ala Western
45
Protes Radit dan Nania
46
Keluarga Lan
47
Penyelamat Tampan
48
Gula dan Garam
49
Tidak Usah Memasak
50
Ruang Laboratorium
51
Tidak Mungkin Bisa Menahan Diri
52
Sudah Berani Bohong
53
Sudah Hentikan!
54
Kehabisan Bensin
55
Terjebak Di Dalam Lift
56
Mi Pedas Viral
57
Disita Selama Satu Minggu
58
Pulang Bersama
59
Sakit Maag
60
Xiaoran dan Teh Kombucha
61
Dia Ikut Pindah
62
Orang Pertama Yang Mengkhawatirkan
63
Xiaoran Yang Mencurigakan
64
Di Luar Batas
65
Radit Mengatakan Perasaannya
66
Memori Lama
67
Presentasi Pertama Nania
68
Menciptakan Inovasi
69
Double Date Secara Mendadak
70
Saling Mengetahui
71
Pengumuman
72
Suster Wati
73
Makanan Kesukaan
74
Langit Yang Indah
75
Aku Pernah Melihatnya
76
Dinan dan Fiona
77
Kegelisahan Radit
78
Cemburu Buta
79
Di Balik Pintu CEO
80
Will You Marry Me
81
Di Sidang
82
Merestui
83
Nania Kecelakaan
84
President Suite Room
85
Sudah Tua dan Gila Bekerja
86
Dugaan Selama Ini
87
Wanita Bermuka Dua
88
Reyhan Curiga
89
Suruh Cepat Menikahi
90
Surat Peringatan dari Diamond Glow
91
Kunci Pintu Sebelum Tidur
92
Tiba-tiba Pingsan
93
Tuan Lan Pulang
94
Nania Koma
95
Membawa Nania Ke Korea
96
Negeri Gingseng
97
Reyhan Marah Sekali
98
Nania Memberikan Respon
99
Ingin Cepat Halalin Kamu
100
Nania Mulai Merespon
101
Rahasia Yang Terungkap
102
Ujian Dalam Hubungan
103
Tiba-tiba Terus
104
Cerita Bohong
105
Perintah Lan
106
Tiba Di Indonesia
107
Kata Yang Selalu Di Rindukan Radit
108
Tak Lepas Dari Tatapan Radit
109
Harus Di Beri Tahu!
110
Pengumuman
111
Peliharaanku
112
Tidak Ada Pertemanan Antara Wanita dan Pria
113
Serra dan Reyhan
114
Malah Jadi Aku Yang Kena Hukum
115
Pulang Ke Rumah
116
Resmi Bercerai
117
Bintang Yang Paling Terang
118
Terungkap
119
Wati Bersama Yanti
120
Sebentar Lagi
121
Surat Pembatalan Kerja Sama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!