Diamond Glow Cosmetics

Mau tidak mau Nania harus mengantarkan Radit. Mereka pun belum sempat berkenalan. "Baiklah, ayo masuk. Aku akan antar kau sampai tujuan."

Tanpa perlu menunggu lama, Radit pun masuk ke dalam mobil. Ia duduk di samping kursi kemudi dan memasang seatbeltnya. "Cepat beri tahu aku, kemana tujuanmu?" Tanya Nania yang bersiap menjalankan mobilnya.

"Hotel Swift." Jawab Radit singkat.

"A-apa? Hotel? Mau apa kau kesana?" Tanya Nania dengan wajah yang sedikit takut.

"Sudah jangan banyak tanya, antar aku kesana." Radit memejamkan matanya.

Pasalnya ia lelah karena habis mengurus anak Perusahaannya yang berada di Los Angeles. Di tambah Asistennya tidak bisa menjemput dirinya malam ini. Seharusnya kini ia sudah bisa istirahat. Namun ada insiden kecil karena kesalah pahaman yang membuatnya turun dari taksi untuk menolong Nania.

Nania tidak bergeming untuk menjalankan mobilnya. "Kenapa belum jalan juga?" Protes Radit.

"Kenapa tidak pulang ke rumahmu saja. K-kenapa harus ke Hotel?"

"Ck, aku tahu pikiranmu yang jelek itu. Kau pikir aku ke Hotel untuk apa kalau bukan untuk tidur." Radit berdecak kesal pada Nania.

"Baiklah, aku antar kesana."

Nania menancapkan pedal gasnya dan mengendarai mobilnya sedikit di atas rata-rara. Karena hari sudah malam dan jalanan Ibukota pun sudah mulai sepi.

"Aku berharap tidak akan bertemu denganmu lagi."

Tiba-tiba saja Radit berkata seperti itu pada Nania. Membuat gadis yang sedang menyetir mengernyitkan keningnya.

'Terlalu percaya diri sekali dia berkata seperti itu. Memangnya siapa yang ingin bertemu dengannya lagi.'

"Baguslah, aku juga berharap akan bertemu denganmu lagi."

Ucapan Nania sengaja di balik dari perkataan Radit. Membuat pria itu menoleh ke arah Nania. "Maksudmu? Kau ingin bertemu denganku lagi? Cih, baru sekarang kau mengakuinya kalau aku memang mempesona kan."

Ciittt!!!

Nania menginjak rem nya mendadak di pinggir jalan, dan Radit hampir saja terbentur dashboard mobil Nania.

"Kau benar-benar sudah gila! Kau ingin mencelakaiku?" Tanya Radit dengan kesal.

"Itu hukuman untuk orang yang terlalu percaya diri sepertimu. Aku berkata seperti itu agar Tuhan mengabulkan yang sebaliknya."

"Apa maksudmu?"

"Kebanyakan orang meminta doa agar tidak bertemu lagi dengan orang yang membuatnya kesal dan repot. Tapi biasanya Tuhan malah mengabulkannya untuk bertemu lagi. Sangat bertolak belakang dari harapan. Jadi aku berkata seperti itu agar tidak bertemu lagi denganmu."

Jelas Nania panjang lebar sambil melajukan mobilnya kembali. Radit di buat geleng-geleng kepala olehnya. Baru kali ini ada seorang wanita yang berani memremehkannya secara halus.

'Jadi menurutnya aku adalah orang yang merepotkan dan membuatnya kesal. Awas saja kau!' Batin Radit menggerutu.

Memang benar secara tidak langsung Nania terlalu meremehkan Raditya, tapi itu semua karena ia yang memulainya lebih dulu.

"Terlalu panjang bicaramu. Terserah kau saja." Jawab Radit

Ia tidak mau ambil pusing dengan ocehan Nania. Yang ia inginkan hanya cepat sampai di Hotel dan beristirahat. lima belas menit kemudian mobil Nania berhenti tepat di pintu masuk depan lobby hotel.

"Sudah sa___mpai."

'Sudah di antar malah tertidur. Perasaan aku sudah mengemudi dengan cepat.'

Nania menyenggol lengan Radit menggunakan jari telunjuknya. "Hei, bangun.." Pria itu kemudian menggeliat sejenak dan mengedarkan pandangannya keluar.

"Sudah sampai ya, baiklah aku akan turun disini."

"Hmm." Balas Nania.

Radit pun turun dan Nania juga pergi meninggalkan gedung tinggi itu begitu saja tanpa perkenalan diantara mereka berdua. Tanpa juga ada kata terima kasih dari keduanya. Mereka berpikir malam ini pertemuannya adalah hal yang buruk. Jadi keduanya juga berharap tidak bertemu lagi.

...----------------...

Menjelang pagi Riyan sudah berada di depan pintu kamar 027. Ia sedang menunggu Tuannya untuk bersiap-siap di dalam. Tak lama Radit pun keluar dari ruangannya.

"Apa jadwalku hari ini, Riyan?" Tanyanya sambil merapihkan sedikit dasinya di leher.

"Pagi ini anda ada pertemuan dengan Perusahan Mitra Properties untuk membahas pembangunan proyek Real Estate yang sedang di bangun Tuan."

Riyan berbicara sambil mengikuti langkah Radit dari belakang. Ia menekankan tombol lift untuk di pakainya turun.

"Lalu ada lagi?"

"Sore nya anda ada tanda tangan kontrak kerja sama dengan Perusahaan Surya Beauty Tuan. Sudah itu saja Tuan." Jelas Riyan dengan cekatan.

Riyan adalah orang kepercayaan Radit yang ia jadikan sebagai Asistennya dalam dunia bekerja. Usia mereka hanya berbeda satu tahun saja. Radit lebih tua dari Riyan. Setiba nya di lobi Hotel Radit memberhentikan langkahnya.

"Berikan kunci mobilnya padaku."

Riyan mengernyitkan keningnya, tapi ia tetap memberikannya. "I-ini Tuan."

"Aku akan mengendarai mobil sendiri, dan kau bisa naik taksi. Kau juga harus sudah tiba di kantor sebelum aku tiba disana."

"Ta-tapi Tuan, pagi ini jalanan sungguh ramai. A-apa tidak sebaiknya saya yang menyetir saja." Riyan mencoba tawar menawar pada Radit mengikuti langkah Atasannya itu pergi.

"Sudah cepat! Lebih baik kau cari taksi saja dari sekarang. Jangan mengikutiku, ini hukuman untukmu karena gara-gara kau tidak jemput aku semalam. Aku jadi harus naik taksi ke Hotel ini."

Radit langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan Riyan yang masih mematung di tempatnya.

"Astaga Tuan, kenapa harus menghukumku di pagi ini. Lihat saja jalanan diluar sangatlah macet." Ia meratapi nasibnya yang buruk pagi ini.

Raditya mempunyai dua bidang Perusahaan yang cukup besar bahkan Perusahaan utamanya masuk kategori terbesar seAsia Tenggara. Perusahaan pertama Raditya yaitu bergerak dalam bidang properti. Ia sudah berkali-kali membangun Real Estate kalangan atas, bahkan sampai ke Luar Negeri sekalipun. Perusahaan pertamanya di warisi dari sang Papa. Perusahaan yang kedua bergerak di bidang kecantikan atau bisa di bilang dunia Cosmetics.

Perusahaan Cosmetics Radit sudah tembus No.1 di Amerika. Ia di juluki The King of Cosmetics. Perusahaan yang ia bangun sendiri oleh kerja kerasnya dan keahliannya dalam penelitian produk kecantikan. Tak heran jika wajah Raditya sangatlah bersih, cerah dan terawat. Bahkan ia mempunyai rumah sakit bedah plastik di Korea.

Terbayang bukan kekayaan yang Raditya miliki dan juga keluarganya. Kesehariannya saja sudah sangat sibuk, waktu yang ia miliki sangatlah berharga dan menghasilkan uang, uang, dan uang. Nama Perusahaannya yaitu Diamond Glow Cosmetics.

Raditya atau yang biasa di sapa Radit sudah sampai di Perusahaan yang berlambang Diamond atau sebongkah berlian yang terukir bersinar di lantai dasar Perusahaan. Matanya menatap jam yang melingkar di tangannya.

"1.. 2.. 3.. 4.. 5" Ucapnya dan disusul Riyan yang muncul di hadapannya.

Nafas Riyan tersenggal-senggal karena berlari dari pintu masuk hingga lantai utama Perusahaan.

"Kau terlambat dua menit, Riyan."

"Ta-tapi Tuan, taksi saya tadi tidak jauh berada di belakang Tuan. Saya juga sudah berlari agar tidak telat." Ucap Riyan yang masih mengatur nafasnya.

"Tidak ada toleransi untukmu. Sekarang waktunya bekerja, hukumanmu belum selesai." Radit langsung berjalan memasuki lift khusus untuknya dan di ikuti Riyan di belakangnya.

Ia tersenyum puas mengerjai Asistennya.

'Tuan Radit ada-ada saja. Aku sudah setengah mati agar sampai lebih dulu di kantor. Tapi ia sendiri yang mobilnya tidak ingin di salip. Huft'

Riyan kembali mengingat kejadian di taksi sebelum tiba di kantor. "Pak, ayo cepat kejar mobil yang ada di depan itu. Kalau bisa kita harus lebih dulu darinya." Titah Riyan pada supir taksi yang berada di dalam mobil.

Tapi sayangnya mobil Radit tidak bisa disalip dengan taksi itu berkali-kali. Membuat sang supir dan Riyan geleng-geleng kepala. Seperti aksi kejar-kejaran. Di dalam mobil Radit ia terkekeh dan menyunggingkan senyumnya.

"Rasakan kau, Riyan! Kau tidak akan bisa mendahulukanku."

Pagi ini Nania sudah berada di mejanya seperti biasa. "Nania.." Panggil Kevin di hadapannya.

"Iya Pak, ada yang bisa saya bantu?"

"Bisakah kamu pergi ke Perusahaan Dirgantara, Tolong antarkan berkas ini." Kevin memberikan sebuah berkas pada Nania.

"Bisa Pak. Saya akan antarkan kesana sekarang." Nania menerima berkas itu dan memasukan ponsel ke dalam tasnya. Lalu hendak pergi mengantarkannya.

"Tunggu Nania."

"Ya Pak, ada yang bisa saya bantu lagi?" Ia tersenyum pada Kevin.

"Terima kasih, dan mari nanti makan siang bersama." Ajak Kevin dengan lembut dan Nania mengangguk.

Episodes
1 Kali Pertama
2 Bertahan Hidup
3 Mobil Impian
4 Rahasia Yang Tidak Ia Ketahui
5 Lorong Putih
6 Nania dan Radit
7 Diamond Glow Cosmetics
8 Mari Kita Akhiri Hubungan Ini
9 Tidak Akan Pernah Melepaskanmu
10 Mendapatkan Info
11 Interview
12 Menyadarkan Nania
13 Kamu Tidak Ingat?
14 300 Juta
15 Satu Bulan
16 Rujak Buah
17 Sebening Kristal
18 Aksi Kejar-kejaran
19 Semuanya Asli
20 Jangan Menggodaku
21 Ini Semua Karenamu
22 Selalu Merepotkan
23 Akan Membuatmu Bertanggung Jawab
24 Kamu Pikir, Kamu Itu Siapa
25 Jengah Dengan Masalah Nania
26 Coklat Muda
27 Terlambat Tiga Menit
28 Menjelaskan Kisahnya
29 Ini Perintah Bukan Untuk Di Bantah
30 Aroma Melati
31 Selidiki Latar Belakang Nania
32 Nania Hilang
33 Penerbangan Pribadi
34 Waktunya Bermain
35 Dear Readers
36 Bonus Dadakan
37 Harus Berhati-hati
38 Serangkaian Skincare
39 Sangat Manis
40 Tiga Juta Untuk Yang Satu Ini
41 Masuk Angin
42 Dokter Tirta
43 Mengantarkan Pulang Delisha
44 Berubah Jadi Ala Western
45 Protes Radit dan Nania
46 Keluarga Lan
47 Penyelamat Tampan
48 Gula dan Garam
49 Tidak Usah Memasak
50 Ruang Laboratorium
51 Tidak Mungkin Bisa Menahan Diri
52 Sudah Berani Bohong
53 Sudah Hentikan!
54 Kehabisan Bensin
55 Terjebak Di Dalam Lift
56 Mi Pedas Viral
57 Disita Selama Satu Minggu
58 Pulang Bersama
59 Sakit Maag
60 Xiaoran dan Teh Kombucha
61 Dia Ikut Pindah
62 Orang Pertama Yang Mengkhawatirkan
63 Xiaoran Yang Mencurigakan
64 Di Luar Batas
65 Radit Mengatakan Perasaannya
66 Memori Lama
67 Presentasi Pertama Nania
68 Menciptakan Inovasi
69 Double Date Secara Mendadak
70 Saling Mengetahui
71 Pengumuman
72 Suster Wati
73 Makanan Kesukaan
74 Langit Yang Indah
75 Aku Pernah Melihatnya
76 Dinan dan Fiona
77 Kegelisahan Radit
78 Cemburu Buta
79 Di Balik Pintu CEO
80 Will You Marry Me
81 Di Sidang
82 Merestui
83 Nania Kecelakaan
84 President Suite Room
85 Sudah Tua dan Gila Bekerja
86 Dugaan Selama Ini
87 Wanita Bermuka Dua
88 Reyhan Curiga
89 Suruh Cepat Menikahi
90 Surat Peringatan dari Diamond Glow
91 Kunci Pintu Sebelum Tidur
92 Tiba-tiba Pingsan
93 Tuan Lan Pulang
94 Nania Koma
95 Membawa Nania Ke Korea
96 Negeri Gingseng
97 Reyhan Marah Sekali
98 Nania Memberikan Respon
99 Ingin Cepat Halalin Kamu
100 Nania Mulai Merespon
101 Rahasia Yang Terungkap
102 Ujian Dalam Hubungan
103 Tiba-tiba Terus
104 Cerita Bohong
105 Perintah Lan
106 Tiba Di Indonesia
107 Kata Yang Selalu Di Rindukan Radit
108 Tak Lepas Dari Tatapan Radit
109 Harus Di Beri Tahu!
110 Pengumuman
111 Peliharaanku
112 Tidak Ada Pertemanan Antara Wanita dan Pria
113 Serra dan Reyhan
114 Malah Jadi Aku Yang Kena Hukum
115 Pulang Ke Rumah
116 Resmi Bercerai
117 Bintang Yang Paling Terang
118 Terungkap
119 Wati Bersama Yanti
120 Sebentar Lagi
121 Surat Pembatalan Kerja Sama
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Kali Pertama
2
Bertahan Hidup
3
Mobil Impian
4
Rahasia Yang Tidak Ia Ketahui
5
Lorong Putih
6
Nania dan Radit
7
Diamond Glow Cosmetics
8
Mari Kita Akhiri Hubungan Ini
9
Tidak Akan Pernah Melepaskanmu
10
Mendapatkan Info
11
Interview
12
Menyadarkan Nania
13
Kamu Tidak Ingat?
14
300 Juta
15
Satu Bulan
16
Rujak Buah
17
Sebening Kristal
18
Aksi Kejar-kejaran
19
Semuanya Asli
20
Jangan Menggodaku
21
Ini Semua Karenamu
22
Selalu Merepotkan
23
Akan Membuatmu Bertanggung Jawab
24
Kamu Pikir, Kamu Itu Siapa
25
Jengah Dengan Masalah Nania
26
Coklat Muda
27
Terlambat Tiga Menit
28
Menjelaskan Kisahnya
29
Ini Perintah Bukan Untuk Di Bantah
30
Aroma Melati
31
Selidiki Latar Belakang Nania
32
Nania Hilang
33
Penerbangan Pribadi
34
Waktunya Bermain
35
Dear Readers
36
Bonus Dadakan
37
Harus Berhati-hati
38
Serangkaian Skincare
39
Sangat Manis
40
Tiga Juta Untuk Yang Satu Ini
41
Masuk Angin
42
Dokter Tirta
43
Mengantarkan Pulang Delisha
44
Berubah Jadi Ala Western
45
Protes Radit dan Nania
46
Keluarga Lan
47
Penyelamat Tampan
48
Gula dan Garam
49
Tidak Usah Memasak
50
Ruang Laboratorium
51
Tidak Mungkin Bisa Menahan Diri
52
Sudah Berani Bohong
53
Sudah Hentikan!
54
Kehabisan Bensin
55
Terjebak Di Dalam Lift
56
Mi Pedas Viral
57
Disita Selama Satu Minggu
58
Pulang Bersama
59
Sakit Maag
60
Xiaoran dan Teh Kombucha
61
Dia Ikut Pindah
62
Orang Pertama Yang Mengkhawatirkan
63
Xiaoran Yang Mencurigakan
64
Di Luar Batas
65
Radit Mengatakan Perasaannya
66
Memori Lama
67
Presentasi Pertama Nania
68
Menciptakan Inovasi
69
Double Date Secara Mendadak
70
Saling Mengetahui
71
Pengumuman
72
Suster Wati
73
Makanan Kesukaan
74
Langit Yang Indah
75
Aku Pernah Melihatnya
76
Dinan dan Fiona
77
Kegelisahan Radit
78
Cemburu Buta
79
Di Balik Pintu CEO
80
Will You Marry Me
81
Di Sidang
82
Merestui
83
Nania Kecelakaan
84
President Suite Room
85
Sudah Tua dan Gila Bekerja
86
Dugaan Selama Ini
87
Wanita Bermuka Dua
88
Reyhan Curiga
89
Suruh Cepat Menikahi
90
Surat Peringatan dari Diamond Glow
91
Kunci Pintu Sebelum Tidur
92
Tiba-tiba Pingsan
93
Tuan Lan Pulang
94
Nania Koma
95
Membawa Nania Ke Korea
96
Negeri Gingseng
97
Reyhan Marah Sekali
98
Nania Memberikan Respon
99
Ingin Cepat Halalin Kamu
100
Nania Mulai Merespon
101
Rahasia Yang Terungkap
102
Ujian Dalam Hubungan
103
Tiba-tiba Terus
104
Cerita Bohong
105
Perintah Lan
106
Tiba Di Indonesia
107
Kata Yang Selalu Di Rindukan Radit
108
Tak Lepas Dari Tatapan Radit
109
Harus Di Beri Tahu!
110
Pengumuman
111
Peliharaanku
112
Tidak Ada Pertemanan Antara Wanita dan Pria
113
Serra dan Reyhan
114
Malah Jadi Aku Yang Kena Hukum
115
Pulang Ke Rumah
116
Resmi Bercerai
117
Bintang Yang Paling Terang
118
Terungkap
119
Wati Bersama Yanti
120
Sebentar Lagi
121
Surat Pembatalan Kerja Sama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!