"Sebelllll... sebellll... sebellll... Kenapa coba gue harus ketemu nenek lampir itu lagi berduaan dengan Kak Prince? Lebih sebel lagi karena Kak Prince malah ngata-ngatain gue yang macam-macam,"
Zara berbicara sendiri di dalam kamarnya ketika dirinya baru saja sampai di apartemen miliknya.
Zara bingung apakah dirinya akan melanjutkan penyamarannya sebagai Zuminten atau tidak.
Zara tidak mau kalau sampai bertemu dengan Renata di apartemennya Prince.Bisa-bisa Zara tidak mampu mengontrol emosinya lagi seperti yang terjadi tadi di minimarket.
Zara juga merasa takut kalau sampai Prince mengetahui semua penyamarannya selama ini.
"Huuuuuhhhhh.... Zaraaa.. Pokoknya luh harus tenang. Luh jangan pernah menyerah hanya karena nenek lampir itu," ucap Zara pada dirinya sendiri sambil Zara mengatur nafasnya yang terasa sedikit sesak.
Zara merasa tidak rela kalau Prince memiliki kekasih seperti Renata.Zara hanya ingin dirinya saja yang menjadi kekasihnya Prince.
"Zaraaa... Luh itu lebih cantik dari nenek lampir itu. Tetaplah percaya diri Zara dan jangan pernah putus asa... Semangattt Zaraaaa,"
Batin Zara berbicara menyemangati dirinya sendiri sambil bercermin di depan cermin besar yang ada di dalam kamarnya.
Namun ketika Zara sedang melihat dirinya di depan cermin,zara malah di buat kesal lagi dengan panggilan telpon di handphone milik Zara yang sejak tadi terus saja berbunyi.
"drrrrrtttttt.... drrrrrtttttt.... drrrrrttttt,"
Panggilan telpon dari Dewa di handphone milik Zara.
"Dewa.. kenapa sih Dewa terus saja mengganggu gue? rasanya gue malas sekali mengangkat telpon dari Dewa.Mending gak usah di angkat deh,"
Zara tidak mau mengangkat panggilan telpon dari Dewa karena dirinya benar-benar tidak menyukai Dewa.
"ddddrrrrrtttt... ddddrrrrtttt.... ddddrrrrtttt,"
Sudah ada 50x panggilan tak terjawab dari nomor telpon Dewa menghubungi Zara.Namun Zara malah tidak menjawabnya dan memilih untuk mematikan handphone miliknya.
"Sorry ya Dewa..tapi gue males banget buat angkat telpon luh," batin Zara berbicara.
PUKUL 2 SIANG.
Zara bertekad bahwa dirinya akan melanjutkan penyamarannya di apartemen Prince sebagai Zuminten.
Zara kini sudah berada di apartemen Prince,namun Prince sedang tidak berada di apartemennya.
"*Sebenarnya tadi gue kecewa banget pas ngeliat Kak Prince dengan nenek lampir itu,tapi niat gue untuk mendapatkan Kak prince lebih besar dari cintanya si nenek lampir. Bahkan tidak tertandingi oleh apapun*," isi hati Zara berbicara.
Zara memandang wajah Prince yang terpajang di atas meja kerja Prince yang berada di apartemennya.
"*Kenapa begitu sulit untuk gue mendapatkan hatinya Kak? Apa gue* *nyoba masak saja kali ya,siapa tahu lama-lama Kak Prince suka sama gue*,**t***api gue harus tanya Angel dulu apa makanan kesukaannya Kak Prince*,
Zara memikirkan cara agar mendapatkan hatinya Prince.Dengan cepat Zara pun menghubungi Angel untuk mengetahui makanan kesukaanya Prince.
"Hallo, angel,"
Sapa Zara pada Angel melalui sambungan handphone miliknya.
"Hallo, zara. Ada apa Zara? apa luh baik-baik saja?
Terdengar bahwa Angel begitu mengkhawatirkan Zara.
Angel takut kalau Zara masih kecewa terhadap sahabat-sahabatnya yaitu Vanya,stela dan Selin.
"Gue baik-baik saja kok Angel. Gue cuma mau tanya sama Luh. Makanan kesukaannya Kak Prince apa ya?" tanya Zara pada Angel.
"Oh, luh mau nanyain makanan kesukaannya Kak Prince.Kirain gue ada apa hehe. Kalau Kak prince sukanya makan steak.Emang luh mau bikinin?" tanya Angel pada Zara.
"Ya mau lah.Gue mau belajar masak biar kak Prince bisa makan masakan gue hehe." sahut Zara pada Angel sambil tertawa kecil.
"Bagus deh kalau begitu. Dari makanan kan bisa turun ke hati hehehe... Selamat mencoba ya Zara," ucap Angel pada Zara.
"Oke oke... makasih banyak ya Angel sayang. sampai ketemu besok di sekolah,"
"Oke Zara... sampai ketemu juga besok di sekolah,"
Zara kemudian mematikan telponnya dan bergegas pergi ke dapur untuk memasak steak kesukaan Prince,kebetulan di dalam lemari pendingin Prince sudah ada banyak bahan makanan termasuk daging yang akan di masak oleh Zara.
"*Yessss.... dagingnya sudah ada.Berarti gue gak usah jauh-jauh untuk belanja bahan-bahannya*." Batin Zara bebricara.
Zara langsung melihat-lihat di youtube bagaimana caranya memasak steak yang enak.
Setelah Zara mengerti cara membuat steak yang enak.Zara pun langsung memulainya.
"*Eh.. eh... tunggu dulu.Gue kan gak tahu Kak prince pulang ke apartemennya jam berapa? Kalau gue masak steak sekarang,nanti malah keburu gak enak lagi. Apa gue coba telpon Kak Prince saja ya*," batin Zara.
Namun ketika Zara hendak menghubungi Prince.
Prince tiba-tiba saja sudah pulang ke apartemen.Prince kaget ketika melihat Zara sudah berada di apartemen miliknya.
"Bukankah ini hari minggu?" tanya Prince pada Zara alias Zuminten dengan wajah datarnya,ketika Prince melihat Zara berada di apartemen miliknya.
"Eeuuu... iii.. iya Tuan Prince." Jawab Zara pada Prince gugup.
"Kalau hari minggu kamu boleh libur bekerja," ucap Prince pada Zara alias Zuminten.
"Benarkah? Saa... saya tidak tahu Tuan Prince kalau hari minggu boleh libur,".
Zara memang benar-benar tidak tahu kalau hari minggu dirinya boleh libur bekerja,namun dalam hati Zara tidak mau sehari pun tanpa melihat wajah Prince.
"Benar. Kamu boleh pulang kembali ke rumahmu," titah Prince pada Zara alias Zuminten.
"Ti..tidak usah Tuan,saa.. saya sudah terlanjur datang ke sini untuk bekerja.Saya juga tidak ada acara apa-apa di hari minggu,lebih baik saya bekerja.," tutur Zara pada Prince masih dengan ucapan yang terbata-bata.
Zara memang lebih memilih untuk bekerja di apartemen Prince dari pada harus pergi jalan-jalan di hari minggu dengan Dewa,meskipun hari ini Dewa telah puluhan kali menghubungi Zara,namun Zara tidak memperdulikannya.
" Ya sudah,terserah kamu saja. Oh, ya itu kamu mau masak apa?" tanya Prince pada Zara alias Zuminten ketika Prince melihat Zara tengah berada di dapur.
"Aaa... anuuu...Tuan saya mau bikin steak untuk Tuan Prince hehe." Zara ingin menyenangkan hati Prince dengan membuatkan makanan kesukaannya Prince.
"Kamu tahu dari mana kalau saya suka makan steak?" tanya Prince pada Zara.
"Tahu dari Angel, tuan.Tadi saya bertanya pada Angel tentang makanan kesukaan Tuan Prince." jawab Zara alias Zuminten pada Prince
"Memangnya kamu bisa membuat steak yang enak?" Prince seolah meragukan Zara alias Zuminten.Prince tahu bahwa Zara alias Zuminten membuat teh manis hangat saja tidak bisa,apa lagi kalau harus membuat steak yang enak untuknya.
"Tadi saya sudah melihat cara memasak steak yang enak Tuan.Semoga saja saya bisa memasaknya." Zara ingin agar Prince memberikannya kesempatan untuk membuat steak.
"*Plissss jangan larang Aku buat bikin steak, aku akan berusaha kok agar masakannya enak*," batin Zara berbicara.
"Baiklah... semoga saja steaknya enak," ucap Prince pada Zara alias Zuminten.
"Siaaappp... Tuan Prince.Saya masak steak nya dulu,"
Dengan cepat Zara langsung memasaknya,karena Zara sudah tidak sabar ingin melihat Prince mencicipi masakannya.Sedangkan Prince masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri setelah seharian dari luar.
Zara tersenyum senang karena Prince mengizinkannya untuk masak steak kesukaan Prince.
"*Mudah-mudahan steaknya enak. Kalau sampai tidak enak Kak Prince pasti akan kecewa banget sama gue*,"
Dalam hati Zara merasa khawatir kalau sampai steak buatannya tidak sesuai dengan selera prince.
Dan setelah menunggu cukup lama. Steak buatan Zara alias Zuminten pun telah siap untuk di hidangkan.
Zara membawa steak buatannya ke atas meja makan agar Prince dapat menyantapnya.
Tak lama Prince pun ke luar dari dalam kamarnya.
"Apa sudah matang?" tanya Prince pada Zara alias Zuminten.
Prince baru saja selesai mandi.
Tercium aroma tubuh Prince oleh Zara ketika Prince baru saja ke luar dari kamarnya.
"Suu..sudah Tuan,selamat menikmati. Semoga Tuan Prince menyukai masakan saya," ucap Zara pada Prince,berharap agar Prince menyukai masakannya. Zara kemudian memandang wajah Prince yang terlihat begitu tampan.
"*Ya Tuhan.. kenapa Engkau menciptakan mahluk yang ada di depanku ini begitu sempurna? mataku sampai tidak mampu untuk berkedip setiap kali melihat wajahnya*," batin Zara begitu senang karena dapat memandang wajah Prince setiap hari.
Zara kemudian pergi ke dapur meninggalkan Prince yang akan menyantap masakannya.Zara ingin memberikan ruang untuk Prince menikmati steak buatannya tersebut.
Prince yang sudah duduk di kursi meja makan begitu kaget ketika melihat tampilan luar steak buatan Zara alias Zuminten yang terlihat cukup menggugah selera.
Akan tetapi Prince masih ragu akan rasanya,karena Prince takut steak buatan Zara alias Zuminten ini membuatnya kecewa lagi.
Prince kemudian langsung mencoba steak tersebut,karena Prince memang menyukai steak.
Dan ternyata rasa steak buatan Zara alias Zuminten membuat Prince makan begitu lahap.
"*Apa benar ini steak buatan Zuminten? rasanya sangat enak dan lezat.Sesuai dengan seleraku*.," dalam hati Prince berbicara.
Prince tidak menyangka bahwa steak buatan Zara alias Zuminten akan seenak ini.
"*Kali ini dia berhasil membuat perutku senang dengan makanannya*." Prince dengan lahap menghabiskan steak buatan Zara alias Zuminten.
Setelah Prince slesai menghabiskan makanannya,prince pun masuk ke dalam ruangan kerjanya yang berada di apartemen.
Sementara itu,zara alias Zuminten yang penasaran apakah Prince menghabiskan steak buatannya atau tidak.Zara langsung melihatnya ke atas meja makan.
Zara tentu saja merasa kaget karena steak buatannya ternyata sudah habis tak tersisa di makan oleh Prince.
"*Omg.... Kak Prince menghabiskan steaknya. Dia pasti suka dengan masakan yang gue buat tadi hihihi.Ternyata gengsinya besar sekali,untuk mengucapkan terimakasih saja dia tidak mau*,"
Tapi Zara tidak masalah,yang penting Zara tahu bahwa Prince telah menghabiskan semua steak yang telah di buatnya untuk Prince.Zara merasa sangat bahagia karena Pince tidak kecewa terhadap masakannya Zara alias Zuminten.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
LOVE
semoga prince bsa mencintai zara
2022-06-18
3