"Tok... Tok . Tok.... "
Zara mengetuk pintu kamar Prince untuk meminta ma'af atas kesalahan yang telah di lakukannya ketika membuat teh manis hangat untuk Prince.
Prince kemudian membuka pintu kamarnya dengan perasaannya yang masih kesal.
"Ada apa lagi?" tanya Prince pada Zara alias Zuminten nama samaran Zara dengan wajah kesalnya
"Euuuu... aaannu Tuan... Saa..saya mau minta ma'af atas kesalahan saya tadi,"
Dengan perasaan bersalah dan raut wajah yang cemas Zara pun meminta ma'af pada Prince.
Zara sebenarnya tidak ingin lagi melihat Prince kesal terhadapnya,namun Zara menyadari bahwa Zara telah melakukan suatu kesalahan.
"Kali ini saya ma'afkan, tapi jangan sampai terulang kembali," ucap Prince pada Zara dengan tegas. Prince paling tidak suka dengan orang yang ceroboh.
"Baa..baik Tuan,saya tidak akan mengulanginya lagi," ucap Zara pada Prince dengan raut wajah penyesalan.
"Ini sudah malam,kamu boleh pulang," titah Prince pada Zara.
"Baaa.. baik, tuan..Kalau begitu saya permisi dulu." Zara berpamitan pada Prince untuk pulang.
Zara sudah berada di bawah apartemen,sedang menunggu supir pribadinya yaitu Mang Ujang untuk menjemputnya. Namun tiba-tiba saja sebuah mobil mewah berhenti tepat di hadapan Zara.
"*Itu* *mobil siapa ya? Kok kaya mobilnya Kak Prince*... *pake klakson-klakson segala* *pula*,". batin Zara berbicara ketika melihat mobil mewah berhenti di hadapannya.
"Ayok masuk,saya akan antar kamu pulang,"
Seorang laki-laki tampan berada di dalam mobil mewah membuka jendela mobilnya,lalu berniat untuk mengantarkan Zara pulang.Dia adalah Prince,lelaki pujaan hati Zara yang kini telah menjadi bos nya Zuminten.
"*Waduh... mampussss nih gue. Kak Prince mau ngenterin gue pulang lagi,gimana dong nih? Gue gak mungkin kalau harus pulang ke apartemen*,"
Batin Zara begitu gelisah ketika mengetahui bahwa laki-laki yang berada di dalam mobil mewah yang berniat mengantarkan Zara pulang ialah Prince.
"Eeeuuu.... tii..tidak usah Tuan,saya bisa pulang sendiri," sahut Zara pada Prince dengan wajah paniknya.
"Di sini tidak ada kendaraan umum,kamu akan kesulitan untuk pulang,cepat masuk," titah Prince pada Zara dengan memaksa.
Zara merasa kebingungan saat dirinya di paksa untuk di antarkan pulang oleh Prince.Sedangkan Zara akan di jemput oleh supir Pribadinya yaitu mang Ujang.
"*Gue harus segera menghubungi Mang Ujang supaya mang ujang gak jemput gue di sini. Tapi... Kemana gue akan pulang*? "
Zara tidak tahu kemana dirinya akan pulang agar Prince tidak mencurigainya.
Namun,tiba-tiba saja terlintas sebuah tempat yang akan menjadi tempat penyamaran Zara,yaitu rumah Mang Ujang.
"*Ya... benar sekali,gue harus pulang ke rumah mang Ujang dan Bi Asih,supaya penyamaran gue tidak sampai ketahuan oleh Kak Prince*.,"
Mang Ujang dan Bi Asih sendiri adalah pasangan suami istri yang sudah lama bekerja dengan Zara sejak Zara masih mecil.
Mang Ujang bekerja sebagai supir pribadinya Zara, sedangkan bi Asih bekerja sebagai asisten rumah tangga di apartemen Zara.Akan tetapi mereka tidak pernah sampai tidur di apartemen Zara,karena mereka sudah memiliki rumah sendiri.Sehingga Zara hanya tinggal sendiri ketika di tinggal ke luar kota oleh tante Sisil.
Jarak antara apartemen Prince ke rumah Mang Ujang tidak lah begitu jauh,hanya sekitar 20 menit saja. Sehingga Zara sangat tahu dimana tempat tinggal Mang Ujang.
"Baa... baik Tuan," sahut Zara pada Prince.
Zara pun melangkahkan kakinya menuju mobil Prince,dan membuka pintu mobil belakang milik Prince.Namun ketika Zara hendak membuka pintu mobil belakang,prince melarangnya.
"Duduk di depan saja,saya bukan supir kamu," titah Prince pada Zara dengan wajah kakunya.
Zara hanya bisa pasrah menuruti perintah Prince.Meskipun dirinya merasa heran dengan sikap Prince yang mudah sekali berubah.
"*Bukankah tadi dia begitu kesal ? Tapi kenapa sekarang dia malah ingin mengantarkan gue pulang? apa jangan-jangan dia merasa menyesal lagi udah kesal sama gu*e?"
batin Zara bertanya-tanya karena merasa bingung dengan prilaku Prince.
Zara kemudian masuk ke dalam mobil milik Prince dan duduk tepat di samping Prince mengemudi.
"Jangan berpikir yang aneh-aneh,saya mengantarkan kamu karena saya ada urusan di luar," ujar Prince pada Zara.Prince seolah tahu apa yang sedang Zara pikirkan tentangnya.
"*Huuuuuuhhhh.... baru saja gue mulai percaya diri,ehhh malah di buat galau lagi... Tapi dia baik juga sih,meskipun tadi dia begitu kesal sama gue,tapi dia masih mau nganterin gue pulang*,"Hati Zara bebricara.
Zara kemudian dengan cepat memberitahu Mang Ujang kalau Zara tidak bisa pulang bersama Mang Ujang.
Zara pun meminta izin untuk pulang ke rumah Mang Ujang sebentar saja untuk menghindari kecurigaan Prince.
Hal itu membuat Mang Ujang begitu bingung.Namun Mang Ujang tetap menuruti perintah Zara.
Sementara itu Prince yang tengah mengemudi dapat melihat bahwa Zara seperti tengah mengirimkan pesan untuk seseorang.
"Dimana rumah kamu?" Prince bertanya alamat rumah pada Zara.
"Tidak jauh dari sini Tuan,sebentar lagi juga sampai," jawab Zara pada Prince.Lalu Zara pun memasukan handphone miliknya ke dalam tas miliknya.
Prince dapat melihat bahwa handphone dan tas yang di kenakan oleh Zara bukanlah barang yang murah.Hal itu membuat Prince penasaran.
"Tas kamu bagus." Prince menoleh ke arah Zara sambil melihat tas yang di kenakan oleh Zara.
"Euuuu... anuu.. ini hadiah dari teman saya Tuan,"
jawab Zara pada Prince dengan gugup.Zara tahu bahwa Prince pasti penasaran kenapa Zara bisa memiliki tas yang begitu mahal.
"Baik juga teman kamu, dia memberikan tas yang cukup mahal dan bagus," ucap Prince pada Zara dengan menyindir.
"*Huuuuhhhhh.... gila gue lama-lama kalau berbohong terus menerus sama Kak Prince. Zara Zara... kenapa sih luh sampe lupa ganti tas? kan luh bisa pinjam tasnya bi Asih*,"
batin Zara menggerutu tanpa henti,karena Zara takut kalau sampai Prince mencurigainya.
20 MENIT SUDAH.
Zara sudah sampai di kediaman Mang Ujang. Rumah Mang Ujang yang sederhana jelas berbeda dengan tempat tinggal Zara yang mewah.
"Tuan, saya turun di sini saja,rumah saya sudah dekat di sebelah sana." Zara meminta agar Prince menurunkannya di tepi jalan yang tidak jauh dari tempat tinggal Mang Ujang.
"Tidak apa-apa,saya juga ingin tahu tempat tinggal kamu," prince ingin tahu apakan rumah Zara alias Zuminten benar-benar di sini atau bukan.
Karena setelah kesalahan Zara tadi,prince merasa bahwa ada yang aneh dengan Zara alias Zuminten.Rasanya tidak mungkin kalau Zara tidak bisa membuat teh manis hangat,terlebih handphone dan tas yang Zara pakai,semuanya serba mahal.
Zara bahkan trerlihat seperti anak orang kaya yang manja karena tidak mampu melakuan pekerjaan rumah.
"*Ya ampun... Kenapa maksa banget sih... Kayanya gak percaya banget deh sama gue*, *apa jangan-jangan Kak Prince sudah mulai curiga lagi sama gue*,"
batin Zara merasa takut kalau Prince sampai curiga kepadanya.
"Itu rumah saya Tuan,berhenti di sini saja." Pinta Zara pada Prince.Zara menunjuk ke sebuah rumah sederhana,dimana rumah tersebut adalah rumah milik Mang Ujang dan bi Asih.
"Oke." Prince kemudian menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah sederhana.
"Terimakasih banyak ya Tuan, karena sudah mau mengantarkan saya pulang ke rumah," ucap Zara pada Prince sambil tersenyum kecil.
"Oke...," jawab Prince pada Zara alias Zuminten dengan singkat.
Zara kemudian ke luar dari dalam mobilnya Prince,lalu Zara melambaikan tangan pada Prince dari luar mobil ketika Zara hendak masuk ke dalam rumah Mang Ujang.
Rupanya rasa penasaran Prince membuat Prince tidak langsung pergi.Prince masih melihat apakah Zara benar-benar masuk ke dalam rumah tersebut atau tidak.
Zara yang melihat bahwa mobil mewah Prince masih mengawasinya pun merasa cemas.
"*Ya ampun Kak Prince,kenapa masih di situ saja sih? Jadinya kan mau gak mau gue harus masuk ke dalam rumah Mang Ujang*." dalam hati Zara berbicara.
Akhirnya Zara mengetuk rumah Mang Ujang dan bi Asih.Bi Asih langsung membuka pintu rumahnya untuk Zara.
Dan setelah Zara masuk ke dalam rumah Mang Ujang,prince pun langsung melajukan kendaraannya meninggalkan rumah yang di akui Zara sebagai rumah Zuminten.
Zara pelan-pelan mengintip Prince dari jendela rumah Mang Ujang untuk memastikan apakah Prince sudah pergi atau belum.
"*Huuuuuhhhhh.... akhirnya Kak Prince pergi juga. Rasanya jantung gue hampir saja mau copot*," Zara menyender di jendela rumah Mang Ujang dan bi Asih sambil mengelus-ngelus dadanya karena merasa lega.
"Nona Zara sebenarnya ada masalah apa? kok tumben sekali pulang ke rumah bi Asih?" tanya Bi Asih pada Zara.
"Bi Asih... Bi Asih mau ya kalau bantuin Zara?" pinta Zara pada Bi Asih dengan memelas.
"Bantuin? batuin apa Non?" tanya bi Asih pada Zara dengan wajah bingung. Apa lagi Zara memakai tompel dan kacamata,hal itu membuat bi Asih semakin bingung.
"Jadi gini bi,ceritanya Zara kan lagi nyamar jadi Asisten rumah tangga di tempat Kak Prince.Kak Prince ini cowok yang Zara suka,nah tadi tuh Kak Prince pengen tahu tempat tinggal Zara,makanya Zara pulang ke rumah bi Asih dan Mang Ujang supaya Kak Prince tidak curiga."
Zara menjelaskan panjang kali lebar pada Bi Asih apa tujuan Zara melakukan semua itu.Dan bi Asih pun mengerti dengan penjelasan Zara.Meskipun Zara terbilang nekat melakukan sebuah aksi kebohongan.
"Oh begitu ya non ceritanya,baiklah non. Nona Zara boleh pulang ke rumah bi Asih kapan pun Nona Zara mau," ucap bi Asih pada Zara sambil tersenyum.
"Makasih banyak ya bi Asih...nanti Zara akan kasih bi Asih dan Mang Ujang hadiah deh,karena kalian sudah baik banget sama Zara hehe,"
Zara merasa bahwa dirinya mempunyai hutang budi pada Mang Ujang dan bi Asih.Sehingga Zara harus memberikan hadiah untuk Mang Ujang dan bi Asih.
"Nona Zara tidak perlu seperti itu,nona Zara dan keluarga nona Zara juga sudah sangat baik sama bibi dan Mang Ujang.Kami ikhlas kok non bantu Nona Zara." Ucap Bi Asih pada Zara sambil tersenyum.
"Uuuuuuwww... Zara jadi terharu deh bi hehehe. Ya sudah bi,zara pulang dulu ya ke apartemen." Zara pamit pada bi Asih untuk pulang.
Kebetulan Mang Ujang juga sudah menunggu di depan rumahnnya untuk menjemput Zara pulang ke apartemen Zara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
LOVE
semangat ka
2022-06-17
3