Zara sudah berada di apartemennya untuk berganti pakaian.
Kini Zara sudah mengenakan gaun yang simple berwarna dusty pink namun tetap terlihat cantik dan anggun.
"Pakai gaun yang biasa saja lah,nanti Dewa kege'eran lagi kalau gue pakai gaun yang wah,"
Pikir Zara ketika dirinya bercermin di depan cermin yang besar yang ada di dalam kamarnya.
"Oh iya,gue harus ngasih tahu Vanya,stela,selin dan Angel dulu kalau gue akan hadir di acara perayaan ulang tahu Dewa yang ke 18 tahun." Zara berbicara dengan dirinya sendiri.
Kemudian Zara menghubungi Vanya,stela, dan Selin melalui video call.
"Hayyyy gaessss... kalian dimana?" tanya Zara pada Vanya,stela, dan Selin melalui sambungan video call.
"Hayyyy Zaraaa,kita baru saja sampai nih di cafe nya Dewa. Zaraaa... Di sini sudah banyak teman-teman sekolah kita loh,luh mau datang ke sini gak?" tanya Vanya pada Zara.
"Gue masih di apartemen nih baru selesai pakai gaun,nanti gue ke sana." Jawab Zara pada Vanya.
"OMG Zara,luh cantik bangeeetttttt... sumpah super cantikkk banget." Semua sahabat-sahabat Zara memuji kecantikan Zara.
"Kalian bisa saja deh,gue kan memang sudah cantik dari lahir hehehe." Zara merasa senang ketika mendengar semua sahabat-sahabatnya memuji kecantikam Zara.
Rupanya ketika Zara menghubungi sahabat-sahabatnya itu melalui video call,di sana ada Dewa juga,sehingga Dewa dapat melihat Zara dari handphone milik sahabat-sahabatnya Zara.
"Zara,ini ada Dewa loh, dari tadi Dewa senyum-senyum terus tuh liatin luh," ucap Stela pada Zara sambil menunjukan wajah Dewa yang tampan.
"Mau ngomong gak sama Dewa?" tanya Vanya pada Zara.
"Gak usah deh,nanti kan kalau gue ke sana juga ketemu," sahut Zara pada Vanya
"Ya gak apa-apalah,barang kali luh mau ngomong sesuatu ke Dewa. Nih gue kasih handphonenya ke Dewa ya." Vanya malah memberikan handphone miliknya pada Dewa agar Dewa bisa bicara dengan Zara.
Dewa yang merasa senang kalau Zara akan hadir di acar ulang tahunnya terlihat sangat bahagia.
Apa lagi ketika melihat Zara yang begitu cantik dan anggun.
Wajah cantik Zara terlihat jelas di handphone milik sahabat-sahabatnya karena mereka melakukan video call.
"Hay, zara... Luh cantik banget pakai gaun itu,"
Puji Dewa pada Zara dengan wajahnya yang berseri-seri ketika melihat wajah Zara di layar handphone milik Vanya.
"Makasih Dew," jawab Zara singkat pada Dewa.
"Luh mau hadir di acara ulang tahun gue kan?" tanya Dewa pada Zara sambil tersenyum senang.
"Iya, sebentar lagi gue jalan ke sana,"
sahut Zara pada Dewa datar.
"Oke, gue tunggu ya cantik." Dewa memanggil Zara dengan sebutan cantik.
Hal itu menjadi kehebohan bagi sahabat-sahabat Zara dan teman-temannya Dewa yang sudah hadir di cafe milik Dewa tersebut.
"Cieeeeeee.... cieeee... di panggil cantiiikkk niiihhh yeeee sama Dewaaa... prikitiwwww hahahaha." Seru sahabat-sahabat Zara dan teman-teman Dewa berbarengan sambil tertawa senang.
Zara yang mendengar dan melihat sahabat-sahabatnya serta teman-teman Dewa meledek dirinya merasa begitu malu.
Zara menutup wajahnya dengan telapak tangannya karena dirinya tidak sanggup melihat dan mendengar ledekan teman-teman sekolahnya.
"Ya ampun Dewa,luh bikin gue malu saja deh... Apa kata mereka nanti? mereka pasti berpikir bahwa gue dan Dewa sudah berpacaran." Batin Zara merasa bingung harus berkata apa.
"Vanya,stela,selin... luh bertiga kayanya sengaja ya mau bikin gue malu?"
Zara merasa kesal kepada ketiga sahabat-sahabatnya karena telah memberikan handphonennya kepada Dewa.
"Sorry deh sorryy hahaha,tapi seru tahu hahaha,"
Vanya,stela dan Selin tak henti-hentinya tertawa karena merasa lucu mendengar Dewa memanggil Zara dengan sebutan cantik.
"Udah lah gue males sama luh semua." Zara memanyunkan bibir merahnya karena merasa kesal.
" Ehhh ehhh,jangan marah dong. Sudah cantik-cantik gitu masa marah hehehe...Ya sudah Luh sekarang buruan ke sini ya,kita tunggu loh," titah Vanya pada Zara.
"Iya, sebentar lagi gue ke sana. Tapi ngomong-ngomong Angel kemana? kok belum kelihatan?" tanya Zara pada Vanya.
Sejak tadi Zara belum melihat Angel,maka dari itu Zara menanyakan keberadaan Angel pada sahabat-sahabatnya.
"Oh, angel kayanya masih di jalan,paling sebentar lagi juga sampai," sahut Vanya pada Zara.
"Ya sudah,gue berangkat ke sana sekarang ya,bye bye.."
Zara mematikan video callnya dan langsung memanggil Mang Ujang untuk mengantarkan Zara ke acara ulang tahun Dewa.
"Mang Ujang,antar Zara ke tempat teman Zara sekarang ya," pinta Zara pada Mang Ujang.
"Baik Nona Zara." Jawab mang Ujang pada Zara.
Zara dengan segera masuk ke dalam mobil alphard miliknya menuju tempat ulang tahun Dewa yang di adakan di sebuah cafe milik keluarga Dewa.
Cafe milik keluarga Dewa ini sangat besar dan terkenal ramai pengunjung.Selain itu keluarga Dewa juga memiliki banyak usaha lainnya termasuk hotel.
Akan tetapi Dewa lebih memilik merayakan ulang tahunnya di Cafe dari pada di hotel miliknya.Dan untuk malam ini,cafe milik Dewa yang paling besar di khususkan untuk acara ulang tahun Dewa yang di hadiri oleh teman-teman sekolahnya.
"Huuuuhhhhh... sudah jam setengah 9. Gue sudah telat setengah jam. Gak apa-apalah yang penting gue sudah berusaha memenuhi undangannya Dewa." Batin Zara berbicara ketika ia berada di dalam mobilnya.
Zara di sambut meriah oleh Dewa dan semua teman-teman di sekolahnya ketika Zara baru saja turun dari dalam mobilnya.
"Zaraaaaa..... "
Seruuu sahabat-sahabat dan teman-teman sekolahnya memanggil nama Zara ketika Zara ke luar dari dalam mobil.
Di situ Zara sudah mulai merasa ada sesuatu ketika melihat para sahabat dan teman-teman sekolahnya berdiri di halaman parkiran kafe milik Dewa sambil memegang banyak bunga.
Dan benar saja dugaan Zara.Dewa melangkahkan kakinya berjalan menghampiri Zara dengan membawa seikat bunga mawar putih dan kalung berlian yang cantik untuk Zara.
" *Plisss jangan lakuin ini* *Dewa... Gue gak bisa menerimanya*,"
Batin Zara merasa bingung ketika melihat Dewa menghampirinya dengan membawa seikat bunga mawar putih yang indah dan kalung berlian yang cantik untuk Zara.
Rasanya Zara tidak sanggup jika sampai Dewa menyatakan cintanya di hadapan para sahabat dan juga teman-teman sekolahnya.
Wajah Zara pun pucat dan cemas melihat apa yang Dewa lakukan untuknya.
"Zara... Gue tahu luh pasti kaget dengan apa yang gue lakuin sekarang.Gue juga tahu luh gak punya perasaan apa-apa sama gue,tapi gue akan tunggu sampai luh suka sama gue.Karena cuma Luh wanita yang paling istimewa di hati gue,gue mohon Terima ya bunga dan kalung cantik ini."
Dewa menyatakan perasaannya pada Zara sesuai dugaan Zara.Dewa tahu Zara tidak menyukainya,tapi Dewa tetap tidak menyerah untuk mendapatkan hati Zara.
"Terima... terima... terima... Ayok Zara terima dong cinta Dewa... "
Seru sahabat-sahabat Zara dan teman-teman sekolah Zara yang berada di tempat itu.
Mereka berharap Zara mau menerima cinta Dewa.
"*Ya ampun... gue harus gimana? Gue gak bisa nerima Dewa. Tapi kalau gue menolaknya,dewa pasti akan kecewa dan malu pada semua teman-temannya*,"
Batin Zara bergejolak ketika melihat Dewa begitu nekat menyatakan perasaannya pada Zara.
Ada perasaan bingung,kesal dan sedih.
Ingin rasanya Zara berlari dari hadapan Dewa yang telah membuat perasaan Zara menjadi bingung.
Namun,ketika Dewa sedang menyatakan perasaannya pada Zara,rupanya Prince melihatnya.
Prince berada di dalam mobil bersama dengan Angel,karena Angel lah yang meminta supaya Prince mengantarnya ke acara ulang tahun Dewa.
Prince yang berada di parkiran mobil dapat melihat dengan jelas wajah Zara dan Dewa.
"*Bukankan itu gadis bodoh yang waktu itu membuatku kesal? Oh rupanya ada juga yang menyukai gadis bodoh itu*,"
Prince berbicara dalam hatinya ketika melihat Zara sedang di tembak oleh Dewa.
"Jadi,ini acara ulang tahun atau acara menyatakan cinta?" tanya Prince pada Angel.
"Tentu saja ini acara ulang tahun.Cewek cantik yang lagi di tembak itu namanya Zara,dan cowok yang lagi nembak Zara,dia namanya Dewa teman sekolah Angel juga,nah ini tuh acara ulang tahunnya Dewa." Angel mencoba untuk memberitahu Prince dengan jelas.
"Kamu berteman dengan gadis itu?" tanya Prince pada Angel dengan menunjuk ke arah Zara.
"Ii..iiyaaa...kak,itu teman Angel. Dia baik kok,cantik pula,banyak banget yang suka sama Zara termasuk si Dewa itu." Jelas Angel pada Prince.
Angel sebenarnya merasa takut kalau sampai penyamaran Zara ketahuan oleh Prince.
"Wajahnya biasa saja,banyak yang lebih cantik dari dia." Prince seolah tidak suka kalau Angel terlalu memuji Zara.
"Kak Prince saja yang buta. Aku saja sebagai perempuan mengakui kalau Zara itu memang sangat cantik,jadi wajar saja kalau Dewa menyukainya sampai nembak ratusan kali,".
Angel ingin melihat apakah Prince mengakui kecantikan Zara atau tidak.
"Apa? nembak ratusan kali? hahaha. Dasar laki-laki bodoh," ucap Prince pada Angel sambil tertawa.
"*Laki-laki itu sama bodohnya dengan gadis itu,mereka serasi*." Batin Prince berbicara.
"Awasss... nanti naksir loh,biasanya sih gitu hehe,"
Angel meledek Prince sambil tertawa kecil.
"Hah? Naksir? pikir jutaan kali de." Prince terlihat angkuh di hadapan Angel.
"Ya lihat saja nanti.Ya udah akh Angel mau ke luar dulu.Kak Prince mau ikut Angel merayakan ulang tahun teman Angel apa mau menunggu di dalam mobil?" tanya Angel pada Prince.
"Menunggu di mobil saja," jawab Prince pada Angel.
"Baiklah,angel ke luar dulu ya kak,gak lama kok. Nanti balik lagi ke mobil." tutur Angel pada Prince.
"Heummm." Jawab Prince pada Angel dengan singkat.
Angel kemudian ke luar dari dalam mobil Prince untuk menghadiri acara ulang tahun Dewa.
Prince yang masih berada di dalan mobilnya masih melihat ke arah Zara dan Dewa.
"*Rupanya dia cukup populer juga di sekolah Angel. Aku ingin lihat apakah dia akan menerima laki-laki itu atau tidak*,"
Prince mengamati Zara dari dalam mobilnya sambil menunggu Angel kembali.
"Zara... terimaaa dong cintanya Dewa...,"
Seru sahabat-sahabat Zara dan teman-teman sekolah Zara ketika menunggu jawaban dari Zara.
Zara memandang wajah Dewa dengan pandangan bingung.
Kedua mata Zara mengisyaratkan bahwa Zara tidak bisa jika harus membohongi perasaanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
LOVE
dewa nekat bgt nembak zara
di terima ga ya
2022-06-17
3