MALAM MINGGU PUKUL 7 MALAM.
"Di dalam lemari pendingin sudah tidak ada makanan,kayanya gue harus ke supermarket deh buat belanja makanan,"
Zara membuka lemari pendinginnya,namun sudah tidak ada makanan,kemudian Zara mengajak bi Asih dan Mang ujang untuk berbelanja makanan ke supermarket.
"Bi Asih,tadi Zara libat di kulkas kalau makanan kesukaan Zara sudah habis,kita belanja ke supermarket yuk bi," ajak Zara pada bi Asih.
"Oh, iya non.Bibi lupa memberi tahu nona Zara kalau stok makanan di kulkas sudah habis," ucap bi Asih pada Zara.
"Ya sudah bi,kita belanja sekarang saja ya mumpung supermarketnya masih buka ,"
"Baik, nona Zara." sahut bi Asih pada Zara.
Zara dan bi asih kemudian turun ke lantai bawah parkiran untuk meminta Mang Ujang mengantarkan mereka ke supermarket.
"Mang Ujang,tolong antar Zara dan bi Asih belanja ke supermarket ya," pinta Zara pada Mang Ujang.
"Siap bos ," sahut Mang Ujang pada Zara sambil tersenyum.
"Oke,kita berangkat sekarang." Zara mengajak Mang Ujang untuk pergi ke supermarket sekarang juga.
Zara merasa senang dapat berbelanja bahan makanan dengan bi Asih dan Mang Ujang,karena sebelumnya Zara tidak pernah ikut berbelanja dengan bi Asih.
Semenjak tante Sisil pergi ke luar kota,zara hanya di temani oleh bi Asih dan Mang Ujang saja.
"Nona Zara tidak malam mingguan dengan Mas Dewa?" tanya Mang Ujang pada Zara ketika mereka berada di dalam mobil menuju supermarket.
"Tidak Mang.Zara lagi pengen belajar masak saja sama bi Asih,katanya bi Asih malam minggu mau nemenin Zara menginap di apartemen. Iya kan bi?" Zara bertanya pada bi Asih.
Biasanya bi Asih dan Mang Ujang tidak menginap di apartemen,akan tetapi Zara meminta bi Asih untuk mengajarkan Zara cara memasak yang enak supaya Zara bisa membuat masakan untuk Prince.
"Iya Nona Zara. Bi Asih akan mengajari nona Zara untuk membuat nasi goreng yang enak dan sop daging yang enak hehe," ucap bi Asih pada Zara sambil tersenyum.
"Waaahhh... Nona Zara sekarang rajin sekali ya belajar masak hehehe." Mang Ujang meledek Zara sambil tertawa kecil.
"Hmmmm.. Mang Ujang ngeledek Zara ya? Sekarang Zara pengen belajar memasak supaya nanti Zara bisa masakin makanan buat orang yang Zara sayang hihihi," ujar Zara pada Mang Ujang dengan rasa malu.
"Masak buat Mas Dewa ya non?" Mang Ujang mulai kepo alias kepengen tahu.
"Bukanlah... tapi buat Kak Prince.Zara itu sebenarnya tidak mencintai Dewa." Zara curhat pada Mang Ujang.
"Lalu kenapa kemarin Nona Zara menerima cintanya Mas Dewa?" Mang Ujang ingin menjadi teman curhat yang baik untuk Zara.
"Karena Zara kasian sama Dewa.Zara gak mau kalau sampai Dewa malu di hadapan teman-temannya.Begitu Mang ceritanya," ujar Zara pada Mang Ujang.
"Ooohhh, begitu ya non." sahut Mang Ujang kepada Zara sambil menganggukkan kepalanya.
"Iya begitulah, makanya Zara malas kalau harus bertemu Dewa." Zara selalu menghindar setiap kali Dewa menghubunginya atau mengajaknya main.
"Cinta memang tidak bisa di paksakan ya non, tapi kasian juga Mas Dewa." ucap bi Asih pada Zara.
"Iya bi, zara juga kasihan.Tapi Dewa orangnya pantang menyerah. Sudah sering Zara tolak masih saja nembak Zara,bikin Zara bingung saja ." Zara merasa pusing kalau menceritakan Dewa.
Tak lama Zara,bi Asih dan Mang ujang telah sampai di supermarket.Mang Ujang menunggu di mobil,sedangkan Zara dan bi Asih masuk ke dalam supermarket untuk berbelanja kebutuhan makanan.Zara dan bi Asih akan membeli semua bahan makanan yang akan mereka masak.
"Bi, bi Asih boleh mengambil apa saja yang bi Asih mau,nanti Zara yang akan membayarnya," titah Zara pada bi Asih.
"Tidak perlu non,bibi kan nanti juga bisa ambil dari kulkas," ucap bi Asih pada Zara.
"Tidak apa-apa bi,ambil saja yang bibi suka,kan nanti bisa buat anak bibi juga." Zara memaksa bi Asih untuk mengambil apapun yang bi Asih suka untuk anaknya yang masih yang paling kecil.
Bi Asih memiliki 2 anak.Anak pertamanya sudah kelas 2 SMP,dan anak kedua baru kelas 3 SD.
"Baik Nona Zara,terimakasih banyak ya Non," ucap bi Asih pada Zara.
"Sama-sama bi Asih," sahut Zara pada bi Asih sambil Zara memilih makanan untuknya.
Dengan perasaan senang bi Asih pun mengambil beberapa makanan untuk kedua anak-anaknya.
Setelah Zara dan bi Asih selesai memilih belanjaan yang mereka pilih,kini saatnya Zara untuk membayar semua belanjaannya.Zara dan bi Asih mengantri di depan kasir.
"Ya ampun, saya lupa bawa dompet. Dompet saya tertinggal di rumah," Seorang wanita paruh baya yang berada di depan Zara begitu kebingungan ketika dirinya hendak membayar belanjaannya namun dompetnya tertinggal di rumahnya.
Zara yang melihat wanita tersebut kebingungan langsung menghampirinya.
"Ma'af,tente.Ada masalah apa ya?" tanya Zara pada wanita paruh baya yang sedang kebingungan tersebut.
Sebenarnya Zara tadi sudah mendengar bahwa wanita yang di depan Zara tidak membawa dompetnya,namun Zara ingin tahu lebih jelasnya.
Dan ketika Zara menatap wajah wanita yang tidak membawa dompetnya itu,zara malah di buat kaget. Zara kaget ketika tahu bahwa wanita paruh baya yang sedang kebingungan itu ialah mama Monica,mamanya Prince.
"Ini kan Mamanya Kak Prince. Calon mertua gue. Kok bisa ya gue ketemu Mamanya Kak Prince di supermarket? sangat kebetulan sekali," batin Zara dengan perasaannya yang tak menyangka.
"Tante bingung nih,dompet tante tertinggal di apartemen tante.Sedangkan tante gak mungkin kalau harus pulang ke apartemen,karena jaraknya lumayan jauh.Tante rencananya mau menemui anak tante yang tidak jauh dari sini. Apa tante telpon anak tante saja ya," ucap mama Monica pada Zara menjelaskan semuanya.
"Tante boleh pakai kartu saya saja dulu,kalau tante menghubungi anak tante nanti kelamaan,di belakang kita sudah banyak yang mengantri." Zara menawarkan untuk membayar belanjaan mama Monica menggunakan kartu debitnya.
"Oh,iya.Kamu benar juga ya sayang. Memangnya ini tidak merepotkan kamu?" tanya mama Monica pada Zara.
"Tidak merepotkan kok tante. Sekarang kita bayar saja dulu belanjaan tante,"
"Baiklah sayang,kamu memang anak yang baik hati, nanti tante pasti akan membayarnya" ucap tante Monica dengan perasaan yang tak enak hati karena sudah merepotkan Zara.
"Oke,tante." Zara kemudian membayar semua belanjaan mama Monica yang mencapai 3 juta rupiah.Semua belanjaan Mama Monica rencananya akan di bawa oleh mama Monica ke apartemen Prince.
Setelah Zara selesai membayar belanjaan Mama monica dan membayar belanjaannya,zara di minta mama Monica untuk menunggu sampai anaknya datang.
"Nama kamu siapa sayang?" tanya Mama monica pada Zara.
"Nama saya Zara,tante." Zara menyebut namanya pada Mama Monica.
"Nama yang cantik,secantik orangnya.Kamu pasti masih sekolah ya?"
"Iya,tante.Zara masih sekolah kelas 3 SMA.," jawab Zara pada Mama monica ramah.
"Lama sekali anak ini." Mama Monica menggerutu.
Mama monica menunggu anaknya yaitu Prince untuk datang ke supermarket agar Prince membayarkan uang yang telah di pinjamkan oleh mama Monica pada Zara.
"Tante tidak perlu buru-buru untuk membayarnya pada Zara, tidak di bayar juga tidak apa-apa," ujar Zara pada Mama Monica dengan baik.
"Tidak bisa seperti itu sayang,kamu sudah baik banget sama tante, tentu saja tante harus membayarnya." Mama Monica mengelus rambut Zara sambil tersenyum.
"Anak ini sudah cantik baik pula. Rasanya aku ingin sekali memiliki anak perempuan seperti Zara," batin mama Monica berbicara.
Setelah hampir 30 menit menunggu, prince akhrinya datang juga.
"Prince..."
Mama Monica memanggil Prince saat melihat anaknya turun dari dalam mobil milik Prince.Prince pun langsung menghampiri Mama Monica ketika melihat Mama Monica memanggilnya.
"Bagaimana belanjaan mama? apa masih di dalam?" tanya Prince pada Mama Monica.
"Belanjaan mama sudah di bayar oleh gadis cantik ini sayang." Mama monica menunjuk pada Zara.
Prince yang tadinya tidak melihat ke arah Zara di buat kaget ketika mengetahui bahwa Zara lah yang telah membayar semua belanjaan Mama Monica.
Zara hanya bisa menunduk saat Prince menatap wajahnya.Zara takut kalau Prince berpikiran yang tidak-tidak padanya hanya karena Zara telah membantu Mama Monica
"Seandainya Kak Prince tahu bahwa gue benar-benar ingin membantu mamanya, tapi percuma saja menjelaskan semuanya.Kak Prince tidak akan mempercayai gue," batin Zara berbicara.
Meskipun Zara membantu Mama Monica dengan tulus,tetap saja di mata Prince,zara hanyalah gadis yang pintar mencari perhatian.
"Dia lagi... kenapa aku harus selalu bertemu dengan gadis yang penuh drama ini?" isi hati Prince berbicara saat tahu bahwa Zara lah yang telah membantu Mamanya.
"Kalian saling kenal?" tanya mama Monica pada Prince dan Zara.Mama Monica melihat Prince memandang wajah Zara dengan pandangan yang tak biasa.
"Tidak Mah, prince tidak mengenalnya," jawab Prince dengan cepat pada Mama Monica.
Sementara itu Zara hanya bisa diam mendengar Prince berbicara seperti itu pada mama Monica.
"Oh ya Zara sayang,ini Prince anak tante satu-satunya,tampan kan?" Mama Monica memperkenalkan Prince pada Zara.
"Iii... iyaaa tante," sahut Zara pada mama Monica dengan wajah gugup.
"Zara,sekarang berikan nomor rekening kamu pada anak tante,nanti akan langsung di transfer oleh Prince." Mama Monica meminta nomor rekening Zara.
"Sebenarnya tante tidak perlu membayarnya,zara ikhlas kok," ujar Zara pada mama monica.
"Zara sayang,hutang itu wajib untuk di bayar." Mama Monica tidak mau punya hutang pada siapapun termasuk pada Zara.
"Jangan berpura-pura,berikan nomor rekeningmu." Prince dengan wajah tak sukanya meminta nomor rekening Zara.
"Prince,kok kamu ngomongnya gitu sih? Zara ini anak baik loh sayang." Mama Monica meminta agar Prince berbicara yang baik pada Zara.
"Tidak apa-apa kok tante.Mungkin anak tante lagi patah hati,makanya jadi sensi hehe," ucap Zara pada Mama Monica sambil tersenyum.Zara kemudian memberikan nomor rekeningnya pada Prince.
Prince merasa tidak suka ketika mendengar ledekan Zara untuknya yang mengatakan bahwa Prince sedang patah hati.
"Kamu kok tahu kalau Prince sedang patah hati? Prince memang baru saja putus dengan pacarnya, jadi harap maklum saja ya sayang kalau Prince sedikit sensi hehehe." Mama Monica mencoba mencairkan suasana.
"Iya Tante,pantas saja hehe,"
Zara sebenarnya sudah tahu kalau Prince dan kekasihnya sedang ada masalah besar,karena kemarin Zara sempat mendengar pembicaraan Prince dan mama Monica.
"Syukurlah kalau Kak Prince dan nenek lampir itu sudah putus...Semoga saja hatinya Kak Prince bisa mencair,tidak beku lagi seperti es."
Batin Zara.
"Sudah Prince transfer,kita pulang sekarang saja Mah," ajak Prince pada mama Monica dengan melirik ke arah Zara
"Oke deh... Zaara sayang,anak tante sudah mengirimnya ya.Tante pamit pulang dulu,terimakasih banyak kamu sudah mau bantu tante," ucap Mama Monica pada Zara.
"Sama-sama tante.Tante hati-hati ya pulangnya." Zara mencium tangan Mama Monica dengan sopan.
Mama Monica pun tersenyum ketika melihat Zara mencium tangannya.Sementara Prince dengan pikiran negatifnya terhadap Zara merasa tak suka melihat Zara mencari perhatian Mamanya.
"Sudah punya pacar tapi masih saja mencari perhatianku, pintar sekali gadis kecil ini memanfaatkan situasi," dalam hati Prince berbicara bahwa dirinya tidak menyukai Zara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
LOVE
smgt thor
2022-06-20
3