PUKUL 07 PAGI (SEKOLAH)
"Zara... Tunggu,".
Dewa,anak laki-laki terpopuler di sekolah Zara memanggil Zara ketika Zara hendak masuk ke dalam kelas.
Dewa di kenal dengan ketampanannya,kekayaannya dan kehebatannya di bidang olahraga terutama basket.
Dewa sendiri sudah sejak lama menyukai Zara,semenjak mereka kelas 1 SMA sampai sekarang mereka kelas 3 SMA.Namun Zara selalu menolaknya dan tidak menghiraukan perasaan Dewa.
Zara lebih suka kalau Dewa menjadi temannya dari pada menjadi kekasihnya.Akan tetapi Dewa tidak mau menjadi teman Zara,dewa hanya ingin Zara menjadi kekasihnya.
"Ada apa?" Zara menatap malas ketika Dewa menghampirinya.
"Gue mau ngasih luh undangan ulang tahun gue. Besok malam luh harus datang ya. Gue tunggu pokoknya," ucap Dewa pada Zara sembari memberikan kartu undangan ulang tahunnya pada Zara.
Dewa sangat berharap kalau Zara bisa hadir di acara ulang tahunnya yang ke 18 tahun,karena Dewa sudah menyiapkan acara yang special untuk Zara.
"Iya,tapi gue gak janji ya," ucap Zara pada Dewa sambil Zara mengambil kartu undanganya.
"Jangan ngomong gitu dong,gue maunya luh datang di acara ulang tahun gue. Kalau luh enggak datang acaranya gak akan gue mulai," Dewa mengancam Zara supaya Zara mau hadir di acara ulang tahunnya.
"Duuuh... Luh kok ngancem gue sih? ini kan acara ulang tahun luh,bukan acara ulang tahun Gue,"
Zara kesal pada Dewa lalu mengucapkan kata-kata yang sedikit keras pada Dewa.
"Sorry ya Dewa. Bukannya gue mau nyakitin hati luh. Tapi gue gak mau ngasih luh harapan palsu. Gue gak punya perasaan sedikit pun sama Luh.," batin Zara berbicara.
"Ya sudah,terserah luh deh kalau memang gak bisa datang ke acara ulang tahun gue,yang penting gue udah ngundang luh," ucap Dewa pada Zara dengan wajah kecewanya.
"Kenapa sih Luh harus memasang wajah sedih kaya gitu? gue kan jadi gak tega Dewa. Tapi mau gimana? Gue gak ada perasaan sama Luh sedikit pun. Saat ini gue malah lagi suka sama orang lain."
Zara tahu kalau Dewa pasti merasa sangat kecewa mendengar ucapan Zara. Tapi Zara juga terkadang kesal ketika melihat Dewa bersikap terlalu berharap terhadapnya.
"Ya sudah,gue mau masuk kelas dulu ya. Nanti gue usahain deh buat datang,tapi luh jangan terlalu berharap dulu," ucap Zara pada Dewa.
"Baiklah... gue juga mau masuk ke kelas gue dulu,daaah Zara,"
Dewa melambaikan tangannya pada Zara ketika hendak masuk ke dalam kelasnya. Zara dan Dewa tidak satu kelas,akan tetapi Dewa selalu saja mengejar cinta Zara.
"Kenapa jadi kaya gini sih? giliran cowok yang gak gue suka malah ngejar-ngejar gue terus. Tapi giliran cowok yang gue suka malah bersikap dingin bagaikan salju di kutub utara. Nasib nasib."
Zara kemudian masuk ke dalam kelasnya dengan perasaan yang bingung.
"Zaraaaa....."
Vanya,stela,selin dan Angel memanggil Zara secara berbarengan.
"Pagi-pagi kok sudah melamun sih? Ada apa?" tanya Stela pada Zara ketika melihat Zara terlihat melamun dan tidak bersemangat.
"Pasti gara-gara Kak Prince ya,iya kan?" Angel menimpal pertanyaan.
"Loh,bukannya harusnya Zara bahagia ya? Kok malah murung sih?" Selin mempertanyakan.
"Duuuuhhhh... guuueee pusiiing pusssiiing dan puuusssiiiing...... "
Zara berteriak di hadapan sahabat-sahabatnya.
Apa lagi ketika Zara mendengar para sahabat-sahabatnya bertanya segala macam pada Zara.
"Waduuuhhh... Zara sepertinya lagi kurang minum obat hihihi," Bisik Vanya pada Stela,selin dan Angel sambil tertawa kecil.
"Sepertinya Zara lagi pusing karena kemarin Zara di marahain sama Kak Prince." Bisik Angel pada Vanya,stela dan Selin.
"Kalian ngomongin gue ya? Gak tahu kali ya kalau gue lagi pusing dan bingung banget. Susah sih kalau jadi cewek cantik dan populer kaya gue,selalu saja di kejar-kejar cowok."
Zara membanggakan dirinya di hadapan sahabat-sahabatnya.Meskipun sebenarnya Zara memang sedang pusing dan tidak bersemangat.
"Sabar.. sabar Zara sayang. Luh sebaiknya sekarang cerita sama kita. Luh kenapa dan ada apa? masa iya sih cewek secantik Zara bisa galau." ucap Angel pada Zara dengan lembut sambil merayu agar Zara tidak pusing lagi.Angel tahu sepertinya Zara merasa tertekan dengan sikap Kak Prince kemarin.
Zara kemudian duduk di bangkunya ketika Angel menanyakan perasaannya saat ini.
"Ya gimana ya,gue juga bingung sama diri gue.
Gue malah suka sama orang yang dingin,kaku dan cuek seperti Kak Prince. Sedangkan Dewa yang cinta banget sama gue malah gue gak ada perasaan sedikit pun. Gimana coba gue gak pusing?" ujar Zara pada Angel,vanya,stela dan Selin.
"Benar juga ya,percintaan luh itu terlalu rumit. Padahal Luh itu cantik dan sempurna," ucap Stela pada Zara sambil Stela memandang wajah Zara yang cantik.
"Justu karena Zara ini cantik,jadinya banyak cowok yang ngejar-ngejar Zara di sekolah kita ini,tapi sayangnya Zara malah memilih mengejar cowok yang dingin dan cuek seperti Kak Prince.
Vanya menyayangkan sikap Zara yang lebih memilih mengejar laki-laki yang tak pasti.
"Gue ngerti kok yang luh hadepin ini gak mudah. Di satu sisi banyak yang suka sama luh,tapi luh nya yang gak suka. Dan di sisi lain ada cowok yang luh suka banget,tapi dianya malah sulit untuk di dapatkan." Stela ikut bingung jika memikirkan Zara.
"Sebenarnya Dewa itu cakep loh,tajir pula. Memangnya apa sih yang luh gak suka dari Dewa?" tanya Selin pada Zara.
"Yang di bilang Selin itu benar. Dewa juga cakep dan tajir,baik pula. Sayang banget ya Dewa itu gak suka sama gue,malah sukanya sama gadis cantik yang tidak pernah membalas cintanya hehehe," ucap Vanya pada Zara sambil tertawa kecil.
"Jadi anak cowok di sekolah ini pada suka sama Zara semua ya?" tanya Angel pada Vanya.
"Hampir semua sih kayanya. Dan yang paling ngejar Zara banget ya itu si Dewa. Anak kelas 12 A," ucap Vanya pada Angel.
"Wooowww.... Luar biasa banget ya Zara. Padahal Zara bisa memilih salah 1 dari mereka. Ya dari pada ngejar cintanya Kak Prince hehe." Angel meledek Zara sambil tertawa.
"Iikkkkkhh Angelll... gue itu sukanya cuma sama sepupu luh doang,gak ada yang lain. Tapi sekarang gue bingung. Tadi Dewa ngasih gue undangan ulah tahunnya,dia berharap banget gue hadir di ulang tahunnya,sedangkan gue gak mau kalau harus PHP in Dewa,gue gak suka sama Dewa." Ujar Zara pada Angel dan sahabat-sahabatnya yang lain.
Zara begitu bingung menghadapi situasi yang sulit ini. Zara tidak mau kalau sampai Dewa berharap lebih kepadanya.
"Iya juga ya,besok malam Dewa kan ulang tahun,tadi kita juga di undang sama Dewa. Dia bilang ke kita kalau Luh harus bisa datang ke ulang tahunnya " Stela menceritakan apa yang Dewa ucapkan pada Stela.
"Kasian Dewa,pasti hatinya kepotek-potek banget tuh kalau tahu wanita yang menjadi pujaan hatinya malah ngejar laki-laki lain. Oh Dewa mending sama gue saja deh hahaha,"
Selin berhayal kalau dirinya yang menjadi kekasih Dewa.Namun hayalan selin hanya sekedar gurauan saja.
"Ambil saja kalau mau,dengan begitu kan gue gak pusing kaya gini," ucap Zara pada Selin sambil memegang keningnya yang terasa begitu pusing.
"Akh yang benar. Nanti Luh nyesel loh kalau Dewa sama gue hahaha,tapi sayangnya Dewa melihat gue hanya sebatas batu kerikil... uuuu cedih," Selin si gadis paling polos ini selalu saja berbicara dengan kekonyolannya.
"Hahahah Selin... Selin... Cuci muka dulu gih kalau mau ngayal hahahaha,." seru Vanya sambil tertawa.Zara,angel dan Stela pun ikut tertawa mendengar ucapan Selin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
LOVE
semangat ka
2022-06-18
3