Juragan Ali baru saja sampai di rumah sakit tempat Seika dirawat. Dengan senyum yang merekah, pengantin baru itu berjalan perlahan sembari memperlihatkan matanya yang tertuju pada para perawat cantik.
Seika benar-benar terkejut sekaligus melihat suaminya datang menjemputnya. Padahal, ia sangat berharap sosok El Barrack yang datang menjemputnya. Ya ... lima hari di rumah sakit membuat Seika bergantung kepada pria gagah nan tampan itu. Bolehkah ini dinamakan cinta?
"Sayang, bagaimana keadaanmu? Apakah sudah membaik?" Juragan Ali mendekati Seika, lalu mengecup puncak kepala Seika.
Craasshh!
Hati Seika bagai disayat oleh pedang milik Roronoa Zoro. Sakit, perih, ah ... berbagai luka tertempel cantik di hatinya yang telah menghitam. Harga dirinya tak terlihat lagi meski di depan suaminya sendiri.
Rosa dan Mayang hanya mampu menundukkan wajah mereka. Sungguh iba melihat sahabatnya menjadi pendamping hidup seorang yang seumuran dengan kakeknya.
"Kok pada bengong? Gimana keadaan kamu, Darling?" juragan Ali menatap Seika dengan sorot mata tajam. Entah Seika yang sedang sensitif atau memang sifat asli juragan Ali baru ia ketahui.
"Baik, Agan," jawab Seika singkat.
"Bagus. Kalau begitu, ayo kita pulang. Sudah ada Zack di depan kamar ini." juragan Ali mengusap pundak Seika lalu turun ke lengan Seika yang terekspos bebas, memperlihatkan kulitnya yang putih mulus seputih susu.
Seika merinding, begitu pula kedua sahabatnya. Hingga tubuh Seika bergetar hebat disertai keringat dingin yang mulai muncul di dahinya.
"Kamu kenapa, Darling? Menggigil?" juragan Ali menghentikan aksinya, beralih menatap wajah Seika yang pucat pasi.
"Sepertinya, Seika butuh istirahat, Juragan. Lebih baik, kita pulang sekarang." beruntung, Mayang memiliki otak cepat tanggap, sehingga ucapannya dibenarkan dan disetujui juragan Ali.
Zack membawa semua barang yang digunakan Seika selama di rumah sakit, Rosa dan Mayang memapah Seika berjalan sampai di lobby rumah sakit tersebut. Sedangkan juragan Ali menyelesaikan administrasi rumah sakit.
Sambil menunggu juragan Ali datang, Seika masuk ke mobil lebih dahulu dibantu kedua sahabatnya. Setelah memastikan Seika duduk dengan nyaman, Rosa dan Mayang segera pergi berangkat ke Orland Mart dengan motor masing-masing.
"Mas Zack, sepertinya aku belum pernah bertemu denganmu sebelumnya?" tanya Seika memecah keheningan.
"Ya, saya baru hari ini dipekerjakan oleh Tuan Besar Ali, Nona," jawab Zack, sesekali menatap Nona Mudanya yang masih terlihat pucat melalui kaca spion.
"Berapa usiamu, Mas?"
"Maaf, Nona. Tuan Ali datang." Zack dan Seika segera menciptakan suasana hening agar tak terlihat akrab.
"Aneh ..." gumam juragan Ali setelah memasuki mobil Alpha miliknya.
"Ada apa, Agan?" tanya Seika setengah takut.
"Uang dari mana kamu sampai bisa melunasi tagihan rumah sakit?" juragan Ali menatap Seika tajam.
"A-apa?" Seika tak mengerti apa yang suaminya bicarakan. Karena dia sama sekali tak membayar tagihan rumah sakit.
"Memangnya kamu punya uang sebanyak itu?" ya, pantas jika juragan Ali mencurigai istri kecilnya, karena setaunya, Seika tak memiliki uang sebanyak itu. Apalagi, kamar yang ditempati Seika adalah kamar VVIP. Tentu harganya dua kali lipat, bukan?
"O-oh ... i-itu, Rosa yang melunasi semuanya, Tuan," Seika menduga, pasti El yang membayar semuanya. Tapi mana berani dia berkata yang sebenarnya.
"Rosa?" juragan Ali tak semudah itu percaya dengan jawaban Seika.
"Iya, Agan. Tadi pagi, tiba-tiba seorang perawat datang memperlihatkan tagihan yang harus aku bayar. Karena gengsi, Rosa tak ingin aku dipandang rendah sama perawat itu. Akhirnya, Rosa yang meminjamkan uang itu terlebih dahulu," mencari alasan adalah keahlian Seika, sangat mudah ia membohongi suaminya.
"Begitu, ya? Kalau begitu, nanti aku kasih kamu uang untuk kamu kembalikan ke Rosa. Aku jadi penasaran, berapa besar gaji yang Orlando bayar untuk para bawahannya?" juragan Ali tersenyum miring.
"Setahuku, Rosa penerima gaji terbanyak di Orland Mart, Agan. Bisa enam sampai tujuh juta perbulan," terang Seika jujur.
"Hmmm ... lumayan. Pantas saja dia mampu menalangi tagihan rumah sakitmu."
Zack hanya menyimak obrolan sepasang suami istri beda generasi itu. Meski tanpa sadar, percakapan mereka telah masuk langsung ke alat penyadap yang bersembunyi di balik kerah bajunya.
Ya ... Zack adalah orang yang diutus El Barrack untuk melindungi Seika selama di dalam rumah juragan Ali. Adapun yang merekomendasikan Zack adalah mata-mata El Barrack yang bekerja di gudang beras juragan Ali.
Mereka sangat pandai bersembunyi. Buktinya, sebelas tahun sudah para mata-mata itu bekerja di gudang juragan Ali tanpa terendus oleh anjing pelacak sekalipun.
Lalu, mengapa El Barrack begitu ingin melindungi Seika layaknya kekasihnya? Dan apa hubungan Mayang dengan Risha?
Simak terus kelanjutan ceritanya, ya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Asa bening
Hai, para kaum halusiners! maaf hari ini aku ijin libur dulu, ya? aku lelah sekali bestie ... dua hari ini acara di dunia nyataku padat banget. tapi kalau nanti aku bangun dan nggak sepet mata, aku langsung cus lanjutin. okey! maaf ya ... love you.
2022-06-22
1