Mayang Pov

Mayang Pov.

Sebelumnya, aku akan menceritakan asal-usulku terlebih dahulu.

Aku putri pertama dari pasangan Orlando Eclair dan Yunita Eclair. Dan aku adalah adik dari El Barrack meski beda ibu. Karena kak El terlahir dari rahim ibu Erlinda. Ibu Erlinda sendiri merupakan istri pertama papa, dan ibuku istri kedua papa. Sayangnya, ibuku ini adalah istri simpanan Papa Orlando. Dalam artian, ibu Erlinda tidak mengetahui akan hal ini sampai sekarang. Oleh karena itu, identitasku disembunyikan oleh ayah dari papaku karena dianggap sial dan memalukan.

Ibuku berhasil dibunuh oleh kakekku--Budi Suprapto. Kejam, tapi aku bisa apa? Takdir memang tak berpihak padaku dan ibuku saat itu. Katanya, ibuku dibunuh karena dia mencoba untuk mengungkap rahasianya kepada ibu Erlinda. Karena takut putri tercintanya terluka, akhirnya ibuku dibunuh oleh orang suruhan kakek Budi.

Dendam? Tidak. Aku menyayangi Papa dan kak El. Mereka sangat menyayangiku meskipun aku anak pembawa sial. Ditambah satu tahun setelah ibuku meninggal, kakek Budi ikut menyusul ibu karena dibunuh oleh adiknya sendiri. Jadi, menurutkan semua itu sudah impas, bukan?

Dan setelah ibuku meninggal yang waktu itu aku baru berusia delapan tahun. Di umur delapan tahun itu, aku hanya hidup bersama Bi Neneng yang sekarang menjadi istri pertama kakek Ali. Meski begitu, Papa dan Kak El tetap mengunjungiku satu minggu dua kali. Mereka sangat menyayangiku.

Dan apa kalian tahu, mengapa kakekku dibunuh adiknya?

Ternyata, karena Bi Neneng ini simpanan kakekku dan juga kekasih kakek Ali. Jadi, bisa dibilang Bi Neneng ini pemicu perang berdarah antar saudara. Setahun setelah meninggalnya kakek Budi, Bi Neneng berhasil dinikahi oleh kakek Ali.

Risha Aprillia, dia putri pertama pasangan kakek Ali dan Neneng Wijayanti. Dan mengapa dia menjadi anak jalanan dan tak terurus padahal ayahnya orang kaya? Karena peraturan mutlak yang dibuat kakek Ali adalah menggauli istri tanpa kehadiran seorang anak.

Tapi kebetulan sekali, entah kebobolan atau gimana, Risha hadir di tengah pernikahan mereka yang baru berusia tiga bulan.

Saat itu, umurku 10 tahun. Dan aku melihat bagaimana murkanya kakek Ali kepada Bi Neneng yang lupa meminum pil KB.

Singkat cerita, Bi Neneng dituntut untuk menemaniku oleh kakek Ali dalam keadaan hamil anaknya sendiri. Dan baru beberapa bulan Bi Neneng di rumahku, Bi Neneng mendapat kabar jika kakek Ali beristri baru. Hingga di pernikahan ketiga yaitu bersama Namira Ayu, Risha lahir.

Risha besar bersamaku. Dan dia tumbuh menjadi gadis yang susah diatur. Pernah suatu ketika, Risha membuat onar di sekolah sampai tulang jari kelingking temannya patah. Memikirkan hal itu, Bi Neneng sampai jatuh sakit dan stroke hingga sekarang.

Sakitnya bi Neneng ini membuat Papa dan Kak El bingung memikirkan keadaanku. Apalagi, Bi Neneng dibawa pulang oleh Kakek Ali. Akhirnya, di usia 13 tahun aku dibiarkan hidup sebatang kara di rumah itu hingga aku menamatkan pendidikan SMA.

Merasa aku sudah layak bekerja dan Papa merasa nggak bisa terlalu lama berjauhan denganku, Papa menyuruhku untuk bergabung dengan Orland Mart. Hanya menjadi karyawan biasa memang, tapi setiap bulan aku pastikan aku adalah penerima gaji terbesar di Orland Mart. Aku menerima gaji 20 juta per bulan dari papaku.

Dan kurang lebih satu tahun aku bekerja di sana, aku bertemu dengan Seika Annahita. Istri kelima kakek Ali. Sekaligus kekasih kak El Barrack. Entah mengapa, aku merasa kisah percintaan keluarga kami ini begitu rumit.

Aku melihat Seika ini gadis yang sangat cantik, postur tinggi, kulit putih mulus, dan cakap. Aku pikir, dia ini menjadi atasanku karena perawakannya begitu berwibawa. Eh, ternyata dia malah sederajat denganku.

Sejak kehadiran Seika ini, kak El sering senyum-senyum sendiri ketika menatap Seika dari jauh. Alhasil, kak El penasaran dengan identitas asli Seika ini.

Dan alangkah terkejutnya aku dan kak El ketika mengetahui siapa ayah Seika ini. Amran Yudistira, dia adalah pembunuh Yunita Eclair yang berarti dia adalah pembunuh ibuku. Aku sempat membenci Seika. Sangat membencinya malah. Tapi saat aku menyadari jika Seika tak tahu menahu apapun, perlahan aku mulai belajar menepis rasa benci itu.

Aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak menanam dendam terlalu dalam kepada seseorang. Karena dendam ini yang justru akan membunuhku secara perlahan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***