Cristin tersenyum canggung saat mendapati pria yang dia beli semalam masih berbaring di sisinya dan sedang memandangi wajahnya. Orland benar-benar menemaninya sepanjang malam dan menghiburnya.
Orland tidak mengerti kenapa dia melakukan hal itu padahal sejak awal dia juga putus asa tapi dia tidak mengingatnya lagi, mungkin karena dia sudah mendapat uang satu juta dolar yang akan membuatnya kembali bangkit.
Mereka bercinta banyak kali, mereka membicarakan seputar masalah yang terjadi di masyarakat tanpa ada yang bertanya apa yang telah terjadi pada diri mereka karena mereka tahu itu adalah masalah pribadi. Mereka hanya akan bersama malam itu dan setelah semua selesai, mereka akan kembali menjadi orang asing yang tidak saling mengenal.
Waktu sudah menunjukkan pukul lima pagi saat itu, Cristin beranjak dan mengambil pakaiannya yang berserakan dia atas lantai. Orland juga beranjak, sepertinya sudah saatnya dia pergi dari sana.
"Apa kau puas service dariku?" tanya Orland basa basi.
Cristin meliriknya dan tersenyum canggung, tentu dia puas. Tidak rugi dia membayar mahal pria itu.
"Terima kasih atas malam indah yang kau berikan padaku," ucap Cristin. Walau sesungguhnya itu bukan malam indah yang dia harapkan tapi setidaknya dia tidak terlihat menyedihkan berkat pria itu.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Orland seraya memakai pakaiannya.
"Tentu, tugasmu sudah selesai. Pergilah!" ucap Cristin. Dia kembali duduk di sisi ranjang setelah mengenakan pakaian dalamnya.
"Apa suamimu tidak akan kembali untuk menyakiti dirimu?" entah kenapa dia sedikit mengkhawatirkan hal ini.
"Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku, dia tidak akan bisa menindas dan menyakiti aku karena aku bukan wanita lemah yang hanya akan diam saja dan menangis!"
Orland memandanginya sejenak, dia tahu wanita itu bukan wanita lemah. Sebab itu Cristin membayarnya demi membalas perbuatan suaminya.
"Baiklah, jika begitu aku pergi. Terima kasih atas bantuanmu yang telah menyelamatkan aku," Orland mendekati Cristin untuk memberikan sebuah ciuman di dahi. Entah kenapa dia ingin melakukannya, anggap itu sebagai service terakhir darinya.
"Jaga dirimu baik-baik," setelah berkata demikian, Orland keluar dari kamar.
Cristin memandangi kepergiannya dalam diam, tapi tidak lama kemudian tangisannya pecah. Dia merasa hancur dan bodoh, dia sudah ditipu oleh Johan tapi apa yang dia lakukan semakin memperburuk keadaan. Cristin meringkuk di atas ranjang, tangannya meraba bercak darah yang ada di sprei. Tangisannya kembali terdengar, untuk sesaat dia membutuhkannya.
Dia tidak menyesali apa yang dia lakukan, dia sangat bersyukur mengetahui siapa Johan begitu cepat. Dia juga sangat bersyukur tidak ditipu oleh Johan karena uang yang diinginkan Johan sudah dia berikan pada pria itu. Semoga saja bermanfaat untuknya sehingga dia tidak berniat untuk bunuh diri lagi.
Cristin masih menangisi pengkhianatan yang Johan lakukan, rasa sakit dan sesak memenuhi dada. Hanya sesaat, dia ingin menangisi nasib pernikahannya. Dia tidak menyangka pernikahannya kandas sebelum mereka mulai membinanya. Sunggu tragis tapi air mata itu tidak juga berhenti mengalir.
Cristin menghapus air matanya dan melemparkan tisu ke atas lantai, sudah cukup menangisnya. Tidak ada yang boleh melihat keadaannya yang seperti ini apalagi Johan. Dia tidak boleh memperlihatkan sisi lemahnya pada Johan.
Di luar sana, Orland memandangi rumah Cristin sejenak. Padahal dia sudah berniat untuk mati tapi dia tidak menduga akan bertemu dengan Cristin. Dia harap suatu saat mereka bertemu kembali, tentu dengan keadaan yang berbeda. Sekarang, dia akan pergi dan memulai dari awal lagi. Kali ini dia tidak akan melakukan kesalahan.
Orland melihat cek satu juta dolar yang ada di tangan. Dia pasti akan membalas perbuatan pamannya dan mengambil kembali perusahaannya. Orland bergegas pergi, dia pasti bisa kembali bangkit dengan uang yang dia dapatkan. Pertemuannya dengan Cistin tidak akan dia lupakan, malam panas yang mereka lewati pun tidak akan dia lupakan. Kini kakinya mulai melangkah, dia akan kembali bangkit.
Sementara itu, Cristin sudah selesai menangisi pernikahannya yang hanya seumur jagung. Dia berencana meminta Johan menceraikan dirinya. Dia yakin Johan akan pulang nanti karena pria itu menginginkan uangnya.
Cristin mengambil sebuah kotak yang di lapisi oleh beludru merah. Tali pita masih terikat dengan catik di kotak itu. Itu adalah hadiah yang akan dia berikan pada Johan tapi karena pengkhianatan yang Johan lakukan maka dia tidak akan mendapatkan hadiah itu.
Tali pita diitarik, kotak pun dibuka. Cristin meremas sebuah memo kecil yangg ada di dalam kotak, di dalam memo itu ada tulisan tangan yang dia tulis untuk mengungkap perasaannya pada Johan bahwa dia sangat mencintainya. Karena dia tidak mau membaca isi memo itu dan muak, Cristin merobeknya menjadi serpihan kecil.
Sebuah kunci mobil sport mahal dikeluarkan, itu kejutan yang ingin dia berikan sebagai hadiah pernikahan mereka tapi sekarang, Johan tidak akan memilikinya. Walau semua hancur tapi Johan tidak akan mendapatkan apa yang dia mau.
Cristin melemparkan kotak hadiah ke atas lantai. Sebaiknya dia segera mandi karena dia akan menyambut kedatangan Johan. Dia harus terlihat bahagia karena sudah melakukan pengkhiantan. Setelah melihat wajah Johan yang tidak mendapatkan apa yang dia mau, dia akan pergi dan melupakan semuanya.
Cristin beranjak menuju kamar mandi, pakaian yang sudah terpakai dilepas satu persatu. Di tubuhnya terdapat begitu banyak tanda merah yang dibuat oleh Orland, ternyata pria itu begitu ganas. Cristin berdiri di bawah shower untuk membersihkan tubuhnya. Tangisannya kembali pecah, rasa benci, amarah dan kecewa campur aduk dalam hatinya. Ternyata kebahagiaan yang dia rasakan selama ini hanya kebahagiaan palsu yang diberikan oleh Johan.
Cristin menangis cukup lama sampai perasaannya membaik, padahal dia tidak mau menangis lagi tapi dia tidak kuasa membendung air mata.
Itu adalah air mata teakhir yang dia tumpahkan untuk menangisi Johan dan setelah ini, tidak akan ada air mata lagi untuk baji*ngan seperti Johan. Dia bersumpah tidak akan menangisi Johan lagi dan dia bersumpah tidak akan jatuh cinta pada siapa pun lagi.
Cristin keluar dari kamar mandi dan mencari pakaian terbaik yang dia punya. Sebuah gaun merah menjadi pilihan, Cristin memakai gaun itu dan setelahnya, Cristin merapikan barang-barang yang dia punya karena dia sudah berniat untuk pergi.
Tidak ada yang bisa dia pertahankan lagi, pria yang dia sangka mencintainya ternyata hanya menginginkan uangnya saja. Sungguh menyedihkan tapi semua itu akan menjadi pelajaran berharga untuknya.
Semua barang miliknya sudah masuk ke dalam koper. Cristin berdandan untuk mempercantik diri. Dia akan memberikan pukulan terakhir untuk Johan nanti, dia bahkan mengambil kunci mobil sport mahalnya dan keluar dari kamar. Cristin mengisi perutnya terlebih dahulu, dia harus memiliki tenaga untuk berdebat dengan Johan nanti.
Sebotol anggur mahal menjadi pilihan, dia akan menikmati anggur itu sambil menunggu Johan datang. Dia yakin Johan pasti akan tiba dan benar saja, Johan sudah berada di luar sana karena dia ingin memberikan pelajaran untuk Cristin juga pria yang sudah berhubungan intim dengan Cristin.
Johan masuk ke dalam, dia terkejut saat mendapati Cristin sudah menunggunya dengan anggur merah di tangan. Cristin bahkan terlihat anggun namun dia juga terlihat angkuh. Matanya menatap Johan dengan dingin, senyum sinis terukir di bibir. Akhirnya baji*ngan yang dia tunggu datang karena dia akan membuat Johan menyesal karena telah berani mengkhianati dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Darmiati Thamrin
aq suka ceritamu thor.... diawal aja uda menarik... lanjut baca
2023-01-31
1
🟢Ney Maniez
🤦♀
2022-11-09
2
Anisatul Azizah
seumur apa yaaa? cm beberapa jam, bahkan laron aja 1hari😂
2022-11-08
2