Cristin sedang bersiap-siap sore itu karena ayahnya akan mengajaknya pergi ke sebuah pesta perusahaan. Karena Cristin yang akan menggantikannya menggelola hotel jadi dia akan mengenalkan Cristin dengan beberapa rekan bisnis mereka.
Cristin harus mulai berbaur dengan para rekan bisnis, dia juga akan mengenalkan kepada semua rekan bisnisnya jika Cristin adalah pewarisnya.
Karena putranya menetap di Italia dan memiliki perusahaan sendiri jadi dia tidak menginginkan bisnis perhotelan milik ayahnya. Dia juga sukses di sana, sebab itu dia tidak menginginkan bisnis ayahnya dan memberikan bisnis itu pada Cristin.
Sebuah gaun berwarna hitam sudah Crstin kenakan, kalung berlian juga sudah melingkar di leher. Walau dia sudah menjauhi gaya glamour tapi dia tidak mau mempermalukan ayahnya.
Sarung tangan dikenakan, kini dia sudah terlihat luar biasa. Cristin melihat penampilanya di depan cermin dan terlihat puas.
"Cristin, apa kau sudah siap?" tanya ibunya.
"Sebentar lagi, Mom," jawab Cristin sambil berteriak.
"Boleh Mommy masuk?" tanya ibunya.
"Of course."
Pintu teebuka, ibunya masuk ke dalam dengan senyum di wajah.
"Kau terlihat luar biasa, Sayang," puji ibunya.
"Apa tidak terlalu berlebihan, Mom?" tanya Cristin seraya sedikit memutar tubuhnya
"Tidak, kau terlihat sempurna. Di pesta nanti banyak pengusaha muda, cobalah untuk dekat dengan salah satu dari mereka."
"Tidak mau, Mom!" tolak Cristin.
"Kenapa? Mommy tidak meminta kau menjalin hubungan, Mommy hanya memintamu dekat saja selayaknya seorang teman."
"Pokoknya, No!" ucap Cristin seraya melangkah menuju ranjang dan menjatuhkan diri di sana.
"Ada apa, coba beri Mommy alasannya," pinta sang ibu yang duduk di samping putrinya.
"Aku sudah pusing dengan seorang pria jadi aku tidak mau terlibat dengan pria lainnya!"
"Wah, apa ada yang mengganggumu?" sang ibu jadi ingin tahu.
"Yes, dia menyebalkan!" ucap Cristin sambil mengingat si pria satu juta dolar yang bisa mengacaukan harinya dengan mudah.
Sang ibu tersenyum, dia belum pernah melihat putrinya begitu kesal hanya karena seorang pria. Dia jadi penasaran, pria seperti apa yang bisa membuat putrinya jadi seperti itu?
"Apa yang membuatmu seperti ini adalah pria yang kau ceritakan kemarin, Honey?" tanya ibunya.
"Tentu saja, Mom. Memangnya ada pria lainnya? Aku sangat tidak ingin bertemu apalagi sikapnya yang menyebalkan!" mengingat sikap Orland yang selalu menggodanya membuat kekesalan Cristin semakin memenuhi hati.
"Sepertinya kau lupa dengan nasehat Mommy. Hati-Hati, Honey. Rasa bencimu akan menjadi cinta nantinya."
"Mom, lagi-lagi kau berkata demikian!" Cristin tampak merajuk karena dia tidak suka dengan ucapan ibunya. Mana mungkin dia menyukai Orland? Hal itu tidak mungkin terjadi dan tidak boleh terjadi.
Ibunya tersenyum, dia jadi ingin melihat rupa pria yang sudah membuat putrinya seperti itu dan dia berani bertaruh, pria itu pasti tertarik dengan putrinya.
"Baiklah, ayo kita pergi. Daddy sudah menunggu. Sesungguhnya Mommy sangat ingin tahu bagaimana rupa pria itu dan Mommy harap bisa bertemu dengannya suatu saat nanti," ucap ibunya.
Cristin tidak menjawab, semoga saja hal itu tidak terjadi karena dia tidak mau ayah dan ibunya tahu bagaimana dia bisa mengenal Orland. Jangan sampai mereka tahu jika dia sudah membayar pria itu untuk melewatkan malam panas dengannya demi membalas perbuatan Johan. Ayah dan ibunya pasti akan kecewa padanya saat tahu akan hal itu.
Karena waktunya sudah tiba dan ayahnya sudah menunggu, mereka berangkat menuju hotel mewah milik mereka.
Ayahnya mengajak Cristin tidak saja untuk menghiburnya yang sedang sedih tapi dia juga ingin memperkenalkan Cristin pada kolega bisnisnya. Tentunya tidak hanya itu saja, dia harap Cristin mengenal seseorang dari pesta itu.
Mereka segara berangkat, sudah lama tidak berada di keramaian seperti itu membuat Cristin agak canggung apalagi sayahnya memperkenalkan dirinya dengan banyak orang. Cristin berusaha tersenyum agar ayahnya tidak malu.
Dia bahkan menahan diri saat beberapa pengusaha muda menghampirinya dan berbincang dengannya.
"Aku dengar kau sudah menikah, apa benar?" tanya salah satu pengusaha yang sedang berbicara dengannya.
"Seperti yang kau tahu," Cristin tersenyum dan terlihat anggun.
"Jika begitu di mana suamimu?" yang lain bertanya demikian.
"Yeah," jawab Cristin enggan.
"Wah, sepertinya kami ada celah," ucap mereka. Siapa yang tidak tertarik dengan pewaris pengusaha hotel paling terkenal itu? Hanya orang bodoh saja yang menolak dan orang bodohnya adalah Johan karena dia hanya memanfaatkan Cristin untuk menyelematkan hidup Lauren.
Kenapa Johan begitu mencintai Luaren dan rela melakukan apa saja untuk menyelamatkan hidupnya? Bahkan dia menyia-nyiakan Cristin yang memiliki segalanya hanya untuk Lauren dan hal itu, akan terkuak nanti.
Cristin masih berbincang dan tertawa dengan para pengusaha muda itu tanpa sadar jika ada yang sedang memandang ke arahnya dengan tatapan tidak senang. Rasanya ingin membubarkan mereka tapi dia tidak boleh mengacaukan pesta itu.
Pandangannya tidak lepas bahkan sampai Crisrin melangkah pergi dan menghampiri kedua orangtuanya.
"Bagaimana, Honey? Apa kau menikmati pestanya?" tanya sang ibu.
"Yeah, begitulah," jawab Cristin sambil mengangkat bahu.
"Bagaimana, apa ada yang kau sukai di antara mereka?" tanya ayahnya pula.
"Ck, tidak! Tidak ada yang menarik!" ucap Cristin.
"Wah, sepertinya kita harus mengundang pria menyebalkan itu agar kau bersemangat," goda ibunya.
"Jangan sembarangan, Mom!" Cristin tampak cemberut, sedangkan ibunya terkekeh.
"Siapa dia? Kenapa Daddy tidak tahu?" tanya ayahnya.
"Bukan siapa-siapa!" jawab Cristin cepat.
"Ayolah, beritahu Daddy. Siapa yang kalian maksud?" ayahnya semakin ingin tahu.
"Dia pria menyebalkan yang selalu mengganggu putrimu."
"Mom!" Cristin melotot, sedangkan ibunya tertawa.
"Ck, aku mau keluar sebentar untuk cari angin," ucap Cristin.
"Jangan lama-lama, pesta dansa sebentar lagi aka di mulai dan ada yang ingin Daddy kenalkan padamu," ucap ayahnya.
"Tidak punya pasangan jadi aku tidak ikutan!"
"Cristin, Daddy ingin kau menikmati pesta ini jadi terimalah tawaran dari salah satu pria yang hendak mengajakmu berdansa nanti," ucap ayahnya.
"Aku sangat menikmati pestanya jadi Daddy tidak perlu mengkhawatirkan aku," Cristin melangkah pergi dan mengambil segelas minuman. Dia ingin menghabiskan waktunya sendirian di balkon.
Cristin terus melangkah melewati tamu undangan. Dia tidak tahu ada sepasang mata melihatnya sedari tadi bahkan pria pemilik mata hitam legam itu tidak berpaling darinya dan kini mulai mengikutinya melewati para tamu yang juga ingin berbincang dengannya tapi dihalangi oleh si asisten dan tentunya dia adalah Orland. Dia berada di sana karena dia diundang secara eksclusive oleh ayah Cristin dan memang mereka berniat untuk menjalin kerja sama.
Cristin keluar ke balkon, di sana lebih baik dari pada berada di dalam. Cristin menikmati malamnya sendirian di temani segelas minuman. Dia tidak menyadari jika Orland juga keluar dari balkon dan tersenyum melihat dirinya.
Pria itu mendekati Cristin, dia tidak menduga wanita itu juga akan hadir di pesta itu dan ini adalah kejutan manis yang tidak terduga.
"Boleh aku bergabung, Nona?" tanya Orland.
Cristin terkejut, dia berpaling dan tampak tidak begitu senang melihat Orland yang melangkah mendekatinya. Kenapa pria itu ada di sana?
"Tidak keberatan bukan aku bergabung denganmu?"
Cristin memutar bola mata, entah kenapa pria itu ada di mana-mana padahal dia malas bertemu dengannya. Cristin melotot dengan tatapan tidak senang, sedangkan Orland tersenyum lebar. Sepertinya inilah yang dinamakan jodoh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
🍁K3yk3y🍁
Ayah cristin ingin mengenalkan cristin sama Orland kayaknya
2023-03-05
0
Ney maniez
🤦♀🤭
2022-11-09
1
Alexandra Juliana
Mungkin si Johan balas budi sama Lauren makanya ga bisa lepas
2022-10-22
3