Kemarahan kembali memenuhi hati Johan saat tahu Cristin sudah pergi entah ke mana. Tentu dia mengetahui hal itu dari penjaga rumah kedua orangtua Cristin. Mereka mengatakan jika Cristin sudah pergi. Johan sangat ingin tahu ke mana Cristin pergi tapi para penjaga itu tidak tahu. Karena tidak ingin bertemu dengan kedua orangtua Cristin jadi Johan memilih untuk pergi.
Ternyata Cristin benar-benar melarikan diri darinya. Apa selama ini dia sudah salah? Tidak saja Cristin, dia juga mencari pria yang sudah tidur dengan Cristin tapi sia-sia. Johan bertanya pada semua sahabat Cristin yang dia tahu untuk mencari tahu siapa pria itu tapi tidak ada yang tahu. Mereka berkata jika Cristin hanya menjalin hubungan dengannya saja, tidak dengan pria lain.
Hal itu membuat Johan penasaran. Jika Cristin tidak menjalin hubungan dengan pria lain selain dirinya lalu siapa pria yang sudah menghabiskan malam panas dengan istrinya? Cristin berkata jika dia sudah menjalin hubungan dengan pria itu sejak lama, apa Cristin hanya mengatakan hal itu untuk menipunya? Apa pun itu, yang pasti pria itu sudah bekerja sama dengan Cristin untuk membalasnya dan dia tidak terima.
Merasa usahanya sia-sia, Johan kembali. Dia pasti akan bertemu dengan Cristin entah kapan itu yang pasti mereka pasti akan bertemu kembali. Dia harap Lauren bisa bertahan sampai dia bertemu dengan Cristin untuk mengambil ginjalnya. Dia juga harap bisa bertemu dengan pria yang tidur dengan istrinya karena dia akan memberikan pelajaran pada pria itu tapi sayangnya dia tidak akan bertemu dengan Orland karena Orland sedang sibuk menata hidupnya kembali dengan uang satu juta dolar yang dia dapatkan oleh Crsitin.
Agar pamannya tidak tahu jika dia akan kembali bangkit untuk balas dendam, Orland pergi ke kota lain karena dia akan mulai membangun usahanya di sana. Dia tahu tidak akan mudah tapi dia tidak akan menyerah. Cukup tiga tahun, dia hanya membutuhkan waktu tiga tahun untuk kembali sukses dan setelah itu dia akan kembali untuk membalas perbuatan pamannya dan menggulingkan perusahaan mereka semua.
Semua itu berkat Cristin, dia sangat beruntung bertemu dengannya di saat dia sudah putus asa. Dia pasti akan mencari wanita itu lagi setelah dia sukses karena dia ingin berterima kasih pada Cristin. Sekarang dia akan fokus pada rencananya terlebih dahulu dan ketika waktunya sudah tiba, dia pasti akan kembali.
Tidak saja Orland yang menata hidupnya kembali, Cristin juga melakukan hal yang sama. Cristin berada di dalam pesawat yang sebentar lagi akan mendarat di bandar udara internasional Leonardo Da Vinci, Italia. Cristin memutuskan pergi ke rumah kakaknya untuk memulai dari awal lagi di sana.
Dia bisa menghibur diri bersama dua putri sang kakak yang lucu. Yah, walau pernikahannya begitu miris, tapi dia sudah melewatkan malam pertama yang panas walau dia tidak tahu siapa pria yang dia bayar pada malam itu. Dia harap uang yang dia berikan bisa pria itu gunakan untuk bangkit, dia lebih suka uang itu dia berikan pada pria itu dari pada jatuh ke tangan Johan.
Setelah dia pikir-pikir, sepertinya selama ini Johan hanya memanfaatkan dirinya saja. Keadaan itu semakin membuatnya merasa jika kehidupannya selama ini sungguh menyedihkan. Ternyata identitasnya dimanfaatkan begitu saja. Tapi semua itu akan dia jadikan pelajaran, mulai sekarang dia bukan lagi Cristin Bailey yang punya banyak uang. Lebih baik dia menyembunyikan identitasnya agar kejadian yang dia alami saat ini tidak terulang kembali.
Roda pesawat sudah mendarat, mata Cristin melihat keluar jendela untuk melihat bandara Leonardo Da Vinci. Johan pasti tidak akan berani menyusulnya sampai ke Italia. Jika dia berani berarti dia tidak sayang dengan nyawa. Kakaknya pasti tidak akan melepaskan Johan setelah tahu semuanya.
Para penumpang mulai turun, begitu juga dengan Cristin. Sebuah kaca mata hitam sudah dia kenakan, dia berjalan melewati kerumunan orang untuk mencari kakaknya karena kakaknya yang akan menjemputnya secara langsung. Mata Cristin mencari dan akhirnya dia melihat kakaknya sedang berdiri di belakang seorang pria.
"Kak!" Cristin melambai ke arah sang kakak dan berjalan dengan cepat.
Edrick mengakhiri percakapannya dengan seseorang karena dia sedang menelpon. Cristin menghampiri kakaknya sambil tersenyum. Tidak ada kesedihan sedikitpun terlihat di wajahnya. Dia bahkan cerita seperti biasanya.
"Mana kedua putri kakak, kenapa tidak datang?" tanya Cristin sambil melihat sana sini.
"Mereka masih di sekolah," Mata Edrick tidak lepas dari adiknya. Dia sudah tahu apa yang terjadi pada adiknya dari kedua orangtuanya. Dia tidak menyangka Cristin akan mengalami hal itu. Jika saja dia belum kembali, sudah dia patahkan leher Johan karena sudah memanfaatkan adiknya.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Edrick.
"Aku baik-baik saja, bahkan aku tidak pernah merasa sebaik ini sebelumnya!" ucap Cristin sambil tersenyum.
"Aku senang melihat keadaanmu," Edrick mengambil koper adiknya dan kembali berkata, "kau tidak perlu menangisi pria seperti Johan lagi, anggap kau sedang sial. Terkadang kita memang harus bertemu dengan orang yang salah terlebih dahulu sebelum menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya," hiburnya.
"Terima kasih, Kak. Aku tidak akan menangisi Johan, satu tetes air mata pun tidak akan aku tumpahkan untuk baj*ngan seperti dirinya lagi. Apa yang kak Edrick katakan sangat benar, tapi aku sudah memutuskan untuk tidak menjalin hubungan dengan lelaki mana pun lagi. Johan akan menjadi pria pertama dan terakhir dalam hidupku," ucap Cristin dan tentunya si pria satu juta dolar adalah pria pertama yang memberikan kenikmatan dan dia juga akan menjadi pria terakhir yang melakukan hal itu dengannya karena dia tidak akan mengijinkan satu pria pun menyentuh tubuhnya lagi.
"Hei, jangan bicara seperti itu!" ucap Edrick. Mereka sedang berjalan menuju mobil saat itu.
"Bagaimana jika suatu hari nanti tiba-tiba kau bertemu dengan seorang pria yang serius menyukai dirimu? Kau tidak mungkin menolak, bukan?"
"Tidak mungkin, aku tidak akan tergoda lagi!"
"Ayolah, aku akan mengenalkan seorang teman padamu. Kau bisa memulai kencan dengannya jika kau mau," ucap Edrick lagi.
"Ck, aku tidak mau. Aku mau menenangkan diri di sini, bukan untuk mencari pacar baru. Lagi pula aku belum bercerai dari si baji*ngan itu!"
Edrick terkekeh, untuk saat ini Cristin bisa berkata demikian karena keadaan hatinya yang terluka akibat pengkhianatan tapi suatu hari nanti dia yakin Cristin akan membuka hatinya saat dia sudah bertemu dengan orang yang tepat yang mencintainya dengan tulus.
Untuk saat ini dia akan memberikan waktu pada adiknya untuk menenangkan diri dan setelah itu dia akan meminta istrinya untuk berbicara pada adiknya. Bagaimanapun adiknya butuh pendamping hidup, jangan hanya karena pengkhianatan dari seorang baji*ngan yang tidak pantas di cintai, Cristin jadi menutup hati juga menutup mata dan menganggap semua lelaki sama seperti Johan.
Mereka sudah berada di dalam mobil, Edrick membawa adiknya pulang ke rumahnya. Cristin menghela napas, akhirnya dia harus memulai dari awal lagi dan melupakan semuanya. Dia akan menjalani kehidupannya dengan baik dan saat waktunya sudah tiba, dia akan pulang untuk mengakhiri hubungannya dengan Johan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Ney maniez
💪💪
2022-11-09
1
Alexandra Juliana
Benar Kak..dan kebahagiaan Cristin nanti saat bersama Orland
2022-10-22
2
Ceuranispet Putripaseh
semua karya mu bagus Thor,suka bgt sma semua ceritanya.semoga sukses & sllu semangat ❤️
2022-10-18
0