Sebuah mobil berhenti, seorang pria keluar dari dalam mobil itu dengan terburu-buru sedangkan pria lainnya hanya melihat. Pria yang ada di luar melangkah dengan cepat menuju sebuah rumah, pria itu bahkan mengetuk pintu rumah tersebut karena dia diperintahkan untuk mencari seseorang di rumah itu.
Mata si pria yang ada di dalam mobil tidak lepas dari pria di luar yang adalah di asisten pribadinya. Dia harap dia menemukan orang yang dia cari tapi sayangnya, seorang wanita tua keluar dari rumah itu dan berbicara dengan asisten pribadinya. Tidak lama, si asisten sudah kembali dan masuk ke dalam mobil.
"Bagaimana?"
"Sorry, Sir. Tidak ada. Nyonya itu berkata dia membeli rumah itu beberapa tahun yang lalu," jawab si asisten.
"Apa dia tidak mengetahui apa pun?"
"Tidak, dia juga berkata tidak mengenal Cristin," jawab si asisten karena memang mereka sedang mencari Cristin dan rumah yang mereka datangi adalah rumah yang dibeli oleh Cristin bersama dengan Johan beberapa tahun yang lalu.
Beberapa tahun sudah berlalu, semua sudah berubah. Pria yang sedang mencari Cristin adalah Orland, saat ini dia sudah kembali bangkit dan berada di atas tangga kesuksesan. Dia baru kembali ke kota itu tentunya untuk membalas perbuatan pamannya tapi sebelum itu, dia memutuskan untuk mencari Cristin.
Dia ingin tahu bagaimana keadaan wanita yang sudah menolongnya dan yang sudah membayarnya. Berkat uang yang diberikan oleh Cristin, dia bisa seperti saat ini. Jika pada malam itu dia tidak bertemu dengan Cristin, mungkin dia sudah jadi pupuk pohon yang tumbuh tidak jauh dari rel kereta.
Dia pikir bisa menemukan Cristin di rumah itu, di mana mereka menghabiskan malam panas mereka berdua di sana tapi ternyata rumah itu sudah dijual. Karena memerlukan biaya untuk pengobatan Lauren, Johan menjual rumah itu tanpa sepengetahuan Cristin. Lagi pula surat rumah itu ditinggalkan oleh Cristin dan rumah itu atas nama Johan jadi dia tidak ragu menjual rumah yang mereka beli bersama.
Cristin banyak uang, tidak mungkin dia akan meributkan rumah kecil yang tidak seberapa itu dan beruntungnya Cristin tidak membeli rumah yang lebih besar untuk dia dan Johan tepati. Dia memang berencana demikian tapi setelah mereka akan memiliki bayi nanti. Seandainya dia sudah membeli rumah yang besar maka dia akan semakin rugi akibat ditipu oleh baj*ngan seperti Johan.
Mata Oland tidak lepas dari rumah Cristin dulu, entah ke mana dia harus mencari wanita itu apalagi yang dia tahu hanya namanya saja. Dia bahkan tidak tahu nama suami Cristin, hal itu akan membuatnya kesulitan menemukan Cristin.
"Bagaimana, Sir?" tanya sang asisten.
"Ke perusahaan pamanku sekarang, aku harus menyapanya terlebih dahulu sebelum membuatnya hancur!" ucap Orland.
Sang asisten mengangguk dan menjalankan mobilnya menuju perusahaan paman Orland. Mata Orland masih tidak lepas dari rumah Cristin, kenangan pada malam itu masih dia ingat dengan jelas. Dia pasti akan menemukan keberadaan Cristin nanti.
Mereka sudah tiba di sebuah bangunan yang ada di tengah kota, Orland melihat bangunan itu sebelum dia keluar dari mobil. Itu adalah perusahaan ayahnya dulu yang direbut oleh sang paman dengan cara licik. Dulu dia memang naif dan bodoh tapi sekarang, dia tidak akan melakukan kesalahan yang sama.
Kini dia kembali untuk merebut perusahaan ayahnya, dia tidak mau mengecewakan ayahnya lagi seperti yang dia lakukan dulu. Orland masuk ke tempat itu bersama dengan sang asisten. Sang paman yang bernama Louis Dmytry terkejut saat mendapat laporan jika Orland datang untuk menemuinya.
Tapi keterkejutannya tidak berlangsung lama karena dia menganggap kedatangan Orland untuk memohon padanya. Sudah beberapa tahu berlalu, dia kira Orland sudah mati tapi ternyata tidak. Orland pasti sudah menjadi gelandangan dan menginginkan belas kasihnya karena sudah tidak mampu hidup di kota New York yang keras tapi nyatanya semua dugaannya salah.
Louis terkejut melihat sosok pria yang berdiri di depan matanya. Orland begitu berubah, tidak seperti dulu lagi. Dia terlihat angkuh dan berwibawa, dia juga tidak seperti gelandangan seperti yang dia kira. Apa yang telah terjadi pada Orland selama beberapa tahun belakangan?
"Kau terlihat tidak senang melihat kedatanganku, Uncle?" sindir Orland.
"Tidak, aku hanya terkejut melihatmu!" jawab pamannya. Matanya masih tidak lepas dari Orland karena dia tidak percaya putra kakaknya bisa seperti itu padahal ketika dia menipunya, Orland sudah tidak memiliki apa pun bahkan mobil saja tidak dia ijinkan Orland membawanya.
"Kenapa harus terkejut, apa kau pikir aku sudah mati?" tanya Orland dengan nada sinis dan dingin. Orland menatap pamannya dengan penuh kebencian, rasanya sudah tidak sabar membalas perbuatan orang yang telah membuatnya hancur.
"Bukan begitu. Orland. Aku hanya tidak bisa percaya melihatmu setelah sekian tahun lamanya. Apa yang kau lakukan di luar sana, apa kau sudah sukses?" tanya sang paman basa basi.
"Seperti yang Uncle lihat, aku bukan diriku yang dulu naif dan bodoh yang bisa kau tipu dengan mudah!"
"Hei, apa maksud ucapanmu?" tanya pamannya pura-pura tidak mengerti.
"Tidak perlu berpura-pura, Uncle. Aku tahu apa yang kau lakukan tapi tenang saja, aku hanya datang untuk menyapa dirimu saja," ucap Orland sambil tersenyum.
"Orland, kejadian itu murni kesalahanmu. Kenapa kau menyalahkan aku?" Louis tampak tidak terima.
"Sudahlah, Uncle. Sudah aku katakan padamu aku hanya datang untuk menyapa," Orland memutar langkahnya, sudah cukup untuk hari ini tapi sebelum dia kembali melangkah, Orland kembali berkata, "Nikmatilah kursi itu selama yang kau bisa, nikmatilah posisimu saat ini karena saat waktunya sudah tiba, kau tidak akan bisa menikmatinya lagi!" setelah berkata demikian, Orland keluar dari ruangan itu bersama dengan sang asisten.
Louis mengepalkan tangan, apa maksud perkataan Orland. Apa dia berniat mengambil perusahaan itu kembali? Tidak, tidak akan dia biarkan karena perusahaan itu sudah jadi miliknya. Orland hanya pemuda bodoh yang pernah dia tipu jadi dia tidak akan takut padanya dan akan kembali membuatnya hancur.
Orland pergi dengan perasaan puas, dia pasti bisa mendapatkan perusahaan ayahnya lagi. Tinggal menunggu waktu saja, dia bukan Orland yang dulu yang mudah ditipu. Sekarang lebih baik dia mencari keberadaan Cristin karena dia sangat ingin tahu keadaan wanita itu tapi ke mana dia harus mencari?
Orland terlihat berpikir selama di dalam mobil. Seharusnya malam itu dia mencari tahu siapa nama lengkap Cristin tapi karena dia pikir mereka tidak akan bertemu lagi jadi dia menganggap hal itu tidak penting. Jika dia tahu nama keluarga Cristin maka dia tidak akan kesulitan seperti ini.
"Sir, apa kau masih ingin terus mencari wanita yang bernama Cristin itu?" tanya sang asisten.
"Ya, pergi cari tahu dari siapa wanita tua itu membeli rumahnya.," perintah Orland.
"Yes, Sir!" mobil di jalankan, untuk membawa Orland kembali. Orland berharap, dengan cara itu dia bisa mendapati nama lengkap Cristin karena setelah dia mendapatkannya, dia bisa mencari keberadaan Cristin dengan mudah. Dia harap mereka bisa bertemu kembali karena dia sangat ingin berterima kasih pada Cristin.
#Orland#
#Cristin#
Rambutnya gak pirang, anggap abis nyemir tapi matanya cocok 😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
mrsdohkyungsoo
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-04-30
0
Lusiana_Oct13
Ganteng dan cantik visual nya serasi 😍😍
2023-02-13
0
Ney maniez
👍👍
2022-11-09
0