Bab 20. Sedikit melunak.

"Reza," panggil Bima saat mereka baru saja bubar dari kantin.

"Ya?"

"Gue mau ngomong sama lo," ucap Bima.

"Ngomong aja," balas Reza tenang. Tapi melihat raut wajah Bima dia sudah paham kemana arah pembicaraan mereka.

Pasti Alia lagi. Batin Reza.

"Lo udah nikah ya?" tanya Bima membuat Reza memalingkan wajahnya. Apa Bima sudah tau mengenai status nya tapi dari siapa? Apa dari Doni? Atau Bima hanya menebak saja.

"Kenapa lo nanya gitu?" tanya Reza balik.

"Gue cuma butuh jawaban aja Za, lo udah nikah apa belum?" Bima tak menjawab pertanyaan Reza namun kembali menanyakan hal yang sama.

"Lo pernah lihat acara resepsi gue?" tanya Reza. Bima pun langsung menggeleng karena memang tak pernah melihat itu.

"Terus ngapain lo tanya gitu, ha? Lo pikir gue mau gitu nikah sembunyi-sembunyi dan gak ada pesta mewahnya," lanjut Reza jengkel.

"Eum, gue cuma mau tau aja Za." Bima menggaruk kepalanya sembari cengengesan.

"Alia lagi?" tanya Reza penasaran.

Bima pun tampak menghela nafas berat lalu mengangguk. "Dia bilang nama suaminya Reza, jadi gue pikir lo. Tapi, gak mungkin juga lo mau nikah sama dia, lagian dia kan bukan tipe cewek yang lo suka, dia tipe gue," jelas Bima membuat Reza mengangguk.

"Kalau itu beneran gue, gimana?" tanya Reza memancing jawaban tak terduga dari Bima.

"Gue bakalan tetap ngerebut dia dari lo, gak peduli lo teman atau enggak," jawab Bima serius.

"Jangan sampai itu terjadi Za, jangan korbankan pertemanan kita demi wanita," lanjut Bima membuat Reza tercengang.

"Perasaan dia yang yang mau mengorbankan pertemanan," batin Reza jengkel.

******

Sepulangnya dari kampus, Reza pun langsung masuk ke kamar. Di sana Alia tampak tengah menyisir rambutnya, sepertinya baru saja selesai mandi.

"Mas udah pulang," ucap Alia langsung berdiri dan menyalami suaminya.

"Hm."

"Mas capek ya, mau adek pijitin?" tanya Alia mengambil alih tas suaminya lalu meletakkan di tempatnya, Alia juga membantu membuka sepatu suaminya.

Semua dilakukannya ikhlas dari hatinya, ia hanya ingin suaminya belajar untuk menerimanya.

Reza pun langsung berbaring tengkurap di kasur lalu memejamkan matanya. Dengan telaten Alia memijit punggung suaminya tanpa harus menunggu jawaban dari suaminya terlebih dahulu.

"Lo kuliah di kampus yang sama dengan gue kan?" tanya Reza tak menolak saat Alia menyentuh kulit punggungnya.

"Iya mas," jawab Alia.

"Kenapa Lo bisa kuliah di situ? Memang lo punya uang? Secara kan UKT di situ mahal," tanya Reza dengan nada bicara seperti biasanya. Meremehkan dan juga jutek.

Alia pun tersenyum mendengar itu, ia sama sekali tak merasa tersinggung dengan pertanyaan suaminya itu.

"Orang tua adek punya kebun mas, peternakan juga ada," jawab Alia santai.

Reza pun dengan segera membalikkan tubuhnya karena ingin bicara secara tatap menatap.

"Seluas apa kebun lo?" tanya Reza. Memang kalau dilihat-lihat, ketika ia di rumah Alia, rumah itu tampak sedikit besar dan juga punya fasilitas lengkap.

"Eum, gak tau juga sih. Tapi kebun yang paling luas di sana itu punya orang tua adek," jawab Alia kini beralih memijit lengan suaminya.

"Terus sewaktu lo belum nikah sama gue, lo tinggal di mana?" tanya Reza penasaran.

"Kos," jawab Alia.

"Kenapa gak beli apartemen aja, kan lo banyak uang walau lo dari desa."

"Eum kenapa ya?" ucap Alia hanya tersenyum saja tanpa berniat menjawab pertanyaan dari suaminya.

"Terus apa reaksi lo pas tau lo bakalan di jodohin sama gue?" tanya Reza. Laki-laki itu tampak seperti seorang wartawan yang tengah mewawancarai pelaku kejahatan.

"Awalnya kaget sih, tapi adek percaya aja sama ayah kalau pilihan mereka pasti terbaik. Dan ternyata....

Alia menjeda ucapannya membuat Reza penasaran.

"Ternyata apa?" desak Reza tak sabaran.

"Gak jadi ah," ucap Alia membuat Reza langsung menarik tangan nya. Alhasil wajah keduanya pun berdekatan.

"Ternyata apa?" tanya Reza.

Wangi mint dapat tercium di indera penciuman Alia membuat wanita itu merinding.

"Lepasin dulu, nanti adek jawab." Alia pun berusaha menjauhkan wajahnya namun Reza malah semakin menariknya.

"Lo bilang dulu gue ternyata apa baru gue mau lepasin," ucap Reza.

"Ternyata mas ganteng," ucap Alia tersenyum malu.

Mendengar itu, Reza pun langsung melepaskan tangan Alia dan tersenyum menyeringai.

"Gue memang ganteng, lo beruntung bisa jadi istri gue," ucap Reza membalik tubuhnya membelakangi Alia.

"Ganteng-ganteng galak," sambung Alia langsung turun dari tempat tidur saat Reza membalikkan tubuhnya.

"Awas lo ya!" teriak Reza pada Alia yang sudah berlari keluar dari kamar.

Reza pun kembali berbaring dan tersenyum memegang pipinya.

"Dasar Alia jelek," gumam laki-laki itu sembari memeluk guling nya.

Di luar sana, Alia langsung pergi ke dapur untuk membuat makanan. Ia lapar dan ingin makan makanan berkuah serta pedas.

Malam harinya.

Reza dan Alia tengah makan malam di meja makan, berbagai menu di masak Alia karena perasaannya tengah baik hari ini.

"Mas, cobain gulai ayamnya." Alia menaruh gulai ayam itu di dalam piring suaminya. Reza pun tak menolak dan memilih menyantap apa yang ada di piringnya.

"Enak gak?" tanya Alia.

"Biasa aja," jawab Reza cuek.

"Iya kah? Padahal itu resep dari ibu, mungkin ada yang salah tadi pas masaknya atau bumbunya ada yang kurang," ucap Alia menyicipi gulai ayam buatannya.

Menurut Alia ini sama persis dengan gulai buatan ibunya, tapi kenapa suaminya bilang biasa saja.

Alia pun menatap suaminya yang tampak lahap makan, bibir merahnya melengkung membentuk senyuman.

Bukan biasa aja, tapi luar biasa enaknya, sampai suaminya sangat lahap makan. Alia tau jawaban tadi hanyalah salah satu sikap gengsi suaminya.

"Pelan-pelan aja makannya sayang, tuh jadinya belepotan." Alia mengambil nasi yang menempel di bawah bibir Reza membuat laki-laki itu menghentikan kunyahan nya.

"Enak ya? Bilang aja kalau enak jangan malu-malu," lanjut Alia mengedipkan sebelah matanya.

Ekhem.. Ekhem..

Reza langsung mengambil air lalu meneguknya, mengambil tisu lalu membersihkan bibirnya yang ada bekas gulai.

"Makan lagi mas, habisin."

Reza pun langsung berdiri dan meninggalkan Alia sendirian di meja makan.

"Mau kemana mas, kenapa gak di habisin?" tanya Alia bingung.

"Gue udah gak selera lagi!" ketus Reza memilih naik ke kamar.

Alia pun menjadi serba salah dan mengambil piring suaminya lalu menghabiskan sisa makanan Reza.

Jam 12 malam. Reza bangun dari tidurnya sembari memegang perutnya yang masih terasa lapar. Ia pergi dari meja makan karena malu saat Alia memegang bibirnya, padahal dirinya masih lapar dan sangat berselera waktu itu.

Dilihatnya Alia yang sudah tertidur pulas lalu pelan-pelan ia pun turun dari tempat tidur dan keluar dari kamar.

Reza langsung berjalan menuju dapur untuk kembali makan, ia berharap gulai ayamnya masih ada. Sesampainya di sana, Reza langsung mencari gulai ayam buatan Alia di dalam lemari penyimpanan.

"Masih ada," gumamnya senang lalu memanaskan gulai itu.

Reza pun langsung mengambil nasi dan menyantap gulai ayam buatan Alia yang tadi ia katakan biasa aja.

"Sumpah ini enak banget," ucapnya di sela makan.

"Mas?"

Uhuk..Uhuk...

_

_

_

_

_

_

_

_

hayo, ketahuan kan. Kalau suka bilang aja jangan gengsi.😂

jangan lupa like, komen dan juga votenya.

tbc.

Terpopuler

Comments

v

v

wkwkwk

2022-12-22

0

Mamah'y Aska Yudhistira

Mamah'y Aska Yudhistira

😅😅😅

2022-11-15

0

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

😂😂😂😂

2022-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Permintaan orang tua.
2 Bab 2. Pernikahan.
3 Bab 3. Panggilan Mas.
4 Bab 4. Kembali ke rumah.
5 Bab 5. Kata-kata pedas.
6 Bab 6. Tidur seranjang.
7 Bab 7. Memang menyusahkan.
8 Bab 8. Panik.
9 Bab 9. Sedikit tergoda.
10 Bab 10. Berkuliah.
11 Bab 11. Kenapa aku marah?
12 Bab 12. Bima menyukai Alia?
13 Bab 13. Dia menangis?
14 Bab 14. Membawanya ke rumah sakit.
15 Bab 15. Menemui Bima.
16 Bab 16. Menemaninya.
17 Bab 17. Bima yang tak akan menyerah.
18 Bab 18. Marah dan merasa bersalah.
19 Bab 19. Bima masih penasaran.
20 Bab 20. Sedikit melunak.
21 Bab 21. Tiket bulan madu.
22 Bab 22. Bulan madu #Part 1.
23 Bab 23. Bulan madu #part 2
24 Bab 24. Bulan madu #part 3.
25 Bab 25. Bulan madu #part 4
26 Bab 26. Bulan madu #part 5.
27 Bab 27. Kembali memanas
28 Bab 28. Memaafkan lagi.
29 Bab 29. Ada teman-teman Reza.
30 Bab 30. Bulan madu #part 6
31 Bab 31. Menolak kehadirannya.
32 Bab 32. Salah paham terbesar.
33 Bab 33. Menjadi kacau.
34 Bab 34. Mengikatmu.
35 Bab 35. Mencoba mencari bukti
36 Bab 36. Carilah bukti!
37 Bab 37. Tak bisa seperti dulu.
38 Bab 38. Support dari ibu mertua.
39 Bab 39. Kejutan untuk Doni.
40 Bab 40. Mulai mencari pelaku.
41 Bab 41. Menjumpai Alia di kampus.
42 Bab 42. Memberitahu semua orang.
43 Bab 43. Membuat Bima panas.
44 Bab 44. Melawan fans fanatik Reza.
45 Bab 45. Bermanja-manja
46 Bab 46. Penghianatan seorang teman.
47 Bab 47. Luka tubuh dan hati
48 Bab 48. Membalas dengan brutal.
49 Bab 49. Menangkap Bima.
50 Bab 50. Jalan pintas yang salah.
51 Bab 51. Jatuh Cinta Pada Istriku Sendiri.
52 Bab 52. Berhenti membahas hal itu!
53 Bab 53. Camping #1
54 Bab 54. Camping #2
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1. Permintaan orang tua.
2
Bab 2. Pernikahan.
3
Bab 3. Panggilan Mas.
4
Bab 4. Kembali ke rumah.
5
Bab 5. Kata-kata pedas.
6
Bab 6. Tidur seranjang.
7
Bab 7. Memang menyusahkan.
8
Bab 8. Panik.
9
Bab 9. Sedikit tergoda.
10
Bab 10. Berkuliah.
11
Bab 11. Kenapa aku marah?
12
Bab 12. Bima menyukai Alia?
13
Bab 13. Dia menangis?
14
Bab 14. Membawanya ke rumah sakit.
15
Bab 15. Menemui Bima.
16
Bab 16. Menemaninya.
17
Bab 17. Bima yang tak akan menyerah.
18
Bab 18. Marah dan merasa bersalah.
19
Bab 19. Bima masih penasaran.
20
Bab 20. Sedikit melunak.
21
Bab 21. Tiket bulan madu.
22
Bab 22. Bulan madu #Part 1.
23
Bab 23. Bulan madu #part 2
24
Bab 24. Bulan madu #part 3.
25
Bab 25. Bulan madu #part 4
26
Bab 26. Bulan madu #part 5.
27
Bab 27. Kembali memanas
28
Bab 28. Memaafkan lagi.
29
Bab 29. Ada teman-teman Reza.
30
Bab 30. Bulan madu #part 6
31
Bab 31. Menolak kehadirannya.
32
Bab 32. Salah paham terbesar.
33
Bab 33. Menjadi kacau.
34
Bab 34. Mengikatmu.
35
Bab 35. Mencoba mencari bukti
36
Bab 36. Carilah bukti!
37
Bab 37. Tak bisa seperti dulu.
38
Bab 38. Support dari ibu mertua.
39
Bab 39. Kejutan untuk Doni.
40
Bab 40. Mulai mencari pelaku.
41
Bab 41. Menjumpai Alia di kampus.
42
Bab 42. Memberitahu semua orang.
43
Bab 43. Membuat Bima panas.
44
Bab 44. Melawan fans fanatik Reza.
45
Bab 45. Bermanja-manja
46
Bab 46. Penghianatan seorang teman.
47
Bab 47. Luka tubuh dan hati
48
Bab 48. Membalas dengan brutal.
49
Bab 49. Menangkap Bima.
50
Bab 50. Jalan pintas yang salah.
51
Bab 51. Jatuh Cinta Pada Istriku Sendiri.
52
Bab 52. Berhenti membahas hal itu!
53
Bab 53. Camping #1
54
Bab 54. Camping #2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!