❤
❤
❤
❤
❤
Sore pun tiba....
Gilsya sudah siap-siap karena sore ini Gilsya ingin mentraktir Fatur sebagai tanda terima kasih karena sudah membantu Gilsya mengerjakan skripsinya.
"Papi, Mami, Gilsya keluar dulu ya."
"Kamu mau kemana sayang? ini sudah sore," seru Gibran.
"Mau ketemu sama teman, Pi. Sebentar kok ga bakalan lama Gilsya janji."
"Temannya laki-laki apa perempuan?" tanya Gibran.
"Laki-laki, Pi."
"Kalau gitu, kamu ga boleh pergi."
"Ya ampun Pi, Gilsya sudah janji sama dia sebentar kok Pi ga bakalan lama, setelah selesai Gilsya langsung pulang," rengek Gilsya.
"Tidak, sekali Papi bilang tidak ya tidak."
Gilsya menghampiri Maminya dan merengek kepada Maminya itu.
"Mami, please bilangin sama Papi Gilsya ga bakalan lama kok Gilsya janji, Gilsya hanya ingin mengucapkan terima kasih saja sama dia karena sudah membantu Gilsya dalam proses pembuatan skripsi kemarin. Ayolah Mi, Gilsya mohon," rengek Gilsya.
"Sayang, sudahlah aku yakin Gilsya ga bakalan berbuat macam-macam," seru Livia.
"Kamu selalu saja memanjakan Gilsya, ini sudah sore sayang dan dia akan bertemu dengan seorang laki-laki," sahut Gibran.
"Papi, Gilsya pergi sama Hawa kok dan Gilsya akan pergi ke restoran xxx jadi nanti Papi bisa di cek kesana."
"Sayang, Gilsya itu sudah dewasa masa kamu mau ngekang Gilsya terus sih. Aku yakin Gilsya bisa jaga dirinya baik-baik," bujuk Livia.
Gibran tampak terdiam untuk beberapa saat, hingga akhirnya Gibran pun menatap Gilsya dengan tatapan tajamnya.
"Oke, Papi izinkan kamu pergi tapi Papi minta sebelum maghrib kamu harus sudah pulang ke rumah, kalau tidak kamu akan tahu akibatnya!" tegas Gibran.
"Siap Bos, terima kasih ya Papiku yang tampan kalau begitu Gilsya pergi dulu."
Gilsya pun mencium pipi Gibran dan juga Livia, Gilsya segera masuk ke dalam mobilnya dan langsung melajukan mobilnya menuju rumah Hawa terlebih dahulu karena Gilsya mengajak Hawa untuk bertemu dengan Fatur.
Sesampainya di rumah Hawa, ternyata Hawa sudah menunggu di depan rumahnya. Setelah melihat kedatangan mobil Gilsya, Hawa pun langsung masuk.
"Kamu lama banget sih Sya, buruan jalan si Adam ribet banget banyak tanya dan dia memaksa ingin ikut," seru Hawa.
"Sama, Papi juga ribetnya minta ampun. Kenapa sih mereka begitu sangat rempong, padahal kita itu sudah dewasa sudah wisuda juga tapi mereka tetap saja melarang kita buat pacaran," sahut Gilsya.
"Hooh, memangnya mereka mau apa melihat kita jadi perawan tua, ih amit-amit," seru Hawa.
Gilsya pun mulai melajukan mobilnya menuju sebuah restoran karena Fatur sudah menunggunya disana. Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mobil Gilsya pun sampau di restoran tempat dia janjian bersama Fatur.
Kedua gadis cantik itu pun masuk ke dalam restoran dan Fatur terlihat melambaikan tangannya, Gilsya dan Hawa pun segera menghampiri Fatur.
"Aduh Mas Fatur, maaf ya sudah menunggu lama," seru Gilsya.
"Ah tidak apa-apa santai saja sama aku mah," sahut Fatur.
Fatur tampak memperhatikan Hawa, sejak pertama bertemu Fatur memang sudah jatuh hati kepada gadis bule itu.
Tidak lama kemudian seorang pelayan pun datang dan kedua gadis cantik itu langsung memesan makanan.
"Mas Fatur, terima kasih ya sudah bantuin aku buat skripsi kemarin akhirnya aku jadi bisa wisuda juga," seru Gilsya.
"Sama-sama Nona Barbie, eh ngomong-ngomong kok Nona bule diam saja sih?" seru Fatur.
"Terus memangnya aku harus ngomong apa Mas?" sahut Hawa.
"Apa kek, bilang kangen gitu sama aku," seru Fatur dengan cengirannya.
"What, memang situ siapanya aku?"
"Calon masa depanmu."
"Idih, lucu juga nih orang mau belajar ngelawak," seru Hawa.
Gilsya hanya tertawa melihat Hawa dan Fatur, hingga tidak lama kemudian makanan pun datang dan kedua gadis itu langsung melahapnya tanpa malu-malu.
"Nona bule, aku ada pertanyaan untukmu," seru Fatur.
"Apa?" sahut Hawa dengan mulut penuh makanan.
"Apa perbedaan antara Tanah Abang sama kamu?" tanya Fatur.
Hawa dan Gilsya saling pandang, hingga Gilsya hanya bisa mengangkat bahunya sembari melahap makanannya.
"Apa bedanya?" seru Hawa.
"Kalau Tanah Abang itu pusat perbelanjaan, kalau kamu pusat perhatianku," sahut Fatur dengan senyumannya.
"Uhuk..uhuk..uhuk..."
Hawa langsung tersedak sedangkan Gilsya sudah tertawa terbahak-bahak.
"Apaan sih garing banget," kesal Hawa.
Sementara itu, Arka yang baru saja pulang mengantarkan Sania tidak sengaja melihat mobil Kakeknya terparkir di depan restoran.
"Itu kan mobil Kakek yang tadi dipinjam Fatur, ah penasaran juga siapa yang ingin Fatur temui," gumam Arka.
Arka pun membelokan mobilnya dan berhenti di depan restoran itu, Arka keluar dari dalam mobil dan segera masuk ke dalam restoran itu.
Arka celingukan mencari keberadaan Fatur, hingga akhirnya ekor mata Arka melihat Fatur sedang tertawa bersama dua orang gadis yang sangat Arka kenal.
"Gilsya, lah ngapain dia sama Fatur? oh, tadi si Fatur izin mau bertemu seseorang jadi seseorang itu Gilsya rupanya," batin Arka.
Perlahan Arka pun duduk tidak jauh dari meja mereka, Arka merasa penasaran apa yang Fatur lakukan dengan dua gadis cantik itu.
"Mas Fatur aku bantuin ya gombalin Hawa," seru Gilsya.
"Boleh-boleh."
"Apaan sih Sya," kesal Hawa.
"Wa, kamu tahu ga ternyata Mas Fatur itu suka semua macam-macam buah berry, iya kan Mas Fatur?"
"Tidak juga sih, tapi kalau buat ngegombal aku paksain suka deh," sahut Fatur dengan polosnya.
"Ih, Mas Fatur mah ga bisa diajak kompromi," kesal Gilsya.
"Ah iya, maaf-maaf silakan lanjutkan," sahut Fatur.
Hawa akhirnya tertawa dengan kelakuan Gilsya dan Fatur.
"Hawa, Mas Fatur itu suka semua macam buaj berry, seperti strawberry, blueberry, dan rasberry, tapi kamu tahu ga Wa, berry apa yang menjadi favorit Mas Fatur?" tanya Gilsya.
Hawa tampak berpikir, hingga akhirnya Hawa pun menyerah dan menggelengkan kepalanya.
"Berry apa Sya?" tanya Hawa.
"Kauberry hatimu untuk Mas Fatur," sahut Gilsya.
"Ah...Nona Barbie memang the best," seru Fatur sembari bertos ria dengan Gilsya.
"Garing Sya, sumpah garing banget," seru Hawa.
"Namanya usaha, iya kan Nona Barbie?"
"Yoi, masalah diterima atau tidaknya itu mah urusan belakangan yang penting usaha dulu," sahut Gilsya.
Gilsya dan Fatur tampak tertawa, begitu pun dengan Hawa yang akhirnya ikut tertawa juga.
"Mereka lagi ngomongin apa sih? kenapa Fatur tidak mengajak aku? mana mereka kelihatan akrab kaya gitu lagi," batin Arka.
Lagi-lagi, hati Arka dibuat gelisah dengan kedekatan Gilsya dan Fatur yang tidak lain sahabat sekaligus asistennya itu.
❤
❤
❤
❤
❤
Jangan lupa
like
gift
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Nur Kotimah
gedein aja tu gengsi ... kacian deh Lo , lagian mo di kemanai. si minyak Sania .
2023-10-17
1
☠☀💦Adnda🌽💫
iri bilang bozzz... jngn cemburu aj digedein usaha dong gimana cara ngambil hati gylsa jng semua mau diembat serakah bnr y jd orang 😁😁😁😁
2022-07-17
1
ghan sha
lnjut
2022-07-05
1