❤
❤
❤
❤
❤
Gilsya dan teman-temannya pun perlahan masuk dan menuju halaman belakang yang merupakan tempat pesta diadakan.
"Wah, ternyata kalian datang juga saya pikir kalian tidak akan hadir," seru Kanaya.
"Kami tidak mungkin tidak datang Bu, soalnya kan Ibu sendiri yang sudah mengundang kami," seru Gilsya.
"Iya Bu, kami mengucapkan terima kasih karena Ibu sudah mengundang kami yang bukan siapa-siapa ini," sambung Bimbim.
"Ishh kenapa kalian bicara seperti itu, ayo Joya ada disana," seru Kanaya.
Ternyata Joya dan teman-temannya sudah melihat ke arah mereka dengan tatapan sinisnya. Pesta diadakan tepat di samping kolam berenang.
"Joy, bukannya itu perempuan yang kita temui di perkebunan tempo hari?" seru teman Joya.
"Iya, perempuan yang sok kecantikan dan kegatelan deketin Kak Arka," sahut Joya.
Arka dan Fatur hanya bisa melihat ke arah Gilsya dan teman-temannya karena mereka berdua sibuk menemani rekan bisnis Arka.
"Joya selamat ulang tahun ya, maaf kami tidak sempat membeli kado karena undangannya sangat mendadak dan kami juga tidak ada kendaraan untuk pergi membeli kado," Bimbim.
Bimbim merupakan ketua dalam program KKN itu, Bimbim yang dari tadi mengulurkan tangannya kembali menarik tangannya karena Joya tidak mau membalas uluran tangan Bimbim.
"Bilang saja kalian tidak punya uang buat beli kado, mana ada Mahasiswa seperti kalian punya uang banyak buat beli kado," sinis Joya.
"Joya, kamu tidak boleh berkata seperti itu!" sentak Kanaya.
"Memang kenyataannya seperti itu Bunda, coba deh lihat semua orang datang kesini bawa kado bahkan kadonya pun terlihat mahal-mahal, tapi ini mereka datang kesini ga bawa apa-apa, kelihatan banget mereka hanya ingin makan gratis saja," ledek Joya membuat teman-teman Joya tertawa terbahak-bahak.
Hawa dan Gilsya terlihat mengepalkan tangannya saking emosinya dengan kata-kata Joya yang sombongnya tingkat tinggi itu.
"Astagfirullah Joya, kamu yang sopan kalau bicara. Mereka Bunda yang undang!" bentak Kanaya.
"Bunda itu kenapa sih, selalu saja membela mereka. Apa Bunda tidak sadar kalau mereka itu hanya akan menyusahkan kita saja. Bilangnya saja orang kota, tapi buat beli kado saja mereka tidak mampu," sinis Joya.
"Ya Allah Joya, maafkan Joya ya jangan diambil hati," seru Kanaya merasa tidak enak.
Jonathan, Arka, dan Fatur yang melihat ada yang tidak beres segera menghampiri Joya dan Kanaya.
"Ada apa ini?" tanya Jonathan.
"Ini Yah, mereka datang kesini tanpa membawa kado sama sekali pasti mereka datang kesini hanya ingin mendapatkan makan gratis," ledek Joya.
Semuanya terlihat menundukan kepalanya karena merasa malu, kecuali Hawa dan Gilsya terlihat menatap Joya dengan penuh kebencian.
"Maaf Bu, Pak, kami bukanya tidak mampu untuk membeli kado tapi kan posisi kami sedang KKN di desa ini. Jarak dari sini ke kota lumayan jauh sedangkan kami tidak punya kendaraan sama sekali jadi maaf sekali kalau kami tidak sempat membawa kado untuk Joya," seru Hawa dengan rahang yang mengeras.
"Oh masalah itu, tidak apa-apa kalian jangan merasa tidak enak seperti itu," sahut Jonathan.
"Maaf Pak, sepertinya kehadiran kami memang tidak diharapkan disini jadi lebih baik sekarang kami pamit daripada kami membuat malu orang yang punya hajat," seru Gilsya.
"Tunggu! kalian jangan pergi dulu, kan acaranya belum dimulai," seru Kanaya.
"Tidak apa-apa Bu, kami pamit," seru Hawa.
Gilsya melangkahkan kakinya menghampiri Joya dan memberikan kado yang tadi dia beli tanpa sepengetahuan Arka dan Fatur.
"Ini kado untukmu, semoga kamu suka," seru Gilsya dengan senyum yang dipaksakan.
Gilsya pun membalikan tubuhnya hendak meninggalkan tempat pesta itu tapi tiba-tiba Joya menghentikannya.
"Tunggu!"
Gilsya dan teman-temannya menghentikan langkahnya dan kembali membalikan tubuhnya.
"Aku akan buka kado ini dihadapan kalian semua, supaya kalian semua tahu isinya apa?" seru Joya.
"Palingan barang murahan Joy," sahut teman Joya.
"Joya, kamu itu apa-apaan sih? ga sopan banget," kesal Arka.
"Sudah Kakak diam saja, aku ingin tahu apa isi kado yang perempuan itu berikan."
Semuanya berkumpul dipinggiran kolam berenang, termasuk Gilsya dan teman-temannya.
"Sumpah, rasanya aku pengen cakar-cakar wajah tuh bocah," bisik Hawa.
"Sama, aku juga pengen jambak rambutnya," sahut Gilsya dengan berbisik juga.
Kanaya, Jonathan, dan Arka sudah merasa sangat tidak enak kepada Gilsya dan teman-temannya karena perlakuan Joya sudah sangat keterlaluan.
Joya dengan semangatnya membuka kado yang diberikan oleh Gilsya, Joya berniat ingin mempermalukan Gilsya di depan semua orang.
Mereka tidak sadar kalau dibalik kerumunan tamu yang datang, ada seseorang yang dari memperhatikan gerak-gerik mereka semua. Akhirnya Joya pun membuka kado dari Gilsya dan betapa terkejutnya Joya saat melihat isi kado itu, tas branded yang selama ini Joya sangat inginkan.
"Joy, kadonya tas branded," bisik teman Joya.
"Alah palingan ini palsu," sahut Joya dengan sinisnya.
"Joya, kali ini kamu sudah keterlaluan!" bentak Arka.
"Kak Arka, kenapa Kakak bentak Joya?"
Joya yang merasa kesal karena dibentak oleh Arka akhirnya melampiaskan semuanya kepada Gilsya, tanpa diduga Joya mendorong Gilsya.
"Ini semua gara-gara kamu!" bentak Joya.
Byuuuuurrrr....
Gilsya terjatuh ke kolam berenang dan itu membuat semua orang kaget.
"Gilsya, Mas tolongin Gilsya dia ga bisa berenang!" teriak Hawa panik.
Arka melepas jasnya dan berniat untuk menolong Gilsya tapi sayang aksinya terlambat karena seseorang sudah menceburkan diri ke dalam kolam itu dan membuat semuanya terkejut.
"Siapa dia?" seru Fatur.
Orang itu mengangkat tubuh Gilsya yang sudah tidak sadarkan diri.
"Om Gibran," seru Hawa.
Semua orang berkerumun dan terkejut karena seorang pengusaha terkenal dan hebat yang sudah menolong Gilsya, termasuk Arka dan kedua orang tuanya.
"Maaf Om, biar saya saja yang bantu kebetulan saya dari tenaga kesehatan," seru Siska.
Siska pun memberikan pertolongan pertama dengan menekan-nekan dada Gilsya, butuh waktu sepuluh menit akhirnya Gilsya pun sadar dan mengeluarkan air dari mulutnya.
"Uhuk..uhuk..uhuk..."
"Alhamdulillah, kamu tidak apa-apa kan sayang?" tanya Gibran.
"Papi."
Semua orang tampak membelalakan matanya saat mendengar Gilsya memanggil Gibran dengan sebutan Papi. Gibran pun segera mengangkat tubuh Gilsya, sebelum Gibran membawa Gilsya pergi, ia berdiri di hadapan Arka dan kedua orang tuanya.
"Jadi begini cara kalian mendidik anak kalian? sangat disayangkan, Pak Jonathan yang begitu baik dan berwibawa ternyata tidak bisa mendidik anaknya sendiri. Anak anda sudah mempermalukan dan mencelakai puteri kesayangan saya, dan saya pastikan kalian akan mendapatkan balasannya," seru Gibran dengan sorot mata penuh dengan kebencian.
Gibran pun dengan cepat membawa Gilsya pergi dari rumah Arka dan diikuti oleh Hawa dan teman-teman yang lainnya. Gibran bisa memaafkan siapa saja yang sudah berbuat jahat kepadanya, tapi Gibran tidak akan pernah mentoleransi siapa pun yang sudah mencoba melukai puteri kesayangannya.
"Puas kamu Joya, sudah mempermalukan Ayah di depan Tuan Gibran. Kamu tahu, Tuan Gibran adalah investor terbesar di perusahaan Ayah dan sekarang kamu sudah membuat Tuan Gibran marah. Fatur!" teriak Jonathan.
"Iya Pak."
"Bubarkan semua tamu yang hadir karena acara ini selesai dan tidak akan dilanjutkan!" seru Jonathan.
Jonathan pun langsung pergi meninggalkan tempat pesta menuju lantai dua disusul oleh Kanaya. Sedangkan Joya hanya bisa menundukan kepalanya dengan meneteskan airmatanya.
Fatur menyuruh semua tamu undangan untuk meninggalkan acara pesta.
"Bagus Joya, kamu sudah menghancurkan pesta kamu sendiri. Kakak kecewa dengan sikap arogan kamu," seru Arka.
Arka pun dengan cepat meninggalkan Joya, hanya tinggal Joya yang diam sendirian di depan cake ulang tahun yang begitu indah itu.
"Aaaaaaaa....semua gara-gara perempuan itu, kalau dia tidak hadir pestanya tidak akan berantakan seperti ini!" teriak Joya dengan deraian airmata.
Fatur yang masih berada disana hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Astaga, masih saja menyalahkan orang lain sudah jelas dia sendiri yang sudah bersikap sombong," batin Fatur.
❤
❤
❤
❤
❤
Jangan lupa
like
gift
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
A'is Royhan Rasyid
ya Allah joya" bikin ortu n kak arka kamu malu aj, bikin gerget aja n tuk papi n gibran d renunggin dulu ya jgn asal bls, kan tu arka calon mantu halal hehe , benar kan thor, semangat trs tuk up
2022-07-04
1
Aska
kelakuan nya joya persis kayak Jonathan dulu waktu masih SMA suka ngebully Kanaya dulu
2022-07-02
2
💱𝔞𝐦💱
ya salam Kanaya anak perempuan mu gini amat kelakuan nya
2022-06-24
1