❤
❤
❤
❤
❤
Tok...tok..tok..
"Gilsy, Hawa, makan malam sudah siap yuk kita makan!" teriak Rani.
Gilsya pun mulai menggerakan tubuhnya, saking nyenyaknya dia sampai ketiduran lama.
"Iya, aku mandi dulu."
"Oke, kita tunggu di bawah ya."
Gilsya pun segera bangkit dari tidurnya dan langsung masuk ke kamar mandi, udara di kampung bahagia itu sangat dingin kalau menjelang malam jadi Gilsya mandi menggunakan air hangat.
Tidak membutuhkan waktu lama, Gilsya pun selesai mandi.
"Hawa bangun, sudah malam anak-anak sudah menunggu kita untuk makan malam," seru Gilsya.
"Sebentar lagi Sya, masih ngantuk."
"Ya sudah, aku tinggal nih."
Hawa yang memang seorang penakut pun langsung terbangun.
"Jangan tinggalin aku, tunggu ya aku mau mandi dulu."
Hawa langsung melompat dari atas tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi. Beberapa saat kemudian, Gilsya dan Hawa pun menuruni anak tangga.
"Gilsya, Hawa, ayo kita makan!" ajak Rani.
"Aduh maaf ya, tadi kita ketiduran jadi ga bantuin kalian masak," seru Gilsya.
"Ga apa-apa, santai aja kali," sahut Ria.
Mereka semua memang bukan satu fakultas, tapi mereka sudah berkenalan satu sama lain apalagi Gilsya dan Hawa mereka anaknya gampang kenal dan akrab dengan siapa pun.
Mereka pun makan dengan lahap dan tidak ada yang bicara satu sama lain. Setelah selesai makan malam, semua anak perempuan mencuci bekas makan mereka lalu semuanya berkumpul di ruangan tamu.
"Okey guys, sekarang aku akan membagikan kelompok untuk jadwal kita besok. Aku akan bagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan Fakultas kalian masing-masing. Kelompok pertama terdiri dari Rani, Winda, Ria, Danang kalian tugasnya adalah memberikan edukasi kepada anak-anak sekolah dan aku tadi sudah minta izin juga kepada kepala sekolahnya," seru Bimbim.
"Oke."
"Kelompok dua, terdiri dari Dani, Yusuf, Hawa, Siska, dan aku sendiri akan bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat mengenai kesehatan dan hal-hal yang berhubungan dengan masalah sosial. Dan kelompok tiga, terdiri dari Gilsya, Silvi, Gaga, dan juga Faisal, kalian akan bertugas memantau para petani di perkebunan dan kalian bisa tanya-tanya masalah yang berhubungan dengan pertanian, perdagangannya juga, bagaimana apa kalian paham!" tegas Bimbim.
"Paham."
"Baiklah, sekarang kalian boleh istirahat dan besok kita harus bangun pagi-pagi."
Semuanya pun bubar, dan kembali masuk ke dalam kamar masing-masing.
Sementara itu di rumah Arka....
Arka sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya di ruang kerjanya bersama Fatur.
"Eh Ar, ngomong-ngomong para Mahasiswa itu sudah pada datang belum ya?" seru Fatur.
"Kata Bunda sih sudah, tadi sore."
"Kebetulan sekali, besok kamu ada jadwal memantau perkebunan sekalian aku mau ngeceng-ngeceng, kali aja ada salah satu mahasiswi yang nyantol di hati Babang Fatur," seru Fatur.
Arka melirik sebentar ke arah Fatur lalu Arka geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabat sekaligus asistennya itu.
***
Keesokan harinya....
"Arka, nanti siang kamu ada jadwal memantau perkebunan kan?" tanya Kanaya.
"Iya Bun, kenapa memangnya?"
"Bunda mau minta tolong sama kamu, tolong berikan bahan-bahan makanan ini kepada para Mahasiswa itu kasihan pasti mereka kebingungan, soalnya disini kalau ke pasar kan jauh harus menempuh jarak berjam-jam," sahut Kanaya.
"Siap Bu Bos, Fatur yang tampan ini dengan senang hati akan mengantarkannya," seru Fatur yang tiba-tiba muncul.
"Ishh..ishh..ishh..lama-lama kamu itu kaya jaelangkung tahu ga, datang ga diundang, pulang ga dianter," ledek Arka.
Fatur hanya bisa cengengesan, Fatur memang sudah sangat dekat dengan keluarga Arka jadi dia sudah tidak malu-malu lagi.
"Kenapa mesti di kasih bahan makanan sih Bun? biarin aja mereka pergi ke pasar, kalau kaya gitu nanti mereka keenakan," kesal Joya.
"Joya, bahan makanan kita banyak apalagi Bunda juga kan berkebun. Kasihan mereka, dengan kita menolong mereka tidak akan membuat kita jatuh miskin kok," sahut Kanaya.
"Betul itu Joya, jangan gitu ga baik," sambung Fatur dengan mulut penuh makanan.
"Ishh nyebelin banget sih kalian," batin Joya.
Sementara itu...
Gilsya dan yang lainnya sudah berbagi tugas untuk membersihkan rumah. Ada yang membersihkan rumah dan ada juga yang menyiapkan sarapan semuanya bekerja sama.
Setelah rumah bersih, perut terisi, dan mereka pun sudah siap, akhirnya mereka pun pergi ke tujuan masing-masing.
Gilsya dan ketiga temannya mulai berjalan kaki menuju perkebunan, Gilsya sangat senang karena udara disana sangat segar dan pemandangan dikiri dan kanan pun sangat indah.
Gilsya dan teman-temannya tampak menyapa Ibu-ibu dan Bapak-bapak yang ada disana, mereka sangat senang bahkan Gilsya dan ketiga temannya membatu pekerjaan para karyawan perkebunan itu.
❤
❤
❤
❤
❤
Jangan lupa
like
gift
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
☠☀💦Adnda🌽💫
joya beda bngt sama arka y... judes bngt karena yg jd bpknya jonathan x y 🤭🤭🤭
2022-07-17
1
A'is Royhan Rasyid
ya Allah arka, q guyu dewe liat kamunya ngeledek si babang Fatur😄😄
2022-07-04
1
Aska
joya kok judes banget ya
2022-07-02
1