❤
❤
❤
❤
❤
Satu minggu kemudian....
Hari ini Hawa dan teman-temannya sudah menyelesaikan KKNnya dan mereka pun sudah bersiap-siap untuk pulang dan kembali ke kota.
Begitu pun dengan keluarga Arka yang sudah menyiapkan semuanya, mereka memutuskan untuk pindah ke kota.
"Ayah, Bunda, bisakah kita tinggal disini saja? Joya tidak mau pindah ke kota," rengek Joya.
"Jangan banyak membantah Joya, jangan buat Ayah kamu semakin murka kepadamu jadi untuk saat ini lebih baik kita ikuti saja Ayah dan Kakakmu," sahut Kanaya.
Joya hanya bisa cemberut dengan keputusan Ayah dan Kakaknya itu.
***
Sementara itu, Gilsya saat ini sedang mendengarkan musik di kamarnya. Libra masuk ke dalam kamar Gilsya kebetulan kamarnya tidak dikunci.
"Kak, Kakak."
"Hmmm...."
"Kak."
Libra terus saja mengguncangkan tubuh Gilsya yang masih rebahan dengan ear phone yang menempel di telinganya.
"Astaga, apaan sih Libra ganggu aja," kesal Gilsya dengan bangkit dari rebahannya.
"Kak, antar Libra ke toko buku ada buku yang harus Libra beli."
"Libra, diluar motor banyak, mobil pun ada, kamu tinggal pergi aja ngapain ganggu Kakak sih," kesal Gilsya.
"Takut Kak, Libra belum berani."
Gilsya melotot ke arah Libra, membuat Libra memundurkan tubuhnya karena merasa takut oleh pelototan Gilsya.
"Libra, kamu itu laki-laki kenapa penakut banget sih? memangnya mau sampai kapan kamu seperti ini? terus-terusan bergantung sama Kakak? kalau kamu takut, telepon aja Om Reza."
"Om Reza pasti sedang sibuk Kak, dan Papi pasti bakalan marahin Libra kalau menyusahkan Om Reza."
"Kalau begitu telepon Om Edo."
"Apalagi Om Edo, Kakak ga tahu ya seberapa sibuknya Daddy Alta bisa-bisa Libra digantung sama Mommy Bee kalau ganggu pekerjaan mereka, ayolah Kak nanti Libra beliin es krim deh," rengek Libra.
Gilsya mengepalkan tangannya karena gemas dengan kelakuan adiknya itu.
"Dasar ya, nyusahin aja."
Gilsya pun bangkit dari tempat tidurnya kemudian menoyor kepala Libra dengan gemasnya, sedangkan Libra hanya cengengesan.
Saat ini Gilsya hanya memakai celana pendek dengan atasan tangtop, lalu Gilsya menyambar cardigannya dan keluar dari kamarnya meninggalkan Libra.
"Kak tunggu!" teriak Libra.
"Mami, Gilsya pergi dulu ya."
"Kamu mau kemana sayang?" tanya Livia.
"Noh, anterin anak penakut," tunjuk Gilsya.
Livia hanya tersenyum sembari geleng-geleng kepala, keduanya memang kerap bertengkar. Libra yang suka membuat Kakaknya kesal, dan Gilsya yang selalu mengejek adiknya. Tapi meskipun begitu, kedua Kakak beradik itu saling menyayangi dan Gilsya pun sebagai Kakak selalu mengikuti kemauan adiknya walaupun sambil menggerutu tiada henti.
Gilsya pun segera melajukan mobilnya menuju toko buku.
"Jangan lama, awas saja kalau lama Kakak tinggal," ancam Gilsya.
"Ih Kakak galak banget, jangan galak-galak Kak nanti ga bakalan ada laki-laki yang deketin Kakak loh," goda Libra.
"Siapa bilang? enak saja, kamu ga lihat apa kalau Kakakmu ini wanita paling cantik tanpa dicari pun semua laki-laki bakalan ngantri sama Kakak."
"Iyakah? tapi kok sampai saat ini Libra ga pernah lihat Kakak gandeng laki-laki, itu tandanya Kakak itu ga laku-laku," ledek Libra.
"Ishh..ishh..ishh..mulutmu bocah minta disumpal kaos kakiku ternyata."
"Awas saja kalau berani macam-macam sama Libra, Libra laporin sama Papi biar Kakak dimarahi dan dipotong uang jajannya."
Dengan gemasnya Gilsya menjambak rambut Libra membuat Libra berteriak kesakitan.
"Kakak sakit tahu, Libra beneran laporin nih sama Papi kalau sekarang Kakak sudah berani KDRT sama Libra," ancam Libra.
"Adik menyebalkan, awas saja kalau berani ngadu sama Papi, Kakak ga bakalan mau anterin kamu kemana pun lagi."
Libra langsung bungkam dan memilih diam, tidak lama kemudian mobil Gilsya pun sampai disebuah toko buku yang lumayan besar dan lengkap.
"Kakak mau ikut masuk?"
"Ogah, sana kamu saja sendiri yang masuk. Ingat, jangan lama-lama pokoknya ga boleh lebih dari dua puluh menit."
"Astaga Kakak, toko buku ini luas Libra harus cari dulu buku yang Libra inginkan," protes Libra.
"Satu......"
Libra merasa kesal dan akhirnya berlari masuk ke dalam toko buku itu. Gilsya berdiri di samping mobilnya dengan tubuhnya menyandar ke body mobil sembari mengotak-ngatik ponselnya.
Sementara itu, mobil Arka yang dikendarai Fatur baru saja sampai di kota Jakarta. Kebetulan saat ini sedang lampu merah, Fatur tampak celingukan dan tidak sengaja melihat Gilsya yang sedang sibuk mengotak-ngatik ponselnya.
"Arka, bukanya itu Nona Barbie ya?" tunjuk Fatur.
Arka langsung menoleh ke arah yang ditunjukan oleh Fatur, begitu pun dengan Joya.
"Gilsya," batin Arka.
Tidak lama kemudian Libra pun keluar dari toko buku dan langsung merangkul pundak Kakaknya itu.
"Gila, memang dasar ya tuh perempuan sudah punya pacar juga tapi masih saja kecentilan sama Kak Arka, memang perempuan ga benar," batin Joya.
"Lah, itu pacarnya Nona Barbie? tapi kok kaya berondong ya, masa iya Nona Barbie pacaran sama berondong," seru Fatur.
"Kok aku kesal ya lihat Gilsya dekat dengan laki-laki itu?" batin Arka.
Arka pun segera memalingkan wajahnya ke arah lain, dia tidak mau melihat Gilsya dengan laki-laki itu. Lampu hijau pun menyala dan Fatur segera melajukan kembali mobilnya.
"Kak, ayo kita beli es krim dulu soalnya Libra sudah janji mau beliin Kakak es krim."
"Males ah, kita langsung pulang saja Kakak lagi ga mood makan es krim."
Gilsya pun langsung masuk ke dalam mobilnya, begitu pun Libra yang ikut masuk.
***
Sementara itu, mobil Arka pun berhenti disebuah rumah megah milik Kakeknya itu. Sedangkan Joya dan kedua orang tuanya sebelumnya sudah Fatur antarkan ke rumah orang tua Jonathan.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, ya Allah Arka."
"Kakek."
Arka langsung memeluk Kakeknya itu, Kakek Krismawan sangat bahagia dengan kedatangan cucu kesayangannya itu.
"Kakek sangat merindukanmu, Arka."
"Arka juga merindukan Kakek, maaf Arka baru sempat kesini karena Arka kemarin-kemarin sibuk."
"Tidak apa-apa, Kakek ngerti kok."
"Oh iya Kek, kenalkan ini Fatur sahabat sekaligus asisten Arka."
"Hallo Kek, apakabar?"
"Alhamdulillah Kakek baik-baik saja, ayo kita duduk dulu."
Mereka bertiga pun duduk di ruangan tamu dan Arka pun menceritakan semuanya kepada Kakek Krismawan.
"Kakek senang kalau kamu akhirnya mau mengambil alih pabrik, soalnya Kakek sudah tua. Kamu sama Fatur tinggal saja disini, rumah ini sepi jadi kalau kalian mau tinggal disini, Kakek akan lebih senang lagi."
"Iya Kek, Arka akan tinggal disini bersama Kakek."
Setelah berbincang-bincang, Arka dan Fatur pun masuk ke dalam kamar masing-masing untuk beristirahat. Arka merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, matanya terpejam tapi tiba-tiba bayangan Gilsya bersama laki-laki muda itu muncul di otak Arka.
"Siapa laki-laki itu? apa benar Gilsya sudah punya pacar?" batin Arka.
Ada perasaan tidak rela melihat Gilsya dekat dengan laki-laki, tapi Arka juga harus tahu diri memangnya dia siapanya Gilsya.
❤
❤
❤
❤
❤
Jangan lupa
like
gift
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
ghan sha
arka Uda ada rasa ni
2022-07-05
1
Aska
Arka mulai kena pelet kecantikan gilsya gak bisa tidur dia nya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-07-02
1
ㅤㅤㅤㅤ 🦚⃝⃟ˢᴴ𝐀⃝🥀ѕαηтι
arka cemburu nih kayanya gilsya dekat dengan libra
2022-06-21
1