❤
❤
❤
❤
❤
"Bang, kalian beli oleh-oleh ga buat aku dan Hawa?" seru Gilsya.
"Beli dong, tapi ada di koper ga dibawa," sahut Sean.
"Kalau ga beli, bisa-bisa kalian nangis kejer-kejer," sambung Adam.
"Kalian paling the best," sahut Hawa dengan mengacungkan dua jempolnya.
"Ayo pulang, bontot mana kunci mobilmu biar Abang yang bawa," seru Albi.
"Tapi Gilsya mau jemput si Libra dulu Bang."
"Ya sudah, Abang anterin."
Gilsya pun memberikan kunci mobilnya kepada Albi, begitu pun dengan Adam yang pulang bareng kembarannya Hawa, hanya Sean yang pulang sendirian.
Sementara itu...
"Tur, mana kunci mobil."
"Mau kemana Bos?"
"Mau jemput Joya."
"Aku aja."
"Ga apa-apa, kamu selesaikan dulu pekerjaan kamu biar si Joya aku yang jemput."
"Beneran nih."
"Iya, sini kuncinya."
Fatur pun menyerahkan kunci mobilnya kepada Arka, dan Arka langsung pergi meninggalkan ruangannya.
"Seandainya kalau setiap hari seperti ini, aku kan ga bakalan capek," batin Fatur.
Arka pun segera melajukan mobilnya menuju sekolahannya Joya.
Beberapa saat kemudian, ternyata Mobil Arka dan mobil Gilsya sampai secara bersamaan. Arka segera turun dari dalam mobilnya dengan melirik ke arah mobil Gilsya, sebenarnya tujuan Arka ingin menjemput Joya karena Arka merasa ingin bertemu dengan Gilsya.
"Kak Gilsya."
"Kak Arka."
Joya dan Libra berteriak bersamaan, Gilsya pun turun dari dalam mobilnya membuat Arka menyunggingkan senyumannya walaupun hanya terlihat samar.
Tapi tiba-tiba senyuman samar Arka pun kembali hilang, saat seorang pria tampan turun dari dalam mobil Gilsya.
"Bang Albi!" teriak Libra.
"Wah, ternyata sudah besar juga kamu."
"Iya dong Bang, kan Mami sama Papi memberi Libra makan," sahut Libra.
Gilsya belum sadar ada Arka disana, Gilsya pun merangkul lengan Albi dengan manjanya membuat Arka tanpa sadar mengepalkan tangannya, begitu pun dengan Joya yang tampak melongo melihat pria yang bersama Gilsya.
"Apa dia pacarnya perempuan genit itu? gila, tampan banget," batin Joya.
"Bang Albi, Abang tahu ga Kak Gilsya itu kemarin-kemarin sampai nangis-nangis kejer merengek sama Mami dan Papi ingin ikut ke Amerika untuk menghadiri acara wisuda Abang, tapi Mami dan Papi tidak mengizinkannya," seru Libra.
"Iyakah?" seru Albi.
"Iya Bang, itu sebagai bukti rasa sayang Gilsya ke Abang."
Arka yang masih berdiri mematung, merasa kesal mendengar Gilsya bicara seperti itu kepada Albi bahkan sikap manjanya Gilsya kepada Albi mampu membuat seorang Arka gelisah.
Gilsya pun tidak sengaja menoleh dan terlihat Arka masih berdiri.
"Eh, ada Mas tampan," seru Gilsya antusias.
Arka dengan hati yang kesal langsung masuk ke dalam mobilnya, dan diikuti oleh Joya yang ikut masuk ke dalam mobil Kakaknya itu. Arka segera melajukan mobil itu dengan kecepatan tinggi meninggalkan sekolah.
"Siapa dia? berani-beraninya dia mengabaikan sapaan bontotku," kesal Albi.
"Mas tampan memang orangnya pemalu Bang, jadi ya begitu," sahut Gilsya.
"Pemalu apanya? yang seperti itu bukan pemalu tapi menyebalkan. Kamu belum jawab pertanyaan Abang, siapa dia?" tanya Albi.
"Dia calon pacar Gilsya, Bang."
"Apa? tidak boleh, dia tidak cocok denganmu," tegas Albi.
"Ih kok gitu sih, Bang?"
"Pokoknya jangan dulu pacaran, kamu belajar saja yang benar biar cepat-cepat bisa wisuda. Dan yang paling penting, kamu itu masih kecil jadi ga boleh pacar-pacaran segala," tegas Albi.
"Berarti kalau pacar-pacaran ga boleh, nikah-nikahan saja, boleh ga Bang?"
"Apalagi itu, ga boleh."
Albi pun segera masuk ke dalam mobil Gilsya begitu pun Gilsya dan Libra yang ikut masuk juga.
Sementara itu setelah Arka mengantarkan Joya pulang, Arka pun kembali ke kantornya dengan wajah yang masam. Entah kenapa Arka sangat kesal melihat adegan Gilsya dan pria itu yang terlihat mesra itu.
"Dasar perempuan kota, sudah tahu punya pacar ngapain pakai caper sama aku segala," gerutu Arka.
Bruuaakkk...
Arka membuka pintu ruangannya dengan sangat keras membuat Fatur terlonjak kaget.
"Allohuakbar, kamu kenapa sih Bos? kesurupan ya? pulang-pulang main banting-banting pintu saja," seru Fatur.
"Diam kamu, fokus saja bekerja."
"Lah, nih orang kenapa? tadi berangkat perasaan wajahnya berseri-seri kaya menang lotre, dan sekarang pulangnya wajahnya kusut kaya yang kalah togel," batin Fatur.
Selama bekerja, Arka tampak uring-uringan sendiri membuat Fatur merasa heran.
"Kamu kenapa sih Bos? dari tadi uring-uringan mulu, lagi datang bulan ya?" goda Fatur.
Arka langsung melayangkan tatapan tajamnya membuat Fatur bungkam seketika.
***
Keesokan harinya....
Albi, Adam, dan Sean hari ini sudah mulai masuk perusahaan. Seperti biasa Gilsya mengantarkan Libra ke sekolahnya.
"Bocah, nanti siang Kakak ga bisa jemput kamu karena mulai sekarang Kakak sibuk beberapa bulan lagi Kakak mau skripsi jadi harus banyak belajar, kamu pulangnya naik taksi saja," seru Gilsya.
"Baiklah, dengan terpaksa," sahut Libra lemas.
"Kamu itu laki-laki Libra, jangan jadi penakut kalau kamu penakut kamu bisa diremehkan oleh teman-temanmu. Untung mereka tahu kalau kamu anaknya Gibran Tanuwijaya kalau kamu bukan anak Papi, sudah pasti kamu habis di bully sama teman-temanmu," seru Gilsya.
Tidak lama kemudian, mobil Arka pun tiba. Libra yang melihat kedatangan Joya langsung bersikap seolah-olah dia laki-laki tangguh.
"Baiklah, mulai sekarang Libra akan menjadi laki-laki tangguh. Kakak tidak usah khawatir Libra akan pulang naik taksi oke," seru Libra dengan menepuk pundak Kakaknya itu.
Libra pun segera masuk ke dalam sekolahnya, sedangkan Joya yang melihat ada Gilsya langsung melangkahkan kakinya dan dengan sengaja Joya menyenggol pundak Gilsya dengan santainya.
"Astaga, tuh bocah selalu saja pengen cari gara-gara sama aku, lama-lama aku sentil juga tuh bocah," gerutu Gilsya.
Gilsya pun membalikan tubuhnya dan terlihat Arka dan Fatur hendak masuk ke dalam mobilnya.
"Eh, Mas tampan tunggu!" teriak Gilsya sembari berlari menghampiri Arka.
"Apa?" ketus Arka.
"Ih, Mas tampan jangan galak-galak sama aku, aku kan calon pacarnya Mas tampan jadi Mas tampan harus baik-baik sama aku," seru Gilsya dengan gaya centilnya.
"Apaan, jangan kepedean jadi perempuan."
Arka pun langsung masuk ke dalam mobilnya tanpa menghiraukan Gilsya lagi.
"Mas tampan mah sok jual mahal, padahal dalam pikirannya selalu terbayang wajah aku iya kan? iya dong, masa enggak," seru Gilsya dari luar mobil Arka.
Fatur yang memang belum masuk ke dalam mobil tertawa melihat tingkah Gilsya yang luar biasa, soalnya baru pertama kali ini ada wanita yang tanpa malu-malu mengungkapkan perasaannya walaupun si prianya terlihat cuek-cuek saja.
"Nona Barbie aku suka gayamu, pertahankan dan SEMANGAT," seru Fatur dengan mengepalkan tangannya di udara.
"Semangat Mas Fatur," sahut Gilsya dengan mengepalkan tangannya juga.
Fatur pun tersenyum dan masuk ke dalam mobilnya, kemudian mulai melajukan mobilnya sedangkan Gilsya terlihat melingkarkan kedua tangannya di atas kepala membentuk tanda love.
Arka yang melihat kelakuan Gilsya dari spion mobilnya terlihat geleng-geleng kepala.
❤
❤
❤
❤
❤
Jangan lupa
like
gift
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Sri Ningsih
😂😂😂, aku suka tokoh gilsya
2023-01-09
1
☠☀💦Adnda🌽💫
sok jual mhl loe arka... pdhl jg ngarep 😁😁😁😁
2022-07-17
1
MinSya 2
jangan cembulu buta mas arka
2022-07-06
1