❤
❤
❤
❤
❤
1 bulan kemudian....
Seperti biasa, Gilsya dan Hawa memulai aktivitasnya dengan pergi ke kampus. Hari ini adalah kepulangan Albi, Adam, dan juga Sean.
Albi adalah anaknya Mommy Bee dan Daddy Alta yang tidak lain adalah sepupu Gilsya, Adam adalah kembarannya Hawa, dan Sean adalah salah satu anak dari anggota empat serangkai.
Sean adalah anak yang paling tua diantara semuanya karena lahir duluan, orang tua Gilsya, Albi, Adam, Hawa, dan Sean terkenal dengan sebutan empat serangkai. Orang tua mereka adalah pengusaha hebat dan terkenal di dunia pebisnis, tidak ada yang berani berurusan dengan mereka karena siapa pun yang membuat masalah dengan mereka akan hancur dalam seketika.
Gilsya anak yang paling bontot karena lahir paling terakhir, semua pria tampan itu sangat menyayangi Gilsya dan juga Hawa.
***
Di Bandara...
Para orang tua sedang menunggu kedatangan putera-putera mereka. Albi, Adam, dan Sean dari SMA sampai kuliah mereka melanjutkannya di Amerika bahkan mereka kuliah sambil bekerja sebagai pengenalan dunia bisnis untuk mereka.
Terlihatlah tiga pria tampan dan gagah muncul dari pintu kedatangan, ketiganya berjalan dengan gagahnya sembari menggeret koper.
"Nah itu mereka," seru Bee.
Para orang tua menyambut kedatangan putera-putera mereka dengan senang hati, dua minggu yang lalu mereka datang ke Amerika untuk menghadiri wisuda putera-puteranya dan mereka harus pulang tanpa putera-puteranya karena Albi, Adam, dan Sean harus menyelesaikan pekerjaannya dulu.
Bee dan Alta langsung memeluk Albi puteranya, begitu pun Rayyan dan Erika yang tampak bahagia bisa memeluk Adam yang merupakan kembarannya Hawa, tak terkecuali juga Seno dan Zia yang tampak meneteskan airmata saking bahagianya bisa berkumpul kembali dengan puteranya Sean.
"Ya ampun, kalian lebay banget deh baru saja dua minggu yang lalu kita bertemu sekarang sudah nangis-nangisan lagi," celetuk Adam.
Pletaakk...
Rayyan memukul kepala Adam membuat Adam mengusap pelan kepalanya.
"Astaga, berani sekali kamu Mas memukul puteraku!" sentak Erika.
"Ma, lihat deh baru saja bertemu Papa sudah KDRT sama Adam, lebih baik Adam kembali lagi ke Amerika soalnya kehadiran Adam tidak diharapkan disini," seru Adam dengan pura-pura sedih sembari menenggelamkan wajahnya di pundak sang Mama.
"Mas, kamu memang keterlaluan ya mulai nanti malam kamu tidur di sofa!" sentak Erika.
"Hah...Adam, berani ya kamu sama Papa," seru Rayyan dengan tatapan tajamnya.
Adam langsung berlari dan bersembunyi dibelakang tubuh Zia dan Rayyan pun mengejar Adam.
"Sini kamu Adam, kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatan kamu," seru Rayyan.
Zia menghalangi Adam dan berkacak pinggang di hadapan Rayyan.
"Berhenti, sudah tua juga kelakuannya masih kaya bocah malu sama pangkat. Tuh ajudan kamu sampai menahan tawanya lihat kelakuan atasannya," seru Zia.
Rayyan langsung menoleh dan benar saja, Ajudannya terlihat menahan tawanya walaupun posisinya sedang menundukan kepalanya.
Rayyan seketika langsung berdiri tegap. "Tunggu pembalasan Papa di rumah," ancam Rayyan.
Semua orang hanya bisa tertawa dan geleng-geleng kepala melihat kelakuan Papa dan anak itu.
"Oh iya, si bontot sama Hawa kemana kok ga kelihatan?" tanya Albi.
"Mereka masih kuliah Al, sebentar lagi mereka pulang," sahut Erika.
"Bagaimana kalau kita ke kampus mereka, kita kasih kejutan buat mereka," seru Adam.
"Setuju."
Akhirnya Albi, Adam, dan Sean pun memutuskan untuk pergi ke kampus Gilsya dan Hawa mereka tidak sabar bertemu para perempuan cantik kesayangan mereka itu.
Sudah lama mereka tidak bertemu dengan kesayangan mereka karena selama ini mereka hanya bisa mengobrol lewat video call saja.
Ketiga pria tampan itu meninggalkan para orang tua mereka.
"Woi, kalian ke kampus Gilsya dan Hawa mau naik apa?" seru Alta.
"Oh iya, masa iya kita mau naik taksi online," sahut Albi.
Tiba-tiba Seno melemparkan kunci mobil ke arah Sean dan Sean dengan sigap menangkapnya.
"Kami sudah tahu pasti kalian bakalan nyusulin Gilsya dan Hawa makanya kami sudah siapkan mobil buat kalian," seru Seno.
"Daddy paling the best," seru Sean.
Akhirnya ketiganya pun langsung menuju parkiran dan masuk ke dalam mobil mewah itu. Sean yang mengemudikan mobilnya melajukannya dengan kecepatan tinggi karena mereka sudah rindu dengan dua perempuan cantik kesayangan mereka.
Tidak membutuhkan waktu lama, mobil mewah itu berhenti di depan kampus Gilsya dan Hawa. Ketiganya keluar dari dalam mobil dan menjadi pusat perhatian dari para Mahasiswa apalagi Mahasiswi sampai menganga melihat kemunculan tiga pria tampan yang tampannya tidak ada obatnya.
Adam duduk di atas kap mobil, sedangkan Albi dan Sean berdiri di samping mobil dengan melipat kedua tangan mereka di dada sembari menyandarkan tubuh mereka di body mobil. Mata mereka tajam memperhatikan satu persatu orang yang keluar.
"Ah, rasanya aku seperti artis saja di perhatikan seperti itu," seru Adam.
"Abaikan saja," sahut Sean dingin.
Gilsya pun berjalan sendirian, karena Hawa masih ada kelas dan sebentar lagi keluar jadi Gilsya memutuskan untuk menunggu Hawa di parkiran saja.
"Busyet, mereka pada ngapain kumpul-kumpul kaya gitu? apa ada pembagian sembako ya?" gumam Gilsya.
"Ayo cepat, katanya ada pria-pria tampan di depan kampus kita!" teriak salah satu Mahasiswi.
"Idih norak banget, memangnya ada siapa? apa ketampanan mereka mengalahkan Mas tampanku?" seru Gilsya dengan senyumannya.
Karena penasaran Gilsya pun akhirnya menghampiri kerumunan itu.
"Permisi-permisi, aku mau lihat dong," seru Gilsya.
Gilsya menerobos kerumunan perempuan itu dan betapa terkejutnya Gilsya saat melihat ketiga pria tampan itu melambaikan tangannya ke arah Gilsya membuat semua orang pun melihat ke arah Gilsya.
"Aaaaa...Bang Albi, Bang Adam, Bang Sean!" teriak Gilsya.
Gilsya segera berlari dan memeluk Albi. "Abang kok ga bilang-bilang kalau mau pulang?"
"Biar kejutan," sahut Albi.
"Bang Sean ga dipeluk nih," goda Sean.
Gilsya melepaskan pelukannya dan beralih memeluk Sean.
"Bang Sean, Gilsya rindu sama Bang Sean."
"Abang juga rindu sama si bontot yang manja ini."
"Aku pulang ah, soalnya ga ada yang merindukanku disini," seru Adam dengan raut wajah yang dibuat sedih.
Gilsya kembali melepaskan pelukannya dan beralih memeluk Adam dengan manjanya.
"Abang Adam jangan marah, Gilsya selalu rindu sama kalian bertiga."
"Hawa mana?" tanya Adam.
"Hawa masih ada kelas, sebentar lagi dia keluar kok."
Semua orang pun akhirnya membubarkan diri saat melihat Gilsya disana.
"Bontot, kok Abang lihat-lihat makin gede kamu makin jelek aja," goda Albi.
"Ih, Bang Albi jahat di kampus ini Gilsya itu paling cantik tahu," sewot Gilsya.
"Iyakah? berarti mereka matanya pada katarak yang modelan kaya gini disebut cantik," sambung Adam.
"Setuju."
Gilsya cemberut dan memeluk Sean. "Abang Sean, lihat mereka jahat sama Gilsya baru aja ketemu sudah jahat," rengek Gilsya.
Sean memeluk Gilsya dan mengusap kepala Gilsya dengan sayangnya. "Memang menurut Abang juga, kamu cantikan kalau sedang video call kalau aslinya jelek banget mana pendek lagi," goda Sean.
Gilsya mencubit perut Sean dengan kerasnya membuat Sean meringis kesakitan.
"Gilsya nangis nih," kesal Gilsya.
"Uluh-uluh si bontot ngambek," goda Albi.
Gilsya menekuk wajahnya sembari melipat kedua tangannya di dada.
"Kalian jahat."
Ketiga pria tampan itu akhirnya tertawa karena sudah berhasil menggoda Gilsya, ketiganya memang sangat rindu dengan ngambeknya Gilsya. Albi pun menarik tubuh Gilsya ke dalam dekapannya dan memeluk Gilsya dengan erat.
"Adik kita memang paling cantik."
Gilsya akhirnya tersenyum juga setelah tahu kalau ketiga Abang-abangnya itu hanya menggodanya.
"Albi, Adam, Bang Sean!" teriak Hawa.
Semuanya pun menoleh dan tersenyum melihat perempuan cantik satunya lagi.
Mereka pun bergantian memeluk Hawa, Hawa dan Gilsya sebenarnya merasa senang sekaligus was-was dengan kepulangan ketiga pria tampan itu.
Senangnya karena bisa berkumpul kembali dengan mereka semua, tapi was-wasnya sudah jelas Gilsya dan Hawa tidak akan bebas lagi seperti dulu karena pasti ketiga pria tampan itu bakalan mengawasi Gilsya dan Hawa.
❤
❤
❤
❤
❤
Jangan lupa
like
gift
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Patrick Khan
wowwwww
2024-01-02
1
Arsyad Al Ghifari🥰
waaaaaw Albi 😍😍😍
2022-09-28
1
ghan sha
mau dnk JD adik xa mrka ber 3
2022-07-05
1