Lagi-lagi Cemburu

Beberapa bulan kemudian....

Akhir-akhir ini Gilsya sangat sibuk membuat skripsi.

"Ah, susah banget otakku sama sekali tidak ada ide," gumam Gilsya.

Gilsya merasa patah semangat, karena dia sudah beberapa kali gagal skripsi. Gilsya pun tampak melamun, hingga akhirnya Gilsya pun ingat sesuatu.

"Bang Albi, astaga kenapa aku melupakan orang genius itu kalau aku suruh Bang Albi kerjakan skripsiku pasti dalam sekejap sudah selesai, dasar Gilsya bodoh punya Abang genius dianggurin aja," gumam Gilsya dengan memukul kepalanya sendiri.

Gilsya pun segera membereskan barang-barangnya dan segera pergi dari kampus menuju kantornya Albi.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Gilsya pun sampai di kantor Albi. Gilsya tampak celingukan hingga ekor matanya melihat Alta sedang berjalan menuju lift bersama asistennya Edo.

"Daddy Alta, tunggu!" teriak Gilsya.

Alta pun menghentikan langkahnya dan membalikan tubuhnya untuk melihat orang yang sudah memanggilnya itu.

"Siang Daddy, siang Om Edo."

"Gilsya, kamu ngapain disini?" tanya Alta.

"Gilsya mau bertemu dengan Bang Albi."

"Tapi saat ini Albi sedang meeting."

"Meetingnya lama ga sih, Dad?"

"Lumayanlah, soalnya Albi baru saja masuk ke ruang meeting dan Daddy juga sekarang mau menyusul Albi."

"Oh gitu ya, kalau begitu boleh ga Gilsya nunggu Bang Albi di ruangannya? karena Gilsya harus bertemu Bang Albi hari ini juga, ini menyangkut masa depan Gilsya, Dad."

Alta mengusap kepala Gilsya. "Ya sudah, kamu tunggu saja di ruangannya Albi nanti Daddy bilang sama Albi."

"Oke...."

Alta dan Edo pun masuk ke dalam lift khusus petinggi sedangkan Gilsya masuk ke dalam lift satunya lagi.

Sesampainya di ruangan Albi, Gilsya langsung rebahan di atas sofa sembari mengotak-ngatik ponselnya. Memang kebiasan Gilsya yang tidak bisa nempel sedikit sama bantal langsung molor, perlahan mata Gilsya sayu dan tidak membutuhkan waktu lama akhirnya Gilsya pun terlelap.

***

Satu jam pun berlalu, dan Albi pun baru selesai meeting.

"Al, di ruangan kamu ada Gilsya," seru Alta.

"Hah, ngapain si bontot kesini?"

"Daddy ga tahu, tapi dia bilang inienyangkit dengan masa depannya," seru Alta dengan senyumannya.

"Dasar anak itu, ya sudah Albi ke ruangan Albi dulu ya Dad."

Albi pun segera menuju ruangannya, sesampainya di ruangannya Albi tampak geleng-geleng kepala karena melihat Gilsya yang sedang terlelap di atas sofanya.

Albi pun segera melepas jasnya dan dijadikan selimut untuk Gilsya.

"Dasar, bontot-bontot."

Albi pun memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya, dia tidak tega untuk membangunkan Gilsya.

Beberapa saat kemudian, Gilsya mulai menggerakan tubuhnya. Gilsya tersentak dan langsung bangkit dari atas sofa.

"Astaga aku ketiduran," gumam Gilsya.

"Sudah bangun? bagaimana tidurnya, nyenyak?" tanya Albi dengan masih fokus dengan pekerjaannya.

"Bang Al kok ga bangunin Gilsya sih?"

"Abang ga tega kalau harus bangunin kamu."

"Abang, Gilsya datang kesini karena Gilsya butuh bantuan Abang."

Albi menghentikan pekerjaannya, lalu menghampiri Gilsya.

"Memangnya bontot Abang ini butuh bantuan apa dari Abang?"

"Bang, Gilsya mau skripsi dan deadlinenya minggu depan tapi Gilsya sama sekali belum ngerjain otak Gilsya mentok Bang, ga bisa mikir yang berat-berat," seru Gilsya dengan cengirannya.

"Alasan, memang dasarnya kamu males aja ngerjainnya."

"Itu Abang tahu, ayolah Bang bantuin Gilsya ya please," seru Gilsya dengan memperlihatkan puppy eyesnya.

Albi mendorong kening Gilsya dengan jari telunjuknya.

"Kalau dibantuin itu namanya curang, coba dulu kerjakan sendiri nanti kalau sudah benar-benar ga bisa, baru Abang bantuin kamu."

"Ah Abang mah ga asyik, berarti Abang tega melihat Gilsya ga lulus lagi. Ya sudahlah, percuma datang kesini juga kirain Abang mau bantuin tapi nyatanya malah menyuruh Gilsya kerjakan sendiri," kesal Gilsya pun.

Gilsya pun membereskan barang-barangnya dan pergi dari ruangan Albi dengan wajah yang cemberut.

"Idih ngambekan!" teriak Albi.

Dengan perasaan kesal, akhirnya Gilsya pun meninggalkan kantor Albi.

"Percuma punya otak genius, kalau ga mau bantu adiknya," gerutu Gilsya.

Gilsya pun mulai melajukan mobilnya, di tengah jalan tiba-tiba perut Gilsya lapar dan Gilsya pun memutuskan untuk mampir terlebih dahulu ke restoran.

Gilsya masuk ke sebuah restoran dan celingukan memcari tempat yang kosong, tiba-tiba senyuman Gilsya terbit saat melihat Arka dan Fatur ternyata ada disana juga. Dengan senangnya, Gilsya pun langsung menghampiri meja Arka.

"Siang Mas tampan, siang Mas Fatur!" sapa Gilsya.

"Hallo Nona Berbie."

Berbeda dengan Arka yang hanya melirik sebentar ke arah Gilsya, habis itu kembali fokus dengan map yang dipegangnya.

Gilsya duduk di samping Arka, Gilsya menopang wajahnya dengan tangan sembari memperhatikan Arka yang sedang fokus melihat-lihat berkas yang ada ditangannya.

Arka menyadari kalau saat ini Gilsya sedang memperhatikannya sehingga membuat Arka salah tingkah dan berdehem beberapa kali untuk menetralisir perasaan canggungnya.

Arka menutup berkasnya dan menoleh ke arah Gilsya. "Kenapa kamu lihatin aku terus? kamu sudah mengganggu konsentrasi kerjaku," kesal Arka.

"Idih, aku ga ganggu kok cuma lihatin doang."

"Iya, tapi tetap saja konsentrasiku jadi hilang."

"Kenapa hilang? salting ya dilihatin perempuan cantik?" goda Gilsya.

Arka menatap tajam ke arah Gilsya tapi Gilsya malah mengedipkan sebelah matanya sembari tersenyum membuat Arka gerah sehingga Arka pun melonggarkan dasinya.

Sementara itu, Fatur hanya bisa menahan tawanya melihat tingkah Arka yang dibuat salah tingkah oleh Gilsya.

"Mas tampan, mau ga bantuin aku?"

"Enggak."

"Lah belum juga aku mengatakan masalah aku, sudah bilang enggak aja. Ya sudah, Mas Fatur bisa ga bantuin aku?"

"Bantuin apa Nona Barbie?"

Gilsya pun kemudian menggeser duduknya merapat ke arah Fatur, sehingga Arka sedikit melirik.

"Begini Mas Fatur, aku kan mau skripsi dan deadlinenya itu minggu depan tapi aku belum mengerjakan sama sekali, Mas Fatur bisa ga bantuin aku buat skripsi?"

"Bisa, gampang itu mah," sahut Fatur.

"Asyik, Mas Fatur baik deh."

Gilsya pun mulai mengeluarkan alat tulisnya dan Fatur pun mulai membantu Gilsya, keduanya terlihat sangat akrab membuat Arka tidak sadar meremas berkas yang dipegangnya.

"Arka, kok berkasnya di remas sih?" seru Fatur.

Arka tersentak. "Allahuakbar...."

Arka pun langsung beranjak dari duduknya membuat Gilsya dan Fatur mendongakan kepalanya.

"Kamu mau kemana?" tanya Fatur.

"Toilet."

Arka pun segera pergi meninggalkan Gilsya dan Fatur, Arka masuk ke dalam toilet.

"Gilsya, kenapa kamu selalu berhasil membuatku marah sih?" gumam Arka.

Entah kenapa, Arka selalu saja merasa kesal melihat Gilsya dekat dengan pria lain.

NOTE :

Banyak sekali yang ingin masuk GC ( Grup Chat ) aku, tapi maaf sekali Author harus tolak🙏🙏

Author sudah bilang berkali-kali, bagi yang ingin masuk GC Author harus ada trending baca karya Author kalau tidak ada trending baca karya Author, mohon maaf Author tidak bisa memasukan kalian.

Reader : "Tapi aku suka baca karyamu Thor, cuma like saja ga pernah komen."

Author : "Kalau cuma like saja tanpa komentar, tetap saja tidak ada di trending baca dan kalau bisa siapa pun yang mau masuk tuliskan salah satu pemeran dalam novelku."

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

Terpopuler

Comments

Sri Ningsih

Sri Ningsih

Arka nih ga seperti ayah nya,, yg berani mengungkapkan... tapi dengan Arka sifatnya jaim,, nih cerita + seru

2023-01-09

1

☠☀💦Adnda🌽💫

☠☀💦Adnda🌽💫

ayo gantle arka tunjukan pesonamu 🤭🤭

2022-07-17

1

MinSya 2

MinSya 2

suiiittt suiiittt ada yg cembulu lagi n lagi 🤭🤭🤭

2022-07-06

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 KKN
3 Mulai Menjalankan Tugas
4 Pertemuan Yang Menyebalkan
5 Gilsya Vs Joya
6 Lagi-lagi Karena Gilsya
7 Gilsya Dilawan!
8 Ulang Tahun Joya Part I
9 Ulang Tahun Joya Part II
10 Kejutan Tak Terduga
11 Kemarahan Gibran
12 Pindah Ke Kota
13 Pertemuan Arka Dan Gilsya
14 Rindu Mommy Bee
15 Kepulangan Para Cogan
16 Kembali Cemburu
17 Lagi-lagi Cemburu
18 Wisuda Gilsya Dan Hawa
19 Gombalan Garing Ala Gilsya Dan Fatur
20 Bertemu Gilsya Lagi
21 Kembali Salah Paham
22 Masuk Pabrik Part I
23 Masuk Pabrik Part II
24 Arka Dibuat Pusing
25 Kekesalan Arka
26 Kelakuan Fatur Dan Gilsya
27 Amukan Singa Jantan
28 Keterpurukan Arka
29 Jatuh Miskin
30 Kesedihan Arka Dan Gilsya
31 Kegalauan Gilsya
32 Terkejut
33 Bos Cantik Yang Konyol
34 Getaran-getaran Aneh
35 Cemburu Ala Arka
36 Tertangkap Basah
37 Mulai Curiga
38 Joya Kembali Berulah
39 Kemarahan Gilsya
40 Kalian Usik, Kami Bantai!
41 Kedatangan Demir
42 Siuman
43 Mengetahui Kebenaran
44 Demir Dan Gilsya
45 Pilihan Yang Sulit
46 Saling Merindukan
47 Kepergian Arka
48 Cinta Itu Menyakitkan
49 Keputusan Gibran
50 Pertunangan Gilsya Dan Demir
51 Bertemu Kembali
52 Canggung
53 Kejadian Manis Di Pagi Hari
54 Kembalinya Gilsya Yang Konyol
55 Salah Paham
56 Kemarahan Jonathan
57 Posisi Serba Salah
58 Kenyataan Yang Sebenarnya
59 Ada Apa Dengan Gibran?
60 Perubahan Gilsya
61 Luluhnya Hati Gibran
62 Meluluhkan Hati Gilsya
63 Kecemburuan Arka
64 Possesifnya Arka
65 Menjelang Pernikahan
66 Kencan Satu Hari
67 Pernikahan
68 Hukuman Dari Gilsya
69 Fatur Dan Hawa
70 END
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
KKN
3
Mulai Menjalankan Tugas
4
Pertemuan Yang Menyebalkan
5
Gilsya Vs Joya
6
Lagi-lagi Karena Gilsya
7
Gilsya Dilawan!
8
Ulang Tahun Joya Part I
9
Ulang Tahun Joya Part II
10
Kejutan Tak Terduga
11
Kemarahan Gibran
12
Pindah Ke Kota
13
Pertemuan Arka Dan Gilsya
14
Rindu Mommy Bee
15
Kepulangan Para Cogan
16
Kembali Cemburu
17
Lagi-lagi Cemburu
18
Wisuda Gilsya Dan Hawa
19
Gombalan Garing Ala Gilsya Dan Fatur
20
Bertemu Gilsya Lagi
21
Kembali Salah Paham
22
Masuk Pabrik Part I
23
Masuk Pabrik Part II
24
Arka Dibuat Pusing
25
Kekesalan Arka
26
Kelakuan Fatur Dan Gilsya
27
Amukan Singa Jantan
28
Keterpurukan Arka
29
Jatuh Miskin
30
Kesedihan Arka Dan Gilsya
31
Kegalauan Gilsya
32
Terkejut
33
Bos Cantik Yang Konyol
34
Getaran-getaran Aneh
35
Cemburu Ala Arka
36
Tertangkap Basah
37
Mulai Curiga
38
Joya Kembali Berulah
39
Kemarahan Gilsya
40
Kalian Usik, Kami Bantai!
41
Kedatangan Demir
42
Siuman
43
Mengetahui Kebenaran
44
Demir Dan Gilsya
45
Pilihan Yang Sulit
46
Saling Merindukan
47
Kepergian Arka
48
Cinta Itu Menyakitkan
49
Keputusan Gibran
50
Pertunangan Gilsya Dan Demir
51
Bertemu Kembali
52
Canggung
53
Kejadian Manis Di Pagi Hari
54
Kembalinya Gilsya Yang Konyol
55
Salah Paham
56
Kemarahan Jonathan
57
Posisi Serba Salah
58
Kenyataan Yang Sebenarnya
59
Ada Apa Dengan Gibran?
60
Perubahan Gilsya
61
Luluhnya Hati Gibran
62
Meluluhkan Hati Gilsya
63
Kecemburuan Arka
64
Possesifnya Arka
65
Menjelang Pernikahan
66
Kencan Satu Hari
67
Pernikahan
68
Hukuman Dari Gilsya
69
Fatur Dan Hawa
70
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!