❤
❤
❤
❤
❤
Keesokan harinya....
"Guys, nanti malam kita dapat undangan dari Bu Kanaya untuk menghadiri acara ulang tahun anaknya," seru Bimbim.
"Siapa, Mas tampan bukan?" tanya Gilsya.
"Bukan tapi adiknya Joya," sahut Bimbim.
"Idih, ogah banget aku datang," ketus Hawa.
"Jangan begitu, walaupun Joya itu sangat menyebalkan tapi kita harus menghargai Bu Kanaya yang sudah memberikan tempat untuk kita tinggali," seru Gaga.
"Iya, apalagi kita diundang secara khusus oleh beliau rasanya tidak sopan kalau kita tidak datang kesana," sambung Faisal.
Gilsya hanya mengangkat bahunya tanda tidak peduli. Setelah selesai sarapan, seperti biasa mereka semua pun kembali menjalankan tugas mereka masing-masing.
Sementara itu di perusahaan Arka...
"Tur, aku bingung mau ngasih hadiah apa ya sama Joya soalnya sebelumnya aku belum pernah ngasih hadiah sama perempuan jadi aku bingung harus beli apa," seru Arka.
"Kamu ajak Bu Bos saja untuk beli hadiah, atau tanyakan sama Bu Bos hadiah apa yang cocok untuk Joya," sahut Fatur.
"Aku ga bisa ganggu Bunda, soalnya saat ini Bunda lagi sibuk dan kata Bunda jangan mengganggunya untuk hari ini."
Arka dan Fatur tampak melamun, sibuk dengan pikiran masing-masing hingga akhirnya, Fatur menggebrak meja sampai-sampai Arka terlonjak kaget.
Bruakk...
"Allahuakbar, kamu gila ya Fatur main gebrak meja seenaknya bagaimana kalau aku jantungan dan langsung mati disini!" sentak Arka dengan memegang dadanya.
"Hehehe...sorry, tapi aku punya ide."
"Ide apaan?"
"Bagaimana kalau kita cari hadiahnya ajak si Nona Barbie dan Nona Bule, pasti mereka tahu tuh hadiah yang cocok buat Joya, secara mereka kan perempuan pasti tahu barang yang bagus untuk Joya," usul Fatur.
"Apa? tidak, jangan ngaco deh jangan buat ide yang macam-macam. Aku ga mau ya, Joya malah membenciku gara-gara hadiah yang mereka pilihkan. Kamu juga kan tahu, aku selalu sial kalau bertemu dengan perempuan itu," ketus Arka.
"Ya sudah terserah kamu saja, tapi kalau aku sepertinya mau minta bantuan Nona Barbie sama Nona Bule."
"Wah, ternyata kamu mau jadi pengkhianat ya?"
"Pengkhianat apaan? aku hanya minta antar mereka untuk pilihkan hadiah buat Joya, kalau kamu mau kamu bisa ikut aku," seru Fatur.
Fatur pun bangkit dari duduknya...
"Eh, kamu mau kemana?" tanya Arka.
"Ke rumah anak KKN, mau ngajak mereka belanja. Kamu mau ikut ga? kalau enggak, aku tinggal nih."
Fatur hendak melangkahkan kakinya tapi Arka langsung menahannya.
"Eh tunggu, memang Asisten ga ada akhlak main tinggalin Bosnya segala," kesal Arka.
"Ya makanya buruan, sudah ga ada waktu lagi ini."
Fatur segera melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan Arka dan Arka pun mengikuti Fatur dari belakang.
"Tunggu Tur!"
"Ada apa lagi sih Arka? rempong banget kamu jadi orang."
"Kamu merasa ada yang salah ga?" tanya Arka.
"Yang salah? apaan?"
"Disini yang Bos itu siapa?" tanya Arka.
"Ya dirimulah, memangnya siapa lagi."
"Terus kenapa kamu yang jalan duluan dan aku yang mengikutimu? disini kan posisi kita jadi kebalik, apa kamu sengaja dan sudah bosan bekerja denganku!" tegas Arka.
Fatur seketika baru tersadar dan dengan cepat mengubah posisinya yang berdiri di belakang Arka.
"Silakan Bos, tadi aku sedikit khilaf," seru Fatur.
Akhirnya Arka dan Fatur pun masuk ke dalam lift, mereka ingin menuju rumah anak-anak KKN untuk mengajak Gilsya dan Hawa belanja.
Diperjalanan menuju rumah KKN, Fatur melihat Hawa dan teman-temannya sedang berjalan dan kemungkinan mereka akan pulang.
"Kebetulan sekali, itu kan si Nona Barbie," seru Fatur.
Tin..tin...
Hawa dan teman-temannya langsung berhenti dan melihat siapa yang sudah membunyikan klakson mobilnya. Fatur segera turun dari dalam mobil dan segera menghampiri Hawa.
"Nona Bule, bisakah sekarang Nona Bule ikut aku?"
"Mau kemana?" tanya Hawa.
"Ada sesuatu yang harus aku beli, dan aku butuh bantuan kamu."
"Bantuan apa?"
"Pokoknya Nona Bule ikut saja nanti dijelaskannya di dalam mobil saja," sahut Fatur.
Fatur pun menarik tangan Hawa tapi Hawa berusaha menahannya.
"Tunggu Mas, kamu tidak berniat ingin menculikku kan?" seru Hawa.
"Astaga Nona, kalau aku mau menculikmu ngapain aku ajak kamu di depan teman-teman kamu, itu sama halnya aku bunuh diri dong," sahut Fatur.
"Seriusan kan, Mas tidak akan ngapa-ngapain aku? Papa aku Polisi loh, kalau Mas ngapa-ngapain aku, Mas bisa dimasukan ke dalam penjara."
"Ya ampun, wajah tampan seperti ini memangnya ada tampang penculik apa? aku tidak akan ngapa-ngapain kamu, aku cuma ingin meminta tolong pilihkan hadiah untuk Joya soalnya aku tidak tahu hadiah yang cocok untuk perempuan."
"Astaga, kenapa Mas tidak bilang dari tadi aku kan tidak akan banyak bertanya," seru Hawa dengan memukul pundak Fatur.
"Cantik-cantik pukulannya kenceng banget."
"Hehehe...maaf Mas."
Akhirnya Hawa pun masuk ke dalam mobil Arka setelah sebelumnya pamitan kepada teman-temannya.
"Mas Fatur, bisakah Mas ajak Gilsya juga? soalnya aku tidak bisa pergi tanpa Gilsya."
"Siap, nanti kita lewat perkebunan dan ajak Nona Barbie juga."
Arka dari tadi hanya diam saja, dia bukannya tidak mau ikut ngobrol tapi Arka sama sekali tidak tahu memulai pembicaraan.
Mobil Arka yang dikendarai Fatur pun sampai di perkebunan, terlihat Gilsya dan teman-temannya sedang asyik bercanda satu sama lain di bawah pohon yang rindang. Mereka baru saja selesai membantu pekerjaan para karyawan perkebunan, dan saat ini mereka sedang istirahat terlebih dahulu.
"Gilsya!" teriak Hawa.
Gilsya pun menoleh, sesaat Arka merasa tertegun melihat Gilsya.
"Sebenarnya kalau dilihat-lihat perempuan itu cantik juga," batin Arka.
Gilsya pun segera berlari dan menghampiri Hawa. Fatur dan Arka pun ikut keluar dari dalam mobil.
"Kamu kok bisa barengan sama mereka?" tanya Gilsya.
"Arka ingin mengajak kamu belanja," seru Fatur.
"Kok aku?" seru Arka dengan menunjuk wajahnya sendiri.
"Wah, Mas tampan kita kan belum jadian kenapa Mas tampan ingin ngajak aku belanja segala, aku jadi ga enak," seru Gilsya dengan malu-malu.
Pletak...
Arka menyentil kening Gilsya dengan kerasnya membuat Gilsya meringis kesakitan.
"Jangan kepedean jadi orang, aku hanya ingin kalian memilihkan kita sebuah hadiah untuk adikku Joya yang nanti malam akan berulang tahun," sahut Arka.
"Yah kirain Mas tampan ingin belanjain aku," seru Gilsya dengan wajah yang cemberut.
Arka hanya geleng-geleng kepala dan akhirnya masuk ke dalam mobil.
"Ayo Nona-nona cantik, masuk ke dalam mobil," seru Fatur.
"Guys, aku pulang duluan ya kalau sampai melewati maghrib aku dan Hawa belum pulang, kalian segera lapor RW setempat!" teriak Gilsya.
"Apaan sih Sya, buruan masuk!" seru Hawa.
"Buat jaga-jaga Wa, kali aja mereka mau menculik kita dengan modus mengajak kita jalan-jalan dan belanjain kita, kan memang modus penculikan anak kaya gitu Wa," sahut Gilsya.
"Astaga, kamu ini ya benar-benar. Masa pria-pria tampan seperti kita mau culik kalian, yang benar saja memangnya apa alasan kita menculik kalian?" ketus Arka.
"Karena kita cantik," sahut Hawa dan Gilsya bersamaan.
"Ishh..ishh..ishh..kalian berdua narsisnya minta ampun," seru Arka.
"Mendingan minta ampun Mas daripada minta cinta, hayo memangnya Mas mau memberikan cinta Mas kepadaku?" goda Gilsya.
"Yassalam."
Arka mengusap wajahnya sedangkan Fatur dan kedua wanita cantik itu hanya terkekeh.
❤
❤
❤
❤
❤
Jangan lupa
like
gift
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Aska
Hem Hem ada yang terpesona kayaknya nih 😍 gilsya beti ya sama alsya kalo ngomong sama cowok gesreknya keluar 😆😆😆😆😆
2022-07-02
1
hapus akun
🤣🤣🤣🤣🤣
2022-06-24
1
hapus akun
cantiklah anaknya siapa dulu pak Gibran n mami alsya gitu lho
2022-06-24
1