Jangan Panggil Aku Pelakor
𝙃𝘼𝙉𝙄𝙉𝘿𝙔𝘼.
Semua orang terdiam saat langkah kakiku masuk kedalam ruangan padahal saat berjalan menuju ruangan masih terdengar riuh rendah suara gurau dari teman-temanku.
Aku Hanindya Ayu bekerja sebagai kepala manager project di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang GPS dan satelit.
"Selamat pagi semua," sapaku riang pada semua anak buahku seperti biasa.
"Pagi ibu,,,"
Namun tanggapan datar dari mereka membuatku mengernyitkan dahi heran.
"Hari ini saya akan keluar kantor saya minta Doddie handel disini selama saya keluar," ujarku sebelum masuk ke kubikel kerjaku.
"Siap ibu,," Lagi-lagi respon datar tanpa protes dari team ku membuat aku heran.
"Kalian kenapa sih?" Tak sabar akhirnya aku bertanya
"Gak papa bu," jawab mereka namun tatapan mereka seakan mencemooh diriku, aku tak mau ambil pusing berjalan menuju meja ku untuk mengambil semua keperluanku.
"Sayang banget padahal cantik baik tapi mau aja jadi pelako**r"
"Dasar gak tahu diri,"
"Kayak gak laku aja,"
Aku terdiam mendengarkan pergunjingan yang dilakukan temanku, mereka menggunjingkan siapa? dan siapa yang jadi pelakor?
Selesai berkemas aku pamit keluar dari ruangan meski hari ini terasa aneh namun aku tak mau ambil pusing banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan dan tak sabar untuk menyelesaikan karena malam ini aku berjanji bertemu dengan Senggala Bimantara kekasihku, meski masih satu kantor tapi kami jarang bertemu.
𝙎𝙀𝙉𝙂𝙂𝘼𝙇𝘼.
"Brengsek siapa yang menyebarkan berita murahan ini," Galla melempar tablet yang di pegangannya ke arah Rifat asistennya.
"Bu Anggun pak, di situ tertera pernyataan dari Bu Anggun," terang Rifat.
"Kamu selesaikan semuanya jangan sampai Hanin tahu," titahnya.
Galla memijit pelipisnya apa lagi yang di inginkan Anggun wanita itu, kenapa masih saja mengganggu kehidupannya.
Senggala Bimantara pria berusia 38 tahun baru saja menyandang status Duda Dua tahun ini, status yang harusnya memudahkan dirinya berhubungan dengan siapa saja.
Namun Anggun Astaria putri mantan istrinya yang tak terima karena di ceraikan oleh Galla terus mengusik dan merecoki kehidupan Galla.
Berita murahan seperti ini tak sekali dua kali Anggun sebarkan, sehingga banyak yang memilih untuk berhenti mendekati Galla.
Tapi kali ini Galla tidak akan membiarkan Anggun menang apalagi berita ini menyangkut satu nama, menyangkut kekasihnya wanita yang menjalin hubungan dengan Galla enam bulan ini.
𝘼𝙉𝙂𝙂𝙐𝙉
Perceraian yang terjadi antara aku dan Mas Galla belum bisa aku terima aku kehilangan semuanya, harta dan kenyamanan dari mas Galla.
Aku tak menyangka jika mas Galla akan menceraikanku setelah kepulangannya dari Lombok Dua tahun lalu.
"Brengsek,," aku mengepalkan tangan saat Aryo putra semata wayangku bercerita baru saja bertemu dengan tante Hanin.
Hanindya Ayu aku mengenal dia sebagai staf di perusahaan yang dipimpin Galla, mereka sering pergi bersama dalam rangka pekerjaan.
Wanita itu, merebut mas Galla dari ku dan aku tahu apa yang mereka lakukan saat di lombok Dua tahun lalu
Aku bekerja di stasiun televisi swasta, hal yang mudah bagiku untuk membuat berita yang bisa menjatuhkan mantan suamiku, berulang kali aku menghembuskan berita buruk tentang Senggala namun berulang kali berita itu mampu di bungkam olehnya.
Kesabaranku habis saat tahu kenyataan Galla menjalin hubungan dengan Hanin dan kali ini aku kembali membuat berita bukan tentang Galla tapi Hanin.
𝙃𝘼𝙉𝙄𝙉𝘿𝙔𝘼.
Sepanjang jalan yang aku lewati semua orang memandangku dengan tatapan seolah aku adalah benda paling menjijikan, tak segan-segan mereka mencibirku dan..
"Dasar pelakor," selentingan dari arah belakang membuatku menoleh dan mendekati dua orang frontliner yang tengah bertugas.
"Maaf yang kamu maksud pelakor itu siapa ya? " Tanyaku sopan.
"Dasar gak tahu diri, kamu lah siapa lagi," tunjuk wanita yang usianya di atasku.
"Aa aku.." Tergagap tak percaya menunjuk diriku sendiri.
"Iya kamu, gak nyangka ya seorang Hanindya ternyata mau sama suami orang," cibiran tanpa tedeng aling-aling.
"Kalian ngomong apa?" Suara Suri sahabatku terdengar mendekat.
"Kalian ngomong apa kerja yang bener," makinya pada dua frontliner yang menunduk takut pada Suri.
"Lo gapapa kan Nin?" tanya Suri menepuk bahuku.
"Gue... gue,,," aku tergagap tak tahu harus berkata apa ketakutan selama ini menjadi nyata.
"Lo mau kemana? ikut gue," Suri mengajakku menuju ruangannya, Suri adalah manajer operasional di perusahaan ini perusahaan milik Senggala Bimantara sepupunya dan Senggala Bimantara adalah kekasihku.
"Suri,, apa yang gue takutin terjadi," ujarku pelan menatap Suri.
"Lo tenang, Mas Galla pasti akan selesaikan semuanya," ujar Suri menenangkanku.
"Tapi Suri,, gue,,"
"Udah lo tenang aja," ujar Suri menenangkan, bagaimana aku bisa tenang kalo semua orang membicarakanku saat ini menyebutku pelakor.
Saat menerima Mas Galla menjadi kekasihku aku sudah tahu kalau ini akan terjadi, apalagi saat Mas Galla dan Anggun mantan istrinya memilih bungkam soal perceraian mereka.
Aku akui ini adalah kesalahanku karena mau menerima Mas Galla saat pesona pasangan Anggun dan Mas Galla masih menjadi idola bagi semua karyawan di kantor ini bahkan orang di luar sana.
Mas Galla menceraikan Anggun setelah kepulangannya denganku dari Lombok, tapi sebenarnya aku sudah melupakan yang pernah terjadi antara aku dan Galla kala itu.
"Gimana gue bisa tenang Suri Lo gak dengar mereka semua menggunjing gue," aku mulai terisak.
"Apa kata orang tua gue Suri kalau mereka tahu?" Aku tak bisa membayangkan perasaan ibu dan Bapak kalau mereka mendengar berita ini.
"Lo percaya sama Mas Galla kan?" Suri mendekat memelukku.
Duniaku terasa runtuh, aku tak pernah menjadi bahan berita seperti ini, dan ini kali pertama aku di cemooh dan digunjingkan.
"Lo tau gak, team gue pagi ini juga bersikap aneh sama gue," ujarku masih terisak, bagiku team ku adalah keluarga tapi pagi ini mereka terasa asing bagiku.
"Mereka menggunjing gue Suri," isakanku makin keras tak terkendali aku syok dan kaget menerima semua ini.
"Gue mau ketemu Mas Galla," ujarku melepas pelukan Suri.
"Jangan sekarang, percaya sama gue," Suri menahan tanganku dan memelukku erat.
"Percaya sama gue Mas Galla pasti akan selesaikan semuanya," ujarnya mengusap punggung ku mencoba menenangkan.
"Salah gue apa Suri,, apa,," Tanyaku masih tergugu.
𝙎𝙀𝙉𝙂𝙂𝘼𝙇𝘼.
Aku harus menemui Hanin memastikan kekasihku belum mengetahui gosip pagi ini, namun langkahku terhenti di depan ruang manager operasional ruangan Suri sepupuku dan juga sahabat Hanin.
Terdengar suara tangisan dari dalam aku mengenali suara itu, suara Hanin wanita yang akan aku lamar bulan depan.
Hanin menangis menyesali telah menerima cintaku, aku memang sedikit agak memaksa saat memintanya menjadi kekasihku waktu itu.
Ketakutan yang dia utarakan terjadi juga, dan Hanin pasti syok mendapati kabar seperti ini, aku tahu pasti ini ulah Anggun.
Hanin bukan pelakor seperti yang dibilang Anggun karena aku mulai berhubungan dengan Hanin setelah perceraian kami, walaupun aku sudah mulai jatuh hati padanya saat kejadian itu kejadian di Lombok Dua tahun lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Ny.costra
aku disiniii...
2022-07-05
1
atalim
dari pada di lempar mending buat saya saja tabletnya kak.
2022-07-05
3
Bocah Tua Tampan
start reading 🙏🏼
2022-07-05
2