Kesempatan Kedua.

Solo 5 Tahun Lalu.

𝘼𝙉𝙂𝙂𝙐𝙉.

Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan terjatuh juga, peribahasa itu menggambarkan keadaanku saat ini.

Sepintar dan serapat apapun aku menyimpan perselingkuhan ku akhirnya ketahuan juga.

Dan kini aku berada diantara dua pria yang menemaniku di atas ranjang 3 tahun belakangan ini.

Tanganku masih di genggam oleh mas Galla dan saat Pak Riko memanggil ku. Satu kata untuk ku saat ini Mampus kamu Anggun.

"Iya,, pak,,," jawabku, kami menoleh bersamaan ke arah pak Riko.

Mas Galla terlihat menatap geram kearah pak Riko.

"Apa yang kalian lakukan di belakangku," suara Mas Galla mengalun pelan,berbahaya sembari menghempaskan tanganku.

"Kami, partner kerja,pak Galla apa kabar? " Sial pak Riko tak memahami situasi malah mengulurkan tangan pada mas Galla.

"Partner kerja atau Partner ranjang!!" Bentak Mas Galla, aku melihat sekeliling semua mata tertuju pada kami.

"Mas,, sudah ayo kita pulang," Malu aku malu karena semua orang berbisik mencemooh diriku.

"Kalian Menjijikan," menunjuk pak Riko dan memilih pergi. Aku terseok berlari mengejar mas Galla.

Dan kini di hadapan ibu aku bersimpuh meminta pengampunan dari mas Galla dan ibu.

Air mata orang yang melahirkan ku mengalir begitu saja, ibu menangis menatapku dan hanya diam.

"Ibu, maafkan Galla bu,," suara mas Galla tercekat dan bersimpuh di hadapan ibu.

"Galla gak salah nak, Galla gak salah,," ujar ibu mengusap rambut suamiku walau dengan gerakan perlahan.

"Dosa apa ibu,, kenapa Noto Kusumo menurunkan perilaku bejatnya pada keturunannya kenapa?" ujar ibu tersedu.

"Maafin ibu nak Galla, maafin karena anak ibu,,," ibu tak melanjutkan ucapannya karena Mas Galla langsung memeluk lutut ibu.

"Ini bukan salah ibu,," aku masih tertunduk di belakang mas Galla kami semua kacau airmata kami mengalir begitu saja.

Suasana hening hanya ada suara isakan ku, setelah aku menceritakan semuanya, pembelaan rasanya aku tak perlu melakukan pembelaan karena aku salah aku terlena oleh nikmat sesaat.

"Bu Galla harus bagaimana?" tanyanya, harusnya mas Galla bisa langsung menceraikan ku tapi dia, meminta pendapat ibuku,suaranya terendam di atas pangkuan ibu.

"Galla ibu minta maaf karena putri ibu,, keputusan semua ada ditangan Galla, Galla tahu mana yang terbaik untuk rumah tangga kalian ibu hanya bisa mendoakan," aku tak mampu untuk menegakan kepala, kesalahanku memang tak termaafkan namun..

"Papa, mama,, eyang, kenapa nangis," suara Aryo,putraku berdiri tak jauh dari ruang tengah menatap heran pada kami semua.

"Sayang,,,," aku menegakan kepala, mendekat dan menarik Aryo membawanya dalam pelukanku.

"Maafin mama nak, maaf," ujarku mencium pipi putraku berulang kali hingga Aryo berpaling menjauhkan pipinya dari ku.

"Basah mama," ujarnya merajuk

"Mama jangan nangis, kalau mama nangis mama jelek, " tangan mungilnya menghapus air mata yang mengalir di pipiku.

Berdosa aku ibu yang paling berdosa, selama ini aku terlena dan melupakan putraku,permata hatiku buah cintaku dengan Mas Galla.

"Papa juga jangan nangis, kata papa anak cowok gak boleh cengeng," ujarnya melepas pelukan dan berjalan menuju ke arah ibu dan Mas Galla.

"Eyang juga masak nangis," celotehnya riang menghapus air mata Mas Galla dan Ibu bergantian.

"Aryo main sama Sus dulu ya, papa mama sama eyang mau ngobrol dulu,, " ujar Mas Galla, mengusap rambut putrnya.

"Oke tapi janji jangan nangis lagi ya," mengangkat kelingkingnya dan langsung disambut Mas Galla.

Setelah Aryo di bawa pengasuhnya, aku mendekat bersimpuh di bawah kaki ibu dan Mas Galla memohon pengampunan.

"Kalian selesaikan masalah kalian ibu mau istirahat," ibu meminta Mas Galla mendorong kursi roda ibu ke kamar bukan aku yang diminta tapi Mas Galla.

Setelah kembali mengantar ibu Mas Galla meminta ku untuk masuk ke kamarku.

"Sekarang kamu ceritakan semuanya dari awal," ujar nya dingin.

"Semua sudah aku ceritakan tadi mas," kataku menunduk.

"Masih ada yang kamu sembunyikan gak semua kamu ceritakan pada ibu," ujar nya geram.

"Aku tahu semua Nggun aku tahu aku mau kamu jujur," kilatan amarah terpancar dari matanya, aku kembali menunduk tak berani menatap Mas Galla.

"Mas aku jujur aku dan pak Riko memang menjalin hubungan baru-baru ini karena sikap kamu ke aku mas," jawabku.

"Bullshit kamu bohong Anggun kalian sudah 3 tahun menjalin hubungan dan aku baru tahu saat hari ulang tahun Aryo, kamu bersama Riko brengsek itu kalian,," menggusar kasar rambutnya.

Aku ternganga tak percaya, Mas Galla tahu jadi selama ini sikapnya berubah karena Mas Galla sudah tahu aku mengkhianati nya tapi kenapa Mas Galla diam selama ini.

"Menjijikan, harusnya kamu sadar kenapa aku gak mau menyentuhmu lagi," ujarnya dingin, jadi sikapnya selama ini karena aku jahatnya aku.

"Aku minta maaf mas,," aku menghambur ke arah mas Galla.

"Aku diam dan berharap kamu akan berhenti tanpa harus aku tahu, tapi nyatanya kamu makin menggila Anggun,"

"Apa yang kurang dari aku dan Aryo Anggun, apa?" ujarnya mengepalkan tangan hingga buku-buku jarinya memerah.

"Kamu pernah berada di posisi ini apakah akan kamu ulang apa yang kamu alami ke anak kita Anggun?" Aku memberanikan diri mengangkat wajah di sana Mas Galla menatapku penuh amarah.

"Aku minta maaf mas, aku salah," aku mendekat kearahnya bersimpuh dan memeluk kaki mas Galla, menangis hingga airmataku membasahi kaki Mas Galla.

"Berjanjilah ini yang terakhir dan gak akan terulang lagi," aku mengangguk mengangkat kepalaku menatap mas Galla.

"Iya mas aku janji," ujarku terisak, lega karena mas Galla masih memberiku kesempatan.

Sampai di jakarta aku mengajukan surat pengunduran diri, ini salah satu caraku untuk memperbaiki semuanya, dengan berhenti bekerja sesuai saran dan nasehat ibu.

Aku benar-benar menjauhi pak Riko, aku gak peduli dia mengancam akan mengirim video intim kami pada mas Galla.

Aku sudah jujur pada mas Galla, sikap mas Galla memang tetap sama seperti sebelumnya tetap dingin saat kami hanya berdua dan akan menjadi hangat saat kami berada di lingkungan keluarga atau di luar. Mungkin ini saatnya aku harus berjuang untuk mendapatkan hati suamiku.

Bunda juga jadi lebih dekat padaku karena kami sering menghabiskan waktu bersama mengasuh Aryo, selama ini saat aku dan mas Galla bekerja Aryo berada dalam pengasuhan Bunda.

Perlahan aku mulai memperbaiki semuanya, dan sikap mas Galla mulai mencair walau tak seperti dulu saat awal-awal pernikahan kita.

Setahun berlalu hubungan kami mulai membaik aku menjadi ibu dan istri yang baik mengurus mas Galla dan Aryo dengan baik.

Hingga suatu hari mantan atasan ku menghubungi diriku meminta untuk bertemu, Bu Silvi managing direktur di tempat aku kerja dulu.

"Anggun apa kabar?" Bu Silvi terlihat bahagia karena akhirnya aku mau memenuhi undangan beliau.

"Baik ibu,, ibu apa kabar?" tanyaku menautkan pipi kami.

Aku di temani Mas Galla menerima jamuan makan malam dari Bu Silvi.

"Pak Galla apa kabar?" Bu Silvi menyalami Mas Galla.

"Kabar baik ibu apa kabar?" ujarnya membalas uluran tangan bu Silvi.

"Baik yahh beginilah," ujarnya terkekeh pelan setelah basa-basi bu Silvi langsung mempersilahkan kami untuk menikmati hidangan.

Dan selesai makan malam bu Silvi mengajak kami berbincang untuk membicarakan tujuannya mengundang aku dan Mas Galla.

"Anggun apa ibu bisa minta tolong?" tanyanya menatapku.

"Bantuan apa ya bu," Aku melirik kearah Mas Galla.

"Tapi saya harus izin dengan pak Galla dulu," ujarnya.

"Apa boleh Anggun membantu saya di stasiun televisi yang baru saya rintis?" Aku dan Mas Galla saling bertatapan melempar pandang.

"Terserah Anggun, karena dia yang akan menjalani," seperti biasa Mas Galla selalu mendukung apapun keputusanku.

Aku menoleh kearah Mas Galla, jujur aku mau tapi aku masih trauma dengan apa yang terjadi setahun lalu, tapi ini impianku bekerja di stasiun televisi

Aku mengiyakan tawaran bu Silvi, aku kembali bekerja di stasiun televisi tapi tak pernah ku sangka ini adalah awal kehancuranku yang sebenarnya.

Terpopuler

Comments

Hayase °£

Hayase °£

Mas Gala baik bgt masih memaafkan mu Gun. hadeuuhhhh

2022-07-03

0

🎯aufaN⃟ʲᵃᵃ࿐

🎯aufaN⃟ʲᵃᵃ࿐

gemes bgt ama kelakuan c anggun

2022-06-26

0

aniek mardiana

aniek mardiana

beuuhhhh kurang ap coba 🙄🙄🙄

2022-06-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!