Jakarta 4 Tahun lalu
𝙃𝘼𝙉𝙄𝙉𝘿𝙔𝘼.
Menjadi staf operasional adalah pengalaman baru bagiku, dimana aku harus mengurus semua urusan kantor termasuk beberapa proyek yang sedang berjalan.
Cukup melelahkan karena bukan hanya bagian keuangan saja, hampir semua kami kerjakan demi berjalannya perusahaan.
Suri manajer operasional mengatakan aku cepat sekali beradaptasi dan bisa diandalkan, terbukti meski staf baru aku mampu bekerja dengan baik.
Bahkan Suri mempercayakan beberapa proyek besar untuk aku tangani.
"Cocoknya lo yang jadi manager proyek bukan si Denny itu," ujar Suri suatu hari karena aku berhasil membereskan proyek yang bermasalah.
Ini adalah pengalaman pertama dalam hidupku, pengalaman pertama dalam dunia kerja aku bisa ikut terjun langsung dan berinteraksi dengan banyak orang.
Suri beberapa kali mengajakku terjun langsung ke lokasi katanya kalau sama yang lain gak asyik dari situlah keakraban kami terjalin.
Hobi kita sama, sama-sama suka nonton bahkan setiap weekend kita sering pergi berdua untuk menonton film.
Dan sebagai staff operasional tanggung jawab yang diemban cukup berat bukan hanya sekali, dua kali aku ikut patungan ganti rugi karena kesalahan para staf yang mengakibatkan kerugian.
Dengan dalih menolong sesama beberapa kali aku ikut membantu teman-teman yang harus ganti rugi atau kena denda karena kelalaian saat bekerja.
Konsekuensinya aku harus lembur untuk mencari tambahan, seperti hari ini aku memilih lembur karena intensif yang lumayan besar.
Aku merenggangkan tubuhku jam di dinding menunjukan pukul sembilan malam, di dalam ruangan hanya ada aku karena dua orang temanku sudah duluan pulang
Setelah mematikan komputer dan memastikan semua sudah aku off kan aku bergegas keluar.
Saat akan memasuki lift aku bertemu dengan pak Galla, sebenarnya aku malu bertemu beliau kejadian lima bulan lalu masih teringat jelas di mana aku mengomeli atasanku karena berkas laporan hilang satu saat aku bertabrakan dengan pak Galla di lobby padahal berkas itu ada di dalam tas ku.
"Malam pak Galla," sapaku basa-basi standar karyawan ketemu atasan.
"Kamu lembur sendiri?" pintu lift terbuka dan kami masuk bersamaan.
"Gak pak tadi sama beberapa teman tapi mereka sudah duluan," jawabku memberi jarak pada pak Galla dengan berdiri di belakangnya.
"Suri??" tanyanya lagi.
"Oh bu Suri sudah pulang sejak sore tadi pak," jawabku berharap lift cepat turun sampai lobby.
"Dasar Suri," gumamnya pelan bersamaan dengan pintu lift yang terbuka.
"Saya duluan pak," aku keluar terlebih dahulu, mengeluarkan ponsel untuk memesan ojek online.
Saat tiba di lobby depan aku mendesah pelan ternyata malam ini sepertinya akan turun hujan suara gemuruh geluduk mulai terdengar.
Mobil SUV hitam berhenti di depanku, kaca mobil terbuka
"Kamu menunggu siapa?" Tanya pengemudi mobil yang tak lain adalah pak Galla.
"Eh pak Galla nunggu ojek pak," aku menunduk memperhatikan ponsel di mana aplikasi ojek online yang aku pesan masih mode mencari driver.
"Masuk,," ujarnya.
"Hah gak usah pak," tolakku menggeleng cepat.
"Udah masuk aja,," ujarnya membuka pintu mobil dari dalam, aku merasa jadi gak enak hati.
"Beneran pak, ngerepotin pak Galla," ujarku melangkah masuk dan duduk di sebelah memasang sabuk pengaman.
"Belum dapat ojeknya kan? Jam segini pasti lama dapatnya apalagi hari mau hujan," ujar pak Galla sebelum melajukan mobilnya dan ini adalah pengalaman pertamaku di antar oleh atasanku.
Aku terlihat gugup dan cemas berada satu mobil dengan pak Galla terlebih setelah menanyakan alamat tak ada pembicaraan lain hanya suara AC mobil dan deru kendaraan yang terdengar memecah kesunyian.
Tiba di gerbang komplek rumah om Hardi aku meminta pak Galla berhenti karena portal masuk komplek sudah di tutup.
Setelah mengucapkan terimakasih aku turun dari mobil dan melambaikan tangan pada pak Galla, ini adalah pengalaman pertama ku, aku mengagumi sosok pak Galla sekilas tadi di dalam mobil aku mencuri pandang dia sosok pria idaman.
"Aduhh iling Nin, suami orang Nin," ujarku memukul kepalaku sendiri sambil berjalan masuk setelah mobil pak Galla menghilang dari pandangan.
𝘼𝙉𝙂𝙂𝙐𝙉.
Hubunganku dengan Mas Galla mulai membaik, beberapa kali aku mengajak mas Galla makan malam dan tak pernah menolak.
Kami juga sering menghabiskan waktu bersama-sama walau pekerjaan kami sedang padat-padatnya.
Siang tadi mbak Linda manager Richard menghubungiku meminta untuk bertemu sebelum Richard bertolak ke Paris untuk acara Paris fashion week.
Aku belum memberi jawaban karena malam ini aku dan Mas Galla berencana makan malam bersama.
Menjelang jam pulang kerja Mas Galla menghubungiku meminta maaf karena harus lembur malam ini, aku pun beralasan sama harus lembur karena memantau proses shooting acara yang tengah naik daun.
Kenyataannya aku sekarang berada di apartemen manajer Richard,sedang berbagi peluh bersama pria lain aku kembali terjebak dalam dosa ini.Aku mengkhianati Mas Galla.
Kami saling memuaskan aku suka dengan cara Richard memanjakanku, beda dari Mas Galla dan pak Riko, aku sekali lagi menikmati semua ini.
Terlebih ada mbak Linda manajer Richard yang selalu mendukung dan memfasilitasi hubungan kami bahkan membiarkan apartemen nya untuk kami gunakan memadu kasih.
Mas Galla tak pernah curiga, karena aku tidak pernah terlihat berdua dengan Richard selalu ada mbak Linda diantara kami.
Aku menutupi semuanya dengan rapi.
"Aku nanti dua minggu loh di Paris," aku masih berada dalam pelukan Richard setelah kami sama-sama meraih kepuasan.
"Lalu,," tanganku bermain-main pada dada bidangnya.
"Malam ini nginep sini ya," pinta Richard mencium pipiku.
"Gak bisa,, aku gak bisa kalo nginep tapi kalo sekali lagi,,," aku kembali menggoda Richard dan berakhir dengan lenguhan panjang dari kami berdua.
Selesai memuaskan Richard aku bergegas membersihkan diri, aku harus kembali ke rumah sebelum Mas Galla tiba dulu di rumah.
Pukul 9 malam, sopir mbak Linda mengantarkanku pulang. Tubuhku terasa remuk setelah Richard tanpa henti meminta lebih dan lebih aku kelelahan dan merasa puas.
Richard selalu begitu dia tahu apa yang aku mau, apa yang belakangan ini tak pernah aku dapat lagi dari Mas Galla,entah aku memang agak gila selalu merasa tak puas dengan pasanganku.
Hari semakin malam suara gemuruh mulai terdengar sepertinya hujan akan turun,aku melempar pandangan keluar jendela menyandarkan tubuh lelahku pada sandaran kursi.
Aku menegakkan posisi duduk saat aku melihat mobil suamiku dan meminta supir menepi untuk memastikan itu mobil Mas Galla mobil suamiku yang berhenti di gerbang komplek perumahan.
"Pak menepi sebentar ya," pintaku.
Mobil kami berhenti tak jauh dari mobil Mas Galla, pikiranku bertanya-tanya sedang apa Mas Galla di sini namun aku memilih mengamati apa yang sedang dilakukan suamiku.
Setahuku tempat ini jauh dari kantor Mas Galla dan bukan daerah yang dilewati Mas Galla.
Dan mataku membulat sempurna hatiku terasa sakit saat seorang wanita turun dari dalam mobil Mas Galla.
Kenapa sesakit ini rasanya melihat perempuan turun dari mobil Mas Galla?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Hayase °£
Sakit liat suami antar cwek lain?? nah apa kabar kamu yg udh gda taubatnya Gun.... sikapmu menjijikan Gun.
2022-07-03
0
❤winnygemoy💕
minum bodrex mbak anggun salomewati.....😄😄😄😄 kalo sakit
2022-07-02
1
⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸ🦎ᵏᵉʸ
lah kok anggun yg sakit,,, kamu aja habis nyeleweng
2022-06-24
2