Jakarta Tiga Tahun Lalu.
𝙎𝙀𝙉𝙂𝙂𝘼𝙇𝘼.
Malam ini acara ulang tahun perusahaan di gelar. Semua karyawan terlihat antusias karena di malam ini mereka bisa puas menikmati pesta bersama keluarganya.
Anggun yang sudah empat kali absen malam ini datang menggunakan gaun terusan berwarna hitam dengan aksen pita di pinggang, dia selalu mempesona dengan penampilannya.
Jujur secara fisik aku masih terpesona dengan istriku, dia cantik dan menarik namun secara hati tidak sama sekali aku muak dengan wanita yang kini berjalan di sebelahku.
Saat memasuki aula perusahaan semua mata tertuju pada kami, semua terpukau dan memuja betapa serasinya kami.
"Cantik banget istri Pak Galla,"
"Cocok banget ya best couple,"
"kenapa yang cantik selalu untuk yang ganteng "
Begitulah selentingan gunjingan dari para staf saat kami melewati mereka.
Acara formal telah selesai kali ini di lanjut acara hiburan, di sudut ruangan aku melihat Bunda tengah berbincang dengan seseorang.
Aku tak begitu mengenal sosok itu karena dia berdiri membelakangiku.
Mereka berbincang cukup akrab sosok itu menunduk untuk menggoda Aryo yang sejak tadi bersama bunda.
Kadang orang mengira Aryo adalah adik bungsuku karena anak itu sering kali bersama bunda dan ayah dibanding bersama kami.
Anggun meladeni pertanyaan dari para staf yang mendekati Anggun, entah mereka mendekat karena terpesona atau mendekat karena mau menjilat.
Aku berpamitan dengan Anggun yang sejak tadi berada di sebelah ku untuk menemui bunda.
"Bunda,,," sapaku dan Aryo langsung berlari memelukku.
"Selamat ya mas," Aku mengangkat Aryo dalam gendongan, dan Hanin menegakkan badannya.
"Eh pak Galla," sosok itu terlihat kikuk dan menepi berdiri di sebelah Bunda.
"
"Hanin pamit dulu ya bu, pak Galla,, Aryo besok kita main lagi,," Hanin sosok itu ternyata Hanin staf operasional yang malam ini terlihat beda, meski berpenampilan sederhana tak se wah Anggun tapi Hanin terlihat cantik dan,, aku menggelengkan kepala gak boleh aku mengagumi sosok wanita lain.
"Miss Hanin ternyata staf kamu ya mas," tanya Bunda.
"Bunda kenal di mana?" tanyaku karena bunda terlihat akrab dengan wanita itu.
"Miss Hanin dulu pernah ngajar Aryo di sekolah ," jawab Bunda.
"Ngajar ?" tanyaku.
"Iya Miss Hanin itu baik mas,bunda mau jodohin Miss Hanin sama Gara," aku menurunkan Aryo yang merengek minta turun.
"Memangnya Gara mau," aku mengedikan bahu, jujur di hati kecilku ada rasa tak terima jika sampai Hanin bersama Gara.
Segara Bimantara adik bungsuku itu terkenal playboy, kekasihnya tidak hanya satu tapi ada di mana-mana.
"Biar tobat adikmu itu mas," Bunda tersenyum.
"Bunda,," Anggun mendekat seperti biasa berbasa-basi memeluk bunda dan menautkan kedua pipinya.
"Mantu bunda yang satu ini sibuk banget," ujar Bunda melirik kearah ku aku hanya tersenyum masam.
"Bunda sehat,," tak menanggapi protes bunda Anggun memilih bertanya kabar bunda.
Aku meninggalkan Bunda dan Anggun saat para sahabatku datang.
"Selamat Bro Galla makin berjaya," kami berpelukan dan melakukan salam ala pria.
"Kenapa kalian bisa kompak datang bersamaan?" Tanyaku menatap ke tiga sahabatku.
"Tuh si Yudha, pake acara kita harus minta ijin ke bininya ribet," Dion mendengus kesal.
"Tahu sendiri kan bro gimana Nina,," Yudha tertawa…
"Gue mau cari gebetan mana tahu staf Galla ada yang nyangkut sama gue," aku menepuk punggung Andreas dan laki-laki itu tertawa.
Andreas membuktikan ucapannya dia memilih mendekati para staf wanita yang bergerombol dari pada ikut bersama kami untuk mengisi perut.
"Kenyang dia kalo udah gombalin cewek," celetuk Dion menatap kearah Andreas.
"Lo gak ada rencana mau deketin staf gue," ujarku mencibir kearah Dion karena dua sahabatku ini sebelas dua belas suka tebar pesona.
"Makan lebih penting buat gue, karena gue perlu tenaga ekstra,,," aku menendang kakinya yang berada di bawah kolong meja.Dion tergelak.
Aku tahu maksudnya Dion pasti gak akan melepas begitu saja kenalanya sebelum berakhir di ranjang yang sama.
"Staf gue bukan wanita-wanita yang lo pikirkan," aku mendengus kesal pada casanova di depanku, lagi-lagi Dion tergelak.
Saat tengah berbincang usai menikmati hidangan Hanin mendekatiku.
"Maaf Pak Galla, waktunya untuk memberikan penghargaan," ujar wanita itu tersenyum pada kami.
Dion terpaku menatap Hanin tak berkedip dan aku gak suka dengan cara Dion menatap Hanin,entah kenapa rasanya gak rela.
"Oke nanti saya kesana," Hanin menunduk berpamitan dan pergi.
"Bro siapa anak baru ya," Dion menggeser duduknya.
"Stafnya Suri,," jawabku aku tahu Dion paling malas berurusan dengan Suri mereka layaknya tom dan Jerry setiap bertemu akan ribut gak jelas.
"Gila Suri nyimpen berlian, harus baik-baik sama Suri gue," aku menggeleng menggeser kursi dan berdiri.
"Yud, lo jagain Dion gue takut dia bikin ulah di acara gue," Yudha mengangkat kedua jempolnya dan Dion mendengus kesal.
Aku berjalan meninggalkan mereka,di sudut hatiku ada perasaan tak rela jika Hanin didekati oleh pria lain, aku mencoba menepis rasa itu karena aku sadar aku bukan siapa-siapa aku hanya atasan Hanin dan aku seorang pria beristri.
𝙃𝘼𝙉𝙄𝙉𝘿𝙔𝘼.
Akhirnya malam ini terlaksana kerja keras team kami dan team akuntan akan kami buktikan malam ini.
Konsep ulang tahun perusahaan kali ini beda kata Suri aku baru sekali ini ikut merayakan perayaan ini.
Sejak dimulainya acara aku sibuk mengurus semuanya bersama beberapa anak akuntan dari mulai mengatur acara sampai para tamu undangan.
Aku bahagia bisa bertemu dengan Bu Diana Astuti wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah setengah abad lebih, ternyata Bu Diana adalah ibu dari Pak Galla, pantas saja mereka memiliki garis wajah yang sama.
"Miss Hanin ternyata kerja sama papa yo," Aryo adalah anak didik ku dulu aku sempat menjadi tenaga pengajar membantu tante Lusi waktu itu, Aryo adalah salah satu anak didik tante Lusi yang dekat denganku padahal aku hanya dua minggu bekerja sebagai tenaga pendidik.
Waktu itu aku membantu tante Lusi saat menunggu surat panggilan kerja kebetulan ada salah satu pengajar pendamping yang cuti melahirkan.
"Aryo kemarin sempet gak mau sekolah lagi loh mis," ujar bu Diana mengadu.
"Kenapa gak mau sekolah?" Aku menunduk menyamai tinggi bocah laki-laki yang berdiri di samping bu Diana
"Ndak ada Miss alyo ndak cuka," jawabnya mengerucutkan mulutnya.
"Gak boleh gitu Aryo kan mau jadi pilot jadi harus rajin sekolah," bocah itu mengangguk aku memeluk Aryo.
"Miss gak cuka sama Alyo,miss cuka sama papa, kenapa miss kelja sama papa?" tanya bocah itu penasaran..
"Ya karena miss,,," percakapan kami terjeda dan bocah lelaki itu berlari ke arah suara yang memanggil Bu Dian.
"Bunda,,," suara Pak Galla menyapa kami.
Aku menegakkan tubuh berdiri kikuk di sebelah Bu Dian.
Aku memilih berpamitan karena memang ada yang harus aku urus.
Aku tidak memperhatikan keadaan sekitar, sibuk mengurus ini dan itu berjalan keluar masuk memastikan semuanya aman.
Saat berjalan menuju belakang panggung tanganku di cekal dan di seret masuk ke sebuah ruangan oleh seseorang.
"Ngapain kamu dekati Bunda dan Aryo?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Hayase °£
Udh lepasin aja Anggun, cantik tapi ga ada akhlak. mending Ama yg sederhana aja Mas. Sama aku misalnya 😂😂
2022-07-03
0
aniek mardiana
mbak anggun ini mah ,mmmm dasar mbk kunti lu ya🙄🙄
2022-06-27
1
Ntah
aduhhh dasar anggun,,, gk rela yaa aryo dket sm hanin,, pdhl dlu km jg prnh lakuin itu, beda nya hanin bukan siapa2
2022-06-24
1