Kecemburuan

Jakarta 3 Tahun Lalu.

𝘼𝙉𝙂𝙂𝙐𝙉.

Ulang tahun perusahaan Mas Galla digelar malam ini, seperti janjiku kemarin aku akan datang ke acara itu, aku tengah bersiap mematut diriku di depan cermin memastikan malam ini aku tampil sempurna.

Sejak kejadian kemarin aku lebih posesif terhadap Mas Galla, aku pastikan harus bisa mendapatkan hati Mas Galla kembali.

Meski aku masih menjalani hubungan terlarang dengan Richard tapi aku gak mau jika Mas Galla memiliki hubungan spesial dengan wanita lain, terlebih wanita yang bekerja sebagai staf operasional di perusahaan Mas Galla.

Mas Galla menggandeng ku mesra memasuki aula tempat dimana acara ulang tahun perusahaan digelar,bukan di hotel mewah tapi acara di gelar di perusahaan kata Mas Galla sekaligus memperkenalkan perusahaan pada khalayak karena Mas Galla juga mengundang banyak relasi dan koleganya.

Ini kali pertama aku datang ke acara ulang tahun perusahaan setelah kelahiran Aryo, atau kali kedua aku datang setelah resmi menjadi istri Mas Galla.

Aku melingkarkan tanganku di lengan mas Galla, berjalan Anggun di sebelah nya,sesekali aku melempar senyum pada orang yang berpapasan dengan kami.

Mas Galla malam ini terlihat gagah dengan setelan tuxedo nya, rasanya aku gak rela jika mata para wanita jelalatan menatap Mas Galla.

"Cantik banget istri pak Galla"

"Cocok banget ya satunya ganteng satunya cantik,"

"Baru lihat istrinya pak Galla cantik banget ya pantesan pak Galla gak mau ngelirik kita"

Dan banyak lagi selentingan yang aku dengar dari para wanita yang kami lewati.

Mas Galla mempersilahkan aku duduk di kursi yang telah disediakan, aku duduk bersama Ayah, bunda dan putra kami Aryo yang mendekati ku saat aku datang duduk di pangkuan ku.

Acara begitu meriah, aku menatap kagum pada sosok suamiku yang sedang memberikan sambutan di atas panggung.

Suamiku terlihat gagah dan mempesona tak heran jika para mata wanita terpukau pada suami ku, dalam hati aku mengakui aku salah dan gak bersyukur memiliki suami seperti Mas Galla.

Tapi kembali lagi aku egois dan jahat tak bisa aku pungkiri, hubungan terlarang yang aku jalani seperti candu, ada rasa ingin mencobanya lagi dan lagi. Gila memang gila tapi Richard memberi kenikmatan yang gak aku dapatkan dari Mas Galla.

Acara berganti dengan acara hiburan, acara ini sangat meriah dan menyenangkan tak ada seorang pun yang beranjak meninggalkan acara.

Aku salut pada team yang merancang acara ini.

Sejak masuk tadi aku tidak melihat wanita itu padahal aku berharap dia melihatku bergandengan dengan Mas Galla aku ingin dia tahu bahwa aku masih istri sah mas Galla dan aku paling berhak atas Mas Galla.

Mas Galla meninggalkan ku untuk menemui para koleganya begitu juga dengan Ayah, sementara bunda mengajak Aryo untuk mengambil es cream.

Aku berdiri sendiri di tengah acara ini,tak ada seorang pun yang aku kenal karena memang aku jarang hadir di acara perusahaan suamiku.

"Bu Anggun,," para wanita menghampiri ku, mereka adalah staff mas Galla, yang mendekatiku, sepertinya mereka adalah anak-anak baru di perusahaan.

Mereka berbincang denganku dan bertanya banyak hal, termasuk kenapa jarang terlihat mendampingi Mas Galla di acara-acara perusahaan dan mereka mengira Mas Galla masih single.

Aku tersenyum menjawab pertanyaan dari mereka obrolan kami berlanjut saat aku mengatakan kesibukanku sebagai Asisten Produksi di sebuah stasiun televisi swasta.

Dan semakin seru kala mereka tahu aku adalah Asisten produksi yang memegang acara talkshow yang dibawakan Richard.

Mereka adalah penggemar Richard dan jika boleh mereka ingin sekali bisa melihat proses syuting, tentu aku mengijinkan, aku harus membangun image bagus di depan para staf Mas Galla, mereka harus menilaiku sebagai istri pimpinan yang baik dan ramah.

Saat tengah mengobrol sudut mataku menangkap bunda tengah berbincang dengan seorang wanita, yang aku tahu wanita itu adalah wanita yang aku cari si staf operasional bahkan wanita itu menunduk dan menggoda dan bermain dengan Aryo putraku.

Aku mengamati dari jauh, rasanya ingin pergi kesana tapi kami tengah asyik berbincang,tapi sepertinya aku memang harus kesana saat aku melihat Mas Galla mendekat kearah Bunda dan berdiri di sebelah wanita itu.

"Maaf ya saya tinggal, saya harus menemani pak Galla," pamit ku pada mereka semua.

Aku mempercepat langkahku,darahku rasanya sudah mendidih hatiku sakit, aku cemburu melihat wanita itu dekat dengan Mas Galla, Bunda dan Aryo.

"Anggun,, sini sebentar," Ayah memanggilku saat melintasi meja Ayah.

"Iya yah," aku terpaksa berhenti di meja Ayah menarik nafas dalam-dalam untuk menetralkan gemuruh dalam dada.

"Ini istrinya Galla yang kerja di stasiun televisi," Ayah memperkenalkan ku pada teman Ayah,mau tak mau aku menyalami teman Ayah satu persatu.

"Cantik,, pantesan jarang di bawa Galla," ujar wanita paruh baya yang menggunakan jilbab biru.

"Sibuk banget ya nak Anggun," tanya wanita yang duduk di sebelah nya, mengusap punggung tanganku saat aku menyalami nya.

"Ini sahabat Ayah dan Bunda, kami berteman sejak sekolah dulu," ujar Ayah, aku hanya melempar senyum pada tiga pasang suami istri paruh baya di depanku, berdiri kikuk di samping Ayah.

"Ayah, Anggun mau ketempat bunda ya," ujarku.

"Oh iya,," Ayah menoleh ke arah Bunda yang berdiri tak jauh dari kami.

"Om tante semua, maaf Anggun ke tempat bunda sebentar ya,"

mengangguk pada semuanya dan bergegas menuju ke tempat bunda.

Tapi wanita itu sudah tidak ada bersama Bunda dan Mas Galla,kemana wanita itu?

Bunda tersenyum menyambut kedatanganku dan tak lama mengajakku untuk duduk bersama sahabat Bunda dan Ayah ,sementara Mas Galla dia menyapa para sahabat nya yang baru datang.

Aku gak fokus mendengarkan perbincangan para orang tua, mataku mencari sosok wanita itu, sosok yang menjadi ancaman bagiku saat ini.

"Bunda Anggun ke toilet ya," pamit ku pada Bunda saat melihat wanita berjalan mondar- mandir di dekat panggung.

Aku sengaja ijin ke toilet untuk menemui wanita itu, ternyata dia adalah salah satu panitia penyelenggara dan saat dia melintas di depanku aku menyeretnya menuju ruangan di sisi pintu keluar.

"Ngapain kamu deketi Bunda dan Aryo," Aku menghempaskan tangannya yang sejak tadi aku cengkram kuat.

"Mau cari muka kamu," aku menunjuk mukanya, wanita itu mengusap pergelangan tangannya yang memerah karena kuatnya aku cengkraman ku tadi.

"Maaf ibu, saya gak ngerti," jawabnya.

"Jangan pura-pura gak ngerti, jauhi suami saya atau,,"

"Hanin,,Nin,," terdengar langkah mendekat memanggil namanya.

"Keluar sana,dan ingat jangan dekati suami saya," ancam ku memintanya keluar terlebih dahulu, jangan sampai ada yang melihat kami berada dalam satu ruangan.

"Lo ngapain?" tanya orang yang memanggilnya.

"Habis benerin rok gue," jawab wanita itu, ternyata dia bukan tipe pengadu,aku masih berada dalam ruangan hingga tak terdengar suara lagi baru aku keluar.

"Anggun dari mana?" Aku menoleh dan tersenyum pada Bunda

"Habis benerin baju bund," ujarku beralasan.

"Oh pantes Bunda ke toilet nyariin kamu gak ada,ayo acara puncak akan dimulai" Bunda menggandeng tanganku memasuki ruang acara, aku mengikuti langkah bunda tapi mataku tetap bergerak mencari di mana wanita itu.

Aku duduk kembali di dekat bunda dan Ayah,sementara Mas Galla aku tak melihatnya lagi berada di meja yang di tempati bersama teman-teman nya tadi.

Aku menarik nafas mencoba menahan ledakan amarah di dalam dadaku saat aku melihat Mas Galla berjalan berdampingan dengan wanita itu naik keatas panggung, kenapa harus wanita itu yang mendampingi Mas Galla?

Terpopuler

Comments

Hayase °£

Hayase °£

Kalo org punya salah pasti bawaannya jg curiga mulu k pasangan. Tlg si anggun bungkus aja lah 😠😠

2022-07-03

0

aniek mardiana

aniek mardiana

wea ngerti nggak bersykur tapi yo masih dibaleni ,mmm
sesuatu akan terasa bila sudah kehilangan 🙄

2022-06-27

1

Ntah

Ntah

aduhh namny jg staff yg lg ada acara jg hanin trmasuk panitia ny ya wajar klo menemani atasannya lahh,,, over bgt sih km anggun

2022-06-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!