Mempertahankan.

Jakarta 3 Tahun Lalu.

𝙃𝘼𝙉𝙄𝙉𝘿𝙔𝘼.

Tak terasa hampir satu tahun aku bekerja di Galla project, banyak hal baik yang bisa aku dapatkan.

Aku jadi pribadi yang mandiri dan pemberani bahkan aku ketularan seperti Suri yang sedikit judes dan angkuh.

Tapi aku tak se angkuh Suri karena gak ada yang bisa aku sombongkan selain hasil kinerjaku yang selalu dipuji pak Galla.

Beberapa kali aku berhasil membereskan masalah yang terjadi di kantor bahkan aku berhasil membongkar kecurangan yang dilakukan manajer proyek dan anak akuntan.

Minggu depan adalah ulang tahun perusahaan, tahun ini divisi operasional dan Akuntansi yang bertugas untuk menyiapkan acara ini.

Aku dan tim dari operasional adalah orang paling sibuk seminggu ini untuk menyiapkan acara penting ini.

"Nin, ntar malam sebelum pulang kita ngopi dulu ya," ajakan dari Juan rekan kerjaku.

"Sekali-kali ikut ya Nin sama kita-kita, " bujuk Fillah

"Gue ikutan kok Nin," Ajeng menimpali.

"Boleh deh tapi jam sembilan gue udah pulang ya, lo tahu kan portal komplek gue,," Jawabku terkekeh ringan, portal komplek yang aku maksud adalah Om Hardi adik dari bapak memberlakukan jam malam untuk ku, aku harus sudah pulang jam sembilan malam walaupun telat pulang aku harus memberikan penjelasan detail pada om ku.

Aku tahu om Hardi begitu ketat menjagaku agar aku gak ikut-ikutan pergaulan bebas di ibukota.

Malam di mana pak Galla mengantarku saja paginya Tante Lusi mencecerku dengan rentetan pertanyaan karena aduan dari satpam komplek yang melihat aku turun dari mobil mewah.

Aku menjalani hariku seperti biasa cerah ceria dan bahagia, aku bahagia karena berada di lingkungan yang menyenangkan.

Janji untuk pergi ngopi dengan teman-teman tinggal janji karena saat ini aku terjebak dalam kemacetan bersama pak Galla dan Suri setelah pulang dari PIK.

"Loe gelisah amat Nin, baru jam tujuh malam," Suri yang melihatku sibuk berbalas pesan menegur ku.

"Gue ada janji sama anak-anak tapi kayaknya gak kekejar," ujarku.

"Lo gak bilang,"

"Gue pikir kita sudah kembali ke kantor jam limaan," cicit gue.

"Janjian di mana biar kita antar aja," ujar Pak Galla ternyata mencuri dengar perbincanganku dengan Suri.

Seakrab itu antara aku dan Suri, wanita itu marah saat aku menyapa dirinya dengan panggilan ibu, katanya dia gak nikah sama bapak dan saat aku menyapa dengan panggilan mbak dia juga protes katanya bukan mbak-mbak.

"Gak perlu pak, saya sudah batalkan," jawabku pak Galla hanya melirik sekilas dari kaca tengah mobil.

Semakin hari aku semakin disibukkan dengan pekerjaan banyaknya proyek yang ditangani dan kosongnya kursi manager proyek yang dihentikan oleh Pak Galla.

Aku adalah orang yang bertanggung jawab atas dihentikannya manajer proyek mau tak mau aku mengambil alih pekerjaan nya.

Suri juga mulai mengurangi pekerjaanku di bagian operasional. Siang ini saat akan pergi makan siang tiba-tiba pak Galla meminta kami untuk membahas proyek di Lombok.

Dengan terpaksa aku membatalkan janji makan siang dengan Juan. Rekan ku di divisi operasional itu tak pernah berhenti mengajakku untuk keluar namun berakhir dengan aku yang selalu membatalkan karena pekerjaan.

Selesai meeting kami melanjutkan diskusi di ruang pak Galla, aku, Suri dan Rifat Asisten pak Galla sementara yang lain melanjutkan pekerjaan masing-masing.

Memasuki ruangan pak Galla aku tertegun pada sosok cantik yang duduk Anggun di ruangan pak Galla, wanita itu cantik sekali cocok bersanding dengan pak Galla.

Aku tahu jika Pak Galla memiliki istri cantik bernama Anggun Astaria putri, wanita yang berkarir di dunia pertelevisian dan ini kali pertama aku bertemu dengannya, aku yang perempuan saja terpesona bagaimana kaum adam?

Perlahan bu Anggun mendekatiku

"Ada hubungan apa kamu dengan suamiku," tanyanya, aku mengerjap kaget, hubungan apa?

"Hubungan kerja lah," Jawab Suri memutar bola matanya malas, aku tahu Suri tak menyukai istri dari atasannya, dari cerita yang aku dengar keluarga besar Bimantara kecewa dengan pilihan Pak Galla.

"Saya staf operasional bu, perkenalkan nama saya Hanin,," ujarku mengulurkan tanganku namun di tepisnya, bukan hanya aku saja yang kaget karena Suri dan Rifat juga terdiam.

"Wow,, luar biasa sekali mba Anggun," Suri menarikku ke belakang punggung nya.

"Putri keraton tapi gak tahu tata krama,"

"Anggun, Suri sudah gak usah kekanakan aku bukan kamu," ujar pak Galla melerai.

"Istri Mas itu gak tahu sopan santun," dengus Suri.

"Di pikir semua wanita sama kayak dia,"

"Kamu,,!!!! " Bu Anggun mengangkat tangannya.

"Sudah,, Anggun kamu masuk dulu," menarik bu Anggun menjauhkan dari Suri.

"Awas kamu yah,, " geram bu Anggun mengikuti langkah Pak Galla masuk kedalam ruang istirahat Pak Galla.

"Lo gapapa kan Nin," tanya Suri.

"Gak papa gue gapapa,"

"Lo juga malah ngeliatin bukannya bantuin," sembur Suri pada Rifat yang hanya diam saja.

Setelah bu Anggun masuk ke ruang istirahat tak lama Pak Galla keluar dan kami melanjutkan diskusi kami, tapi aku tidak bisa fokus karena memikirkan pertanyaan bu Anggun, kenapa wanita itu begitu membenciku saat menatapku dan kenapa dia mempertanyakan hubunganku dengan Pak Galla?.

𝘼𝙉𝙂𝙂𝙐𝙉.

Wanita itu berdiri di hadapanku dan memperkenalkan dirinya sebagai staf operasional,kenapa seorang staf operasional harus diantar mas Galla?.

Suri sepupu Mas Galla aku tidak menyukainya dia terlalu mencampuri urusanku,dan berani sekali dia merendahkan ku di hadapan Mas Galla dan membela wanita itu.

"Tolong jaga sikap Anggun," ujar Mas Galla saat memisahkan aku dari Suri.

"Sepupu kamu dan wanita itu yang harus jaga sikap Mas," protesku pada Mas Galla.

"Aku diskusi bentar setelah ini kita selesaikan urusan kita," Mas Galla berbalik menutup pintu ruangan meninggalkan ku.

Bukan istirahat aku malah mencuri dengar apa yang sedang mereka bahas, hatiku panas aku cemburu aku gak suka mas Galla begitu dekat dengan wanita itu.

Ponselku berdering nama Mbak Linda tertera sebagai pemanggil.

Aku terpaksa menolak panggilan mbaK indah, aku gak mau mas Galla tahu.

[ Richard sudah pulang dari Paris malam ini bisa ketemu? ] pesan dari mbak Linda karena aku menolak panggilannya.

Aku dalam dilema, aku butuh pelampiasan tapi aku gak bisa meninggalkan mas Galla terlebih ada wanita itu, wanita yang aku percaya adalah wanita idaman lain mas Galla.

[ Besok saja mba,Hari ini aku ada acara ] balasku pada mbak Linda.

Setengah hari ini aku sudah mengambil ijin, aku sudah menyusun rencana untuk bisa bersama mas Galla, ada yang harus aku bicarakan apalagi setelah peristiwa tadi.

Aku harus merebut hati suamiku aku gak rela berbagi mas Galla dengan siapapun, egois sekali sementara aku sendiri membagi hatiku pada orang lain.

Sejak kecil aku gak suka apapun yang menjadi milik ku di ambil atau di rebut orang aku gak suka, dan Aku akan mempertahankan apa yang menjadi miliku.

Aku akan mempertahankan Mas Galla.

Terpopuler

Comments

Hayase °£

Hayase °£

Dihhh Gun, emang km ada kelainan. dr awal aku udh gedek Ama km.

2022-07-03

0

Ntah

Ntah

ubah dlu dong sikapmu klo km mau mmpertahankan rumah tanggamu,, dasar uler

2022-06-23

1

྅≞⃗ Yudho☘️"ķïťå"

྅≞⃗ Yudho☘️"ķïťå"

Gak boleh gitu anggun....kamu sendiri seneng2 ma cowo lain

2022-06-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!