Awal kehancuran

Jakarta 10 Tahun lalu

𝘼𝙉𝙂𝙂𝙐𝙉.

Malam ini hujan begitu deras, semua air tumpah dari langit, sejam lalu Mas Galla suamiku menghubungi aku kalau dia masih terjebak macet sepulang dari Bogor.

Pertemuanku dengan Mas Galla terjadi Enam bulan lalu, saat aku ditugaskan untuk meliput kegiatan Seorang Senggala Bimantara pemilik dari Galla Project, salah satu pebisnis yang sukses di usia muda.

Diam-diam Mas Galla jatuh pada pesonaku namaku Anggun Astaria putri, kedua orangtuaku memberi nama itu karena besar harapan mereka aku menjadi wanita yang anggun dan lemah lembut.

Dan karena sikapku yang cenderung lemah lembut Mas Gala jatuh pada pesonaku, tanpa sepengetahuanku dia melamarku pada ibuku saat dia bilang ada pekerjaan di Solo.

Tak butuh waktu lama setelah acara lamaran satu bulan berikutnya kami resmi menikah, Mas Galla memberikanku kebebasan untuk tetap bekerja dan meniti karir.

Tuhan maha baik karena kami langsung diberi keturunan, saat ini aku tengah mengandung anak pertama kami buah cintaku dengan Mas Galla.

"Loh Anggun belum pulang," sapaan Pak Riko direktur operasional memutuskan anganku tentang Mas Galla.

"Belum pak, nunggu hujan reda," jawabku.

"Memang kamu naik apa?" Tanyanya.

"Tadi pagi diantar Mas Galla paling nanti aku naik taxi pak," ujarku tersenyum.

"Mau bareng?" Tawara nya, tawaran yang tak aku sangka menjadi awal dari kehancuran rumah tanggaku dengan Mas Galla.

.

.

𝙎𝙀𝙉𝙂𝙂𝘼𝙇𝘼.

Aku mendesah pelan, diliputi kecemasan terjebak macet dan hujan deras padahal malam ini aku berjanji pada Anggun istriku akan menjemputnya.

Anggun Astaria Putri, aku bertemu dengannya saat terlibat liputan di mana stasiun televisi tempat Anggun bekerja meliput tentang keseharian ku sebagai pebisnis muda.

Aku jatuh cinta pada pesona gadis jawa bertutur kata lemah lembut dan anggun seperti namanya Anggun Astaria putri nama yang indah bukan?.

Aku putuskan untuk melamarnya saat ada pekerjaan di Solo, berbekal informasi yang aku dapat dari atasan Anggun aku nekat melamar Anggun pada ibunya.

Wanita paruh baya yang memiliki paras ayu seperti Anggun menerimaku dengan baik, dan meminta kedua orang tua ku untuk kembali datang melamar secara resmi.

Seminggu setelah kepulanganku dari Solo Bunda dan Ayah langsung melamar Anggun secara resmi dan kami bertunangan di Solo lima hari berikutnya.

Sebulan setelah acara pertunangan kami langsung menikah, ini pernikahan pertama di keluarga Bimantara karena aku adalah anak pertama.

Bunda begitu antusias menyiapkan semuanya dan Ayah pastinya sangat bahagia karena akhirnya aku menikah di usiaku yang hampir kepala tiga.

Pernikahan bahagia itu akhirnya terlaksana aku bahagia karena menikahi Anggun wanita yang lemah lembut dan membuatku jatuh cinta saat pertama kali bertemu.

Sebulan setelah pulang dari honeymoon kabar bahagia itu kami Terima dengan suka cita, Anggun hamil buah cinta kami dan saat ini ada anakku yang bersemayam di rahimnya.

Meski hamil muda Anggun tak merasakan mual muntah seperti wanita hamil pada umumnya jadi aku tetap mengijinkan dirinya untuk tetap bekerja.

Jakarta 7 tahun lalu.

𝘼𝙉𝙂𝙂𝙐𝙉

Putra pertama kami kini berusia 3 Tahun Aryo Bimantara nama yang diberikan mas Galla untuk putranya.

Aryo memiliki garis wajah seperti mas Galla tampan dan mempesona.Bocah itu tumbuh menjadi anak yang bahagia dan penuh limpahan kasih sayang dari keluarga mas Galla dan keluargaku tentunya.

Mengingat aku adalah anak tunggal jadi Aryo adalah cucu satu-satunya bagi Ibu. Bahkan ibu bisa meninggalkan rumah berbulan-bulan dan tinggal di rumah ku sejak kelahiran Aryo, padahal sebelumnya mengajak ibu ke Jakarta adalah hal yang sulit.

Harusnya aku bahagia memiliki keluarga sempurna dan lengkap, suami yang mencintaiku dan menyayangiku anak yang lucu dan menggemaskan tapi.

Aku tetaplah manusia biasa yang kadang luput akan dosa dan kesalahan.

Dan kedekatanku dengan pak Riko menjadi awal kehancuran yang aku ciptakan sendiri.

𝙎𝙀𝙉𝙂𝙂𝘼𝙇𝘼.

Putraku dengan Anggun tumbuh sehat dan menggemaskan hari ini usianya genap tiga tahun, semua keluarga selalu heboh dengan acara perayaan ulang tahun Aryo putra kami.

Ibu mertuaku sudah sebulan ini tinggal bersama kami, sejak Aryo lahir ibu memang sering berada di jakarta padahal kata Anggun dulu ibu paling susah kalau di minta untuk ke Jakarta.

"Anggun nanti kalian langsung ke hotel ya, Aryo nanti berangkat sama ibu sama Gema nya," Gema adalah panggilan Aryo untuk Bunda.

"Anggun setengah hari saja hari ini bu," jawab Anggun saat ini kami tengah menikmati sarapan.

"Lagian kamu ini udah punya anak suamimu juga mapan masih aja kerja," keluh ibu mertuaku.

"Gapapa bu, yang penting Anggun senang," jawabku membela istriku, aku memang memberi kebebasan pada Anggun untuk tetap meniti karir karena bekerja di televisi swasta adalah impiannya.

"Jangan di belain terus Gal, nanti besar kepala," dengus ibu mertua.

"Kami berangkat dulu bu," Anggun berdiri dan menyudahi perdebatan dengan ibu mencium tangan ibu dan mengajakku untuk berangkat.

Tata krama dan sopan santun memang menjadi pondasi kuat di keluarga Anggun semarah apapun menghormati yang lebih tua itu keharusan.

Anggun menggendong Aryo berjalan kedepan menciumi pipi gembul Aryo pemandangan yang paling aku sukai saat bersama keluargaku.

Sesampai di teras Aryo di ambil oleh ibu dan kami berpamitan untuk berangkat kerja.

Setelah mobil keluar dari rumah Anggun menggerutu.

"Ibu kenapa sih begitu," aku mengusap lembut rambutnya.

"Ibu tuh sayang sama kamu makanya ngomong begitu," ujarku menenangkan.

"Tapi kan mas tahu kalo aku gak betah kalo di rumah aja," gerutunya.

"Iya mas juga kan ijinin kamu," mengusap lembut pipinya, Anggun adalah wanita manja bila dekat denganku walau di luar terlihat tegas dan Anggun.

"Mas nanti aku langsung ke hotel aja ya gak usah ke kantor mas," aku menoleh dan mengangguk mengiyakan.

Mengantar Anggun terlebih dahulu sebelum aku ke kantor, saat tiba di kantor Anggun di sambut oleh direktur operasional rekan kerja Anggun aku mengenal pria itu, pria bernama Riko.

Jujur aku cemburu saat Anggun dekat dengan Riko namun Anggun selalu berkata dia dan Riko hanya sebatas rekan kerja, Riko juga telah menikah dan memiliki dua orang putri.

Namun perasaanku sebagai lelaki menangkap hal tak biasa Riko bukan hanya rekan kerja tapi ada hal lain, tatapan Riko pada Anggun beda tatapan mendamba dan aku cemburu.

Pagi ini setelah mengantar Anggun aku menuju hotel di kawasan senayan, janji meeting dengan klien di hotel tempat dimana klien dari luar kota menginap.

Aku duduk di restoran hotel membahas proyek yang tengah kami garap bersama.

Namun tak sengaja mataku menangkap seseorang yang sangat aku kenali berpelukan mesra memasuki hotel, duniaku terhenti seketika dugaanku benar.

Terpopuler

Comments

atalim

atalim

hai anggun

2022-07-05

3

Lusyana Ardhika

Lusyana Ardhika

Anggun wanita yg sangat tidak anggun sekali 😏

2022-06-27

0

⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸ🦎ᵏᵉʸ

⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸ🦎ᵏᵉʸ

ini awal perselingkuhan kah

2022-06-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!