20. Ibu Poppy Datang.

Ibu Poppy menghampiri Firas yang sedang menikmati kopi sambil menonton tv.

“Aa, Mamah perhatikan kamu sudah beberapa minggu ini setiap hari sabtu dan minggu kamu selalu di rumah,” kata Ibu Poppy.

“Aida sudah tidak bekerja di rumahmu lagi?” tanya Ibu Poppy.

“Aida masih bekerja di rumah Aa,” jawab Firas dengan santai sambil memindah pindahkan channel televisi.

“Kamu tidak ke sana?” tanya Ibu Poppy penasaran.

“Tidak. Aida libur setiap sabtu dan minggu,” jawab Firas.

“Libur? Kapan dia kerjanya kalau sabtu dan minggu libur?” tanya Ibu Poppy.

“Aida kerja dari hari senin sampai jum’at sore,” jawab Firas.

Ibu Poppy langsung mengerut keningnya.

“Bukankah dia kerja menjadi office girl di kantor Wira?” tanya Ibu Poppy.

“Sudah tidak, Mah. Sudah berhenti,” Firas mematikan televisi lalu beralih ke ponselnya.

“Berhenti, kenapa?” tanya Ibu Poppy penasaran.

“Tetangga yang biasa dititipi Maira sering sakit-sakitan. Sehingga Maira harus ikut Aida bekerja, karena tidak ada yang bisa dipercaya untuk dititipi Maira selain Ibu Ida,” jawab Firas.

“Firas pernah melihat Maira tidur di pantry hanya beralaskan sajadah dan diselimuti mukenah,” kata Firas.

“Kenapa tidak dititipkan di sini saja?” tanya Ibu Poppy.

Firas langsung menoleh ke mamahnya.

“Mamah serius?” tanya Firas dengan tidak yakin.

“Seriuslah,” jawab Ibu Poppy.

“Mamah mau dititipi Maira?” tanya Firas sekali lagi.

“Iya,” jawab Ibu Poppy dengan yakin.

“Mamah taukan siapa Maira?” tanya Firas.

“Iya, tau,” jawab Ibu Poppy.

“Maira anak pembantu Aa, Mah,” kata Firas.

“Iya, Mamah tau. Kamu tuh kenapa sih? Kamu tidak percaya sama Mamah?” tanya Ibu Poppy dengan kesal.

“Bukan. Aa merasa aneh saja,” jawab Firas.

“Mamah tidak punya misi yang anaeh-anehkan?” tanya Firas dengan penuh sidik.

“Kamu tuh kenapa, sih? Curiga sama mamahnya sendiri,” kata Ibu Poppy.

“Nanti kalau Aida sedang sakit, Aa akan bawa Maira ke sini,” kata Firas.

“Jadi sekarang dia kerja di rumah Aa?” tanya Ibu Poppy.

“Iya,” jawab Firas.

“Bukankah rumah Aida dekat dengan kantor Wira? Jauh dong dari rumah Aida ke rumah Aa,” kata Ibu Poppy.

“Aida tidur di rumah Aa, Mah. Aida mengurus rumah Aa sekaligus menjaga rumah Aa,” jawab Firas.

Ibu Poppy langsung melotot.

“Aa! Dia itu perempuan, masa kamu suruh jadi penjaga rumah? Kalau ada orang jahat masuk ke rumah bagaimana?’ tanya Ibu Poppy dengan marah.

“Tenang saja, Aa sudah pasang cctv,” jawab Firas.

“Cctv tudak bisa menolong apa-apa. Cuma bisa memantau siapa yang masuk ke rumah,” kata Ibu Poppy dengan kesal.

“Sekarang Aa antarkan Mamah ke rumah Aida!” seru Ibu Poppy.

“Mau ngapain?” tanya Firas bingung.

“Mamah mau main sama Maira,” jawab Ibu Poppy.

Sebenarnya hari ini Firas mau berleha-leha di rumah, karena selama seminggu ini pekarjaannya cukup banyak. Ada banyak dokumen yang harus ia periksa.

“Cepetan sana mandi!” seru Ibu Poppy.

“Iya, Mah. Iya,” dengan malas Firas beranjak menuju ke kamarnya.

***

Firas memarkirkan mobilnya di mini market Indojuli.

“Mah Yah, ayo turun,” kata Firas sambil membuka seat beltnya.

“Rumahnya yang mana?” tanya Ibu Poppy sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.

“Rumahnya masuk ke dalam dari jalan itu,” jawab Firas sambil menunjuk ke jalan yang berada di sebelah kanan mini market.

“Oh,” Ibu Poppy membuka pintunya.

Ibu Poppy dan Pak Budi keluar dari mobil Firas.

“Bang, numpang parkir,” sahut Firas ke tukang parkir.

“Siap, Bos,” jawab tukang parkir.

Firas pun berjalan menuju ke rumah Aida, Pak Budi dan Ibu Poppy mengikuti Firas dari belakang. Firas berhenti di depan rumah Aida. Di depan rumah Aida ada sebuah tangga seperti sedang digunakan.

“Assalamualaikum,” ucap Firas.

Namun sepi tidak ada yang menjawab.

“Assalamualaikum,” ucap Firas sekali lagi dan agak kencang.

“Waalaikumsalam,” jawab seseorang.

Suara itu tidak berasal dari dalam rumah, seperti berasal dari atas rumah.

“Aida!” panggil Firas dengan mengarah ke atas rumah.

“Ya, siapa ya?” tanya Aida tapi Aida tidak terlihat.

“Saya Firas,” jawab Firas.

“Oh, Pak Firas. Tunggu sebentar, Pak. Saya lagi di atas,” jawab Aida.

Tak lama kemudian Aida menampakan dirinya di atap rumah. Dengan perlahan ia berjalan sambil berjongkok. Ibu Poppy kaget melihat Aida sedang berada di atap rumah.

“Hati-hati, Da!” seru Firas.

“Pak, tolong pegangin tangganya!” kata Aida.

“Sebentar, Da,” Firas masuk ke halaman rumah lalu memegang tangga.

Aida mengarahkan kakinya ke tangga.

“Hati-hati, Da!” seru Firas sekali lagi.

Akhirnya Aida berhasil turun dati atap rumahnya.

“Alhamdullilah,” ucap Aida ketika menapaki kakinya di tanah.

“Fuhhh,” Firas bernafas lega.

“Kamu ngapain di atap?” tanya Firas.

“Betulin genteng yang bocor,” jawab Aida.

Aida melihat Ibu Poppy dan Pak Budi yang berdiri kepanasan di jalan.

“Silahkan masuk, Bu Pak,” kata Aida.

Ibu Poppy dan Pak Budi masuk ke halaman rumah Aida.

“Pak kenapa nggak disuruh masuk?” bisik Aida ke Firas.

“Kamunya kan di atas,” jawab Firas sambil berbisik.

“Masuk, aja! Pintunya tidak di kunci,” seru Aida sambil berbisik.

Aida membuka pintu rumahnya lalu masuk ke dalam.

“Silahkan masuk. Maaf jadi harus menunggu lama di luar,” kata Aida.

Ibu Poppy dan Pak Budi masuk ke dalam rumah Aida. Ibu Poppy memindai rumah Aida.

“Silahkan duduk! Maaf saya mau mandi dulu, bau keringat,” kata Aida.

“Silahkan!” jawab Pak Budi.

Aida pun masuk ke dalam kamar mandi. Ibu Poppy masih memindai rumah Aida.

“Dia mengontrak rumah atau rumah milik sendiri?” tanya Ibu Poppy.

“Rumah milik sendiri,” jawab Firas.

“Punya uang darimana?” tanya Ibu Poppy penasaran.

Firaspun menceritakan tentang Aida yang menjual mobilnya.

“Oh,” kata Ibu Poppy setelah mendengar cerita Firas.

Ibu Poppy mengedarkan pandangannya ke belakang rumah Aida.

“A, Maira mana?” tanya Ibu Poppy.

Dari tadi Ibu Poppy tidak melihat Maira sama sekali.

“Maira ada di rumah Ibu Ida. Tuh, rumahnya di sebelah,” jawab Firas sambil menunjuk ke rumah di sebelah rumah Aida.

“Oh. Apa tidak bisa dipanggil?” tanya Ibu Poppy.

“Nanti suruh Aida panggil,” jawab Firas.

Tak lama kemudian Aida keluar dari kamarnya. Ia sudah selesai mandi.

“Bapak dan Ibu mau mau minum apa?” tanya Aida.

“Teh saja. Tadi Firas dan Ayahnya sudah minum kopi,” jawab Ibu Poppy.

“Baiklah,” Aida langsung menuju ke dapur.

Tak lama kemudian Aida datang membawa tiga buah cangkir yang berisi teh beserta setoples camilan.

Aida menaruh teh dan toples cemilan di atas meja.

“Silahkan diminum tehnya. Maaf tidak punya apa-apa. Ada juga camilan yang biasa di jual di warung,” kata Aida.

“Tidak usah repot-repot,” jawab Pak Budi.

Mereka pun meminum teh yang dihidangkan oleh Aida.

“Da, Maira mana? Kok tidak kelihatan?” tanya Ibu Poppy.

“Coba saya lihat dulu barangkali sedang tidur, soalnya tidak terdengar suaranya. Biasanya celotehannya kedengaran sampai ke sini,” jawab Aida.

Aida keluar dari rumahnya menuju ke rumah Ibu Ida.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Aida ini wonder woman serba bisa krn terbiasa apa² sendiri..

2023-11-14

1

Yani

Yani

Suka- suka

2022-08-26

1

Dewi Zahra

Dewi Zahra

keren kak

2022-07-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bunuh Diri
2 2. Maira
3 3. Ke Rumah Sakit.
4 4. Kodok
5 5. Ke rumah Sakit Lagi.
6 6. Demam Berdarah
7 7. Dirawat Di Rumah Sakit
8 8. Kedatangan Pak Broto
9 9. Maira Pulang
10 10. Berganti Wilayah Kerja
11 11. Aida Berbohong
12 12.Berbelanja
13 13. Bekerja Di Rumah Firas
14 14. Vivin
15 15. Rifki
16 16. Gaji
17 17. Ibu Poppy
18 18. Resign
19 19. Pindah.
20 20. Ibu Poppy Datang.
21 21. Menikah?
22 22. Surat
23 23. Kue
24 24. Ricky
25 25. Masa Lalu Maira
26 26. Aida Menangis.
27 27. Menginap
28 28. Ibu Kandung Maira.
29 29.Maira Pergi
30 30. Toilet
31 31. ibu Poppy Marah
32 32. Sakit Kepala.
33 33. Sakit Kepala Hilang.
34 34. Persiapan Melamar
35 35. Melamar
36 36. Pakle Hendro
37 37. Bude Marlina
38 38. Bude Sekar
39 39. Akang Nakal
40 40.Pakde Purnomo
41 41. Ngangan Dicucup!
42 42. Perempuan Itu?
43 43. Vivin Membuat Ulah
44 44. Meminta Adik Bayi
45 45. Pak Hadi Danang
46 46. Bodyguard
47 47. Hijab
48 48. Menikah
49 49. Resepsi Pernikahan.
50 50. Berenang
51 51. Bercak Darah
52 52. Playground
53 53. Keluarga Ricky
54 54. Pulang Ke Rumah
55 55. Suprise
56 56. Di rumah Ricky
57 57. Piknik
58 58. Pacaran.
59 59. Dokter Kandungan.
60 60. Nasehat Ibu Poppy
61 61. Hamil?
62 62. Ibu Hamil
63 63. Kaki Pegal dan Sakit.
64 64. Operasi Caesar.
65 65. Pulang Ke Rumah
66 Pengasuh Anakku
Episodes

Updated 66 Episodes

1
1. Bunuh Diri
2
2. Maira
3
3. Ke Rumah Sakit.
4
4. Kodok
5
5. Ke rumah Sakit Lagi.
6
6. Demam Berdarah
7
7. Dirawat Di Rumah Sakit
8
8. Kedatangan Pak Broto
9
9. Maira Pulang
10
10. Berganti Wilayah Kerja
11
11. Aida Berbohong
12
12.Berbelanja
13
13. Bekerja Di Rumah Firas
14
14. Vivin
15
15. Rifki
16
16. Gaji
17
17. Ibu Poppy
18
18. Resign
19
19. Pindah.
20
20. Ibu Poppy Datang.
21
21. Menikah?
22
22. Surat
23
23. Kue
24
24. Ricky
25
25. Masa Lalu Maira
26
26. Aida Menangis.
27
27. Menginap
28
28. Ibu Kandung Maira.
29
29.Maira Pergi
30
30. Toilet
31
31. ibu Poppy Marah
32
32. Sakit Kepala.
33
33. Sakit Kepala Hilang.
34
34. Persiapan Melamar
35
35. Melamar
36
36. Pakle Hendro
37
37. Bude Marlina
38
38. Bude Sekar
39
39. Akang Nakal
40
40.Pakde Purnomo
41
41. Ngangan Dicucup!
42
42. Perempuan Itu?
43
43. Vivin Membuat Ulah
44
44. Meminta Adik Bayi
45
45. Pak Hadi Danang
46
46. Bodyguard
47
47. Hijab
48
48. Menikah
49
49. Resepsi Pernikahan.
50
50. Berenang
51
51. Bercak Darah
52
52. Playground
53
53. Keluarga Ricky
54
54. Pulang Ke Rumah
55
55. Suprise
56
56. Di rumah Ricky
57
57. Piknik
58
58. Pacaran.
59
59. Dokter Kandungan.
60
60. Nasehat Ibu Poppy
61
61. Hamil?
62
62. Ibu Hamil
63
63. Kaki Pegal dan Sakit.
64
64. Operasi Caesar.
65
65. Pulang Ke Rumah
66
Pengasuh Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!