5. Ke rumah Sakit Lagi.

Aida memakan soto ayam sambil menyuapi nasi tim ke Maira sedikit demi sedikit. Sengaja Aida memilih menu soto ayam, agar ia mudah memakannya sambil menyuapi Maira. Sementara itu  Firas terlihat begitu lahap memakan nasi timbelnya, sepertinya ia lapar sekali.

Setelah Maira selesai makan Aida memberi Maira obat dan vitamin dari Dokter Odie.

“Mamis,” kata Maira ketika diberi obat dan vitamin.

“Enak, ya obatnya?” tanya Firas yang memperhatikan Maira sedang minum obat tanpa ada penolakan terlebih dahulu.

Maira menjawab dengan mengacungkan jempolnya kepada Firas

Setelah Maira selesai makan obat merekapun pergi meninggalkan kantin menuju ke tempat Firas memarkirkan mobilnya.

Sepanjang perjalan pulang menuju rumah Aida, Maira nampak ceria, batita kecil itu asyik memainnkan fentilasi lubang ac mobil.

“Maira jangan nanti rusak!” seru Aida sambil berusaha agar tangan Maira melepas fentilasi lubang ac.

Akhirnya Maira melepas fentilasi lubang ac, lalu Maira beralih pada kaleng permen yang berada di dekat rem tangan. Maira mengambil kaleng permen itu lalu digoyang-goyangkan hingga terdengar bunyi klontang-klontang dari dalam kaleng itu. Maira tertawa mendengar suara yang ditimbulkan dari kaleng permen itu. Firas menyetir mobil sambil tersenyum melihat ulah batita itu.

Akhirnya sampailah mereka di mini market IndoJuli yang dekat dengan rumah Aida.

“Alhamdullilah akhirnya sampai juga,” ucap Aida.

“Bilang apa sama Om Firas?” tanya Aida.

“Ma acih, Om,” ucap Maira.

“Sama-sama, Maira. Semoga lekas sembuh, ya,” jawab Firas sambil mengacak-acak rambut Maira.

Firas mengambil ponselnya lalu diberikan kepada Aida.

“Masukkan nomor ponselmu!” kata Firas.

“Untuk apa?” tanya Aida bingung.

“Kalau ada apa-apa sama Maira kamu bisa menghubungi saya,” jawab Firas.

“Nggak usah, Pak. Saya sudah banyak merepotkan Pak Firas,” jawab Aida.

“Saya tidak merasa direpotkan,” jawab Firas.

“Ayo, cepat masukkan nomor ponselmu!” seru Firas yang masih menyodorkan ponselnya ke Aida.

Dengan ragu Aida mengambil ponsel milik Firas, lalu mengetik nomor ponselnya di ponsel Firas. Setelah itu Aida mengembalikann ponsel itu ke Firas. Firas menelepon ke nomor yang diberikan oleh Aida. Terdengar suara ponsel Aida berdering.

“Itu nomor saya. Kalau Maira belum turun juga panasnya, telepon saya!” kata Firas.

Aida menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

“Terima kasih atas semua kebaikan Pak Firas. Semoga Allah membalas semua kebaikan Pak Firas,” ucap Aida.

“Sama-sama, Aida,” jawab Firas.

“Assalamualaikum,” ucap Aida.

“Waalaikumsalam,” balas Firas.

Aida pun keluar dari mobil Firas. Maira melambaikan tangannya ke Firas. Firas membalas lambaian tangan Maira. Kemudian Firas melajukan mobilnya setelah Aida berjalan menuju ke rumahnya.

****

Firas berjalan memasuki lobby kantor Pak Broto, tempat Aida bekerja. Ia hendak bertemu dengan anak Pak Broto yang bernawa Wira. Ketika hendak menuju liff tanpa sengaja Firas mendengarkan percakapan office boy, office girl dan resepsionis yang sedang berbicara di depan meja resepsionis.

“Aida hari ini tidak masuk kerja lagi, dia ijin mau membawa anaknya ke laboraturium untuk periksa darah,” kata Uni .

“Memangnya anaknya belum sembuh juga?” tanya Zulkifli kepada Uni.

“Katanya kemarin sudah agak mendingan. Tapi tadi subuh anaknya panas lagi. Kata Dokter di rumah sakit kalau sudah tiga hari tidak sembuh juga harus periksa darah,” jawab Uni.

“Kasihan ya, Aida. Mana dia belum punya suami, jadi tidak ada yang membantu mengurus Maira,” kata Ira.

Mendengar percakapan mereka, Firas langsung membatalkan niatnya untuk menemui Wira. Firas mengambil ponselnya lalu menelepon seseorang.

“Assalamualaikum,” ucap Firas.

“Waalaikumsalam,” jawab Aida.

“Kamu dimana sekarang?” tanya Firas.

“Di rumah mau ke puskesmas,” jawab Aida.

“Diam di situ jangan kemana-mana! Saya akan ke sana sekarang,” seru Firas.

“Maaf, Pak saya harus pergi sekarang, supir ojol sudah menunggu di depan rumah,” jawab Aida kemudian mematikan teleponnya.

Tanpa berpikir panjang Firas pun langsung berjalan menuju ke tempat parkir.

“Eh…Pak Firas mau kemana, tuh? Kenapa balik lagi ke luar?” tanya Uni ketika melihat Firas ke luar dari kantornya.

“Nggak tau. Mungkin ada keperluan mendadak jadi tidak jadi menemui Pak Wira,” jawab Zulkifli.

Firas mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke puskesmas yang biasa Aida datangi. Jarak kantor Wira dengan puskesmas tidak terlalu jauh hanya sekitar satu kilo. Sehingga Firas bisa cepat sampai ke puskesmas.

Ketika Firas hendak memasukkan mobilnya ke halaman puskesmas Firas melihat Aida baru turun dari motor sambil menggendong Maira. Firas menunggu sampai Aida membayar ojek. Ketika Aida hendak berjalan menuju ke puskesmas Firas langsung membunyikan klakson mobilnya.

Aida menoleh ke arah mobil Firas. Firas langsung turun dari mobilnya.

“Ayo naik! Kita ke rumah sakit sekarang,” seru Firas.

Firas memutar menbuka pintu untuk Aida.

“Tapi…”

“Nggak usah tapi-tapian! Cepat masuk! Agar cepat kita sampai ke rumah sakit,” kata Firas.

Aida kaget mendengar kata-kata Firas.

Apakah segitu bahayanya jika batita sakit panas? tanya Aida di dalam hati.

“Ayo, nanti keburu istirahat makan siang,” kata Firas.

Akhirnya Aida masuk ke dalam mobil Firas. Setelah Aida masuk ke dalam mobil, barulah Firas masuk ke dalam mobil. Firaspun mengemudikan kendaraannya.

Firas fokus menyetir mobilnya menuju ke rumah sakit tempat dokter Odie praktek. Sedangkan Aida dari tadi hanya diam membungkam seribu bahasa. Aida hanya mengusap sesekali kepala Maira yang sedang tertidur.

“Apa dari kemarin panas Maira belum juga turun?” tanya Firas yang memecahkan kesunyian.

“Sewaktu pulang dari rumah sakit sudah turun panasnya. Kemarin juga sudah tidak panas. Tapi hari ini badan MaIra kembali panas,” jawab Aida.

“Dokter Odie menyuruh untuk periksa darah jika panasnya tidak turun juga,” kata Aida.

“Terus tadi kamu ngapain ke puskesmas bukannya ke rumah sakit?” tanya Firas sambil fokus menyetir mobilnya.

“Saya mau minta surat pengantar ke laboraturium,” jawab Hanifa.

“Oh.”

Tak lama kemudian merekapun sampai di rumah sakit.  Firas menghentikan mobilnya di depan lobby rumah sakit.

“Kamu turun duluan. Saya mau memarkirkan mobil dulu,” kata Firas.

Aida pun mengangguk lalu turun dari mobil. Firas langsung mengendarai mobilnya menuju ke tempat parkir. Setelah memarkirkan kendaraannya Firas langsung menghampiri Aida yang sedang mengantri di loket pendaftaran.

“Sudah daftar?” tanya Firas ketika baru datang.

“Belum, Pak. Masih mengantri,” jawab Aida.

Mungkin karena mereka datangnya masih pagi sehingga rumah sakit masih penuh dengan orang-orang yang hendak periksa ke dokter. Cukup lama juga mereka mengantri tapi akhirnya nomor Maira dipanggil. Setelah mendaftar mereka langsung ke tempat poly anak dan menunggu hingga dipanggil.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya suster memanggil nama Maira.

“Maira,” panggil suster.

Aida dan Firas langsung berdiri dan masuk ke dalam kamar periksa.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

berasa punya bapak si Maira...

2023-11-14

1

Yani

Yani

Baik banget Firas

2022-08-26

1

Dewi Zahra

Dewi Zahra

sabar ya AIDA

2022-07-09

2

lihat semua
Episodes
1 1. Bunuh Diri
2 2. Maira
3 3. Ke Rumah Sakit.
4 4. Kodok
5 5. Ke rumah Sakit Lagi.
6 6. Demam Berdarah
7 7. Dirawat Di Rumah Sakit
8 8. Kedatangan Pak Broto
9 9. Maira Pulang
10 10. Berganti Wilayah Kerja
11 11. Aida Berbohong
12 12.Berbelanja
13 13. Bekerja Di Rumah Firas
14 14. Vivin
15 15. Rifki
16 16. Gaji
17 17. Ibu Poppy
18 18. Resign
19 19. Pindah.
20 20. Ibu Poppy Datang.
21 21. Menikah?
22 22. Surat
23 23. Kue
24 24. Ricky
25 25. Masa Lalu Maira
26 26. Aida Menangis.
27 27. Menginap
28 28. Ibu Kandung Maira.
29 29.Maira Pergi
30 30. Toilet
31 31. ibu Poppy Marah
32 32. Sakit Kepala.
33 33. Sakit Kepala Hilang.
34 34. Persiapan Melamar
35 35. Melamar
36 36. Pakle Hendro
37 37. Bude Marlina
38 38. Bude Sekar
39 39. Akang Nakal
40 40.Pakde Purnomo
41 41. Ngangan Dicucup!
42 42. Perempuan Itu?
43 43. Vivin Membuat Ulah
44 44. Meminta Adik Bayi
45 45. Pak Hadi Danang
46 46. Bodyguard
47 47. Hijab
48 48. Menikah
49 49. Resepsi Pernikahan.
50 50. Berenang
51 51. Bercak Darah
52 52. Playground
53 53. Keluarga Ricky
54 54. Pulang Ke Rumah
55 55. Suprise
56 56. Di rumah Ricky
57 57. Piknik
58 58. Pacaran.
59 59. Dokter Kandungan.
60 60. Nasehat Ibu Poppy
61 61. Hamil?
62 62. Ibu Hamil
63 63. Kaki Pegal dan Sakit.
64 64. Operasi Caesar.
65 65. Pulang Ke Rumah
66 Pengasuh Anakku
Episodes

Updated 66 Episodes

1
1. Bunuh Diri
2
2. Maira
3
3. Ke Rumah Sakit.
4
4. Kodok
5
5. Ke rumah Sakit Lagi.
6
6. Demam Berdarah
7
7. Dirawat Di Rumah Sakit
8
8. Kedatangan Pak Broto
9
9. Maira Pulang
10
10. Berganti Wilayah Kerja
11
11. Aida Berbohong
12
12.Berbelanja
13
13. Bekerja Di Rumah Firas
14
14. Vivin
15
15. Rifki
16
16. Gaji
17
17. Ibu Poppy
18
18. Resign
19
19. Pindah.
20
20. Ibu Poppy Datang.
21
21. Menikah?
22
22. Surat
23
23. Kue
24
24. Ricky
25
25. Masa Lalu Maira
26
26. Aida Menangis.
27
27. Menginap
28
28. Ibu Kandung Maira.
29
29.Maira Pergi
30
30. Toilet
31
31. ibu Poppy Marah
32
32. Sakit Kepala.
33
33. Sakit Kepala Hilang.
34
34. Persiapan Melamar
35
35. Melamar
36
36. Pakle Hendro
37
37. Bude Marlina
38
38. Bude Sekar
39
39. Akang Nakal
40
40.Pakde Purnomo
41
41. Ngangan Dicucup!
42
42. Perempuan Itu?
43
43. Vivin Membuat Ulah
44
44. Meminta Adik Bayi
45
45. Pak Hadi Danang
46
46. Bodyguard
47
47. Hijab
48
48. Menikah
49
49. Resepsi Pernikahan.
50
50. Berenang
51
51. Bercak Darah
52
52. Playground
53
53. Keluarga Ricky
54
54. Pulang Ke Rumah
55
55. Suprise
56
56. Di rumah Ricky
57
57. Piknik
58
58. Pacaran.
59
59. Dokter Kandungan.
60
60. Nasehat Ibu Poppy
61
61. Hamil?
62
62. Ibu Hamil
63
63. Kaki Pegal dan Sakit.
64
64. Operasi Caesar.
65
65. Pulang Ke Rumah
66
Pengasuh Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!