Kevin memegangi tengkuknya berjalan keluar dari ruang ganti. Perasaannya tiba-tiba menjadi canggung dengan Megan. Sementara Megan terlihat biasa-biasa saja berjalan beriringan bersama Azzam mengikutinya.
"Daddy, mommy cantik ya?" tanya Azzam tersenyum dan mendongak menatap Megan.
Megan tersenyum mendengar ucapan Azzam yang memujinya cantik. Kevin sendiri berpura-pura tak mendengar ucapan anaknya. Kevin begitu gengsi untuk memuji kecantikan Megan.
"Tunggu sebentar sayang, ponsel mommy berbunyi dan harus segera diangkat" ucap Megan lalu melepaskan genggaman tangan mungil Azzam.
Azzam begitu patuhnya mengikuti ucapan Mommynya dan berdiam diri di tempatnya. Kevin segera berbalik badan dan melirik Megan berjalan ke arah jendela untuk mengangkat panggilan masuk di ponselnya.
Terlihat Megan begitu serius berbicara dengan seseorang dan sesekali mengepalkan tangannya ke udara dengan raut wajah tampak kesal. Kemudian Megan memilih mengakhiri panggilan tersebut lalu kembali menghampiri Azzam.
"Aku ada urusan sebentar dan ingin meminta izin darimu, kemungkinan besar ak_" ucap Megan tak melanjutkan ucapannya.
"Tak ada izin untukmu! kamu bekerja denganku dan hiraukan segala urusanmu itu" ucap Kevin dingin kemudian membawa Azzam turun ke lantai dasar.
"Huff, tak bisa diajak kompromi. Sebaiknya aku hubungi kembali Arin untuk membatalkan janji bertemu kami" gumam Megan lalu menghubungi kembali Arin, si asisten pribadinya.
Arin lah yang menghubunginya barusan. Entah apa yang disampaikan asisten pribadinya hingga mengajaknya bertemu. Setelah itu, Megan bergegas turun ke lantai dasar untuk ikut sarapan bersama dengan Kevin dan anaknya.
Kevin sudah menempati meja makan bersama anaknya dan mulai menikmati sarapannya, Megan tersenyum lalu ikut sarapan bersama mereka.
"Sekretaris ku meminta ku ke kantor" ucap Kevin yang baru saja selesai sarapan.
"Jadi kamu akan pergi, terus bagaimana dengan anakmu? apakah sepenuhnya kamu yakin kepadaku menjaga anakmu?" tanya Megan tersenyum sinis.
"Tidak. Aku tak mudah mempercayai orang asing yang masuk dalam kehidupanku. Gerald yang akan mengawasimu" jawab Kevin ketus.
"Kakak boy mommy" timpal Azzam sambil mengunyah makanannya.
Kevin bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya.
Sedangkan Megan dengan cepat menghabiskan makanannya dan lebih cepat lagi menyuapi Azzam dan tak henti-hentinya memberikan pujian untuk anaknya agar lebih kuat lagi makannya.
"Horree habicc mommy" sorak gembira Azzam yang juga menghabiskan buburnya.
Selesai sarapan bersama, Megan mengajak Azzam jalan-jalan di halaman depan. Kehadiran Megan di halaman depan membuat perhatian untuk para penjaga dan bodyguard yang tengah sibuk bekerja mengamankan kediaman Kevin. Para penjaga tersenyum ramah bahkan begitu kagum dan terpesona akan kecantikan Megan.
Wajah garang yang selalu mereka tunjukkan tiba-tiba berubah menjadi laki-laki yang mencoba terlihat imut di mata wanita cantik itu.
Megan sama sekali tak ambil pusing menjadi pusat perhatian mereka. Megan hanya menikmati udara pagi bersama Azzam.
Tak berselang lama kemudian, terdengar suara motor trail memasuki gerbang kediaman Kevin. Azzam yang tengah menatap kupu-kupu di taman bunga segera mengalihkan pandangannya.
"Mommy, kakak boy datang" teriak Azzam antusias sambil menunjuk si pengendara motor trail. Megan ikut mengalihkan pandangannya sesuai yang ditunjukkan Azzam.
Si pengendara motor trail segera memarkirkan motornya di area parkir. Lalu membuka helmnya, tampaklah wajahnya yang cukup tampan, rupanya si pengendara motor trail itu tidak lain adalah Gerald, orang kepercayaan Kevin.
Azzam menarik tangan Mommynya untuk berjalan menghampiri Gerald.
"Kakak!" teriak Azzam antusiasnya.
Gerald tersenyum melihatnya dan sedikit terkejut melihat wanita yang bersama Azzam.
"Hai anak tampan" sapa Megan dengan ramah sambil mengedipkan matanya.
Gerald hanya tersenyum kikuk mendengar sapaan Megan yang terdengar akrab.
Mengapa wanita ini berada di sini? bukankah dia yang ingin melenyapkan tuan muda. Batin Gerald.
Gerald sama sekali tak tahu menahu tentang kehidupan bosnya, apalagi perihal pernikahan bosnya. Hanya pekerjaan dan pekerjaan yang selalu dia terima dan mengerjakannya dengan baik.
"Kamu sudah datang. Terus awasi dia sampai aku pulang" ucap Kevin yang sudah siap berangkat kerja.
"Baik tuan" ucap Gerald dengan hormatnya.
Azzam melompat-lompat kegirangan ingin digendong oleh Gerald. Dengan sigap Gerald menggendongnya.
"Boy, Daddy berangkat kerja" ucap Kevin lalu mencium kening anaknya.
"Iya Daddy" ucap Azzam antusias berada di gendongan Gerald.
"Aku menyukai brondong tampan. Kamu pintar juga membawa brondong untukku, Daddy" ucap Megan menyeringai yang juga mengikuti gaya bicara Azzam.
Kevin tak menggubris ucapannya dan bergegas masuk ke dalam mobilnya. Sang supir segera melajukan mobilnya menuju perusahaan KBS Group.
"Kakak, aku mau cama mommy" ucap Azzam dan kembali mengulurkan tangannya ke Megan.
Megan segera mengambil alih Azzam dari gendongan Gerald.
Mommy, jangan-jangan wanita ini yang dimaksud Kakak. Ibu sambung tuan muda. Batin Gerald yakin.
Megan dan Azzam tertawa bersama melihat burung beo bertengger di pohon. Gerald terus memperhatikan gerak gerik Megan sesuai perintah bosnya dan tak lupa mengirimkan segala aktivitas yang dilakukan Azzam bersama Megan kepada bosnya.
🍁🍁🍁🍁
Selama seminggu tak ada yang mencurigakan yang dilakukan oleh Megan. Wanita mafia yang terkenal akan kekejamannya, tiba-tiba saja sikapnya berubah secara drastis menjadi sosok ibu penyayang.
Kevin selalu khawatir jika Megan bisa saja memberikan pengaruh buruk untuk anaknya, namun nyatanya sama sekali tak sesuai dugaannya.
Kevin perlahan mulai menerima Megan sebagai ibu sambung anaknya. Dia pun mulai menjadi teman cerita Megan jika ingin tahu betul keseharian yang dilakukan Megan bersama anaknya.
Dan hari ini Kevin akan membawa anaknya bersama Megan ke suatu negara. Jauh-jauh hari Kevin sudah mengatakan sebelumnya bahwa akan melakukan perjalanan bisnis dan otomatis membawa mereka.
"Apa semuanya sudah lengkap?" tanya Kevin kepada Megan yang menarik koper kecil milik Azzam.
"Yes, semuanya lengkap bos" ucap Megan tersenyum.
Dua pelayan wanita mendorong koper mereka.
"Yecc libulan.. libulan" teriak Azzam antusias sambil menggenggam tangan Megan.
"Sini sayang, biar Daddy yang menggendong mu" ucap Kevin tersenyum.
Mereka kemudian berjalan bersama-sama persis keluarga bahagia yang akan melakukan liburan, namun nyatanya Kevin membawa mereka hanya untuk urusan pekerjaan. Kemudian mereka bergegas masuk ke dalam mobil yang akan membawanya ke bandara.
Kevin dan Megan duduk bersama di kursi belakang, Azzam berada di tengah-tengah mereka. Sesekali Kevin dan Megan tersenyum dan saling beradu pandang jika mendengar ocehan anaknya selama perjalanan menuju Bandara.
Setibanya di bandara, Kevin bergegas membawa keluarganya naik ke pesawat jet pribadinya untuk berangkat ke negara tujuannya.
Semuanya sudah berada di dalam pesawat dan pesawat segera terbang menuju negara tujuan mereka. Tampak Azzam sudah tertidur di pangkuan Megan dan begitu nyamannya kepalanya berada di paha Megan.
Kevin tersenyum melihatnya. Selama bersama Azzam tak sekalipun Megan mengeluh ataupun menunjukkan wajah kesalnya.
"Apa kamu tidak pegal jika membiarkan Azzam tidur dipangkuan mu, perjalanan kita masih dua jam lagi"ucap Kevin memperingatkan Megan.
"Tenang saja, aku bisa melakukannya. Semua ibu pasti senang jika buah hatinya tidur dalam pangkuannya" ucap Megan tersenyum manis.
Entah mengapa setiap kali Megan tersenyum membuat Kevin menjadi klepek-klepek dan ingin terus melihat senyuman Megan.
Ada apa denganku? mengapa senyumannya sangat manis. Astaga! apa yang sudah ku pikirkan tentangnya. Batin Kevin.
Bersambung....
Jangan lupa, like love komen dan vote ya teman-teman 🙏 🙏🙏
Terima kasih 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Angraini Devina Devina
iya,,,,,mulai ke cantol kan
2023-10-20
0
Fatma
lanjut thor
2022-06-19
0
Kiky
lanjuttt
2022-06-17
0