"Daddy, boy mau itutti mommy ke kamar" rengek Azzam sambil menatap punggung Megan yang menaiki anak tangga.
"Kita tunggu disini, mommy harus istirahat di kamar"ucap Kevin sambil mengelus puncak kepala anaknya.
"Boy mau istilaat cama mommy" kekeh Azzam sambil melepaskan tangan ayahnya.
Lalu Kevin membawa Azzam untuk menemui Megan.
Sementara Megan berhasil membuat kedua pelayan wanita pingsan menggunakan teknik bela dirinya. Megan segera melihat situasi sekitar kemudian bergegas mencari jendela agar bisa dia gunakan untuk kabur dari kediaman Kevin.
"Maacih Daddy, boy cenang punya mommy" ucap Azzam tersenyum di gendongan ayahnya.
"Sama-sama sayang, boy harus semangat lagi belajarnya biar jadi anak pintar" timpal Kevin tersenyum tipis.
Tiba di lantai dua, Kevin terlonjat kaget melihat dua pelayan wanita tergeletak di lantai.
"Mengapa meleka tidur di lantai Daddy?" tanya Azzam.
Kevin tak menggubris ucapan anaknya. Matanya segera mencari sosok yang membuat keributan. Saat tak mendapati Megan, Kevin memasukkan boy ke dalam kamar dimana dua babysister Azzam yang selalu siap siaga.
Kevin berlari kecil memeriksa satu persatu kamar yang berada di lantai dua. Kebetulan terdapat tiga kamar di lantai dua. Dua diantaranya kamar utamanya dan kamar anaknya, dan satunya lagi kamar yang selalu dia gunakan berolahraga, terdapat banyak alat fitness didalamnya.
"Semoga dia tak kabur" gumam Kevin sambil mengepalkan tangannya.
Kevin mengalihkan pandangannya ke arah jendela terbuka. Karena saat ini, dia berada di ruangan fitnessnya. Langkah Kevin semakin dipercepat mendekati jendela ruangan fitnessnya, namun diluar dugaan suara bass seorang wanita mampu menghentikan langkahnya.
"Jangan bergerak, jika kamu masih ingin melihat anakmu" ucapnya sambil menodongkan pistolnya di kepala Kevin.
Kevin dengan cepat mengangkat kedua tangannya di udara, seolah dirinya menyerah. Setelah merasa lawannya tak melakukan tindakan fatal dengan cepat Kevin memutar tubuhnya dan langsung mendorong tubuh lawannya hingga terduduk di atas treadmill nya.
"Sial, dasar jerapah licik" kesal wanita itu yang tidak lain adalah Megan. Dengan kesal Megan kembali menodongkan pistolnya ke arah Kevin.
"Apa yang kamu katakan hah! aku bosmu, dan kamu hanya orangku. Tak seharusnya kamu melakukan tindakan bodoh seperti ini. Apa kamu tak ingat perjanjian kita?"ucap Kevin dengan tatapan sinisnya.
"Aku tidak suka dikekang. Lagian aku cuman ingin pulang untuk menyiapkan segala perlengkapan termasuk baju-baju yang akan ku bawa ke rumahmu. Dan tak usah berpikir jika aku ingin kabur darimu" tegas Megan dengan tatapan membunuhnya.
"Kamu tak perlu menyiapkan semua itu. Seluruh perlengkapanmu sudah lengkap di kamar Azzam. Baju dan aksesoris wanita sudah bisa kamu gunakan sepuasnya, Tio yang menyiapkan segalanya" ucap Kevin panjang lebar sambil bersikadap.
"Tapi, aku ingin_" Megan tak mampu melanjutkan ucapannya.
"Jangan membantah, jika kamu masih ingin kontrak kerjasama kita berjalan" potong Kevin lalu berbalik badan membelakangi Megan.
"Iya-iya, aku tidak akan membantah ucapanmu bos" ucap Megan sambil menaikkan kepalan tangannya yang ingin menghajar Kevin.
"Cepat bersihkan tubuhmu, sedari tadi boy menunggumu di kamarnya" ucap Kevin lalu keluar dari ruangan tersebut.
Megan segera menyusulnya sambil memasukkan kembali pistolnya di balik saku jasnya.
Senyuman kembali terpancar di bibir anak laki-laki yang menggemaskan melihat kedatangan mommy nya dan berjalan beriringan bersama Daddy-nya. Dua babysister nya ikut tersenyum melihat kedatangan mereka, lalu undur diri keluar dari kamar tersebut.
"Mommy gak boleh pelgi-pelgi, telus detat boy"ucap Azzam antusias lalu berlari mendekati Mommynya.
"Eits, mommy mau mandi dulu, setelah itu mommy akan mengajak boy main bersama" bujuk Megan tersenyum.
Megan tidak ingin Azzam kembali memeluknya, pasalnya tatapan ayahnya sedang mengintimidasinya sekarang seakan melahapnya hidup-hidup.
"Sama daddymu saja ya sayang" ucap Megan sambil melirik Kevin.
Azzam mengangguk patuh, kemudian mendekati ayahnya. Sedangkan Megan bergegas masuk ke ruang ganti dan langsung membuka lemari untuk melihat dengan jelas pakaian seperti apa yang sudah disiapkan oleh Kevin.
"Hah, baju ibu-ibu, benar-benar jerapah licik. Walaupun aku menjadi ibu anak mu, tapi tidak seharusnya juga baju seperti ini" kesal Megan lalu menutup keras pintu lemari tersebut.
Megan dengan kesalnya masuk ke dalam kamar mandi, sampai-sampai lupa membawa handuk.
Kevin dan Azzam duduk bersama di sofa sambil menonton film kartun kesukaan Azzam. Sesekali Azzam melirik ke arah pintu kamar mandi, anak balita itu benar-benar takut ditinggal pergi oleh Mommynya.
"Daddy, mommy" ucap Azzam sambil menunjuk pintu kamar mandi.
"Mommy lagi mandi, kita tunggu saja" ucap Kevin sambil mengendurkan dasinya.
Tak berselang lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka lebar dan secepat kilat Megan berlari masuk ke ruang ganti yang hanya mengenakan handuk Azzam untuk menutupi tubuhnya.
Kevin dan Azzam terbengong-bengong melihat tingkah manusia jadi-jadian berambut panjang berlari secepat kilat masuk ke ruang ganti.
"Daddy ituuuuu?" tanya Azzam penasaran.
"Biar Daddy periksa dulu" jawab Kevin untuk menghentikan rasa penasaran anaknya.
"Boy itutt"
"Baiklah"
Kevin berjalan mengandeng tangan Azzam mendekati ruang ganti. Saat berada di depan pintu ruang ganti, dengan hati-hati Kevin memegang handle pintu untuk membuka ruang ganti.
"Boy tunggu disini, biar Daddy yang memeriksa di dalam" bisik Kevin.
Azzam mengangguk patuh sambil menaikkan jempolnya. Seolah meminta ayahnya segera memeriksa ke dalam ruang ganti.
Kevin segera mencodongkan kepalanya terlebih dahulu. Pandangan matanya terkunci melihat sosok wanita bertubuh setengah polos, bagian atas tubuh si wanita memperlihatkan dua gundukan yang begitu menantang dan terkesan sangat seksi.
Deg!
Dengan susah payah Kevin menelan ludahnya dengan kasar. Pandangannya kembali turun mengamati setengah paha mulus si wanita yang hanya tertutup handuk kecil. Hingga suara histeris menggema di ruangan itu.
"Aaaahhhhh, dasar mesum" teriak si wanita yang tidak lain adalah Megan. Megan berusaha menutupi bagian atas tubuhnya dengan cara memindahkan rambutnya di depan dada.
Kevin terlihat biasa-biasa saja dan seolah tak terjadi apa-apa. Padahal dirinya sudah menjadi tersangka utama penguntit sesungguhnya.
Megan begitu murka dan langsung melempar botol parfum kaca ke arah Kevin dan lemparannya cukup hebat tepat mengenai kening Kevin.
Bughhhg
Kevin langsung memegangi keningnya yang terluka. Lalu Kevin dengan kesalnya menutup keras pintu ruang ganti.
"Ada apa Daddy?" tanya Azzam kepo.
Karena dia pun mendengar teriakkan keras dari dalam ruangan.
"Tak apa. Ayo, Daddy akan mengajakmu bermain" ucap Kevin dengan wajah datarnya.
Lalu mereka kembali ke tempatnya sedia kala. Bermain robot sambil menonton film kartun kesukaan Azzam.
Sementara Megan secepat kilat mengenakan pakaian yang sama sekali tidak dia suka. Karena semua pakaian tersebut sangat jadul dan bukan seleranya, sangat tertutup dan tidak sesuai dengan umurnya. Padahal pakaian tersebut sangatlah mahal.
Mau tak mau Megan harus memakainya. Apa boleh buat, hanya pakaian itu yang tersedia di lemari pakaian.
Megan dengan kesal menyisir rambutnya. Dia tak terima dengan sikap Kevin yang diam-diam mengintipnya. Dia harus memberikan pelajaran untuk ayah satu anak itu.
Bersambung.....
Jangan lupa, like, love komen dan vote ya teman-teman 🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Angraini Devina Devina
sudah kubilang kau gak akan bisa tidur Kevin🤣🤣🤣🤣🤣/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2023-10-20
1
De'Ran7
siapa suruh situ seenaknya sendiri🥱
2022-10-22
1
Fatma
seru thor 😍
2022-06-15
0