Setiba di perusahaan KBS Group. Kevin segera membawa masuk anaknya ke dalam ruangannya. Dimana ruangan tersebut memiliki berlapis-lapis keamanan yang super canggih.
Pintu akses masuk ruangan menggunakan sensor wajah yang hanya bisa diakses oleh pemiliknya. Dinding kaca anti peluru dipasang berlapis di setiap sudut ruangan. Terdapat ruangan kecil yang disediakan sebagai arena bermain untuk Azzam, didalamnya terdapat aneka jenis koleksi mainan anak balita serta robot canggih yang selalu menemani Azzam bermain. Juga terdapat tempat tidur untuk Azzam jika lelah bermain, karena seharian terus berada di ruangan Daddynya.
Para bodyguard terbaik selalu dikerahkan berjaga-jaga di depan pintu masuk ruangannya. Para bodyguard tersebut menguasai seluruh teknik bela diri yang siap secara fisik maupun mental melawan para penjahat.
Tidak hanya itu, sebanyak 20 bodyguard tangguhnya selalu siaga 24 jam di perusahaan miliknya. Sniper profesional bayaran ikut melakukan pengamanan di sekitar area perusahaan
"Tio, lakukan siaga satu" ucap Kevin sambil mendudukkan Azzam di kursi kebesarannya.
"Siap tuan, tim A yang akan bergerak" ucap Tio sambil menundukkan pandangannya dengan penuh hormat.
Kevin mengibaskan tangannya untuk meminta sekretarisnya keluar dari ruangannya. Belum sempat Tio keluar dari ruangan atasannya, langkahnya kembali terhenti.
"Paman main yuk" ucap Azzam sambil memegang miniatur Minions.
Kevin dan Tio saling pandang yang sedang melempar komunikasi lewat ekor matanya.
"Rapat akan segera dimulai, cepat laksanakan tugasmu Tio. Jangan lakukan hal yang lain" tegas Kevin sambil mengibaskan tangannya.
Azzam bersikadap sambil menatap ke arah ayahnya dan juga ke arah Tio. Tampak anak menggemaskan itu seolah berpikir sejenak melihat interaksi orang dewasa tersebut hingga memilih berbisik-bisik dengan mainannya. Tio hanya mampu tersenyum sambil membungkukkan badannya, kemudian segera meninggalkan ruangan atasannya.
"Ya paman pergi... boy main cama ciapa Daddy?" tanya anak balita itu.
"Jimmy"timpal Kevin sambil bertepuk tangan hingga robot yang super pintar seukuran anak balita tersebut mulai berjalan menghampirinya.
"Hel-lo boy... hel-lo boy"
Robot yang bernama Jimmy mulai menyapa Azzam.
"Tidak mau, Daddy main sama boy saja" ucap Azzam sambil memasang wajah marah.
"Boy, Daddy sibuk bekerja agar bisa bertemu dengan mommy. Bukankah boy menginginkan seorang mommy" ucap Kevin yang selalu mengeluarkan jurus jitu membujuk anaknya. Kemudian membantu Azzam turun dari kursi kebesarannya.
"Oce... Daddy...boy mau mommy" ucap Azzam antusias yang langsung bersemangat jika menyangkut tentang mommy.
"Ma-in.....mo-mmy"
Robot pintar Azzam begitu pandai mengikuti ucapan pemiliknya.
Kevin menghembuskan nafasnya dengan kasar. Harapan palsu selalu dia janjikan untuk anaknya. Padahal semua itu hanya dusta belaka, terus membohongi anaknya membuatnya merasa bersalah dan tega melakukan hal bodoh tersebut kepada anaknya. Kevin jelas tahu semua orang pasti menginginkan orang tua lengkap, ayah dan ibu, termasuk anaknya. Kasih sayang seorang ibu sangat dibutuhkan anaknya saat ini.
"Daddy janji akan segera mengabulkan permintaanmu boy" gumam Kevin sambil menatap anaknya berjalan menuju ruang bermain.
"Gerald masuklah, laksanakan tugasmu" ucap Kevin yang berbicara diujung telepon.
Tak berapa lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu dari luar membuat Kevin mempersilahkan sang empunya masuk.
"Aku ada rapat, ajak boy bermain" ucap Kevin yang sudah siap memimpin rapat pagi ini.
"Baik tuan, saya akan menjaga tuan muda dengan baik "ucap anak remaja yang bernama Gerald.
"Hemm"
Kevin kemudian melenggang pergi meninggalkan ruangannya. Gerald selalu ditugaskan menjaga dan mengajak boy bermain selama berada di kantor. Gerald satu-satunya anak remaja yang dapat perhatian dari seorang Kevin karena kemampuan bela diri yang dikuasai anak remaja tersebut. Selain jago beladiri, Gerald juga seorang hacker handal tersembunyi.
Sementara di tempat lain.....
Prangggg.....
Serpihan kaca mulai berhamburan di atas lantai keramik. Sosok lelaki paruh baya terlihat murka menghancurkan segala benda di atas meja kerjanya.
"Keviiiin! anak itu selalu saja menggagalkan rencanaku. Kita lihat saja seberapa hebat dirimu bisa melindungi anak s*alan itu" ucapnya dengan geram sambil mengobrak-abrik ruang kerjanya.
"Tenang tuan, Megan masih bisa diandalkan" ucap lelaki berkepala plontos yang menenangkan tuannya.
"Bones, siapkan mobil. Aku ingin menemui ponakan ku" ucap lelaki paruh baya tersebut.
"Siap laksanakan tuan" ucapnya sambil membungkuk hormat, kemudian segera meninggalkan ruangan tuannya.
Lelaki paruh baya tersebut dengan kesal menghisap dalam-dalam rokoknya kemudian mengepulkan asap rokok nya di udara.
"Ciiih!!!, seorang Robert takkan pernah kalah dengan siapapun, termasuk cecuguk bodoh" gumam lelaki paruh baya tersebut, yang tidak lain adalah Robert, paman Kevin.
Robert dengan kesal menginjak setengah batang rokoknya, kemudian melenggang pergi meninggalkan ruangannya.
🍁🍁🍁🍁
Masih di perusahaan KBS Group...
Seorang wanita cantik baru saja turun dari mobil sport merah yang terparkir di halaman perusahaan KBS Group. Senapan panjang kembali dia keluarkan dari dalam mobilnya.
Para sniper profesional mulai siaga melihat kedatangan wanita cantik tersebut. Mereka masih tetap bersembunyi di tempat persembunyiannya.
Sambil memegang senapan panjang wanita cantik tersebut berjalan anggun berbelok arah memasuki bangunan hotel bintang lima yang berhadapan dengan perusahaan KBS Group.
Hanya bermodalkan senapan panjang yang dipegangnya membuat para karyawan hotel ketakutan dan bergidik ngeri melihat sosok wanita cantik tersebut. Mereka memilih cari aman dan membiarkan wanita cantik tersebut bertindak sesuka hatinya.
"Miss Megan"ucap wanita paruh baya yang menghentikan langkah wanita cantik tersebut.
Terlihat wanita paruh baya tersebut mengenakan pakaian formal dan bukan dari kalangan bawah.
"Ya, kamu lagi!" ucapnya kesal yang mampu mengenali orang yang tengah memanggil namanya.
"Tuan besar menunggu kepulangan anda" ucap wanita paruh baya tersebut dengan sopan.
"Katakan padanya, bulan depan aku akan menemuinya" ucap wanita cantik tersebut sambil mengelus senapan panjangnya.
"Baik nona, saya akan menyampaikan kepada tuan perihal kedatangan anda" ucapnya dengan sedikit senyuman.
Wanita cantik tersebut begitu muak melihat senyuman wanita paruh baya tersebut. Dia segera melenggang pergi, tugasnya harus dituntaskan hari ini juga.
Kini wanita cantik yang bernama Megan sudah berada di atas roftop hotel. Terlihat Megan berdiri di tengah-tengah roftop hotel yang menghadap ke arah perusahaan KBS Group. Megan mengangkat senapan panjangnya lalu membidiknya tepat di depan bangunan pemilik perusahaan yang diincarnya.
Setelah yakin tepat sasaran, Megan segera menarik pelatuk senapannya hingga bunyi suara tembakan langsung menggema di tempat tersebut.
Dor
Tembakannya tak mampu menghancurkan dinding kaca anti peluru. Hanya terlihat sedikit lecet yang diakibatkan peluru nya. Megan berdengus kesal lalu kembali menembaki bangunan kokoh tersebut. Namun di luar dugaan, sosok penembak lain malah menyerangnya lewat tembakan membabi buta. Sehingga terjadi aksi baku tembak di tempat tersebut
Kevin dan para petinggi perusahaannya membuat konsentrasinya teralihkan dengan insiden tersebut. Kevin mendekati dinding kaca dan mengamati suasana luar yang sedang terjadi aksi saling tembak antara sniper nya dengan orang asing.
Kevin memilih meninggalkan ruang rapat. Dia pun berlari menuju ruangannya untuk menemui anaknya. Karena saat ini anaknya dalam bahaya.
Megan tersenyum kemenangan saat tembakannya melesat dengan sempurna mengenai jantung sniper profesional tersebut.
"Tembakan ku lumayan juga" gumamnya dengan senyuman merekah di bibir manisnya.
Serangan balik terus membabi buta dari atas bangunan perusahaan. Megan mulai kewalahan menghadapi peluru yang terus mengarah ke arahnya. Dengan terpaksa Megan memilih mundur sementara.
Sementara di ruangan Kevin. Terlihat Kevin mengepalkan tangannya mendengar kabar tentang salah satu sniper nya yang gugur dalam tugasnya.
"Kuburkan dengan layak, segera urus asuransi untuk keluarga yang ditinggalkan" ucap Kevin dingin sambil menatap keluar jendela.
"Baik tuan" ucap Tio dengan patuh, kemudian segera menghubungi pihak asuransi.
Kevin tak suka jika orangnya terus berjatuhan akibat keserakahan sang paman. Sepertinya dia harus mengeluarkan taringnya agar sang paman tak lagi mengusiknya.
"Jangan biarkan Robert masuk ke dalam perusahaanku" ucap Kevin dengan tegasnya yang baru saja menerima panggilan masuk dari kepala bodyguardnya perihal kedatangan pamannya.
Sementara Robert yang baru saja tiba di perusahaan KBS Group begitu kesal melihat para bodyguard ponakannya menghalangi jalannya.
"Hei, ada apa dengan kalian, menyingkir dari hadapanku! kalian tidak tahu siapa aku sebenarnya hah!" ucap Robert sambil bertolak pinggang. Kedua orang kepercayaannya ikut bersamanya yang tengah melakukan pengawalan.
"Kami sedang menjalankan perintah tuan Kevin, jadi sebaiknya anda pergi" ucap kepala bodyguard.
"Sial! anak itu!!" ucapnya geram kemudian memilih melakukan perlawanan. Sehingga terjadilah perkelahian di halaman perusahaan.
Anak buah Robert kembali berdatangan menyerang para bodyguard Kevin. Begitu halnya para kubuh mafia yang bersekutu dengannya.
Megan tersenyum puas melihat kekacauan yang terjadi di halaman perusahaan KBS Group. Diam-diam Megan bergerak cepat masuk ke dalam perusahaan KBS Group. Tangan wanita cantik tersebut begitu gatal untuk melenyapkan mangsanya.
Tunggu kedatanganku anak manis. Batinnya.
Bersambung....
Jangan lupa, like, love, komen dan vote ya teman-teman 🙏🙏🙏
Terima kasih 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Angraini Devina Devina
jodoh nya Kevin datang....siap"ya boy momy nya datang /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2023-10-19
0
Masumi Hayami
di jamin langsung jatuh hati Dan ga bakalan tega untuk bunuh anak kecil yg menggemaskan itu.
2023-02-21
1
Kenzi Kenzi
hatimu akan tergetar saat azzam sebut mommy...
2022-11-01
1