HDMM 6

"Tidak! aku tidak ingin mengingatnya lagi" teriak Megan sambil berlari keluar dari perusahaan KBS Group. Megan terlihat linglung sambil memegangi kepalanya yang sama sekali tidak ingin bayangan masa lalunya kembali merasuki pikirannya.

Megan terus berlari kencang menuju parkiran. Kemudian bergerak cepat masuk ke dalam mobilnya yang terparkir rapi di area parkir. Tak ingin berlama-lama di tempat tersebut, Megan langsung menancap gas meninggalkan tempat tersebut.

Tak segan-segan Megan memukuli kepalanya sendiri menggunakan pistolnya. Cara mengemudikan mobilnya juga begitu ugal-ugalan di jalan raya. Pengendara lain terus membunyikan klakson untuknya yang menerobos lampu merah dan palang parkir. Megan sama sekali tak menggubrisnya yang terus melajukan mobilnya menuju kediamannya.

Perjalanan yang harusnya jarak tempuh 30 menit hanya 10 menit saja tiba di kediamannya. Megan menghentikan mobilnya tepat di teras rumahnya, lalu bergegas turun dari mobilnya.

Seluruh penjaga begitu paham gelagat yang dialami majikannya. Mereka segera memarkirkan mobil majikannya di garasi mobil.

Sementara Megan terlihat ketakutan memasuki kediamannya.

"Tutup pintu dan seluruh jendela rumahku! aku tidak ingin seorang pun masuk ke dalam rumahku" teriak Megan yang memerintahkan kepada seluruh pelayan di kediamannya.

Seluruh pelayan berhamburan menjalankan perintah majikannya. Ada yang bertugas menutup seluruh pintu dan tak lupa menguncinya, sebagian lagi bergerak menutup jendela. Seluruh pelayan di kediaman Megan sangat tahu betul perintah majikannya, mereka hanya mampu menjalankan tugasnya tanpa banyak bicara.

Kejadian tersebut kembali terulang sejak tujuh tahun yang lalu. Dimana para pelayan tak dibiarkan membuka pintu dan jendela sampai Megan sendiri yang membukanya.

Mereka semua tak mengerti apa sebabnya sehingga majikannya tak ingin pintu dan jendela terbuka. Dimana nantinya majikannya akan mengurung dirinya selama berhari-hari di kediamannya tanpa pintu dan jendela terbuka.

Terlihat Megan menyendiri di dalam kamarnya tanpa penerangan sama sekali. Megan duduk di lantai samping tempat tidurnya yang tengah memegangi pistolnya. Megan menangis tersedu-sedu di dalam kamarnya. Bayangan masa lalunya kembali merasuki pikirannya.

Flashback on

Di sebuah rumah mewah terlihat anak perempuan berusia lima tahun tengah bermain di ruang tamu. Anak perempuan itu begitu cantik dan imut yang berambut panjang. Wajahnya begitu ceria bermain ular tangga bersama dua pelayan wanita.

Saat mendengar langkah kaki seseorang, anak perempuan itu segera mengalihkan pandangannya hingga senyuman terpancar di bibirnya. Dia pun begitu bersemangat mengikuti langkah kaki lelaki paruh baya yang terus berjalan menuju tangga. Sedangkan lelaki paruh baya tersebut begitu acuh kepadanya.

"Horee Daddy pulang.. Daddy mana mommy?" ucapnya antusias sambil mengikuti langkah kaki ayahnya dengan tertatih-tatih.

"Aku tidak tahu! sana pergi. Kamu hanya pembawa sial. Aku tidak pernah menginginkan kehadiranmu di dunia ini. Aku hanya menginginkan anak laki-laki yang akan menjadi penerus ku, bukan anak perempuan yang begitu cengeng dan bodoh sepertimu" bentak lelaki paruh baya tersebut yang merupakan ayahnya.

Anak perempuan itu hanya mampu menangis mendengar bentakan ayahnya. Walau setiap hari mendapatkan perlakuan kasar dari sang ayah, namun dia tetap sayang kepada ayahnya.

"Daddy, jangan terus marah-marah. Megan jadi takut" ucapnya dengan bibir bergetar sambil menghapus air matanya.

"Pelayan, bawa anak ini pergi dari hadapanku" teriak lelaki paruh baya tersebut dengan suara lantang, lalu melenggang pergi meninggalkan putri kecilnya.

Anak perempuan tersebut adalah Megan kecil. Megan masih saja menangis menatap punggung ayahnya yang semakin menjauh dari pandangannya.

Pelayan wanita bersama babysister segera menghampirinya, kemudian membawanya ke taman belakang. Babysister segera menenangkan anak perempuan tersebut.

"Mengapa Daddy terus marah-marah bi, apa Megan buat salah ya" ucapnya sambil menghapus sisa-sisa air matanya.

Seluruh pelayan begitu kasihan kepada nona mudanya yang hampir setiap hari mendapatkan perlakuan kasar dari sang ayah.

"Non Megan tak pernah salah. Tuan besar sangat sayang non dan selalu menghadiahkan boneka untuk non" ucap wanita paruh baya tersebut yang bernama Siti dan bekerja sebagai babysister nya.

Megan kecil hanya diam sambil melipat bibirnya untuk tidak mengeluarkan suara tangisannya. Hanya ibunya yang selalu memberikan perhatian untuknya

"Bi, aku ingin tunggu mommy di gerbang" ucap Megan sambil memegang tangan bi Siti dengan tatapan memohon.

"Ya sudah, bibi akan temani non Megan ke depan" ucap Siti tersenyum lalu segera membawa nona mudanya ke gerbang depan.

Di depan pintu gerbang kediaman mewah tersebut tampak Megan bersama bi Siti berdiri sambil menatap jalan yang mulai gelap. Megan memeluk boneka panda nya dengan eratnya berharap ibunya segera datang.

"Bi Siti, mommy kapan pulang" ucap anak perempuan tersebut yang sedari tadi menunggu kedatangan ibunya. Matanya terus saja menatap ke arah jalan yang selalu dilewati ibunya.

"Sebentar lagi juga pulang non. Kita tunggu saja" ucap Bi Siti tersenyum sambil mengelus kepalanya.

Megan terlihat murung memeluk boneka panda nya, karena sedari tadi menunggu ibunya yang tak kunjung datang.

"Mommy cepat pulang, Megan mau peluk mommy.... Daddy terus saja marahin Megan" ucap Megan dengan mata berkaca-kaca.

Tiba-tiba mobil yang begitu dikenalinya mulai terlihat melaju ke arahnya. Megan bersorak gembira sambil melompat-lompat kegirangan melihat mobil ibunya.

"Yes, mommy pulang bi" ucap Megan sambil bersorak gembira. Bi Siti ikut tersenyum melihat tingkah menggemaskan anak asuhnya.

Sosok wanita paruh baya yang merupakan ibunya ikut melambaikan tangannya ke arahnya dari dalam mobilnya. Sang supir ikut membunyikan klakson melihat mereka di depan pintu gerbang.

"Megan, mommy pulang" teriaknya antusias dari dalam mobil yang begitu senang melihat putri kecilnya menunggu kedatangannya.

Namun diluar dugaan, sebuah minibus melaju kencang yang berlawanan arah dengan kecepatan tinggi langsung menabrak mobil yang ditumpangi ibunya hingga mobil tersebut terguling-guling di jalan dan terseret menabrak pembatas jalan hingga terbalik.

Megan hanya mampu terlonjat kaget melihat kecelakaan tersebut. Sementara para penjaga dan beberapa anak buah ayahnya berlarian untuk menyelamatkan korban kecelakaan tersebut.

Sosok ayahnya juga terlihat disana yang berusaha mengeluarkan ibunya dari dalam mobil. Sang ayah begitu panik melihat kondisi wanita yang sangat dicintainya terjebak di dalam mobil dan sudah tak sadarkan diri. Hingga para anak buahnya membantu mengeluarkannya dari dalam mobil.

Tangis Megan kembali pecah melihat ibunya berlumuran darah dalam gendongan sang ayah, hingga hanya mampu melihat ibunya dimasukkan ke dalam ambulance. Megan memberontak dalam dekapan bi Siti untuk segera menghampiri ibunya, namun sayangnya ambulance segera melaju menuju rumah sakit.

"Mommy, jangan pergi. Jangan tinggalkan aku" teriak Megan sambil berlari mengikuti ambulance.

Megan terus saja menangis sambil mengejar mobil ambulance yang semakin menjauh dari pandangannya hingga dia pun terjatuh di atas aspal. Kedua lututnya terluka hingga mengeluarkan darah segar.

"Mommy jangan pergi" teriak Megan dengan tangis pecah dengan rasa sesak di dada melihat ibunya terluka.

Hari itu terakhir kalinya Megan melihat ibunya. Akibat dari kecelakaan tersebut, nyawa ibunya tak tertolong. Megan kehilangan sosok ibu yang sangat disayanginya dan selalu membelanya dari kemarahan ayahnya, karena dirinya adalah anak yang tak dianggap kehadirannya oleh sang ayah.

Flashback off

Megan masih saja menangis sesenggukan di dalam kamarnya.

"Mommy, hiks.... hiks....hiks, Megan rindu mommy" ucap Megan dengan isak tangisnya semakin pecah.

Hanya air mata terus bercucuran membasahi wajahnya hingga gadis 23 tahun tersebut lelah menangis dan pada akhirnya tertidur di atas lantai.

Bersambung.....

Jangan lupa, like, love, vote dan komennya 🙏🙏🙏

Terima kasih 🙏🤗🤗

Terpopuler

Comments

Angraini Devina Devina

Angraini Devina Devina

tragisnya huuuu,,,,,apa ayah nya yg menyuruh orang menghabisi ibu nya megan/Slight//Slight//Slight/

2023-10-20

0

botak

botak

huufff

2022-11-12

0

Kiky

Kiky

semangat thor, aku setia menunggu kelanjutannya

2022-06-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!